Tag(s):
• Tidak setia
• Kecurangan
• Tokoh Wanita
• Heteroseksual
• Balas dendam

Perubahan di hidupku setelah melahirkan. Dingin pada suami sendiri. Namun, luka di hatiku tidak bisa mengering secepat itu. Semuanya akan aku balas padamu, Mas! ***

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

KETIKA ISTRIKU MULAI BERUBAH

yundaarsya

BUKAN AKU TAK MENCINTAIMU

Pricilla Hwang

NANA

Reiko-sama

ZAKRASTELLA

pisarii

Pengawal Hati

cloverqua

Belenggu Cinta Meta (Suamiku Main Gila)

Puella

Rekomendasi

Istri 365 Hari

Missy Anna

Menjadi Kado Untuk Tuan CEO

Pena Asmara

Dicerai, aku jadi ipar si pelakor

Mai Yamara

MELEPAS DERITA

adiarta lutfiya

SUAMI YANG DIHINA KELUARGAKU

Anik Safitri

Merah Hitam Cinta

Way Suki

AKUN KLONINGAN SUAMIKU

michikojauzaa

my past love

Aishiteru

Nama Putriku Nama Mantannya

Meriatih Fadilah

Takdir Tuhan

Writer amatir

Komentar Buku (124)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  hafsariMulhairitri

  good

  14h

    0
• 
  Hafi Cornetto

  saya suka bacaan ini

  5d

    0
• 
  SusilawatiWati

  novelnya bagus saya terharu🥺

  15d

    0
• 
  Aiisyah

  bagus ceritanya

  15d

    1
• 
  SaputraIndra

  bagua banget aku suka sama ceritanya

  23d

    0
• 
  AuliaaSindi

  Good

  25d

    0
• 
  KiaReskia

  bagus

  04/11

    0
• 
  Cap AaronAeq

  Habisin cerita nya please

  03/11

    0
• AuliaJelita

  baguss

  03/11

    0
• 
  Khusniati Khotimah

  bagus

  26/10

    0

• Total: 45

• Bab 1 Perubahan Besar!

  "Aduh, perutku sakit banget, Mas. Kayaknya mau melahirkan."
  "Halah, tahan dulu sakitnya. Besok aja ka

• Bab 2 Perlahan tapi Menyakitkan

  "Kamu itu hilang dua hari. Gak usah pulang sekalian, kayak gak punya rumah."
  Mas Reno membalikkan tub

• Bab 3 Misi Satu Selesai

  Astaga, benar-benar cari ribut. Aku mengeluarkan ponsel, menghubungi Mas Reno yang masih ada di atas

• Bab 4 Keluarga Menyebalkan

  "Nina, aku minta uang."
  Pandanganku teralih ke Mas Reno. Dia menatapku berharap. Pria itu mendekatiku

• Bab 5 Kejutan Menarik, Bukan?

  "Bu Nina itu istri yang hebat. Saya lihat banget kerjaan rumah Bu Nina sendiri yang ngerjain. Kadang

• Bab 6 Hari Pertama yang Menyenangkan Bukan?

  "Aduh, tadi malam kamu kasih apaan tehnya, Nina? Perut Mama masih sakit sampai sekarang?"
  Aku hanya m

• Bab 7 Kejutan dari Mas Reno

  "Yaudah deh. Eh, atau aku naik taksi aja ke rumah kamu. Nanti pulangnya baru kamu anterin. Soalnya k

• Bab 8 Rasakan Kamu, Mas!

  "Nin, parah banget kamu jadi istri. Suami sendiri dikeluarin dari pekerjaannya."
  Mama Mas Reno ikut p

• Bab 9 Mempermalukan Keluarga Benalu!

  "Kamu apa-apaan, sih, Nina? Sampai malam kita nungguin transferan dari kamu. Gak dikirim juga uangny

• Bab 10 Pria Tidak Tahu Malu!

  "Mau minta makan, minta uang. Minta semuanya."
  Pria tanpa tahu malu itu langsung masuk begitu saja. A

• Bab 11 Bantuan

  "Serius? Kamu gak bohongin Mbak kan? Mbak gak suka kalau kamu bohong, ya."
  Aku menatap Kafka serius.

• Bab 12 Membiarkan Keluarga Benalu Tidur di Luar

  "Nyebelin banget. Untung gak sampai dipanggilin satpam."
  Aku menoleh. Keluarga Mas Reno sudah masuk k

• Bab 13 Menjual Rumah Mertua

  "Kamu jual rumah itu, Nin?"
  Suara Mas Reno terdengar menggema di ruangan. Aku mengangguk singkat, pad

• Bab 14 Selamat Mencari Kerja, Mas!

  BAB 11
  "Surat apaan itu?"
  Ya ampun. Aku buru-buru menoleh. Mama Mas Reno kenapa pakai acara bangun seg

• Bab 15 Mengerjai Keluarga Menyebalkan

  BAB 12
  "Hah? Masalah apaan?" tanyaku sedikit khawatir.
  Aduh, aku menggigil bibir. Masalah apa lagi sek

• Bab 16 Jangan Bermain-Main Denganku, Mas!

  BAB 13
  "Buset. Pasti pedas banget itu."
  Kami mengintip dari balik dinding. Beberapa detik, aku mengang

• Bab 17 Pencitraan!

  BAB 14
  "Hah?! Bercerai?"
  Mama dan Papa bahkan berteriak. Aku menghela napas pelan, sudah tahu apa reak

• Bab 18 Tipu Daya

  BAB 15
  "Hah?! Sakit apa?" tanya Mama terkejut.
  Aku juga terkejut sekali dengan perkataan Mas Reno. Ini

• Bab 19 Kalian Tidak Akan Bisa Mengalahkanku!

  BAB 16
  "Wow, lucu sekali," gumamku menahan tawa.
  Lihatlah keluarga penuh drama ini. Akhirnya aku meman

• Bab 20 Kejutan dariku, Mas!

  BAB 17
  "Matiin, Mbak. Matiin." Kafka berbisik, matanya melebar karena kaget. Aku juga ikutan kaget me

• Bab 21 Aku Ingin Membalaskan Semuanya!

  BAB 18
  "Eh?" Wajah Mas Reno kelihatan sekali gugupnya, dia memang tidak pintar berbohong, itu kelemah

• Bab 22 Pekerjaan Mencurigakan Rini

  BAB 19
  "Emang suami kamu ngapain?" tanya Gita penasaran. Aku sudah bisa menebak, sejak tadi pasti Git

• Bab 23 Rahasia Rini

  BAB 20
  "Mbak gak percaya, kan? Sama, Kafka juga."
  Astaga, mana aku tau kalau Rini kesana akan kerja. E

• Bab 24 Keluarga Rakus!

  "Hamil? Kamu hamil?" tanyaku tersentak.
  Beberapa detik dalam keterkejutan, aku sampai mundur satu lan

• Bab 25 Kejutan Besar

  "Gak mungkin gimana? Kamu cek sana ke dokter. Jangan cuma mau uang aja."
  Menyebalkan sekali Mas Reno.

• Bab 26 Kalian Berdua Tidak Akan Pernah Menang!

  "Buset. Ini serius?" tanyaku pelan.
  Aku menatap desain undangan yang dibuat. Benar-benar mengejutkan,

• Bab 27 Ide Bagus

  "Mau kemana?" tanyaku pada Mas Reno yang sudah siap.
  Dia terlihat rapi sekali, sepertinya karena mau

• Bab 28 Rencana Cemerlang

  "Habis dari mana? Lama banget." Mas Reno berdiri dari kursi ketika aku keluar dari mobil.
  Kami baru s

• Bab 29 Rencana Menghancurkan Semuanya

  "Mereka udah bangun?" tanya Bang Tirta sambil menoleh ke aku.
  Kami sudah siap-siap. Aku menggelengkan

• Bab 30 Membongkar Semuanya!

  "Mana mobilnya?" tanya Bang Tirta sambil menoleh sejak tadi.
  Aku juga harap-harap cemas. Jangan sampa

• Bab 31 Balasan untuk Kalian

  "Oalah, jadi yang mau dinikahin itu istri kedua?"
  "Astaga, Nina berani banget. Salut sama kehebatan d

• Bab 32 Kabar Baik Sekaligus Kabar Buruk!

  "Surat perjanjian ini, kan, Delia?" teriak Bang Tirta dari jauh.
  Aku dan Kafka saling berpandangan, k

• Bab 33 Curiga dengan Seseorang?

  BAB 33
  "Hah?!"
  Ponselku terlepas dari tangan. Aku gemetar menoleh ke Bang Tirta, kemudian ke Kafka. Ja

• Bab 34 Siapa Pelakunya?

  BAB 34
  "Serius? Kalau benar itu semua Abang gak akan pernah maafin dia!" teriak Bang Tirta dengan kem

• Bab 35 Sebuah Drama

  BAB 35
  "Mbak tidur duluan aja," kata Kafka sambil melirikku. Kami sedang mencari berbagai bukti.
  "Mau

• Bab 36 Pria Misterius itu—

  BAB 36
  "Gimana, gimana? Drama tadi? Lucu? Maksudnya gimana, Kaf?" tanya Bang Tirta penasaran. Aku jug

• Bab 37 Tidak akan Pernah Mengampunimu!

  BAB 37
  "Iya. Pria misterius itu," gumamku sambil menghela napas pelan.
  Mbak Lina memang sedang mengobr

• Bab 38 Pembunuhan Berencana?

  BAB 38
  "Oke. Kerja bagus. Kita keluar dari rumah ini sekarang. Kita tunggu hasilnya nanti." Kafka mem

• Bab 39 Foto Pria Misterius

  BAB 39
  "Benar kan, Mbak?" tanya Rini sambil melengkungkan senyuman. Dia menatapku mantap, seolah tadi

• Bab 40 Bukan Reno?

  BAB 40
  Hei! Lihatlah, Rini santai sekali menunjukkan foto pria misterius itu—meskipun tetap saja tida

• Bab 41 Autopsi

  "Kafka juga gak tau, sih. Kalau dia ngaku baru tau."
  Aku menepuk dahi, menatap Kafka frustasi. Anak i

• Bab 42 Mbak Lina Meninggal

  "Itu benar-benar hasil yang mengejutkan, sih. Gak nyangka, tapi sesuai banget." Aku menatap Kafka da

• Bab 43 Kejanggalan Kematian Mbak Lina

  "Hah?! Serius?" tanyaku dengan nada gemetar.
  Mbak Lina meninggal? Aku menelan ludah berkali-kali. Mas

• Bab 44 Rahasia yang Disimpan Mbak Lina

  Bang Toba melirik Mama, Papa, juga, Rini. Sepertinya, dia hanya ingin beberapa orang yang mendengar.
  

• Bab 45 Petunjuk Penting

  "Nyarinya di mana? Apa yang disembunyiin sama Mbak Lina?" tanya Bang Tirta sambil menatap ke sekelil