Tag(s):
• Tidak setia
• Bigami
• Keluarga
• Heteroseksual
• Pornografi

“Athira, izinkanlah aku untuk menikah lagi?” Mas Aan memandang wanita cantik yang duduk di sampingnya. “Apa kamu bilang? Kamu mau nikah lagi?” Malam itu Mas Aan pulang dengan seorang wanita bersamanya. Wanita itu sangat cantik, menarik, muda, dan seksi. Namanya Bunga. Menurut Mas Aan, Bunga dan dia bertemu tanpa sengaja saat mereka sedang ada pertemuan pekerjaan. “Iya, Dek. Mas mencintai Bunga.” Mas Aan memandang wanita yang duduk di sampingnya. Aku tidak menyangka suami yang begitu baik memiliki wanita lain di luar sana. “Lalu bagaimana denganku, Mas? Apa kamu sudah tidak mencintaiku?” Apakah Athira mengizinkan mereka menikah? Atau justru Athira membuat rencana untuk menghancurkan mereka? Simak kisah selengkapnya dalam 'Suami Tak Setia, Miskinkan Saja'

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Because of You

Winda Pio

STORY LIFE OF KERENHAPUKH

Zemira Fortunatus

Marry Me, My manager

oitanigami

Mertuaku Sandah

Khanza Az-Zahra

Jika, Mungkin

aprilwriters

Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas

Atik Rahmawati

Rekomendasi

KETIKA ISTRIKU MULAI BERUBAH

yundaarsya

Imperfection

Nur Cahaya

Sumpah Dalam Kubur

Nai Ra

Breastfeeding Prince

_sheyiu

Pernikahan Yang Sempurna

Sifa_Azz

HILAL UNTUK HALAL

AY AUTHOR

Playboy Kepentok Cinta ~ Story of Beno

Bunyen Heha

Hasrat Istri Ketiga

Quora-youtixs

Melukis Senja

Unna Adin

Beta Romeo and His Rogue

kaagaluh

Komentar Buku (98)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  PRESETDONNY

  bagus dan seru

  3d

    0
• 
  SteffanoKingcell

  baik

  4d

    0
• 
  DelvinDelvin

  sangat menarik

  4d

    0
• 
  minsomen

  ist ok

  4d

    0
• 
  rinRin

  Happy ending

  5d

    0
• 
  Tgh5Reza

  Jangan lah kalo kita sudah nikah itu jangan menikah lagi harus bisa saling menjaga satu sama lain saling sayang saling berjuang dan bahagia bersama sama dan saling sayang saling berbagi satu sama lain saling mengikatkan satu sma lain saling menghargai,biar hidup kita bisa bahagia bersama bersama jauh kan masalah perselingkuhan bahagiakan istri kita utamakan lah keluarga

  11d

    0
• 
  Puspita sariSeptiana

  saya sangat suka cerita ini

  17d

    0
• 
  WahyuningsihNita

  Bagus👍

  19d

    0
• 
  AriansyahRizky

  sip

  22d

    0
• 
  HarithShafiy

  great

  15/09

    0

• Total: 34

• Bab 1 Pulang Bersama Wanita Lain

  “Mas, siapa wanita itu?” Aku menunjuk wanita yang ikut pulang bersama Mas Aan.
  Malam itu Mas Aan pula

• Bab 2 Dua Pilihan

  Aku meninggalkan dua orang tak tahu diri itu dan memilih masuk ke dalam kamar putriku. Aku harus kua

• Bab 3 Permainan Segera Dimulai

  Bab 3
  [Mbak tasnya sudah sampai. Aku sudah buka. Keren banget. Kalau kaya gini aku enggak kapok belan

• Bab 4 Menguras Rekeningnya

  “Mas, kunci mobilnya mana?” Aku mengulurkan tangan meminta kunci mobil darinya.
  Mas Aan yang sudah r

• Bab 5 Ketahuan Belangnya

  Ketika dandan aku mendengar bel pintu berbunyi. Entah siapa yang datang. Mahreen, belum saatnya dia

• Bab 6 Dia Tak Memercayaiku

  “Kalau perlu, entar kita bantu deh!” ucap Dewi.
  “Iya entar kami siap bantu kok. Apalagi tuh cewek ju

• Bab 7 Jebakan

  “Dia Heri—temanku. Aku minta bantuan dia untuk menggoda Bunga,” terangnya.
  Heri lantas duduk di dekat

• Bab 8 Tempat Pembuangan

  Sebelum pergi aku masih bisa melihat Mas Aan mengacak rambutnya kasar. Biarlah, lebih baik aku berpi

• Bab 9 Monyet yang Suka Berpindah Pohon

  “Apa kamu bilang?” Bunga mendekatiku. Hingga kami hanya berjarak satu langkah saja. Dia tampak tidak

• Bab 10 POV Aan Usai Diusir Athira

  "Kamu itu benar-benar, ya!" Bunga sangat marah dengan perkataanku. Dia mencoba menarik rambutku. Aku

• Bab 11 Pembalasan Lebih Kejam dari Pengkhianatan

  “Kamu itu benar-benar, ya!” Bunga sangat marah dengan perkataanku. Dia mencoba menarik rambutku. Aku

• Bab 12 Hempaskan

  “Apa maksudmu, Mas?” Aku memandangnya, pura-pura tak tahu apa yang dimaksud pria itu.
  Sebenarnya aku

• Bab 13 Tak Tega

  “Pasti semua karena kamu kan! Kamu yang merencanakan semuanya!”
  Siang itu Bunga datang seorang diri

• Bab 14 Saman

  “Maaf, Sayang.” Mas Aan membelai lembut puncak kepala Mahreen. “Papa belum bisa pulang sekarang, tap

• Bab 15 Ibarat Jambu Biji di Musim Hujan

  Entah apa yang ada di pikiran pria itu, hingga dia berkata begitu.
  “Jangan asal menuduh kamu.” Aku me

• Bab 16 POV AAN Buaya Betina

  “Mana duitnya.”
  Datang-datang Bunga mengulurkan tangan seraya menggesekkan jari telunjuk dan jempoln

• Bab 17 Selangkah Lagi

  Aku tak memedulikan Bunga dan bergegas menuju ke area bermain. Tujuanku datang ke sini untuk bersena

• Bab 18 Sah

  “Pantes aku cari kamu di kontrakan tidak ada ternyata kamu balikan lagi sama dia.” Bunga menunjukku.
  

• Bab 19 Dua Pria

  “Dari mana kamu tahu rumahku?” Ternyata Mahendra. Dia membawa kantong belanjaan berwarna putih denga

• Bab 20 Jangan Lakukan itu, Mas

  “Maaf, carilah wanita lain yang sepadan dan lebih pantas untukmu. Aku pun belum siap untuk kembali m

• Bab 21 Gila

  Aku tidak boleh kalah. Aku harus kuat menghadapi pria itu. Aku tidak mau melakukan perbuatan dosa.
  Be

• Bab 22 Bahaya

  “Pakai nannya lagi.” Bunga tertawa sinis. “ini tuh pernikahan kakak sepupu aku. Ya, pastilah aku ada

• Bab 23 Pertemuan Saman dan Mas Aan

  Ketika bangun, kepalaku terasa sakit sekali. Aroma obat menguar menusuk hidung. Aku terbaring di seb

• Bab 24 POV AAN Sakit Melihat Dia Bersamanya

  “Athira awas!”
  Aku begitu kaget melihat mobil yang dikendarai Athira berbelok arah dan pada akhirnya

• Bab 25 Ungkapan Perasaan Saman

  Aku tidak percaya dengan apa yang didengar. Kami bertiga pun menatap pria itu. Penasaran dengan apa

• Bab 26 Serigala Berbulu Domba

  Mas Aan membalikkan badan dan pergi.
  Biarlah. Dia masa lalu yang buruk untukku. Mungkin sudah saatnya

• Bab 27 Tenggelam Ketika Liburan

  Sebulan telah berlalu. Luka-lukaku juga sudah sembuh sempurna. Sesuai janji, aku mengajak teman-tema

• Bab 28 Pertemuan

  Ketika sudah pasrah dengan keadaan, tiba-tiba sebuah tangan menggapaiku. Seseorang menarik badanku k

• Bab 29 Mahendra atau Saman

  “Mario.”
  Dulu kami pernah menjalin hubungan spesial saat duduk di bangku SMP.
  Penampilan Mario beruba

• Bab 30 Parasit

  “Dia itu bukan pria yang baik. Lihat ini.” Mahendra menunjukkan wajahnya yang sedikit membiru.
  “Dia t

• Bab 31 Teror

  “Aku hanya ingin memberitahu siapa Mahendra pada kamu. Kepalang tanggung. Tempo hari kamu juga sudah

• Bab 32 Tertangkapnya Pelaku Teror

  “Gila yang mengirim paket itu, Ra,” kata Fifi. Wanita itu berjalan menuju ke arahku.
  “Entahlah. Seper

• Bab 33 Kejutan Tak Terduga

  “Ayo jalan.”
  Petugas pun membawa Mahendra masuk ke dalam sebuah mobil berwarna hitam.
  Aku juga diminta

• Bab 34 Ending

  Aku terpaku memandang undangan yang ada di tangan. Tak ada sedikit pun niatan untuk membukanya.
  “Ra.”