Rea sudah mencintai Jeno selama 13 Tahun, 11 Tahun cintanya yang terpendam, dan 2 Tahun perjuangannya mendapatkan cinta pria itu di dalam sebuah pernikahan yang dia paksakan. Namun, Rea harus menyerah pada akhirnya. 2 Tahun menyia-nyiakan hidup mengabdikan diri pada pria yang dia cintai, ternyata tak cukup membuat Jeno luluh. Pria itu tetap mencintai mantan kekasihnya yang ia jadikan selingkuhan. Usaha Rea seakan tak berarti hingga ia memutuskan untuk ingin bercerai. Di saat itulah Jeno merasa kehilangan sosok Rea yang selalu mencintainya meski sikapnya selalu kasar pada wanita itu. Rea berubah dingin, dan Jeno baru menyadari jika wanita itu begitu berharga.
Jeno & Rea
Author NityShu
Cover from Pinteres by @Dalgona
seruu bangett alur ceritanya ada sedih, bahagia, kesel,marah bersatu dah semuanya pokoknya sukaa banget sama novelnya maunyaaa lebih panjang lagi novelnyaa mau liatt Ray panggil Jeno ayahhh🥹🥹 RECOMMENDED BANGET INI UNTUK DIBACAA
13/08
0
JipariNor Janna
goodjob
07/08
0
TungTatung
mantap
05/08
0
PakaiAdek
hmm sangat bagus
28/07
0
Tara Tata Paembonan
good
27/07
0
Amira
good story
23/07
0
RifkiNauval
saya butuh uang
18/07
0
Total: 114
Bab 1 Membuatnya Menyesal
"Ih, kamu nakal banget sih!" "Habis kamu ngegemesin sih, Sayang. Uuh!" Pria itu mencubit pipi sang wa
Bab 2 Setelah 2 Tahun
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, seorang wanita dengan setia menunggu suaminya yang tak kunjung
Bab 3 Tidak Berhak Mengaturnya
Setelah membereskan meja makan, Rea memutuskan naik ke lantai dua untuk tidur. Sungguh tubuhnya sang
Bab 4 Jangan Singgung Dia
Mulut Rea terbuka, wanita itu kesulitan bernapas seperti ikan yang dilempar ke darat, air matanya me
Bab 5 Apa Kamu Cemburu
Hari sudah menunjukkan pukul 5 sore, Rea merasa sekujur tubuhnya begitu sangat sakit hingga membuatn
Bab 6 Dia Memang Gila
Rea bingung harus menjawab apa, jawab cemburu atau tidak cemburu? Ia takut apa pun jawabannya akan m
Bab 7 Dijadikan Pelampiasan
Jam sudah pukul 10 malam, Jeno bangun dari berbaringnya dan membuat Aruna kaget saat melihat Jeno ak
Bab 8 Kendalikan Rasa Cemburumu!
Hari sepertinya sudah pagi, Rea yang hanya tidur beberapa saat saja kini membuka matanya perlahan. D
Bab 9 Kamar Pengantin Untuk Suamiku
Merasa kesal pria itu pun akhirnya beranjak pergi, dan langsung keluar dari kamar dan menutup pintu
Bab 10 Apa Salahku?
Saat Jeno dan Aruna diam saja, Rea pun tersedak, mungkin mereka merasa kesal saat sesi ciuman mereka
Bab 11 Sejak Kapan Dianggap Istri?
Sinar mentari menerobos melewati celah-celah jendela yang tak tertutup sempurna begitu menyilaukan d
Bab 12 Ingin Membakar Mimpi
Wanita itu hanya bisa mengangguk patuh, merasakan anggukan kekasihnya Jeno pun melepas pelukannya da
Bab 13 Ingin Bercerai
Rea benar-benar terkejut dibuatnya, wanita itu berbalik badan dan membeliak saat melihat Jeno berjal
Bab 14 Tatapan Kebencian
Setelah beberapa waktu Rea memilih termenung sendiri di kursi taman, rasanya ia masih enggan untuk m
Bab 15 Kearogansian Jeno
Jeno tersenyum saat melihat istrinya menatap lurus ke arah figura tempat foto pernikahan mereka dipa
Bab 16 Antara Cinta dan Benci
Karena perasaan yang tidak nyaman di dalam hatinya, Jeno tanpa sadar mencium Rea dengan penuh nafsu
Bab 17 Kesalahan Dari Awal
Satu kecupan mendarat di kening Rea setelah pergulatan sengit dan berakhir dengan percintaan panas,
Bab 18 Rasa yang Berbeda
Saat tahu Rea menangis Jeno mengangkat kepala dan merebut ponsel dari tangan wanita itu, Jeno membun
Bab 19 Tuduhan Aruna
"Terima kasih, Tuan." Wanita paruh baya itu membungkukkan sedikit punggungnya pada Jeno, setelah pri
Bab 20 Melihat Tingkahnya
Jeno ternyata masih menunggu Rea di luar, pria itu mengerutkan kening saat melihat Rea kembali denga
Bab 21 Ditagih Janji
Jeno tampak serius memasak, memakai celemek warna hitam dan mulai mengolah bahan makanan. Dia bukan
Bab 22 Tak Bisa Tidur
Jeno tersadar dari ketertegunannya, tapi hatinya benar-benar gelisah. Dia pernah berjanji pada seseo
Bab 23 Bekas Cinta Semalam
Pagi hari, terlihat Rea menuruni anak tangga, dia menoleh ke arah pintu keluar saat mendengar suara
Bab 24 Bertemu Kekasih Gelap
Di tengah pembicaraan serius Jeno dan Aruna, suara langkah kaki menuruni anak tangga terdengar sehin
Bab 25 Menarilah Diatas Tubuhku
Lokasi apartemen Alex tidaklah jauh, cukup 20 Menit saja taksi yang membawa Aruna sampai di lokasi.
Bab 26 Harus Terpisah Lagi
Seperti yang sudah dijanjikan kemarin, Arya datang ke rumah Jeno untuk membawakan foto pernikahan ya
Bab 27 Pria Tak Punya Hati
Rea melambaikan tangan pada papanya saat ia akan masuk mobil, dan Surya juga tersenyum membalas lamb
Bab 28 Menyadari Perasaannya
Jeno masih duduk di kursi bar rumahnya, dia baru meminum beberapa gelas wine yang tersedia di atas m
Bab 29 Merasa Tersisih
Jeno baru saja datang ke meja makan dengan pakaian rapi, dia sudah bersiap ke bekerja hari ini. Sesa
Bab 30 Memperkenalkannya Sebagai Istri
Seorang pelayan menyambut kedatangan Jeno beserta kedua wanita yang berjalan di belakangnya. "Selama
Bab 31 Masih Pria Yang Sama
Jeno dan Rea berjalan cepat keluar dari restoran menuju parkiran, genggaman tangan Jeno di pergelang
Bab 32 Terus Mengekangnya Dalam Kendali
Sebenarnya Jeno tidak ingin bermaksud mengancam atau memberi peringatan keras pada Rea, tapi rupanya
Bab 33 Salah Jatuh Cinta
Mobil mewah Jeno memasuki halaman rumah megah pribadinya, segera pria itu keluar dari mobil dan berj
Bab 34 Kritis
Dua hari ini Jeno disibukkan dengan pekerjaan di kantor, dia tidak sama sekali pulang ke rumah tentu
Bab 35 Sadar Telah Jatuh Cinta
Saat Aruna pulang keadaan rumah dalam keadaan sepi, bahkan pintu depan juga dengan keadaan terbuka l
Bab 36 Tidak Menerima Rasa Iba
Setelah bertemu Dokter, Jeno kembali ke ruangan rawat Rea. Pria itu tampak berjalan lesu ke dekat ra
Bab 37 Akhirnya KAU Mencintaiku
Untuk hal permintaan Rea, Arfan tidak bisa menolaknya. Pria itu memahami Rea setelah wanita itu menc
Bab 38 Menyembunyikan Kebenaran
Senja sore menyapa, Rea duduk di kursi dekat jendela rumah sakit. Dia melihat matahari berwarna jing
Bab 39 Surya Akhirnya Tahu
"Aku heran hatimu itu terbuat dari apa, Re. Sudah banyak tersakiti, tapi masih saja mau menerima sua
Bab 40 Cemburu
Memang tidak ada persahabatan yang benar-benat murni di antara laki-laki dan perempuan, pasti ada sa
Bab 41 Kena Serangan Jantung
Jeno dan Rea baru saja sampai di rumah, keadaan rumah juga terasa sepi dan terlihat bersih karena Je
Bab 42 Tidak Siap Jujur
Para perawat dan dokter berdatangan, Jeno benar-benar merasa panik. "Tolong bantu mertuaku, selamatk
Bab 43 Tak Ada yang Bisa Dilakukan
Dokter tampak menghela napas. "Pasien sudah melewati masa kritisnya, kita tinggal tunggu pasein sada
Bab 44 Jelas, Lebih Memilih Dia
Seminggu sudah Surya di rumah sakit, Rea selalu berada di sisinya untuk menjaga sang Papa. Arfan jug
Bab 45 Tidak Cukup Dengan Kesempatan Kedua
Sesampainya di rumah, Jeno membantu Rea mendorong kursi roda papanya, kini Surya akan tinggal di sin
Bab 46 Suami Possesive
Setelah makan malam Jeno dan Rea mengantarkan Surya kembali ke kamar, setelah itu Rea juga membantu
Bab 47 Putus
Melihat tulisan di kertas itu Rea tertegun, lantas menatap Arfan di hadapannya. "Apakah masih ada ya
Bab 48 Apa yang Harus Dibawa
Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, sudah sangat jauh dari jam makan siang. Setelah menemani Jeno m
Bab 49 Aku Berikan Hatiku
Rea mematut diri di cermin, wajahnya sangat pucat. Padahal dia sudah berusaha menurut pada dokter ag
Bab 50 Mau Punya Bayi
Deruan napas yang berbaur aroma mint mengikat ingatan waras Rea, wanita itu mencengkram seprai putih
Bab 51 Aku Adalah Jingga
Sesampainya di rumah, Jeno segera keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Rea. "Aku masih bisa
Bab 52 Akan Membuatnya Bahagia
Hari-hari berlalu begitu cepat. 2 Bulan telah terlewati, kehidupan Jeno dan Rea selalu harmonis dan
Bab 53 Bertemu Aruna
Sesungguhnya sudah 2 Minggu ini Surya mengalami kemajuan, dia bisa menggerakkan bibir juga jari-jari
Bab 54 Sudah Kuduga
Karena merasa istrinya terlalu lama di toilet Jeno pun akhirnya menyusul dan mengetuk pintu toilet,
Bab 55 Penculikan
Benar saja, Jeno di sepanjang jalan didiamkan oleh Rea, sampai sekarang mereka di atas tempat tidur
Bab 56 Menyalahgunakan Cinta dan Kepercayaan
Jeno baru saja sampai di kantor dan langsung dihadapkan dengan pekerjaan, sehingga ia tidak sempat m
Bab 57 Rea Yang Berbeda
Seluruh luka yang Pengawal alami sudah berhasil ditangani para perawat rumah sakit, Rea juga menemui
Bab 58 Habisnya Rasa Cinta
Jeno membawa kendaraannya bak kekuatan angin, tubuh kecil Rea seolah menyusut di tempatnya karena ta
Bab 59 Malam Penuh Duka
Malam telah larut, hujan di luar pun telah reda seiring keringnya air mata di pipi Rea. Jeno dan Rea
Bab 60 Kepergian Surya
"Dok, tolong selamatkan istri dan ayah mertuaku!" Jeno memberi pesan saat kedua brankar di dorong me
Bab 61 Hukuman Yang Pantas
BYUUURR! Aruna dan Alex gelagapan saat seember air dingin jatuh mengguyur tubuh mereka berdua. Suara
Bab 62 Ini Bukan Akhir, tapi Awal
Ruangan ICU, di mana Rea selama seminggu ini terbaring koma, sejak malam itu Rea tak mau bangun hing
Bab 63 Musim Kedua
Musim-musim berlalu setiap tahunnya, terus bergulir hingga mengikis kisah-kisah lalu yang mengubah b
Bab 64 Tidak Punya Orangtua
Anak kecil itu berhenti makan, dia lantas mengerutkan kening. "Apa yang Paman lihat?" tanyanya waspa
Bab 65 Kunjungan Ke Rumah Bramantio
Seperti janji yang sudah disepakati kemarin, hari ini Rena Lu mengajak cucunya untuk pergi ke rumah
Bab 66 Yang Sesungguhnya
Maryam berjalan menaiki anak tangga dan melangkah menuju suatu kamar tidur, sore tadi putranya sudah
Bab 67 Terbiasa Bersamanya
Esok pagi yang dingin sangat dingin, pekerjaan adalah pekerjaan. Arfan harus tetap berangkat ke ruma
Bab 68 Ayah dan Ibu
Kini keduanya sudah berada di satu meja makan yang sama, menikmati makan malam berdua seperti biasa.
Bab 69 Perasaan Seorang Ibu
"Dengar, Fan. Bibi tidak pernah memaksa Rea untuk memberikan seluruh karyanya kepada bibi. Dia sendi
Bab 70 Kontak Batin
Keadaan Rayan saat ini sudah cukup membaik setelah dokter memberikan suppositoria dan infus pada ana
Bab 71 Rasa Yang Sulit Dijelaskan
"Akh!" Jeno sampai berdiri membungkukkan sedikit punggung seraya memegangi dadanya sebelah kiri memb
Bab 72 Janji
Keduanya berjalan menuju pintu, Arfan mengetuk pintu tiga kali dan pembantu rumah yang membukanya. D
Bab 73 Yang Dirindukan
Malam pun tiba, Rayan terlihat sedang ditidurkan oleh pengasuh. Rayan masih dalam proses pemulihan,
Bab 74 Minta Tolong
Pagi yang cerah, sehabis sarapan Rea hanya duduk di kursi yang ada di balkon kamarnya. Wanita itu me
Bab 75 Aku Ibunya
Rea pun menurut, wanita itu turun lebih dulu dan barulah Rayan. Dilihatnya anak nakal itu dicium ole
Bab 76 Es Krim
Rea, Rayan dan pengasuh naik eskalator ke lantai dua mall. Mereka berjalan bergandengan tangan menuj
Bab 77 Salah Ucapan
Terlihat Rea menuntun tangan Rayan kembali ke tempat parkir, si Pengasuh juga terus mengikuti. Rea t
Bab 78 Memungut Orangtua
Rayan sedang berendam di air hangat, Pengasuh menuang essence pada hathup yang sudah dipenuhi busa s
Bab 79 Bagaimana Kalau Kita Menikah
Pagi ini dengan suka cita Rayan berangkat ke sekolah, teman-temannya dan beberapa orang dewasa di sa
Bab 80 Air Mata Haru
Rayan terlihat berlari riang menuju Rea yang juga tersenyum melambaikan tangan, sementara Jeno yang
Bab 81 Menikmati Peran
Rea tidak membiarkan pengasuh membantu dirinya dalam mengurus Rayan, selain hanya membantu seperluny
Bab 82 Menemukan Hidupnya
Jam sudah menunjukkan waktu jam pulang kantor, tampak Jeno dan Arya keluar dari pintu lift dan langs
Bab 83 Pesta Ulang Tahun
"Bu, apakah aku bisa batal ikut?" Jeno langsung melontarkan protes kala ia membuka pintu membuat Mar
Bab 84 Pertemuan Tak Terduga
Jeno terus berjalan cepat mengikuti tiga orang di depan, sementara Maryam juga mengejar Jeno yang ia
Bab 85 Masuk Jebakan
Sepasang netra itu terasa panas, memerah dan mengeluarkan air mata bak darah. Sesak terasa dadanya,
Bab 86 Takdir
Wanita malam itu benar-benar kaget dengan kedatangan Arya yang tiba-tiba dan menggagalkan rencananya
Bab 87 Mimpi Pagi Hari
Sinar mentari begitu gagahnya menerobos cela-cela jendela yang tak tertutup gorden, menyoroti sesoso
Bab 88 Cincin
Di sebuah ruangan kerja seorang dokter, ini jam makan siang. Namun, Arfan belum juga keluar dari rua
Bab 89 Merangkap Tugas
Di sepanjang perjalanan Rea hanya terus melamun, ada banyak beban pikiran yang ada di kepalanya. Ter
Bab 90 Butuh Pengakuan
"Arya, co-coba kamu jelaskan!" pinta Jeno dengan kalimat sedikit terbata saking kesalnya pada diri s
Bab 91 Kami Sudah Menikah
"Apa hubungannya denganmu, hal itu tidak harus dilakukan karena aku tidak perlu membuktikan apapun k
Bab 92 Sakit Lagi
Jam makan siang pun tiba, setelah selesai memasak Rea pun berjalan menaiki tangga menuju kamar putra
Bab 93 Melakukan Test
Pagi-pagi Jeno menyempatkan diri mampir ke kediaman Arfan, meski kemarin ia sempat ditolak. Perasaan
Bab 94 Anak Ayah
Jeno segera menerima panggilan dari sang Ibu. "Ya, Bu?" sapanya. "Nak, kamu di mana? Kata Arya kamu b
Bab 95 Pesan Ancaman
Sesampainya di rumah Jeno dan ibunya keluar dari mobil lantas berjalan memasuki rumah. Jeno yang hen
Bab 96 Pesan Dari Nomor Tak Dikenal Lagi
Setelah mendapatkan pesan itu seperti biasa Maryam segera menghubungi nomor tak dikenal itu. Beberap
Bab 97 Merasa Jadi Orang Ketiga
"Mmm, ya aku di sini, aku kemarin sudah janji kan pada Ray kalau hari ini akan kembali. Jadi, apakah
Bab 98 Anak Anda Yang Mana?
Mendengar pertanyaan Arfan yang tiba-tiba membuat Jeno sedikit terkejut lantas mengangkat wajah mena
Bab 99 Seenaknya Saja
Waktu yang ditunggu-tunggu oleh Jeno pun akhirnya tiba, kini dia telah berada di rumah sakit untuk m
Bab 100 Mencurigai
Sebuah pesawat mendarat sempurna pada lapangan terbang sebuah bandara, tak lama pintu pesawat berger
Bab 101 Terlihat Kaku
Saat mereka semua keluar dari hotel, berjalan ke arah timur untuk menuju area pantai. Sudah terasa a
Bab 102 Pemain Baru
Malam sudah cukup larut, Rea tampak nyenyak tidur malam ini. Semua yang disediakan hotel memang begi
Bab 103 Mengintai
Hari ini adalah hari kedua mereka berlibur, seperti hari kemarin hari ini juga Rayan hanya bisa bers
Bab 104 Tidak Lolos
Saat ini mereka baru saja selesai makan malam dan kembali ke hotel untuk beristirahat. Sebelum itu J
Bab 105 Mawar Pagi Hari
Saat Rea terbangun dari tidur hari sudah gelap, entah berapa jam ia tertidur tadi. Saat ia akan turu
Bab 106 Sakit Pinggang
Acara jalan-jalan malam di taman sudah selesai, Rayan sampai tertidur di gendongan Jeno kala mereka
Bab 107 Tidak Terkalahkan
Selesai sarapan semua orang kini keluar dari villa menggunakan motor racing, seperti biasa Rea bersa
Bab 108 Serangan Tak Terduga
Seharian ini cukup dua permainan saja, mereka sudah kelelahan dan memutuskan kembali ke villa karena
Bab 109 Orang Misterius
Hari kedua di resort hanya bermain tembak jitu, itu pun berakhir dengan Rea yang tiba-tiba kehilanga
Bab 110 Kobaran Api Cemburu
Jeno saat ini menikmati kebersamaannya dengan Rea, duduk berdua menunggangi kuda. Sedekat ini, hingg
Bab 111 Selamatkan Harga Diri
Wajah Arya yang awalnya serius, kini semakin serius saat menatap wajah Jeno membuat pria di hadapann
Bab 112 Masih Menyimpan Cinta
Dengan penuh kebanggaan Jeno membawa ikan hasil tangkapannya menuju area lain, di mana para pengunju
Bab 113 Kabar Buruk
Rea segera berlari keluar dari ruang meja makan yang terasa begitu menyesakkan baginya, meninggalkan
Bab 114 Ending : Aku Memaafkanmu
Satu minggu telah berlalu, Jeno tampak tegar untuk menghadiri pesta pernikahan Rea dan Arfan hari in
Suka dengan ceritanya
08/09
0Bagus bangettt🫵🏻🫵🏻🫵🏻👍👍
24/08
0sakitnya luar biasa
14/08
0seruu bangett alur ceritanya ada sedih, bahagia, kesel,marah bersatu dah semuanya pokoknya sukaa banget sama novelnya maunyaaa lebih panjang lagi novelnyaa mau liatt Ray panggil Jeno ayahhh🥹🥹 RECOMMENDED BANGET INI UNTUK DIBACAA
13/08
0goodjob
07/08
0mantap
05/08
0hmm sangat bagus
28/07
0good
27/07
0good story
23/07
0saya butuh uang
18/07
0