Total : 82Chapter 1 Salah Masuk
"Di dalam apa di luar?" Pria itu menatap intens ke arahku. "Di luar!" jawabku ketus. Enak saja! Dari
readmore Chapter 2 Suara di Kamar Sebelah
Pria itu mengangkat daguku dengan jemarinya, hingga tatapan kami bertemu. Bisa kurasakan kehangatan
readmore Chapter 3 Kegilaan Dareen
"Ehm, iya. Tadi malam Mas Dewa tidur di post. Hehe. Nemenin saya katanya," jawab Pak satpam. Apa? Dia
readmore Chapter 4 Berburu Lingerie
"Melihat bagaimana stamina Kalila, aku bahkan yakin dia bisa melahirkan lebih banyak dari itu." Mas
readmore Chapter 5 Melakukan di Hotel
"Waw ... aku sangat ingin berkomentar, Kalila. Tapi ... aku sadar bahwa berkomentar mengenai seseora
readmore Chapter 6 Senyum Dewa
"Aku juga tahu alasanmu kenapa tiba-tiba menikahi Kalila." Ucapan terakhir Mas Dewa membuat mataku s
readmore Chapter 7 Aku Mencintaimu
"Dareen?" Mas Dewa mengucap tak suka pada kehadiran suamiku. Mungkin apa yang ingin disampaikan adal
readmore Chapter 8 Tanggung Jawab (POV Dareen)
"Dareen ...." "Ya, Nek?" "Kamu tahu kan aku tak pernah minta apa pun pada keluargamu?" Wanita yang mat
readmore Chapter 9 Bukankah Katamu Aku Buaya?
Papi mengerlingkan mata. Seolah tengah mengingatkanku sesuatu, sebuah perjanjian dengannya ... bahwa
readmore Chapter 10 Karena Aku Sangat Menginginkanmu
"Lagi pula, kamu bilang aku ini buaya bukan? Jadi untuk apa aku menahan diri dan berpura-pura baik d
readmore Chapter 11 Pria Sampah untuk Wanita Sampah
"Sudah nggak ada hubungan lagi sama Mas Dewa, kan? Jadi barang-barang mahal yang dibelikan suamiku,
readmore Chapter 12 Konglomerat
"Apa? Ini baju dibelikan Dewa?!" Mata Dareen melebar, seiring langkahnya yang pasrah terseret oleh K
readmore Chapter 13 Kebodohan Dewa
"Masnya mau minum apa?" Seorang pelayan kafe bertanya sambil bersiap mencatat pesanan pelanggan. "Ame
readmore Chapter 14 Senyum yang Disembunyikan
Kalila mendorong pelan, menjauhkan tubuh pria yang tengah merangkulnya. "Ayok, Mas! Katanya mau belii
readmore Chapter 15 Perlu Ruqiah
"Ayok cepetan!" Mata Kalila berbinar ketika kakinya menjejak sebuah counter Hape yang megah. Perempu
readmore Chapter 16 Garis yang Samar
Matanya terpejam, lalu membuka perlahan dengan debar tak beraturan melihat hasil di atas benda pipih
readmore Chapter 17 Menuntut Tes DNA
Mobil yang Dewa kemudikan telah sampai di halaman keluarga Praman. Selepas pulang dari dokter, Dewa
readmore Chapter 18 Aku Memang Tampan
"Kita pindah saja dari rumah ini. Pergi yang jauh dari mereka. Aku janji akan menyembuhkan lukamu Ka
readmore Chapter 21 Bukti Masih Perjaka
"Apa kamu tak menjelaskannya pada Kalila?" tanya Biantara yang sudah seperti sahabat bagi anaknya se
readmore Chapter 22 Prepare
Wanita itu geleng-geleng tak percaya. Jika seorang ibu tega melakukan hal keji pada puterinya, Kalil
readmore Chapter 23 Tertulis di Lauhul Mahfudz
"Kalila, kamu tak boleh terlalu percaya pada Mamamu." "Hah? Kenapa Nenek bilang gitu? Apa sebenarnya
readmore Chapter 24 Rela Menggugurkan Kandungan
"Kenapa kamu cengengesan gitu?" tanya Nenek. WanitaHeran melihat reaksi Dareen yang tampak terlalu se
readmore Chapter 25 Kabar Tentang Qinara
Baru saja keluar dari kamar, Dewa harus kembali menatap pemandangan tak mengenakkan. Dareen baru saj
readmore Chapter 26 Menggenggam Kalila
"Ada apa?" tanya Dewa yang sudah tak sabar. Setelah menyesap es latte di atas meja, Angga menyodorkan
readmore Chapter 27 Kamu Harus Siap
Namun, bukan Dareen namanya jika melepas kesempatan yang sudah didapat begitu saja. Ia tak mau melep
readmore Chapter 28 Tawaran Menggiurkan
"Pramana, apa kamu tidak mengendus ketidak beresan sikap Miranti pada Kalila?" Nenek menautkan kedua
readmore Chapter 29 Melepaskan
"Aku akan mengatakan yang kamu minta pada Kalila, jadi kirimkan uang untuk semuaaa biaya pernikahan.
readmore Chapter 30 Ini Pertama Bagiku
Miranti menatap kamarnya dengan heran. Ruangan itu terlihat rapi. Dan ... terasa lengang. Pagi-pagi b
readmore Chapter 31 Malunya Kalila
Nenek masuk ke kamar tamu dengan mengendap-endap, memanfaatkan waktu saat semua orang sedang sibuk m
readmore Chapter 32 Honeymoon
Saat sedang asik menyuap makanan di meja makan, tatapan Miranti digagalkan oleh bayangan berkelebat
readmore Chapter 33 Honeymoon (2)
Kalila keluar kamar mandi dengan langkah gontai. Ada rasa nyeri yang menjalar di salah satu bagian t
readmore Chapter 34 Kamu Mau Lagi?
"Ish, kenapa harus wudhu lagi, sih?" Kalila menggerutu. Bibirnya mencebik seolah kesal karena perlak
readmore Chapter 35 Tak Canggung Lagi
"Kenapa?" tanya Dareen. Pasti ada alasan kenapa Kalila melarangnya mentransfer uang pada Dewa. Dan te
readmore Chapter 36 Aku sedang Sibuk Bermain
Dewa turun tangga dengan bersungut-sungut. Mulai merasa frustasi menunggu kabar dari Dareen. Entah,
readmore Chapter 37 Fokus pada Dareen
"Kamu tahu, karena banyaknya permintaanmu, dan mama ikut-ikutan, Papamu jantungan dan Nenek meminta
readmore Chapter 38 Maaf
"Silakan Nyonya Dareen yang cantik." Dareen menarik kursi untuk Kalila. Dikulum senyum manis sebagai
readmore Chapter 39 Kerja Sama
Nenek kembali meletakkan ponsel di atas nakas lalu berjalan ke kamar Miranti. "Kenapa dia terus di ka
readmore Chapter 40 Kelelahan
Setelah kelelahan dan mengobrol ke sana ke mari, Kalila dan Dareen tertidur di atas ranjang mereka d
readmore Chapter 41 Jebakan
"Sudah-sudah cepat telepon Kalila. Aku takut Qinara sudah bergerak." "Ya, Bu!" Miranti pun akhirnya m
readmore Chapter 42 Disiksa Rindu
"Kita akan ke mana sekarang?" tanya Qinara yang duduk di samping kursi kemudi, di mana Dewa tengah m
readmore Chapter 43 Paspor
"Selamat siang, Dareen." Suara lembut seorang wanita membuat Dareen tercengang, wajah yang tak asing
readmore Chapter 44 Menahan Lapar
"Kenapa Mas memikirkan itu? Jaman sekarang semua bisa dibeli dengan uang!" Qinara berseru girang ket
readmore Chapter 45 Kekuatan Orang Dalam
Qinara terus tersenyum sepanjang jalan menuju Bandara. Betapa tidak, ini kali pertama ia bisa terban
readmore Chapter 46 Ngambek
Mata Qinara mengitari sekitar. Ada yang agak berbeda. Dari banyak penumpang yang dilihatnya, hanya b
readmore Chapter 47 ATM
Qinara deg-degan. Ia merasa telah tersesat. Dari kejauhan, wanita cantik itu menatap Dewa yang tenga
readmore Chapter 48 Pingsan
Dewa menjauh dari tempat duduk petugas bandara dengan gontai. Jawaban mereka, bahwa pesawat yang mer
readmore Chapter 49 Ada Duit Urusan Lancar
"Bagaimana kondisi di sana?" tanya Biantara pada orang di ujung telepon. Pria itu kini tengah berist
readmore Chapter 50 Keguguran
"Catch him!" Salah seorang pria berpakaian keamanan menunjuk pada Dareen. Pria yang dianggap telah me
readmore Chapter 51 Darah
"Ada apa dengan Qinara?" tanya Kalila penasaran. Juga cemas. Dareen menoleh pada sang istri, lalu men
readmore Chapter 52 Melihatnya di Hotel Saja
Pada siang hari pemandangan kota tampak luar biasa, ketika cuaca cerah karena langitnya biru, tamann
readmore Chapter 53 Harus Mulai dari Mana?
“Dareen gawat! Qinara masuk rumah sakit. Aku tak yakin dia akan tertolong meski semua biaya berobatn
readmore Chapter 54 Menambah Rute
“Eh … Eum … Qinara dan Dewa gak di sini. Mereka di Afrika.” Pria itu memegangi jemari istrinya yang
readmore Chapter 55 Adalah Rencana Papi
“Kenapa sayang? Siapa yang …?” tanya Dareen yang tiba – tiba terbangun karena mendengar kabar buruk
readmore Chapter 56 Tenggelam dalam Pelukan
Dareen menggeser tubuh kekarnya dan duduk menghadap istrinya yang sedari tadi bersandar di ranjang d
readmore Chapter 57 Nasib Dewa dan Qinara
Bab 59 – Mau Aku Wujudkan? Entah kenapa, lama-lama perasaannya luluh. Apa karena kelelahan? atau kare
readmore Chapter 58 Pingsan
Secepat kilat Dareen menahan tangan wanita itu hingga membuat wajah istrinya memanas kala menatap ma
readmore Chapter 59 Bertemu Masa Lalu
Terlihat seorang wanita tak sadarkan diri tergeletak tepat di depan mobil sewaan mereka. Kontan Kali
readmore Chapter 60 Kegilaan seorang wanita
“Lalu perasaanmu ke aku gimana, Mas. Mas bisa menjamin bawa pulang?” Ketakutan Kalila akan cinta Dar
readmore Chapter 61 Don't Touch me!
“Ayo kita pulang.” Dareen mengajak Kalila memasuki mobil. Wanita itu pun pasrah mengikuti langkah su
readmore Chapter 62 It's Show Time
“Kamu gak apa-apa sayang?” Dareen mengerutkan kening sambil menatap istrinya yang selama perjalanan
readmore Chapter 63 Keinginan Tak Masuk Akal
“Sayang!” Dareen memanggil istrinya yang pergi begitu saja menuju kamar mandi. ‘Kenapa lagi? Apa masi
readmore Chapter 64 Cemburu
“Kalau diijinin tinggal di sini, boleh? Aku di sini seorang diri.” Arah pembicaraan Angela mulai ser
readmore Chapter 65 Menggambil Hati Keluarga
“Assalamu’alaikum.” Dareen melambaikan tangan ke arah wanita yang berdiri di teras lalu berbalik men
readmore Chapter 66 Good Bye!
“Aa! Aa!” Mulut Kalila terbuka berusaha berteriak tapi tak keluar, napasnya tertahan kala cekikan ya
readmore Chapter 67 Sebuah Kabar
“Qinara, Kalila sama Angela kemana perginya Bu?” Miranti duduk di ruang tengah bersama nenek. Rasa pe
readmore Chapter 68 Tersadar
“Kalila … sayang … Kalila!” Dareen terbangun seketika itu dari ranjangnya. Kelopak matanya terbuka se
readmore Chapter 69 Wanita Penggoda
Kalila memeluk tubuh saudarinya hingga mata Qinara membulat sempurna. Perasaan haru biru menyelimuti
readmore Chapter 70 Ponsel
“Aku Hanna. Mungkin Mbak semua belum kenal aku. Kita pernah ketemu kok sekali. Di acara pernikahan k
readmore Chapter 71 Sebuah Kebenaran
“Ya, Mbak … ada apa?” tanya salah seorang perawat yang masih duduk manis sembari melengkungkan kedua
readmore Chapter 72 Rahasia
Tiba – tiba Qinara tersandung pada tiang infus. Tepat di depannya Kalila yang tengah duduk di sisi r
readmore Chapter 73 Wanita Tak Tau Diri
“Hah … hah … hah …” Hanna terbangun dari ranjangnya dengan keringat dingin mengucur di wajahnya. Per
readmore Chapter 74 Pilihan?
“Ish! Sebel!” Wanita itu mencucu, termakan dengan omongan sendiri. Mengingat dia pernah mengatakan p
readmore Chapter 75 Aksi Pria Pria
“Gimana? Ikut atau gak?” tanya Hanna menegaskan permintaannya. Kata-kata wanita di depannya seolah m
readmore Chapter 76 Wanita Tangguh
“Mohon maaf, saya tak bisa memberikan informasi lebih jauh.” Wanita itu menunduk sebagai tanda mengh
readmore Chapter 77 Kepercayaan
“Good job, Boy. Sesuai dengan harapan. Kamu satu-satunya orang yang saat ini aku andalkan. Aku perca
readmore Chapter 78 Kejujuran
“Siapa di dalam?” tanya seorang pria yang terdengar langkahnya kian mendekat. Kalila dan Qinara sali
readmore Chapter 79 Menjemput Bahagia
Dewa melangkahkan kaki cepat menuju lift. Tak lama pria itu masuk seorang diri dan menekan tombol 10
readmore Chapter 80 Pertemuan Romantis
“Sampai kapan gini terus. Ish!” Qinara mendengus kesal. Hanna belum kembali. Entah kemana perginya?
readmore Chapter 81 Pelukan Hangat
"Assalamu’alaikum.” Angela datang dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Kontan aku dan keluar
readmore Chapter 82 POV Kalila
"Assalamu’alaikum.” Angela datang dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Kontan aku dan keluar
readmore Chapter 85 Wanita Nekad
Aku terhenyak melihat Qinara melempar pisau yang dipegangnya. Terlihat jelas mata pisau itu berselim
readmore Chapter 86 Kencan Ganda
Mr.Richard melangkah lebar menghampiriku, suamiku, Qinara dan Mas Dewa. Namun sorot matanya ke arah
readmore
cerita sangat menarik🙏
23h
0bgus crtanyaa
11d
0keren ceritanya...mudah di hayati
21d
0kerja bagus
22d
0enak banget
26d
0kerennn bettt
29/10
0seru
25/10
0500
22/10
0likeeee
22/10
0best
18/10
0