Total : 75Chapter 1 prolog
Tokoh : Zidan Zinaid : Seorang lelaki yang mencintai kesempurnaan juga berwatak antagonis. Sikap seme
readmore Chapter 2 Talak
Happy Reading... “Kamu terkena gonore. Infeksi bakteri menular seksual yang biasanya ditularkan melal
readmore Chapter 3 lelaki itu
“Kita masuk ke dalam saja.” Meysila tahu jika Almira sedang tak baik-baik saja. Ia meminta agar sahab
readmore Chapter 4 teganya
,Malam ini Almira tidur di kamar yang sama dengan Meysila. Sebenarnya ada kamar tamu. Namun, Meysila
readmore Chapter 5 sulit
“Kok lama, Ma?” tanya Nadine. “Iya. Kita berangkat sekarang saja ya?” “Tapi kenapa Mama bawa koper? K
readmore Chapter 6 dobel
“Seharusnya dia jangan bekerja dulu. Dia harus istirahat total dan jangan stres. Kamu tahu tentang s
readmore Chapter 7 pergi
Habis sudah kesabaran Almira. Sia-sia ia memanggil penghuni rumah di depannya itu. Sama sekali tak a
readmore Chapter 8 sedih
Almira melihat ke sekeliling. Ruangan serba putih dan aroma khas obat-obatan membuat ia yakin, dirin
readmore Chapter 9 harus
"Sebaiknya kamu diam dan jangan bergerak. Itu akan membuatmu lebih sakit," ucap Lyan mengingatkan. L
readmore Chapter 10 terlalu
"Dan, nanti ke club nggak?" Zaskia mengirim pesan pada Zidan yang hari ini hendak meeting di luar k
readmore Chapter 11 bantuan
"A'. Sibuk nggak?" Meysila terpaksa menelpon kekasihnya demi bisa membantu Almira. "Lumayan. Hari in
readmore Chapter 12 awal
"Kok lama?" tanya Zaskia yang menunggu Zidan di klub tempat mereka janjian. "Maaf, tadi habis meeting
readmore Chapter 13 Hari pertama
"Maaf, Pak. Betul ini benar alamatnya Adlyan Fairuz Chandrama?" tanya Almira pada petugas yang berja
readmore Chapter 14 permintaan
"Ai, ambilkan saya minum," perintah Lyan. "Baiklah," ucap Almira. Padahal hatinya sedikit menggerutu
readmore Chapter 15 mungkin saja
"Bee, apa Meysila boleh ikut? Tante Vivian nggak bisa kalau saya pergi sendiri." "Kamu ada saya. Jadi
readmore Chapter 16 bali
Almira dan Lyan sampai di bandara Ngurah Rai Bali. Perjalanan yang menghabiskan waktu 3 jam perjalan
readmore Chapter 17 kabar
Aroma masakan memenuhi dapur apartemen milik Lyan. Suaka yang sudah terbangun, gegas menuju dapur ka
readmore Chapter 18 duka
"Assalamualaikum," salam Almira. Semua memandang ke arah Almira yang datang ditemani Suaka dengan t
readmore Chapter 19 pasti
*happy Reading guys. Pasca meninggalnya Nadine, Zidan hanya meminta libur dua hari. Selepas itu dia k
readmore Chapter 20 bersama
"Mey, aku mau pulang." Almira sudah 5 hari dirawat di rumah sakit. Dia drop parah dan harus menginap
readmore Chapter 21 silahkan
"Mey, aku mau pulang." Almira sudah 5 hari dirawat di rumah sakit. Dia drop parah dan harus menginap
readmore Chapter 22 belum daftar
.... "Mey, makasih udah nungguin aku sampai satu minggu lebih di rumah sakit ini. Aku nggak enak, sun
readmore Chapter 23 mengajak
"Yah, Mey pengen buka usaha butik deh. Kira-kira Ayah dukung nggak? Mey bosan jadi pengangguran, Yah
readmore Chapter 24 tawaran
..... "Hai," sapa Lyan. Almira tersenyum lalu duduk di samping Raffi. "Hai, Ra. Gimana kabarmu?" tanya
readmore Chapter 25 datang
... "Gila! Seru banget hari ini, Ra. Kamu lihat Aa Raffi tadi kena lempar bola anak gendut yang di sa
readmore Chapter 26 harus
..... .... "Kenapa datang ke sini?" tanya Almira lirih. "Ra, aku mau minta maaf. Kenapa ponselmu tak a
readmore Chapter 27 permintaan
"Almira, kamu nampak sudah sehat?" tanya Vivian saat baru melihat Almira turun dari kamarnya. "Iya, B
readmore Chapter 28 trik
.. "Tolong, Almira. Lupakan masalah kamu dengan kami sebentar saja. Ibu sudah mengatakan kepada Almir
readmore Chapter 29 jujur
"Almira ke mana, Bi?" tanya Meysila yang sore itu baru pulang dari luar. Dia begitu kaget saat menda
readmore Chapter 30 marah
Lyan mengantar Almira dan Meysila pulang. Lyan tak berbicara apapun saat di perjalanan membuat Almir
readmore Chapter 31 diam
..... Almira pegangi ponsel pemberian Lyan. Ponsel yang harganya ditaksir seharga motor matic keluara
readmore Chapter 32 salah paham
... Setelah berbincang dan mengutarakan maksud dirinya datang ke ruangan Suaka, Almira kembali ke rua
readmore Chapter 33 mampir
... "Yan, lihat siapa yang datang?" bisik Raffi saat Lyan baru selesai take in. Lyan menengok ke arah
readmore Chapter 34 kabar
Selama beberapa hari, Almira sibuk bekerja dengan Lyan. Setelah urusan dari Bali selesai minggu lalu
readmore Chapter 35 simpati
"Tante yang tenang ya? Mey pasti baik-baik saja," ucap Almira mencoba menenangkan Vivian yang sedari
readmore Chapter 36 Rencananya
Setelah penjelasan Almira mengenai apa yang dilakukan akhir-akhir ini, membuat Lyan lebih banyak dia
readmore Chapter 37 gosip dan Fitnah
"Contohnya?" tanya Raisa bertambah penasaran. "Ah, sudah lupakan. Ini sudah saya lupakan karena saya
readmore Chapter 38 marah
..... Beberapa kali Meysila mencoba menghubungi Lyan, tetapi tak diangkat. Mungkinkah dia juga sudah
readmore Chapter 39 akhirnya tahu
.... "Jam berapa, Mey?" tanya Almira yang sedang sibuk memainkan ponselnya. "Jam 10." Meysila kembali
readmore Chapter 40 prinsip
... "Bunda kok pulang cepet?" tanya Meysila setelah memastikan Almira lelap dan memilih keluar kamar
readmore Chapter 41 kisah masa lalu
.. Akhirnya atas izin Vivian akhirnya Lyan mengajak Almira untuk tinggal di apartemennya. Lyan sengaj
readmore Chapter 42 simbiosis
.... "Tunggu, Ka. Abang mau bicara," ucap Lyan. Suaka tersenyum dan mengikuti ke mana Lyan mengajakny
readmore Chapter 43 foto
... Pagi ini. Suaka dan Desy yang ada jadwal pagi sudah lebih dulu bangun dan bersiap untuk bekerja.
readmore Chapter 44 masalah baru
.... "Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Lyan mengagetkan Almira. "Aku hendak mencari ponselku. Liha
readmore Chapter 45 rencana Zidan
. "Gila, Dan. Follower kamu naik. Beh, bakal banyak nih penghasilan kita," ucap Zaskia saat mengamati
readmore Chapter 46 kemarahan Lyan
.... Lyan tak habis pikir. Kenapa dia harus berurusan dengan lelaki berkepala batu seperti Zidan. Set
readmore Chapter 47 lebih baik
... Ibarat sebuah bom peledak. Sinyal dan waktu yang sudah siap menghabiskan seluruh alam yang ada da
readmore Chapter 48 nyaman
.... "Semalam pulang jam berapa, Bee?" tanya Almira yang pagi ini bangun lebih awal. Lyan yang sedang
readmore Chapter 49 sidang Pertama
... "Nggak usah anggap dia ada. Biarkan saja! Anggap dirimu lebih mulia daripada raja dan presiden di
readmore Chapter 50 kesalahan
... "Rasanya aku kek pengin pindah ke planet mars kalau kayak gini, Bee. Nggak enak banget jadi artis
readmore Chapter 51 kalah telak
.... Sejak kejadian itu, Lyan tak kembali. Bahkan, hingga hari menjelang persidangan, Lyan sama sekal
readmore Chapter 52 kemarahan Suaka
... "Dek, Mas mau ngomong," ajak Suaka saat dirinya baru sampai di rumah. Desy mengikuti suaminya ke k
readmore Chapter 53 hati hati
.. Suaka mendapati Desy yang sudah lelap di dalam dekapannya. Sengaja ia bangun tengah malam untuk me
readmore Chapter 54 Dilema
... "Kenapa mengajakku bertemu?" tanya Desy saat ia baru sampai di tempat yang sudah dijanjikan sebel
readmore Chapter 55 ke mana
... "Loh, kok dah balik?" tanya Suaka yang kaget melihat Desy sudah kembali dari rumahnya dengan cepa
readmore Chapter 56 berada
... "Bagaimana?" tanya Raisa saat menghubungi Desy yang sedang dinas malam ini dengan mengirimnya pes
readmore Chapter 57 tamu
... Almira pandangi benda pipih pemberian Abbas. Pengacara Lyan sengaja memberikan ponselnya kembali
readmore Chapter 58 kembai
..... Lyan pandangi hamparan sawah nan hijau. Rindu ingin bertemu kian menggebu tapi ego seakan memak
readmore Chapter 59 rindu
... "Bang." Prisil menyusul Lyan yang pergi ke taman yang biasa ia jadikan tempat biasa Lyan datangi. "
readmore Chapter 60 bertemu ibu
.... Ya. Saya akan balas perbuatan Raisa yang sudah membuat Suaka hampir kehilangan separuh hidupnya.
readmore Chapter 61 tidak salah
.... Almira berbincang banyak hal dengan Melati. Dari hal yang disukai Lyan hingga tidak, serta apa s
readmore Chapter 62 jangan jahil
.... Lyan menyusul ke balkon setelah memakai pakaiannya. Ia memeluk Almira dari belakang membuat Lyan
readmore Chapter 63 salah
... "Om." Panggilan Almira membuat Gemal menengok. "Ra. Ada apa?" Gemal meletakkan benih tomat yang he
readmore Chapter 64 memperjelas
.... Ternyata Lyan membawa Suaka ke rumah Suaka dan Desy. Lyan cukup senang karena saat keduanya bert
readmore Chapter 65 keluarga
.... "Loh, Suaka mana, Yan? Ayah bilang tadi sama kamu perginya," tanya Melati yang baru melihat Ly
readmore Chapter 66 rencana
.... "Bang." Lyan mematikan sambungan teleponnya saat Suaka masuk ke dalam kamarnya. Suaka menghampir
readmore Chapter 67 melamar
.. Malam yang ditunggu-tunggu tiba. Keduanya sudah tidak sabar melewati malam ini dengan suka cita. K
readmore Chapter 68 tamu tak diundang
... Dua hari pasca lamaran, Almira sudah melakukan aktivitas seperti biasanya. Sore ini, dia sengaja
readmore Chapter 69 tunggu saja
..... "Sudah lebih baik?" tanya Lyan saat dia akhirnya memilih singgah di kebun teh. Kebun teh yang b
readmore Chapter 70 menemui
.. "Saya akan membebaskanmu, asal kamu mau membantu klien saya. Dan ini semua tidak gratis dan juga i
readmore Chapter 71 datang
... "Sebetulnya waktu itu ibumu datang dan meminta balikan sama ayah. Tapi kamu tahu sendiri, pantang
readmore Chapter 72 sah
.. "Brengsek!" Raisa geram tidak kepalang. Pengacara Lyan berhsail membuktikan dirinya bersalh di depa
readmore Chapter 73 bersama.
... "Kamu bersiap, Ai. Hari ini kita akan hadir di persidangan terakhir kasus kamu yang diajukan kemb
readmore Chapter 74 masalalu
... Suaka dan Lyan, masuk ke dalam ruang persidangan. Sepanjang turun dari mobil, para wartawan memb
readmore Chapter 75 pelajaran
... Kehidupan Almira dan Lyan memang baru saja dimulai. Almira juga merasa bahagia sudah bisa diperte
readmore
good
23d
0keren seruu
05/11
0keren
15/10
0sangat lah seru
12/10
0menarik
12/10
0bagus
10/10
0good
02/10
0best 👍
30/09
0seru loh ceritanya
06/09
0Gooooddd
23/08
0