Total : 41BAB 1
Pada pagi hari pukul 06.00 AM di rumah keluarga elbaz semua anggota keluarga berkumpul untuk sa
readmore BAB 2
“kenapa dengan aleena?” Tanya arion pada kakaknya “Aleena marah sama gue” Jawab Aksa dengan memasukk
readmore BAB 3
“Kaki lo udah mendingan ?” tanya aksa “Udah” Jawab Arion “Bagus, lo bisa sekolah lagi besok udah 2 ha
readmore BAB 4
Pagi ini seperti apa yang sudah dijanjikan oleh Aksa bahwa hari ini ketika aleena sudah sembuh
readmore BAB 5
Suara petir yang menggelegar, air hujan yang membasahi seluruh jalan dan tanaman-tanaman, a
readmore BAB 6
“dasar murahan” jawab El pedas “tidak apa, jika kamu menyebutku murahan. Toh yang aku
readmore BAB 7
“masuk!” “kamu?” ucap El dengan tatapan benci. “aku ingin bicara denganmu,” Emilia
readmore BAB 8
“kak, ini...” ucapan aleena terjadi karena ia tidak bisa berkata apa-apa lagi. “
readmore BAB 9
“Aleena kenapa?” tanya Aksa dingin pada Arion yang tengah duduk di sampingnya. “biasa.” jawa
readmore BAB 10
Suara peluit telah terdengar keras, bahkan suara sorakan - sorakan hampir mengalahkan suara peluit.
readmore BAB 11
“sayang, kami ada sesuatu untukmu.” ucap hana sambil meletakkan sebuah kotak berwarna hitam dimeja p
readmore BAB 12
"OMG! rumah lo gedhe banget." kaget Cahaya saat memasuki rumah keluarga Elbaz. Ya, sekarang Ghadia,
readmore BAB 13
“jadi, apa benar lo itu mantan kekasih Emilia?” tanya El pada laki-laki berusia 27 tahun, yang berad
readmore BAB 14
Hari ini adalah hari senin, sebelum hari senin adalah hari minggu dimana para siswa-siswi tengah mel
readmore BAB 15
Terlihat bunga-bunga berwarna putih telah menghiasi sebuah ruangan yang luas. Bahkan, ada banyak kur
readmore BAB 16
“Aleena, kakak lo kapan pulangnya?” tanya Ghadia kepada Aleena. “empat hari lagi.” ucap Aleena agak k
readmore BAB 17
Matahari telah terbit, sinarnya pun begitu cerah, seorang gadis cantik dengan rambut tergerai bergel
readmore BAB 18
“LEPAS! ANJING!” teriak seorang laki-laki ketika ia di ikat dengan rantai pada tangan dan kakinya. La
readmore BAB 19
BYUR! “Ajeng, sini berenang bareng!” ajak Cahaya sambil melambaikan tangan pada Ajeng yang duduk di k
readmore BAB 20
“kak, mana sosisnya?” teriak Aleena kepada Aksa. Terlihat Aksa keluar dari dalam rumah sambil membawa
readmore BAB 21
Hujan pagi ini masih turun semakin deras, suasana hening, hanya terdengar rintika hujan dan
readmore BAB 22
“lo nggak usah sok-sokan jadi pahlawan.” ucap El sambil mengupas apel untuk ia makan. “tapi kata mama
readmore BAB 23
“sorry ya kemarin gue nggak bisa jenguk lo.” ucap seorang laki-laki mengenakan kemeja hitam dengan c
readmore BAB 24
“Terima kasih, kak.” Aleena tersenyum canggung lalu masuk kedalam toilet. “lo bisa balik.” ucap Aksa
readmore BAB 25
“lo bego.” ucap El kepada Aksa dengan wajah yang sama-sama datar. “kenapa lo bisa tahu?” tanya Aksa m
readmore BAB 26
HAI, SELAMAT SIANG! JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK! HAPPY READING! ______________________________________
readmore BAB 27
_____________________________________ “𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘵𝘪𝘩 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘮𝘦
readmore BAB 28
Aleena berjalan melewati koridor sekolah sambil membawa sebuah buku di dekapannya. Aleena tersenyum
readmore BAB 29
Suasana malam yang dingin tidak dihiraukan oleh kalangan muda mudi. Beberapa ada yang bersama sang k
readmore BAB 30
______________________________________________ “Jika kamu ingin bahagia, tetapkan sasaran yang memb
readmore BAB 31
“DOR!” Handphone yang semula berada di tangan laki-laki berkaos putih itu terjatuh ke rerumputan hija
readmore BAB 32
_______________________________________________ Aleena menaiki tangga sekolah sambil membawa kotak
readmore BAB 33
______________________________________________ “lukamu akan menjadi kekuatanmu.” -Elfahreza Nugroho
readmore BAB 34
Menghela nafas panjang, Aksa yang tengah berdiri di depan ruangan Aleena dan menatapnya dari balik k
readmore BAB 35
“Lo nggak akan bisa njenguk dia, penjagaannya ketat.” Dua laki laki berdiri dari kejauhan menatap kam
readmore BAB 36
“Apa lo seneng?” Aleena mengangguk dengan senyuman yang terukir di bibirnya. Ia duduk di kursi roda d
readmore BAB 37
“Sekarang giliran gue.” Ia mengangkat pistolnya dan mengarahkannya pada Emilia. DOR! Tubuh Emilia berd
readmore BAB 38
HAI, SELAMAT MALAM! _______________________________ “Akh.” ringis seseorang tatkala membuka matanya da
readmore BAB 39
“Berjalannya waktu menjadikan aku sulit untuk melupakanmu, terlebih lagi saat aku melihat senyumanmu
readmore BAB 40
“Kesalahan yang sudah aku buat memang terlalu sulit untuk dimaafkan, tapi tidak bisakah kamu memberi
readmore BAB 41
"Masih terlalu banyak kaum munafik. Orang-orang yang pura-pura baik, merintih kalau ditekan, tetapi
readmore
cerita bagus
7h
0cerita ini sangat menakjubkan
03/11
0good
03/11
0yes bagus
23/10
0best
20/10
0Cool story
16/10
0keren
15/10
0bagus banget novelnya
28/09
0good
24/09
0menarik
19/09
0