"Om, jadi suamiku ya? mau ngga?" Pertanyaan yang paling sering diajukan Nindya pada Andy. Gadis ingusan, yang terobsesi memiliki pria kenalan ayahnya, sekaligus yang juga menjadi gurunya semasa SMA. Tak peduli pria itu memiliki kekasih, Nindya selalu mengklaim jika dirinyalah yang akan menjadi istri Andy kelak.
"Dia masih bocah, Raya, berhentilah cemburu padanya." Kata terampuh yang di ucapkan Andy, saat Raya sang kekasih mulai emosi dengan kelakuan Nindya. Gadis itu selalu dianggap pembawa sial dan kerap kali mengusik hubungan keduanya. Raya sangat membenci Nindya, begitupun sebaliknya.
Raya, si gadis egois yang kerap kali menampilkan emosi dan amarahnya saat bertemu dengan Nindya atau Nindya, gadis manis yang kerap kali menampilkan wajah tanpa dosa dan teraniaya manakala ia di hujat Raya. Diantara keduanya, siapakah yang akan sanggup menaklukkan hati Andy?
sebenarnya malas baca baca novel .eh pas liat cerita ini jadi senang tambah kepo lagi cerita nya seperti apa lagi..BTW semangat ya buat karyanya..semoga sukses💪🥰
22/05/2022
0
YaniRisma
😁😁😁😁😁😁😁
6h
0
Siti Masyitoh
bgus
1d
0
cantikyaya
sangat bagus dann menyenangkan
9d
0
Srikandi Gaol
bagus
12d
0
Cornelia Ira
kelanjutan ceritanya bagaimana? penasaran...
22d
0
BodoAnggitadevita
keren juga
24d
0
A'ong Adjah Lach
baguss
29d
0
AnitaSurya
sangat bagus
26/09
0
PratamaAzam
bagus
25/09
0
Total: 60
Bab 1 Om, Jadi Suamiku Ya?
"Om, jadi suamiku ya? mau nggak?" tanya Nindya pada Andy. Gadis itu tengah asik menghisap permen lol
Bab 2 Kamu Serius?
"Kamu serius mau kuliah di Universitas Mahadewa? Benar kamu mau cari jurusan keguruan?" tanya Rendy
Bab 3 Raya?
Akhirnya, Nindya lulus, ia diterima di sebuah universitas ternama di Kota Denpasar, Universitas Maha
Bab 4 Adik Tiri
"Raya?" Nindya yang sedari tadi fokus menatap ponselnya tersentak, menyadari siapa gadis yang kini b
Bab 5 Calon Suami
"Selamat pagi, Nindya. Mau berangkat kuliah, ya?" sapa Andy, pria itu secara kebetulan baru saja mem
Bab 6 Biarkan Papamu Bahagia
"Nindya" Semua menoleh ke arah suara, termasuk Nindya, jelas karena namanya yang di panggil. "Eh ...
Bab 7 Merestui Papa
Suara sendok dan garpu menghiasai sarapan pagi Rendi dan Nindya. Tak ada yang mengeluarkan sepatah k
Bab 8 Hari H
Hari H Pernikahan Rendy dan Kiara Pernikahan sederhana digelar. Tak ada tamu undangan, hanya keluarga
Bab 9 Cewek Garang
"Nindya!" Suara yang tak asing lagi di telinga Nindya, gadis itu menoleh ke arah suara yang memekik
Bab 10 So Sweet
Sedangkan yang di umpat terkekeh seraya melambaikan tangannya berjalan mundur dan bruugggg!! Tanpa s
Bab 11 Memendam Perasaan
Nindya, Winda dan Bella sedang berada disebuah cafe kecil di sudut kota. Cafe khusus yang menyediaka
Bab 12 Kenapa Kalau Aku Pacarnya?
Kampus Pagi ini Nindya, Bella dan Gina sudah duduk manis di dalam kelas. Mereka sedang mengerjakan be
Bab 13 Mantannya Dio
"Kenapa kalau aku pacarnya?" Akhirnya Nindya mengeluarkan suaranya. Nindya tertegun melihat gadis yan
Bab 14 Ulang Tahun Mama Almira
Ulang tahun mama Almira. Pagi ini Yunda diingatkam oleh kejadian beberapa tahun silam. Di mana ia mem
Bab 15 Bertengkar Lagi
"Nindya? Kamu ngapain di sini?" Dio kekasih Nindya, ia kebetulan tengah menghabiskan waktunya untuk b
Bab 16 Maafkan Nindya
Rendy menyempatkan waktunya untuk berbincang dengan Nindya setelah tadi ia menegur kedua putrinya be
Bab 17 Rasain Kamu
"Heh ... Kamu disuruh pulang cepat sama Papa dan Mama! Enggak usah kelayapan, dasar cewek nakal!" Nin
Bab 18 Nindya Kenapa?
"Ma, Nindya kok belum keluar ya? Coba tengok dulu ke kamarnya," ucap Rendy. Sudah berapa lama mereka
Bab 19 Iri Bilang Bos
"Permisi, Nindya aku masuk ya?" Nindya terpaku melihat siapa yang datang menjenguknya. Seorang pria y
Bab 20 Sakit
"Nindya ...." Suara cempreng Bella dan Wina masuk ke ruang rawat Nindya. Gadis yang terbaring lemah
Bab 21 Terimakasih Mama Kiara
4 hari dirawat akhirnya Nindya diperbolehkan pulang oleh dokter. Rendy dan Kiara menjemputnya. Gadis
Bab 22 Calon Suami Yang Bisa Diandalkan
Mentari sudah bersinar dengan cerahnya. Nindya sudah bersiap hendak pergi kuliah. Gadis itu terlihat
Bab 23 Taman Hiburan
"Saya rasa, Ibu Nia, cocok menjadi istri saya." Oh kalau itu sih tentu saja Pak Ibu Nia memang cocok
Bab 24 Main Apa Lagi
Rendy dan Kiara saling berpandangan, kemudian mereka tersenyum lalu menganggukan kepala masing-masin
Bab 25 Ulang Tahun Kampus
Acara ulang tahun kampus "Kayaknya, besok di acara ulang tahun kampus, seru banget deh kalau kita baw
Bab 26 Ngelamar Raya
"Sorry, Sayang ... Aku baru bisa jemput kamu, soalnya tadi di sekolah aku sibuk banget." Andy begitu
Bab 27 Kepastian
"Gimana, Raya? Kok enggak dijawab? Kamu mau nggak jadi istriku?" tanya Andy sekali lagi. "Raya ... Be
Bab 28 Kejutan
"Ibu Anggun, Ibu Nia. Untuk apa kalian memperebutkan Pak Andy? Jelas-jelas ia sudah memiliki kekasih
Bab 29 Perpisahan Termanis
Perpisahan Termanis "Ya, Om, Tante, ijin sebentar ngajak Nindya jalan-jalan." Dio mencium punggung ta
Bab 30 Ke Luar Negeri
"Nin, Nindya ... " Suara seseorang yang memecah keheningan. Nindya yang sedari tadi sibuk dengan pon
Bab 31 Rindu
24 jam berlalu sejak Dio berangkat diam-diam tanpa memberi tahu Nindya. Tak sekalipun pria itu membe
Bab 32 Gio
Cafe Lanila "Bukankah itu Dio? Iya kan? Itu Dio kan?" Pekik Nindya, gadis itu bersorak girang melihat
Bab 33 Saudara Kembar
"Nindya ... Siapa tuh yang cari kamu pagi-pagi di depan? Kayaknya Dio," ucapan Raya. "Itu bukan Dio,
Bab 34 Aku Enggak Siap
"Kalau ketakutan-ketakutan itu terus membayangimu, kenapa kamu tidak menerima lamaran Andy? Menikahl
Bab 35 Pacar Orang
"Tidak, Om. Baru saja aku mau mengajaknya keluar untuk makan malam." "Kamu tidak hubungi dia?" "Tidak
Bab 36 Singapore
Singapore "Aku ingin pulang ke Tanah Air, Pi, Mi. Aku percaya aku akan segera sehat. Kalian tahu buka
Bab 37 Rumah Kakek Nenek
"Selamat pagi ... Jadi gimana? Kalian sudah siap untuk berangkat ke rumah kakek dan nenek hari ini?"
Bab 38 Gara-gara Kamu
[Gio, kamu tahu, siapa cewek kakakmu?] Sebuah pesan Naura kirimkan kepada Gio melalui aplikasi chat
Bab 39 Tidak Mau Ke Sawah
"Nek, besok aku tidak mau ke sawah lagi!" Raya mulai tidak bisa menerima dengan kegiatan yang harus
Bab 40 Ke Rumah Sakit
Dengan kecepatan tinggi, Rendy mengendarai mobilnya bersama Kiara, akhirnya tiba di kampung halaman
Bab 41 Kamu Dibohongi
"Kamu kemana saja? Kabur dengan siapa?" tanya Kiara pada putri kesayangannya. "Aku dijemput sama Andy
Bab 42 Pengobatan
Singapore Hari ini Dio akan melanjutkan pengobatannya. Diantar oleh Mami dan Papi juga wanita yang di
Bab 43 Tidak Bisa Melanjutkan Hubungan
Hari ini Andy mengadakan kelas belajar di sebuah Taman Kota bersama dengan para siswanya. Belajar sa
Bab 44 Kantor Polisi
"Bukan! Bukan seperti itu, Om, Tante. Aku sudah mengambil keputusan. Jujur ini mendesak dan memang t
Bab 45 Ingin Bersama Nindya
"Apa-apaan ini, Raya? Ya Tuhan ... Kenapa kamu jadi gadis tidak tahu malu seperti ini? Siapa yang ng
Bab 46 Kamu Pasti Bahagia
"Lihatkan, Pa. Sekarang Papa sudah lihat sendiri kan? Andy sengaja memutuskanku dan tidak mau memaaf
Bab 47 Itu Dio
"Nindya, jelaskan perlahan." Rendy menatap Nindya lembut. Nindya akhirnya menceritakan semua yang sud
Bab 48 Bertunangan
"Nindya? Sedang apa di sini?" seorang pria menepuk pundak Nindya dari belakang, membuat gadis itu se
Bab 49 Kebahagiaan
Singapore "Jadi gimana nih, Tante, Om, masa pertunangan ku dengan Dio harus batal? Aku enggak terima
Bab 50 Ciuman
Seperti apa yang sudah diucapkan oleh Naura sebelumnya, gadis itu benar-benar datang ke Indonesia de
Bab 51 Menangis
"Nindya ... kamu kenapa? Andy menghampiri gadis yang sudah ia kenal lama itu. Nindya tampak menangis.
Bab 52 Bulan Depan
Malam hari, seperti yang dijanjikan oleh Dio. Pria itu benar-benar datang bersama dengan kedua orang
Bab 53 Menikahlah Denganku
"Dio!" pekik Nindya. Gadis itu segera berjongkok kemudian meletakkan kepala Dio di atas tumpuan kedua
Bab 54 Dio!!
"Menikahlah denganku!" Nindya terdiam. Ia masih belum percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dar
Bab 55 Aku Tidak Mencintaimu
"Dio!!" teriak Nindya Gadis itu hampir saja tak sadarkan diri melihat pria yang ia cintai tengah ter
Bab 56 Hari Yang Baru
Memulai hari yang baru. Pagi ini Nindya masih mengurung diri di dalam kamar. Sementara Wina dan Bella
Bab 57 Menghenbuskan Napas Terakhir
"Minum dulu, Om. Om, kok bisa pingsan sih?" tanya Nindya seraya memberikan air putih kepada Andy. Pri
Bab 58 Bukan Anak Om
Isak tangis mengiringi kepergian Dio. Seperti permintaan terakhirnya, ia dimakamkan di pemakaman set
Bab 59 Doa Yang Dikabulkan
"Kenapa semua diam? Benar? Jadi, Om Andy bersedia menikahi Raya walau yang ada di perutnya itu bukan
Bab 60 Happy Ending
Satu bulan kemudian .... Hiruk pikuk para tamu undangan memenuhi hotel tempat berlangsungnya pernikah
sebenarnya malas baca baca novel .eh pas liat cerita ini jadi senang tambah kepo lagi cerita nya seperti apa lagi..BTW semangat ya buat karyanya..semoga sukses💪🥰
22/05/2022
0😁😁😁😁😁😁😁
6h
0bgus
1d
0sangat bagus dann menyenangkan
9d
0bagus
12d
0kelanjutan ceritanya bagaimana? penasaran...
22d
0keren juga
24d
0baguss
29d
0sangat bagus
26/09
0bagus
25/09
0