Tag(s):
• Pernikahan yang diatur
• Sekolah Menengah Atas
• Pergaulan remaja

Awal kisah dimulai dari Laisa yang diterima di SMA Favorit milik para siswa elit. Sekolah ini menggunakan sistem kasta dalam kesehariannya. Laisa merupakan anak dari keluarga sederhana. Tercatat dengan identitas miskin tak lantas membuatnya menyerah. Ia harus mampu berjuang dan menahan segala bentuk perbedaan di sekolah barunya meski sering mengalami perundungan juga. Meski begitu Laisa memiliki kelebihan dari segi kemampuan otak yang di atas rata-rata. Suatu hari Laisa bertemu secara tidak sengaja dengan laki-laki bernama Dema. Dia berasal dari keluarga konglomerat yang lama kelamaan menyukai Laisa. Perbedaan dan kejadian mencolok semakin beragam di sekolah semenjak kedekatan mereka. Apalagi Dema adalah ketua geng F3 yang sangat disanjung oleh para siswa. Lantas bagaimana kisah Dema dan Laisa. Apakah Laisa juga menyukai Dema? Lalu bagaimana nasib perjodohan Candra, si ketua OSIS dan Laisa? Finding me at @kismun.th Pict and cover from pexels and canva

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Kembalinya Sang Mantan

Musim Semi

Aku Berhak Bahagia

Nijar90

Malaise

Nafish Grey

Melukis Senja

Unna Adin

Poison (Racun untuk Maduku)

Widanish

Penyesalan seorang Suami season 2

Fk_Fahira

Rekomendasi

My Little Wife

pisarii

Dijual Suami

Susi_Riyanti

Dijodohkan Dengan CEO

Audwibill18

Relokasi Rasa

Anggians18

Merah Hitam Cinta

Way Suki

Tetanggaku Rajin (Minta)

Dianti W

MY FRIST LOVE : SHAKA

lucyyrubyy

Playboy Kepentok Cinta ~ Story of Beno

Bunyen Heha

Bintang Untuk Angkasa

Septi Nofia Sari

Wanita yang dulu kau tinggalkan

Amy Sity

Komentar Buku (116)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• Dav

  mantap sangat seru dan menarik jadi ga bosen sama novel ini mah semoga bermanfaat buat semua orang lain 😁😁😁😁😁😁😁💗💗😁😁😁💗💗💗💗💗😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😃😃😃😃😃😃😃😃😃😃🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿😄😄😄🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿😄😄😄😄😄😄🗿 🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿😄😄😄😄😄😄😄😄😄🗿😄🗿😄😄😄🗿😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄😄🗿🗿🗿🗿🗿

  12d

    0
• 
  MichelleYan

  terharu dengan cerita nya

  19d

    0
• 
  AfnaniRafi

  bagus

  04/08

    0
• 
  FebriansyahFahri

  kerja bagus

  30/07

    0
• RohmanFatur

  cerita yang sangat menarik

  21/07

    0
• 
  BAIK_1234RAMADHAN

  100

  27/06

    0
• 
  Mr ANGGA

  bagus sekali

  12/06

    0
• 
  Zeti Durrotul Yatimah

  dema berusaha menahan amarahnya

  09/06

    0
• 
  hanasita

  baik

  23/05

    0
• 
  Kaffa Xismu

  laisa

  22/05

    0

• Total: 71

• Bab 1 Hari Pertama Sekolah

  Laisa melangkahkan kaki ke sekolah dengan ekspresi sedih. Dia berjalan sendiri tanpa ditemani siapap

• Bab 2 Siapa Namanya?

  Laisa pulang dengan tertatih-tatih. Lututnya masih nampak di perban. Ia membuka pintu dengan hati-ha

• Bab 3 Kue Dari Ibu

  Laisa sudah bersiap pergi ke sekolah. Ia tampil beda dengan ikat rambut di kepala belakang bagian te

• Bab 4 What’s Wrong?

  Pagi harinya, pasca kejadian kemarin. Laisa tak banyak bicara. Ia lebih sering menyendiri di kelas.

• Bab 5 Miskin Tidak Tahu Diri!!

  “Rasain lo! Udah dibilang Dema ngga mau jawab pertanyaan dari lo. Apakah itu kurang jelas???”
  Luna in

• Bab 6 Ruang Keadilan

  Seluruh siswa yang ikut mendengar panggilan dari guru tersebut lantas menyoraki. Tiga siswa yang dis

• Bab 7 Deal!

  Luna, Dema dan Laisa akhirnya usai di pertemuan itu. Mau tidak mau mereka harus menerimanya. Luna ma

• Bab 8 Plat Mobil

  “Selamat senja ibu!”
  Laisa akhirnya sampai rumah. Keadaan alam sedang senja. Ibunya sudah menunggu di

• Bab 9 Seleksi Sosial

  Ajang olimpiade merupakan event yang ditunggu-tunggu oleh para siswa. Di ajang ini mereka akan berko

• Bab 10 Are You Okay?

  Laisa tiba-tiba pingsan di lapangan. Ia tergeletak diantara garis lengkung yang membatasi antar pese

• Bab 11 Wanita yang Singgah di Rumah Ibu

  Sudah setengah hari lamanya Rina ditinggal Laisa yang masih berada di sekolah. Ia masih berada di at

• Bab 12 Berita Duka

  “Ibuu.. Ibu kenapa?”
  Rina masih meringkuk di pojok bilik. Tangisnya mulai terkontrol pasca kedatangan

• Bab 13 Breaking News!

  Pagi harinya Laisa tetap pergi ke sekolah pasca kejadian kemarin yang membuatnya pingsan. Ia sama se

• Bab 14 Bipolar

  Di dalam GOR yang hanya terdiri dari tiga orang remaja itu, Dema masih berpikir tentang siapa yang b

• Bab 15 Jangan Dekati Laisa

  “Ibuuu! Ibuu!!”
  Laisa baru saja pulang ke rumah. Jam menunjukkan pukul 16.00 WIB. Terlalu sore pulang

• Bab 16 Dia Tidak Bisa Jika Hanya Menjadi Teman

  Pagi – pagi seisi rumah sudah dipenuhi oleh teriakan Reyna. Ia berangkat agak siang. Sementara Dema

• Bab 17 Kue (Lagi)

  “Hacking!!”
  “Hacking!!”
  Dema bersin berkali-kali. Ia sudah menghabiskan hampir sekotak tisu yang berce

• Bab 18 Laki – laki di Bawah Hujan

  Pagi harinya, Dema memutuskan untuk pergi ke sekolah. Kondisi kesehatannya sudah agak membaik, meski

• Bab 19 Punishment

  Jam dinding di kelas menunjukkan pukul 07.30 WIB. Guru baru saja masuk ke kelas. Sontak para siswa b

• Bab 20 Ketua OSIS

  Mereka masih saling bertatapan satu dengan yang lain. Dengan terkejut tentunya. Laisa tidak menyangk

• Bab 21 Sakit

  Bagaimana keadaanmu sekarang,Nak?
  Rini muncul dari balik pintu kamar Laisa. Sudah sedari siang tadi,

• Bab 22 Perhatian Si Ketua OSIS

  “Siapa yang menyuruhmu terlambat?”
  “Maafkan saya Kak, pagi tadi saya harus membantu ibu dan ke sekola

• Bab 23 Karantina

  Sudah dari fajar Rini memasak makanan agar dibawa Laisa ke sekolah. Ia tidak ingin anaknya pergi ke

• Bab 24 Laisa Menangis

  Selepas pelajaran usai, Laisa tidak langsung pulang. Ia masih menangis sesenggukan dibangkunya, semb

• Bab 25 Kunjungan Ke Rumah Anan

  “Hey Nan, tumben ibu minta berkunjung ke rumah. Ada acara apa?”
  Laisa tiba didepan gerbang sekolah se

• Bab 26 Ambisi

  Dema sudah sampai di rumah. Mobilnya yang berwarna hitam merek Bugatti Chiron Super Sport 300 + ini

• Bab 27 Mulai Beraksi

  “Ibu, Laisa mau bicara.”
  Di meja makan, Laisa menunggu ibunya duduk. Sejak usai maghrib tadi, ibunya

• Bab 28 Debar - Debar

  “Dema! Dema!”
  “Dion Dion!!”
  “Riyan Riyan!!”
  “Demaa!!”
  Suara itu saling bersahut-sahutan. Digadang gadang

• Bab 29 Perasaan Apa Ini?

  Laisa tidak berhenti menatap cermin kamar mandi. Ukurannya hanya sekitar 1,5 x 1 meter. Di depannya

• Bab 30 Kebakaran Sekolah

  Ruang itu masih penuh dengan tawa Laisa dan Dema. Mereka banyak berbicara tentang berbagai macam top

• Bab 31 Pelajaran Cinta

  Laisa masih membantu Candra untuk mengamankan beberapa properti yang bisa diselamatkan. Ia juga memb

• Bab 32 Laisa Milikku Saja

  Laki-laki itu masih berdiri dengan gaya menyelidik. Alisnya mengkerut keatas, hanya sisi kiri saja.

• Bab 33 Rina dan Reyna

  Taksi itu sudah sampai di depan rumah mewah berlantai tiga. Kecepatannya sesuai dengan keinginan pel

• Bab 34 Definisi Cinta Versi Candra

  Dema masih melinguk-lingkuk, mencari gadis yang mendengar percakapannya dengan Anan di ruang OSIS. B

• Bab 35 Pisahkan Dema dan Laisa!

  “Aku kesini untuk membicarakan hal penting sama kamu Reyna.”
  “Iya katakan saja Rin, jangan sungkan-su

• Bab 36 Cemburu

  “Selamat pagi ibu kesayangan.”
  “Selamat pagi anakku sayang. Kok kelihatan senang sekali ini.. Ada apa

• Bab 37 Duel Musik?

  Laisa masih memikirkan apa yang baru saja diucapkan oleh Natasya. Tentang perasaan yang juga ia masi

• Bab 38 Guru Musikku

  “Apa yang saat ini terjadi di sekolah? Foto-foto itu apa maksudnya?”
  Reyna terlihat mengubungi seseor

• Bab 39 Geng F3 VS Geng C5

  Para siswa terlihat ramai memenuhi club malam itu. Mereka sudah berkumpul sedari jam 18.30 WIB untuk

• Bab 40 Penyekapan

  Seorang laki-laki terlihat datang ke lokasi club itu. Mengamati lingkungan sekitar, menatap beberapa

• Bab 41 “Like You”

  Dema masih berada di panggung. Ia menyanyikan sebuah lagu yang sangat disukai oleh siswa SMA Semesta

• Bab 42 Dimana Laisa?

  Dema usai dari duel musik itu. Ia sangat tidak menyangka bahwa F3 akan memenangkan voting dari para

• Bab 43 Misi Penyelamatan

  “Bener ini kan tempatnya?” Tanya Dema kepada Dion dan Riyan.
  “Bener. Ini jalan yang Brian maksud. Tap

• Bab 44 Dalang Sesungguhnya

  Pria yang maju paling depan itu adalah Candra. Iya, sang ketua OSIS yang sangat ditakuti oleh para s

• Bab 45 Malam yang Terluka

  Malam itu, tepat pukul 00.00 di bangunan yang berada tepat samping Jalan Semesta No. 5. Pertengkaran

• Bab 46 Tentang Candra

  Kring kring! Suara ponsel Riyan berbunyi. Ia segera mengambil ponsel yang berada di sakunya. Menatap

• Bab 47 Kemarahan Dema dan Laisa

  “Lay Lay??” terdengar suara Arumi di pagi itu. Cahaya matahari sudah sepenggalah. Arumi memakai sera

• Bab 48 No Privilege?

  “Bagaimana keadaan anda, Pak? Apakah lukanya sudah mulai kering?” Tanya Anan. Dia sedari istirahat t

• Bab 49 Tentang Husada dan Raharjo

  “Mama nggak tahu apapun tentang hal itu Dem!”
  Di ruang kerja yang berukuran sekitar 5x6 meter itu, De

• Bab 50 Suatu Sore

  Matahari tinggal sejengkal lagi sudah menenggelamkan diri. Air danau tampak tenang dengan warna kehi

• Bab 51 Sinyal Cinta

  “Ehmmm!” Dema berusaha mencairkan suasana yang tampak tegang. Laisa lantas melepas tangan dari kenin

• Bab 52 Gue Harus Mendapatkan Laisa!

  “Terimakasih banyak Dema, sudah diantar.” Ucap Laisa. Mereka kini sudah berada di depan rumah kecil

• Bab 53 Hari Senin

  Pagi hari, rumah Reyna sudah dipenuhi oleh kebahagiaan Dema. Ia sudah dari pagi memasakkan Reyna nas

• Bab 54 Kamu Harus Jadi Duta!

  “Kok bisa aku yang ditunjuk?”
  Laisa memberikan interupsi. Ia mengangkat tangan kanannya. Para siswa

• Bab 55 Rencana Anan

  “Bagaimana dengan penawaran gue? Lo setuju?” Tanya Anan kepada Candra. Ruangan itu lengang dan hanya

• Bab 56 Gadis dari Prancis

  “Selamat siang!” Ucap perempuan itu berdiri ketika Anan datang. Ia berpakaian khas seseorang yang ba

• Bab 57 Satu Ruang Berdua

  Gadis berlesung pipi itu benar-benar sedang bingung. Ia banyak pikiran sejak tadi. Pergi ke taman se

• Bab 58 Pertandingan Basket

  Saat istirahat sekolah, Dema, Riyan dan Dion sedang bertanding dalam rangkaian acara festival lomba

• Bab 59 Siapa Gadis itu Anan?

  Uhukkk!
  Anan tersedak setelah mendengar pertanyaan dari Clara. Ia segera meminta pelayan untuk menga

• Bab 60 Sekali Lagi, Laisa Milik Dema!

  Laisa dan Pak Arya terkejut dengan kehadiran Dion di ruang itu. Pak Arya lantas menjaga jarak agar t

• Bab 61 Pertemuan Penting!

  Dua orang wanita berusia sekitar 40 tahunan itu kini berada di sebuah kafe. Tempatnya cukup luas den

• Bab 62 Chip di Tubuh Rina

  "Bagaimana, mereka tampak bahagia sekali bukan Rin?"
  Reyna mendesah kagum. Ia segera menutup kembali

• Bab 63 Cinta Itu Buta, Bro!

  Dema tak henti hentinya menatap Laisa di sisi lapangan. Gadis itu sangat cantik, anggun, berkarismat

• Bab 64 Bibir Ranum Laisa

  Saat itu Candra memang sedang berjalan mengitari sekolah. Ia memantau jalannya festival yang sudah m

• Bab 65 Beauty Inside

  Laisa heran dengan sikap dua orang yang kini berada di sampingnya. Mereka bak kucing dengan tikus. B

• Bab 66 Rumah Sakit

  Laisa berlari ke arah Dema. Meminta untuk dijelaskan detail keadaan Ibunya. Bagaimana bisa tiba tiba

• Bab 67 Model Cantik

  Clara benar meninggalkan Anan tanpa mengucapkan salam perpisahan yang berarti. Dia hanya mengucapkan

• Bab 68 Laisa dan Reyna Bertemu

  Laisa tengah sampai di kamar itu. Ibunya masih belum siuman. Hanya ada seorang wanita dengan tampila

• Bab 69 Juara Umum

  "Dema, kemana saja kamu! Mama menunggu sampai siang begini kamu tidak kunjung datang? Malah yang d

• Bab 70 Belum Waktunya Tahu

  Untung saja Dema menelepon di saat yang tepat. Reyna jadi punya alasan untuk menghindar dari Laisa.

• Bab 71 Penjambretan (The End)

  Clara mendekati gadis yang ada di depannya itu. Ia mulai mengingat sesuatu ketika melihat bekas luka