Total : 99PROLOG
Clara terisak pelan. Meratapi kepergian kedua orang tuanya yang meninggalkannya beberapa
readmore Part 1
Clara membiarkan bocah itu disampingnya. Ia tak memperdulikan ocehan yang terus keluar dari mulut
readmore Part 2
Clara kembali menyusuri jalan tak tentu arah. Tak tahu kenapa, fikirannya terfokuskan pada a
readmore Part 3
Clara mendudukkan bokongnya pada sofa empuk milik Alvin. Rasanya begitu nyaman, setelah ia
readmore Part 4
Nathan kembali memikirkan apa yang dikatakan oleh Devan. Apa yang dikatakan Devan meman
readmore Part 5
Clara masih kebingungan. Ia tak tahu harus bertindak bagaimana. Devan datang secara tiba-ti
readmore Part 6
Nathan menunggu kedatangan Jovian datang lama sekali. Padahal, Nathan baru menunggu lima be
readmore Part 7
Ini hari kedua Clara bekerja. Ia harus membiasakan diri ia bisa membantu Audrey dengan mak
readmore Part 8
Devan menatap temannya dengan raut wajah sedih. Ia melihat temannya sedang dijemput oleh mamanya. Te
readmore Part 9
Devan telah diam. Mungkin terlalu lelah karena banyak berbicara. Ia juga merutuki dirinya
readmore Part 10
Clara memasuki rumah Nathan dengan canggung. Rumah Nathan begitu mewah. Walaupun rumahnya yang dulu
readmore Part 11
Nathan panik. Pasalnya pria paruh baya yang biasa disebut ayahnya itu tiba-tiba tak sadarkan diri. D
readmore Part 12
Clara menatap langit-langit kamarnya sembari memikirkan apa yang baru saja terjadi. Kejadi
readmore Part 13
Clara menjalani pagi ini dengan penuh semangat. Ia berharap, hari ini bisa lebih baij dari
readmore Part 14
Nathan menggeram kesal saat melihat wajah yang ada di depannya. Orang di depannya adalah A
readmore Part 15
Devan bosan. Ia menggulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Ia begitu kebosanan. Ia tidak
readmore Part 16
Devan terlihat bersemangat sekali. Ia tak sabar untuk segera menemui Clara. Ia bahkan mau mem
readmore Part 17
Clara menghembuskan nafasnya lelah. Mengapa Pak Nathan lama sekali? Perutnya sudah lama sek
readmore Part 18
Tak terasa, beberapa waktu tela berlalu. Nathan masih asik mengamati interaksi antara Clara
readmore Part 19
Devan tergesa berlari menuju ke ruang sang ayah. Ia tidak sabar untuk menemuinya. Setelah
readmore Part 20
Devan tergesa berlari menuju ke ruang sang ayah. Ia tidak sabar untuk menemuinya. Setelah
readmore Part 21
Clara menatap kedua orang yang lebih tua di depannya ini serius. Mereka menatap Clara deng
readmore Part 22
Devan telah mengenakkan seragamnya. Setelah semalaman anak itu membuat Nathan kelimpungan, se
readmore Part 23
Nathan menyelurusi lorong demi lorong dengan tergesa. Ia tak sabar untuk mengetahui kondisi a
readmore Part 24
Nathan tersenyum gemas saat melihat Clara tersenyum malu-malu. Clara terlihat menggemaskan
readmore Part 25
Clara mendengus kesal saat namanya disebut-sebut oleh Alvin dan Nathan. Ia tidak suka jika n
readmore Part 26
Devan baru saja bangun dari tidurnya. Ia mencari keberadaan sang papa. Ia panik saat tak me
readmore Part 27
Clara memasuki rumah Nathan dengan canggung. Ini kedua kalinya Clara memasuki rumah Nathan.
readmore Part 28
Clara hanya terus mengangguk-anggukkan kepalanya saat Dimas terus saja bercerita. Jujur, ia su
readmore Part 29
Clara langsung merebahkan tubuhnya pada ranjang berukuran sedang milik Devan. Ia sudah tidak
readmore Part 30
Clara baru saja bangun dari tidurnya. Ia merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal. Ia meliha
readmore Part 31
Clara keluar dari kamar mandi dengan sebuah mantel yang entah milik siapa. Ia melihat sebuah
readmore Part 32
Dimas baru saja melakukan kegiatannya pada hari libur. Ia terlihat begitu bugar sehabis o
readmore Part 33
Devan baru saja bangun dari tidurnya. Ia meraba-raba tempat tidurnya yang kosong. Pasti Clara
readmore Part 34
Hari menjelang sore. Suara gaduh terdengar dari lantai atas. Disana Clara sedang tergesa-
readmore Part 35
Clara masih kacau. Setelah menangis tadi, ia juga harus menanggung malu karena memeluk Natha
readmore Part 36
Clara menghembuskan nafasnya pelan. Ia tidak menyangka jika ia kembali sendiri. Walaupun nasi
readmore Part 37
Clara terbangun dari tidurnya. Ini baru pukul sepuluh malam. Ia merasakan tenggorokannya yang
readmore Part 38
Clara merebahkan tubuhnya sendiri di ranjang empuknya. Ia mengingat-ingat apa saja yang kelu
readmore Part 39
Nathan baru saja terbangun dari lelapnya. Ia melirik jam di nakas tempat tidurnya. Puku
readmore Part 40
Devan mengelus perutnya pelan. Ia kenyang sekali. Ia makan terlalu banyak pagi ini. Ia jadi k
readmore Part 41
Edgar menghembuskan asap rokoknya. Ia tidak perduli jika petikan api mengenai ranjang mewahn
readmore Part 42
Devan senang sekali pagi ini. Selain tidur bersama Mama tadi malam, ia juga disiapkan segalan
readmore Part 43
Clara memasuki rumah dengan menggendong Devan. Entah kenapa Devan jadi manja sekali. Clara tid
readmore Part 44
Clara menghela nafas pelan. Kejadian tadi benar-benar membuatnya senam jantung. Ia tidak bis
readmore Part 45
Wilda segera bersiap menemui Edgar. Ia sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menemuin
readmore Part 46
Clara kembali mengurus cafenya. Ia mengambil alih semua tugas Audrey. Dengan percaya diri, Cla
readmore Part 46
Clara kembali mengurus cafenya. Ia mengambil alih semua tugas Audrey. Dengan percaya diri, Cla
readmore Part 47
Clara terkejut saat tangan besar tiba-tiba berada di depan wajahnya. Tangan bibi tidak jadi melayang
readmore Part 48
Clara tersenyum melihat Lidya pergi begitu saja. Ia yakin bahwa Lidya tengah merasakan kekesa
readmore Part 49
Devan tersenyum lebar saat mendapati Clara dan Nathan menghampitinya. Akhirnya, kebosanan yan
readmore Part 50
Edgar tersenyum culas. Ia membayangkan sosok Wilda. Ternyata membodohi wanita itu benar-benar
readmore Part 51
Devan memasuki rumahnya dengan terburu. Ia tak sabar untuk menunjukkan sesuatu yang ia lupak
readmore Part 52
Wilda menyelusuri jalan dengan terus bersungut-sungut. Ia kesal sekali hari ini. Ia tidak perc
readmore Part 53
Clara mengetuk dagunya pelan. Besok, ia akan mendaftarkan diri ke jenjang yang lebih tinggi. I
readmore Part 54
Nathan menyeruput kopinya pelan. Ia menikmati rasa pahit yang membekas di lidahnya. Mungkin
readmore Part 55
Alvin menyelesaikan semua pekerjaannya dengan tergesa. Ia harus segera menemui sang istri. Wal
readmore Part 56
Clara dan Rafa menyelusuri lorong dengan terus melontarkan canda tawa. Mereka bahkan tidak mem
readmore Part 57
Devan menyambut kedatangan Nathan dan Clara dengan senyuman lebar. Ia kembali lebih awal bers
readmore Part 58
Audrey baru saja bangun dari tidurnya. Ia merasa ada tangan yang memeluknya erat. Ia membalikk
readmore Part 59
Nathan menghembuskan nafasnya lelah. Ia menyesali dirinya sendiri yang tidak bisa mengontrol emosiny
readmore Part 60
Clara terbangun dari lelapnya saat mendengar suara mobil baru saja memasuki garasi. Clara pe
readmore Part 61
Nathan menatap kepergian Clara. Ia telah sampai di depan Universitas Clara. Ia menatap Clara
readmore Part 62
Devan memperhatikan guru dengan seksama. Ia harus faham dengan apa yang di jelaskan oleh sang
readmore Part 63
Clara terkikik geli saat Wilda terus mengikutinya. Wilda terlihat kesusahan saat mengejar
readmore Part 64
Clara mengerucutkan bibirnya kesak saat mendengar jawaban Nathan yang kelewat singkat. Memang apa
readmore Part 65
Edgar menyambut kedatangan Anton dengan lebar. Wajah Anton cukup meyakinkan bahwa ia membawa kabar b
readmore Part 66
Clara memandang ponselnya saat mendapati nomor tidak di kenal masuk ke dalam ponselnya. Ia se
readmore Part 67
Nathan mengusak rambutnya kasar. Sebentar lagi, Alvin akan kembali ke Indonesia. Ia belum sia
readmore Part 68
Clara mengetuk-ngetuk dagunya pelan. Hidupnya terasa berbeda setelah ia mengenal Nathan. Ia ja
readmore Part 69
Audrey sudah menyiapkan berbagai keperluannya. Ia tidak sabar ingin segera kembali ke tanah a
readmore Part 70
Clara berdiri di depan gerbang kampusnya. Ia sedang menunggu kedatangan Rafa. Ia tidak sabar i
readmore Part 71
Dimas sedang menikmati kopi hitamnya sembari menyimak berita di depan televisinya. Ia bisa me
readmore Part 72
Dimas sedang menikmati kopi hitamnya sembari menyimak berita di depan televisinya. Ia bisa me
readmore Part 73
Clara baru saja pulang dari kampusnya. Ia terkejut bukan main saat Nathan sudah berada di ruma
readmore Part 74
Clara kembali dengan wajah murung. Perkataan Lidya terus saja terngiang-ngiang dalam kepalany
readmore Part 75
Alvin terus saja menggoda Nathan dan Clara. Sedangkan yang di goda hanya diam tak mengeluark
readmore Part 76
Wilda bergegas menemui Edgar. Ia harus mencari solusi secepatnya. Ia tidak mau terus menerus
readmore Part 77
Clara kembali ke ruang tengah. Ia bisa melihat Audrey dan Alvin yang menatapnya bingung. Clar
readmore Part 78
Nathan terbangun dari tidurnya. Ia bisa melihat Clara dan putranya masih terlelap. Ia segera
readmore Part 79
Clara membuka katanya pelan. Ia masih dalam posisi memeluk Devan. Clara segera bangkit dari
readmore Part 80
Tiga bulan telah berlalu. Semuanya berjalan seperti biasanya. Seperti halnya Clara, ia menjala
readmore Part 81
Edgar memasuki rumah Wilda dengan tergesa. Ia sudah tidak menyembunyikan hubungannya dengan
readmore Part 82
Nathan memasuki rumahnya dengan tergesa. Perasannya begitu gusar. Ia begitu khawatir akan kon
readmore Part 83
Clara heran. Kenapa semua mata tertuju padanya? Semua orang terlihat menatapnya tidak suka.
readmore Part 84
Rafa masih gusar. Nathan tak kunjung mendatanginya. Kenapa terasa lama sekali? Padahal, baru
readmore Part 85
Clara berusaha melepaskan tangannya yang di ikat. Ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya
readmore Part 86
Clara gusar. Nathan tak kunjung datang untuk menyelamatkannya. Ia lapar sekali, ia membutuhka
readmore Part 87
Clara mulai membuka matanya pelan. Ia berusaha menetralkan pandangannya yang masih buram. Ia mengama
readmore Part 88
Nathan sudah mantab. Ia akan mengadakan konferensi pers di kampus Clara. Ia tidak mau jika Cl
readmore Part 89
Clara mendengus kesal saat mendapati wajah suaminya di mana-mana. Kemanapun ia mengalihkan cha
readmore Part 90
Nathan memasuki ruangan Clara dengan hati-hati. Takut jika sang penghuni sedang tertidur. Namun
readmore Part 91
Clara dan Nathan memasuki rumah mereka dengan pelan. Mereka khawatir jika ada yang terganggu
readmore Part 92
Jovian kesal bukan main. Setelah ia menuntaskan semuanya, ia tidak menerima kabar dari Nathan sama s
readmore Part 93
Clara ikut dengan Nathan ke kantor. Tiap tahu kenapa, ia selalu menempel dengan Nathan. Ia tida
readmore Part 94
Clara menatap Wilda tidak suka. Sebenarnya siapa yang salah di sini? Kenapa dia malah menatapn
readmore Part 95
Clara memasuki rumahnya dengan lesu. Ia masih belum menerima sepenuhnya bayi yang di kandunga
readmore Part 96
Tiga bulan sudah berlalu. Perut Clara mulai menyembul di balik bajunya. Tubuh Clara juga semaki
readmore EPILOG
Clara pusing. Ia mengelus perutnya yang membesar. Ia terus mengomeli anak-anaknya yang berlari
readmore
putra
14m
0ceritanya bagus
4h
0cerita nya sabgat menarik
21h
0tolong bagus sekali ceritanya🤩
3d
0BAGUSSS
3d
0nice
4d
0bagus bngt
6d
0bagus kak
7d
0😂不错
8d
0good
9d
0