Hanya sepenggal kisah sepasang sahabat berbeda jenis yang berakhir cinta.
“Gue ngerasa sinting dengan apa yang gue rasain saat ini. Gue bingung. Gue enggak tahu sejak kapan, tapi yang jelas gue sayang banget sama dia. Setiap melihatnya gue merasa ... lengkap? Enggak ngerti, lah, gue. Pokoknya sesuatu seperti itu. Kayak ketika lo lagi nyusun puzzle, terus kepingan terakhir lo hilang. Saat lo sudah menyerah, tiba-tiba lo bisa nemuin kepingan terakhir itu. Lo ngerasa bahagia karena akhirnya puzzle lo bisa lengkap.”
ini ceritanya sangat sangat populer saya membaca sangat seru dan semaaangat sekali makasih teman udah di ceritakan dan sudah membuat aku lebih semangat lagi kalok membaca cerita nofela 🥰 semangatp terus ya tulisnya biar kita bisa tau bagaimana aktivitas mu dan kecerdasanmu setiiiap hari 😊 aku sangat sangat ingin lagi di kampungku aku kehilangan teman di sana aku juga kehilangan sekolah aku juga rindu sama temen cowoku yang telah membikin aku seeenyum setiap hari ok deh makasih ya bayy bayyyyyy
26/06
0
Rosytha Azka Hariwibowo
bagus ceritanya
14/06
0
Total: 34
Bab 1 Satu
Nadira melihat permainan tim basket sekolahnya dari sudut lapangan indoor. Nadira seperti tidak memi
Bab 2 Dua
Rheyner segera melajukan motornya setelah Nadira duduk di boncengannya. Namun, Rheyner tidak melajuk
Bab 3 Tiga
Rheyner memarkirkan motornya tepat di depan garasi rumah Nadira. Ia masuk ke rumah Nadira dengan san
Bab 4 Empat
Rheyner mengantarkan Nadira sampai di depan kelasnya. Setelah itu Rheyner berjalan menuju kelasnya y
Bab 5 Lima
Nadira memasuki rumahnya yang cukup besar untuk keluarga yang hanya terdiri dari tiga orang. Sayup-s
Bab 6 Enam
Nadira berjalan santai menuju kelasnya. Pagi ini ia berangkat bersama Panji karena Rheyner menjemput
Bab 7 Tujuh
Rheyner menunggu Nadira di depan gerbang rumah gadis itu. Tadi pagi-pagi sekali Sherin mengiriminya
Bab 8 Delapan
“Lho, Mbak Dira mana, Mas?” tanya Bima saat melihat sang kakak pulang seorang diri. Rheyner hanya di
Bab 9 Sembilan
Pagi ini Rheyner sedang memanaskan motornya ketika ia melihat Nadira keluar dari rumah untuk membuan
Bab 10 Sepuluh
Rheyner mengemudikan motor matic-nya dengan kecepatan penuh. Pasalnya ia sudah terlambat mengajar ha
Bab 11 Sebelas
Nadira membalurkan sunblock ke seluruh bagian tubuh yang dapat dijangkaunya sebelum menggunakan paka
Bab 12 Sebelas (2)
Malam semakin dingin membuat genggaman tangan Josaphat mengerat. Nadira menggigit bibir bawahnya unt
Bab 13 Dua Belas
Rheyner merebahkan dirinya pada sofa panjang ruang tamu rumahnya. Ia merasa lelah, baik fisik maupun
Bab 14 Tiga Belas
“Nggak usah, Rheyn. Jo jemput aku, kok,” Nadira menolak tawaran Rheyner untuk mengajaknya berangkat
Bab 15 Empat Belas
Sore ini Rheyner dan Panji masih harus latihan basket untuk persiapan turnamen yang sudah di depan m
Bab 16 Lima Belas
Rheyner menenggak kaleng coke-nya hingga tandas. Hal itu langsung mendapat decakan dari si Kembar, D
Bab 17 Enam Belas
Hari ini adalah hari pertandingan terakhir Rheyner sebelum ‘pensiun’ dari jabatannya sebagai kapten
Bab 18 Enam Belas (2)
Rheyner menempelkan ponsel di telinga dengan gusar. Kakinya melangkah tergesa. Ia memasuki setiap ke
Bab 19 Tujuh Belas
Nadira duduk di sebuah kursi dengan tangan terikat dan mata tertutup. Tadi sewaktu turun dari tangga
Bab 20 Delapan Belas
Sherin menatap Rheyner yang terlihat muram. Ini sudah hari kedua ia melihat penampakan Rheyner yang
Bab 21 Sembilan Belas
Nadira melingkarkan tangannya ke lengan Josaphat dengan ragu. Wajahnya terasa panas. Seakan mengerti
Bab 22 Dua Puluh
Bima memasuki kamar Rheyner setelah mengetuk sekali. Bima dapat melihat Rheyner sedang duduk di meja
Bab 23 Dua Puluh Satu
Rheyner berjalan memasuki kantin. Teman-temannya mengabari bahwa mereka berada di kantin. Beginilah
Bab 24 Dua Puluh Dua
Rheyner masih bergelung nyaman di balik selimut. Jam digital di nakas padahal sudah menunjukkan puku
Bab 25 Dua Puluh Tiga
Rheyner menghentikan motornya di sebuah mal yang mereka lewati sebelum sampai di rumah. Rheyner dan
Bab 26 Dua Puluh Empat
Rheyner mengusap kepala Nadira lembut. Nadira masih terlelap di atas tempat tidur Rheyner. Iya, Nadi
Bab 27 Dua Puluh Lima
Pagi ini SMA Bakti Bangsa terlihat ramai dengan kehadiran orang tua murid. Hari yang ditunggu oleh s
Bab 28 Dua Puluh Enam
Malam ini kebetulan band Josaphat akan manggung di salah satu cafe bar. Itu informasi yang Damar sam
Bab 29 Dua Puluh Tujuh
Rheyner dan Panji mengikuti langkah Josaphat yang memasuki lift. Saat ini mereka berada di sebuah ge
Bab 30 Dua Puluh Delapan
Libur semester sudah berjalan dua hari. Akan tetapi, yang dilakukan oleh Rheyner hanya tidur, tidur,
Bab 31 Dua Puluh Sembilan
Hubungan Rheyner dengan Nadira kembali baik. Rheyner menjelaskan semua tentang Josaphat, minus peras
Bab 32 Tiga Puluh
Minggu kedua liburan semester ganjil. Sherin hanya termenung di meja belajarnya. Ia pandangi layar p
Bab 33 Ekstra (1)
Nadira mengikuti ke mana pun langkah Rheyner. Rheyner baru saja selesai manggung di kafe milik ibu N
Bab 34 Ekstra (2)
Rheyner tengah menautkan tali sepatu ketika Nadira menghampiri. Pagi ini adalah hari pertamanya masu
keren kak
6d
0bagus ceritanya
10d
0perasaan tak bisa di bohongi
11d
0bagus
15d
0apk ini sangat bagus
15d
0Mantabbbb
15d
0yeayyy aku suka mem bacanya
16d
0bagus
21d
0ini ceritanya sangat sangat populer saya membaca sangat seru dan semaaangat sekali makasih teman udah di ceritakan dan sudah membuat aku lebih semangat lagi kalok membaca cerita nofela 🥰 semangatp terus ya tulisnya biar kita bisa tau bagaimana aktivitas mu dan kecerdasanmu setiiiap hari 😊 aku sangat sangat ingin lagi di kampungku aku kehilangan teman di sana aku juga kehilangan sekolah aku juga rindu sama temen cowoku yang telah membikin aku seeenyum setiap hari ok deh makasih ya bayy bayyyyyy
26/06
0bagus ceritanya
14/06
0