Total : 30Chapter 1
Dara menatap tajam pada sosok pria yang berada tak jauh dari dirinya. Pria yang duduk di sofa yang h
readmore Chapter 2
"Aku nggak akan minta kamu melakukan pekerjaan rumah, karena aku punya asisten rumah tangga yang aku
readmore Chapter 3
Disudut ruangan, Dara tertunduk lesu, selepas menerima panggilan telepon dari keluarganya. Bagaimana
readmore Chapter 4
“Selamat pagi, Papi." “Selamat pagi juga, Princess”. Kucium keningnya, kemudian kutarik kursi yang ber
readmore Chapter 5
"Al, masih pagi Kenapa muka loe sudah lecek gitu sih, gue setrika juga muka lu lama-lama." kata Dion
readmore Chapter 6
Bagaimana acaranya tadi Princess?" Tanyaku kepada gadis kecil yang saat ini duduk di sampingku. "Bagu
readmore Chapter 7
Mata ini masih menatap komputer di depan namun pikiranku berkelana entah ke dunia mana. Sedari tadi
readmore Chapter 8
Pagi ini aku bangun lebih awal, semalam aku mendapat sebuah bisikan aneh agar pagi ini aku saja men
readmore Chapter 9
Suasana di dalam mobil terasa canggung, tak ada yang memulai pembicaraan antara aku dan Dara hanya t
readmore Chapter 10
“Aku mencintaimu.” Dipeluknya tubuhku erat, bahkan kepalanya menempel sempurna di dada bidangku. “Dar
readmore Chapter 11
“Ini gulingnya nggak bisa di singkirkan, Ra?, barangkali kali butuh kehangatan dari tubuhku.” Ucap A
readmore Chapter 12
Waktu jam istirahat sudah terlewat beberapa menit yang lalu, tapi Dara sepertinya masih asyik berkut
readmore Chapter 13
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan. Seperti itulah sik
readmore Chapter 14
Membuka pintu mobil, aku menatap pemandangan sekeliling. Tak banyak yang berubah rupanya, pohon mang
readmore Chapter 15
Cahaya matahari yang masuk melalui celah- celah tirai jendela kamar tak membuat sepasang manusia yan
readmore Chapter 16
“Aku punya cara lain kalau kamu pengen cepat bangun in aku .” Ucap Alfan yang seketika membuat Dara
readmore Chapter 17
Setengah hari sudah Aku sibuk dengan berbagai kegiatan entah membantu para lelaki memindahkan bebera
readmore Chapter 18
Aku sedang berbaring di atas ranjang seraya memainkan gawai pintarku saat Alfan masuk ke dalam kamar
readmore Chapter 19
Sudah pernah dengar istilah jangan mengusik singa yang sedang tidur sebelumnya?, hal yang bahkan tid
readmore Chapter 20
Perjalanan ke kantor pagi ini di isi dengan keheningan. Tak ada yang mengambil alih suasana di mobil
readmore Chapter 21
“Ka... kamu.... mau apa. Hiks.” Dara menepis kasar tangan Alfan yang ingin meraihnya. Pandangan Dara
readmore Chapter 22
Tuhan apakah aku sudah jatuh cinta kepada Alfan dengan begitu mudahnya. Seseorang yang tak pernah ak
readmore Chapter 23
Pagi telah tiba, cahaya matahari yang masuk melewati celah gorden kamar mengusik tidur Dara. Dara me
readmore Chapter 24
Cuaca pagi hari ini terasa hangat karena matahari telah menyapa bumi dengan sempurna, namun berbandi
readmore Chapter 25
“Di mana sih mereka?” monolog Dara pada dirinya sendiri. Matanya mengedar sekeliling kantin perusaha
readmore Chapter 26
Dara yang sedang duduk di meja rias seketika menoleh ke arah Pintu begitu telinganya mendengar derit
readmore Chapter 27
Harusnya saat ini aku sudah mendapat jawaban tentang sosok Reyhan, namun sepertinya tuhan sedang ing
readmore Chapter 28
Butuh waktu lebih dari empat puluh menit bagi Dara untuk sampai ke tempat tujuan. Hujan yang turun t
readmore Chapter 29
Dara sedang duduk dengan bersandar kepala ranjang. Di tangannya terdapat gawai kesayangan. Gawai den
readmore Chapter 30
“A-aku.....” lidahku kelu, tenggorokan juga terasa serat hanya untuk menelan ludah. Pikiranku buntu
readmore
yes
08/08
0👌🏻
07/08
0Best laa jgk
07/07
0bagus bnget
04/07
0aku mau titip
29/06
0saya sukuaa
13/06
0aku senang baca
12/06
0alfan ajak dara nikah
31/05
0mantap
26/05
0mantap
19/05
0