Total : 45Kematian Bepak.
Embun berlari-lari kencang mendatangi Rumah Sakit Haji Abdoel Majdid Batoe setelah mobil Departemen
readmore Terpaksa Menikah.
"Hei country girl, kamu ini jalannya lambat sekali seperti keong. Cepat sedikit atau kamu mau keting
readmore Nyaris Celaka!
What the hell? Apa yang kamu lakukan, country girl? Kamu mau membakar rumah saya hah? Kamu pikir ini
readmore Terselamatkan.
Embun yang sedang menyusun bantal dan guling bingung harus menjawab apa. Lagi pula mengapa pria ini
readmore Kedatangan Anak Dewa.
Seluruh klan Aditama Perkasa beserta segenap jajaran karyawan dan karyawati perusahaan P.T Aditama G
readmore Patah Hati Terdalam.
"Seberapo rimbun kayu di Jambi, Rimbunlah jugo kayu di Tungkal, seberapo rindu Abang nak pegi Rindulah
readmore Pahlawan Baru.
"Bang, Saya minta izin untuk berbicara secara pribadi berdua saja dengan Bang Dewa, boleh?" Embun me
readmore Curiga.
"Astaga berarti si Om ini kaya banget ya? Uangnya segini ya, Om?" Embun merentangkan kedua tangannya
readmore Salah Paham.
Revan menghentikan laju kendaraannya saat sudah tiba di rumah. Ia menatap istri kecilnya yang masih
readmore Hukuman Revan.
"Kenapa diam lagi, hah? Mulutmu tidak mau dipakai ngomong ya? Baik kalau memang nggak mau dipakai un
readmore Mulai Ada Rasa.
"Astaga, Bang! Udah dong, turunin saya. Malu itu dilihatin orang." Embun memindai beberapa orang dar
readmore Trauma.
Embun menatap ngeri pada gedung yang begitu tinggi, sampai terlihat seperti akan menjolok langit itu
readmore Cemburu Menguras Hati.
"Udah dibawa semuanya? Laptop, buku-buku panduan, alat-alat tulis, kotak bekal. Eh itu termos air mi
readmore Balas Dendam Arkan.
Kuliah baru saja usai. Embun tengah berbincang-bincang dengan Ibell sebelum Revan menjemputnya. Saat
readmore Rahasia Masa Lalu.
Embun memperhatikan interaksi Revan, Arkan dan Ibell dalam diam. Tampak jelas dosennya begitu cembur
readmore Pahlawan Penyelamat.
"Kamu pakai saja ini baju Tante Zahra. Sementara pakaian kamu dilaundry si bibik ya, Mbun? Kayaknya
readmore Siapa Dia?
"Nggak masalah, Om. Saya akan tetap berusaha menjadi pion. Pion walaupun paling kecil tapi langkahny
readmore Penyesalan Revan.
"Apa maksud Anda, Pak Polisi? Dan siapa itu Pimchanok?" Revan langsung berdiri saat seorang polisi be
readmore Menyelidik Diam-Diam.
"Eh polisi kampret, kok lo tadi tiba-tiba ngejambak rambut si Embun? Heran bener perwira polisi kela
readmore Mulai Saling Cinta.
"Belajar yang rajin. Jangan nakal, jangan memandang lawan jenis terlalu lama, jangan ke kantin atau
readmore Taktik Anak Dewa.
"Lho Anda sudah ada di sini rupanya, Pak Rangkayo Depati?" Radja Girsang heran saat melihat tamunya
readmore Strategi Baru.
"Terima kasih sudah menyelamatkan istri saya ya, Om? Saya tidak ta-" BUGH! BUGH! "Kamu pikir dengan me
readmore Nyaris Ketahuan!
"Abang kok bisa ada di sini? Abang nggak kerja? Nggak sibuk di kantor gitu?" Embun merasa risih kare
readmore Pembalasan Yang Setara.
" Aaaa.. itu itu anu Bang, karena -" "Karena Embun Pagi ada di kelompok empat. Dan kebetulan kelompok
readmore Penyesalan.
Embun melipat kostum tarinya dengan rapi dan memasukkannya kembali ke dalam paper bag. Sebenarnya ha
readmore Hamil?
"EMBUNNNN!" Albert langsung terbangun dengan tubuh basah kuyub karena keringat dingin dan nafas yang
readmore Kebenaran Yang Terkuak.
"Hallo Embun Pagi, lagi sakit ya Nak? Pantesan dari tadi pagi Om telepon-telepon tapi ponsel kamu ti
readmore Cemburu (lagi).
"Iya menantu bangkotan kurang ajar, saya ini mertua kamu. Makanya saya akan siap mencincang kamu men
readmore Jangan Mengganggu Milikku.
Embun terdiam. Jika Revan mengetahui semua gerak geriknya dikampus berarti hanya ada dua kemungkinan
readmore Nyaris Terbongkar.
"Om, kenapa sih Om ngakuin Embun itu anak Om? Padahal kan bukan?" Embun yang sedang makan siang dise
readmore Musuh Telah Tiba!
"Jadi lo yang namanya Embun Pagi, istrinya Revan?" Embun yang baru saja duduk di kursinya menatap se
readmore Pengorbanan Seorang Ayah.
"MUNDUR!!! Saya mau kalian semua mundur sekarang atau akan saya lubangi kepala gadis ini. Silahkan p
readmore Selamat.
"Seharusnya pertanyaan itu saya yang mengajukannya pada Anda, pak polisi. Buat apa ada kalian semua
readmore Cinta Membutakan Logika.
" Lho Embun, kamu sakit? Ini wajahmu kenapa bisa babak belur begini?" Embun yang baru saja keluar da
readmore Bertemu Lagi.
Hallo dokter Arjuna, apakah Anda sudah mendapatkan sedikit titik terang dari Embun Pagi? Ingat Anda
readmore Chapter 36. Berbadan Dua?
BUGHHH!!! BUGHHH!!! BRAKKK!!! PRANGGGG!!! Embun melihat kekacauan yang di akibatkan oleh kemarahan lua
readmore Chapter 37. Mengidam.
Hoekkk!!!! "Udah ah Bik, Embun nggak bisa makan. Mual banget ini. Jangan memaksa Embun makan lagi, Bi
readmore Chapter 38. Nasehat Ayah.
"Ayo Pa, pelan-pelan jalannya. Sini Embun pegangin tangan kanannya." Embun membimbing lengan kanan A
readmore Chapter 39. Kembali Ke Kerajaan Siam?
Ckiiittt!!! Embun yang baru saja turun dari mobil sudah disusul oleh Revan di belakangnya. Rambut Rev
readmore Chapter 40. Ayo Kita Pulang.
"Abang tidak mengenal perempuan itu... tidak kenal. Tidak tahu. Abang sungguh-sungguh tidak kenal. S
readmore 41. Harus Berpisah.
Di ruang tamu keluarga Aditama Perkasa suasana begitu hening dan dingin. Embun duduk dengan punggung
readmore 42. Pergi Untuk Kembali.
"Your majesty, please let her go to her husband. After some years you will realise that it is the be
readmore 43. Bajingan Berkelas
"Sayang, ngapain sih bawa bajunya banyak-banyak? Kan kamu juga cuma sebentar di sana?" Revan menatap
readmore 44. Menunggu.
Seminggu telah berlalu. Janji Embun untuk selalu mengabarinya ternyata hanya janji-janji belaka. Sej
readmore 45. Bersatu Kembali ( End)
Seminggu telah berlalu. Janji Embun untuk selalu mengabarinya ternyata hanya janji-janji belaka. Sej
readmore
oke
4d
0mempunyai cerita yg menarik dan membuatkn hati pembaca mempunyai imaginasi yg tinggi
13d
0bagus
13d
0ya bagus
19d
0mantaap banget allikasinyaa, buruan download gaes
24d
0sangat baguss👍
25d
0😍😘
26/08
0ok ok
25/08
0good nove
21/08
0ceritanya bagus,aku suka,,
10/08
0