“Bagaimana saudara Adnan? Sudah bisa di mulai acaranya?” Tanya sang penghulu. Adnan menganggukan kepalanya dan menjabat tangan penghulu.
“Baiklah, saudara Adnan Husein bin Bapak Husein saya nikahkan dan kawinkan ananda dengan saudari Hilda putri sanjaya--.” Adnan dengan refleks melepaskan jabatan tangannya dengan penghulu dan berdiri. Seketika, ketika Adnan mendengar nama calon isterinya, memori tentang Adnan dan mantan kekasihnya berputar bagaikan rol film yang menanyangkan semua kenangan masa lalunya. Adnan menggelengkan kepala dan mencoba untuk tenang, Arie yang melihat Adnan terdiam dan melamun, langsung berlari dan menghampiri Adnan lalu menepuk pundak Adnan.
“Kenapa Nan? Apa yang salah?” Tanya Arie yang bingung kenapa Adnan memutuskan jabatan tangannya dengan penghulu dan langsung berdiri lalu terdiam.
“Lo gak denger siapa cewek yang mau dinikahin sama gue?”
“Gue denger kok, Hilda Putri Sanjaya kan,” seru Arie. Namun sepersekian detik kemudian, Arie berteriak.
cerita nya bagus
27d
0seruu bngettt 😭
23/06
0sangat menarik
06/06
0suka sekali😍
14/05
0best chapter
06/05
0bagus seru
06/03
1good
28/02
0keren
18/02
0sayaa sangatt sukaaa kasiann adnan nyaa
09/02
0baguuus bangeeet
22/01
0