ทั้งหมด : 69บทที่ 1 Perempuan biasa
Di sebuah ruang yang sangat luas tak berujung, sepi dan serba putih, Aisha berjalan sendirian. Entah
readmore บทที่ 2 Semakin sulit
"Aisha pulang dari kampus ya?" sapa ibu-ibu komplek saat Aisha melintasinya dengan senyuman ramah. "A
readmore บทที่ 3 Bukan Azka
Hari ini Aisha ditugaskan oleh Maya mengantar makanan untuk Faris di Rumah Sakit. Kebetulan memang h
readmore บทที่ 4 Cinta segi?
"Andai aku yang datang lebih dulu dari Azka Sha, mungkin aku bisa punya kesempatan mendapatkan posis
readmore บทที่ 5 Azka dan kehidupan barunya
Tut tut, nada panggilan tersambung dari telepon Aisha, tertera nama Faris yang tertulis di layar pon
readmore บทที่ 6 Kekasihku kembali
"Sha, masih ada jadwal?" tanya Faris yang tiba-tiba muncul dari balik pintu di ruangan Aisha. Gadis
readmore บทที่ 7 Dipaksa lenyap
Kini aku memahami hatiku Bahwa rasa yang coba untukku hindari Nyatanya selalu tinggal dalam hati Dan ma
readmore บทที่ 8 Berusaha mempertahankan
“Kamu mau kemana, Diana?” tanya Azka ketika melihat istrinya yang tengah sibuk membereskan baju-baju
readmore บทที่ 9 Kecelakaan
Sudah berlalu lama sejak pertemuannya dengan Aisha di Rumah Sakit waktu itu, tak henti-hentinya ia p
readmore บทที่ 10 Yang selalu ada
Tok tok tok. Saat kebanyakan manusia tengah terlelap, terdengar suara ketukan pintu di tengah malam p
readmore บทที่ 11 Kondisi yang memprihatinkan
“Mas Azka,” panggil Diana pada lelaki yang kini sudah berbaring di ranjang yang sama dengannya. “Hmm.
readmore บทที่ 12 Aisha cemburu?
“Faris itu orangnya baik ya Nak,” seloroh Maya saat menyuapi Aisha sarapan. “Semua orang juga tau Bu
readmore บทที่ 13 Gadis buta di pesta
Kondisi Aisha berangsur membaik setelah kepulangannya dari Rumah Sakit. Tentu saja itu semua berkat
readmore บทที่ 14 Perjuangan seorang ibu
“Kamu sekarang masih suka ada keluhan nggak Sha? Kayak pusing atau apa gitu?” tanya Faris setelah me
readmore บทที่ 15 Hati tak bisa dipaksakan
Senjaku kian tak lagi sama Tak lagi seindah saat sosokmu nyata Dan kini kala senja menyapa, hanya sesa
readmore บทที่ 16 Berniat mengasingkan diri
“Maaf Sha bukan kamu yang kupilih, maaf karena aku mencintainya melebihi cintaku padamu.” Aisha terba
readmore บทที่ 17 Aisha pergi
“Sepuluh panggilan tak terjawab?” Faris yang baru saja kembali ke posko tampak bergumam begitu menda
readmore บทที่ 18 Berkunjung ke pesantren
Penghuni semesta tak perlu tahu, jika saat ini sedang kuusahakan ikhlasku seluas lautan. (Aisha Ameer
readmore บทที่ 19 Berada di tempat yang sama
“Umi!” teriak Gus Fakih yang masih dalam gendongan pamannya. “Mba kemana aja sih? Tadi Fakih jatuh, l
readmore บทที่ 20 Aisha diantara Faris dan Azka
“Mba Aisha! Mba Aisha!” “Kamu tuh kebiasaan yah kalo masuk teriak-teriak nggak salam dulu.” Aisha yan
readmore บทที่ 21 Gus Hasan dan debarannya
Gus Hasan yang baru saja pulang dari masjid termangu saat melihat Gus Fakih begitu riangnya bermain
readmore บทที่ 22 Pinangan dari pria tak dikenal
“Sekarang gimana Sha? Apa dengan tinggal di sini kamu merasa lebih baik?” Ning Sabina turut bergabun
readmore บทที่ 23 Berusaha menerima takdir
Uhuk uhuk! Seketika Karina tersedak makanannya sendiri namun sedetik kemudian netranya berbinar, tak
readmore บทที่ 24 Menemui calon suami
Aisha berjalan beriringan bersama Ning Sabina menuju ndalem. Jujur detak jantung Aisha saat ini berp
readmore บทที่ 25 Aisha kembali
Sore ini setelah menyatakan lamarannya secara langsung kepada gadis pujaannya, Faris berniat kembali
readmore บทที่ 26 Bukan aku pemenangnya
Dua hari kepulangan Gus Hasan dari Mesir, pemuda berlesung pipit itu belum melihat sosok yang akhir
readmore บทที่ 27 Panggilan baru
“ … apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak
readmore บทที่ 28 Sekali seumur hidup
Cuaca hari ini begitu cerah, di langit sana tak ada sedikitpun gumpalan awan yang menutupi bias ment
readmore บทที่ 29 Pengantin baru
Faris dan Aisha dipandu oleh pemandu adat menuju aula utama untuk melewati rangkaian-rangkaian acara
readmore บทที่ 30 Puasa di malam pengantin
Malam semakin merangkak maju kala Aisha baru saja menyelesaikan acara mandinya, gadis itu melangkah
readmore บทที่ 31 Mengunjungi mertua
Aisha menggeliatkan tubuhnya saat merasa ada sesuatu yang melingkar di pinggangnya, senyumnya terhia
readmore บทที่ 32 Penyambutan menantu
Kini Faris dan Aisha sedang menuju ke Yogyakarta, tentunya menuju kediaman Pakde dan Bukde Faris yan
readmore บทที่ 33 Berusaha move on
Azka berdiri agak lama di ambang pintu kamarnya, mematung menyaksikan wanita yang akhir-akhir ini se
readmore บทที่ 34 Cintaku tak butuh alasan
Mentari baru saja kembali ke peraduannya, menyisakan temaram yang masih sunyi seperti biasanya. Hany
readmore บทที่ 35 Pernyataan dan perjuangan
Pantang mengingkari janjinya, Faris lantas kembali menceritakan perjuangannya setelah baru saja ia m
readmore บทที่ 36 Kembali bertegur sapa
Setelah selesai merancang perencanaan menu hingga saran penyajian makanan untuk Rafa esok hari, Kari
readmore บทที่ 37 Mengantar Gus Hasan
Aku tak pernah menyalahkan cinta, ataupun membencinya Cinta datang tanpa bisa aku tolak kehadirannya M
readmore บทที่ 38 Weekendnya dua pasangan yg berbeda
Waktu masih menunjukan pukul sembilan pagi saat mobil yang dikendarai Azka tiba di basement sebuah m
readmore บทที่ 39 Sesal selalu saja terlambat
Faris segera memapah Aisha untuk kembali ke mobil setelah dirasa mualnya cukup membaik. “Nih pake kay
readmore บทที่ 40 Bertemu mantan kembali
‘Perpisahan kita terjadi sudah cukup lama, kita juga sudah putar haluan yang berbeda, wajar jika kam
readmore บทที่ 41 Karina mulai peduli
“Aku permisi ke toilet sebentar,” tutur Karina setelah menghabiskan makanannya. Sebenarnya itu hanyal
readmore บทที่ 42 Labilnya pengantin baru
Aisha melangkah lebih dulu begitu lift berdenting, berjalan ke arah basement mendahului Faris yang m
readmore บทที่ 43 Perang dingin
Faris meraba-raba tempat tidur di sampingnya, membuatnya membuka mata saat tak mendapati sang istri
readmore บทที่ 44 Mengejar maaf suami
Gus Hasan sudah membaringkan tubuhnya di atas kasur, bahkan sinar lampu di ruangan itu sudah bergant
readmore บทที่ 45 Ranting pertama
Setiba di Rumah Sakit, Aisha berpamitan pada Faris untuk berbelanja, meski sebenarnya memang ada yan
readmore บทที่ 46 Kiriman gaun
“Allohu Akbar Allohu Akbar ….” Lantunan suara adzan membangunkan Aisha dari tidurnya. Jam di atas nak
readmore บทที่ 47 North Quay
Setelah voting dari para pelayannya yang sengaja Aisha panggil ke kamarnya, akhirnya pilihannya jat
readmore บทที่ 48 Stuck with you
Tak tahan dengan suasana yang semakin mencekam, Aisha mempercepat langkahnya menuju pintu di ujung t
readmore บทที่ 49 Ratu satu-satunya
Setelah menyelesaikan dinner romantis mereka, Faris membawa sang istri untuk bersantai di balkon kap
readmore บทที่ 50 Rindu vs kewajiban
Aisha baru saja menyelesaikan tadarus al-qur’annya saat ponsel di atas nakasnya berdering, tertulis
readmore บทที่ 51 Wangi dan menarik
Faris segera bergegas kembali ruangannya setelah operasi dadakan yang berhasil menghambat kepulangan
readmore บทที่ 52 Deep talk sepertiga malam
Aisha menggeliatkan badannya kecil saat sayup-sayup indra pendengarnya menangkap tayaqqodu dari masj
readmore บทที่ 53 Bahu penyemangat
“Loh Bi Asih sama yang lainnya kemana Sayang?” Sepulang berjamaah subuh di masjid langkah Faris terhe
readmore บทที่ 54 Malam sakral
“Sayang! Sayang!” Faris berlari dengan tergesa ke dalam rumah megahnya yang sepertinya lebih pantas
readmore บทที่ 55 Subuh yang indah
Malam terasa semakin panjang bagi kedua anak manusia yang masih bergelung di bawah selimut, hawa din
readmore บทที่ 56 Istriku yang menggemaskan
Di luar sana hari tampaknya begitu cerah, sinar mentari yang semakin meninggi rupanya mampu membuat
readmore บทที่ 57 Drama kencan
Sambil bersenandung kecil Aisha keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya dengan hanya m
readmore บทที่ 58 Quality time ala pengantin baru
Senyum tiada pernah luntur dari wajah sejoli yang tengah di mabuk asmara, dengan jemari yang saling
readmore บทที่ 59 Sama-sama berjuang
Belum keduanya kembali menutup mulut tiba-tiba beberapa meter dari jarak Faris dan Aisha terdengar s
readmore บทที่ 60 Teman kecil
Di kantor polisi, Faris dan Aisha menceritakan apa yang mereka ketahui tentang kronologi kecelakaan
readmore บทที่ 61 Aisha terusik
"Ica perempuan Bang! Ica bisa ngerasain perilaku dan tatapan Mba Sofia ke Abang itu beda. Padahal Ab
readmore บทที่ 62 Penyerangan sasaran kecemburuan
Pagi sekali ketika sebagian orang mungkin masih terlelap di bawah selimutnya, sang surya juga terlih
readmore บทที่ 63 Kecolongan
Dorrr! Dorr! Dorr! Suara tembakan di udara menghentikan pergerakan semua orang yang tengah baku hanta
readmore บทที่ 64 Istriku wanita yang kuat
Dengan kecepatan di atas rata-rata atas perintah sang majikan, tak sampai sepuluh menit kemudian Rog
readmore บทที่ 65 Cross the line
“Masalahmu selesai, aku udah beresin semuanya. Aku pastikan suamimu secepatnya akan mendekam di penj
readmore บทที่ 66 Strategi Sofia
Rembulan masih belum nampak walau malam semakin beranjak menyelimuti setiap makhluk di bumi dengan k
readmore บทที่ 67 Aisha tetap nomor satu
Aisha menoleh ketika suaminya kembali setelah perdebatan mereka beberapa saat lalu sembari menuntun
readmore บทที่ 68 Kekhawatiran mantan
Terhitung dua hari sejak kejadian penyerangan di jalan, wanita bernetra cantik itu masih tetap di at
readmore บทที่ 69 Percaya
Malam yang semakin mencekam memudahkan Faris membelah jalanan yang sudah mulai melengang. Range rove
readmore
farisss laki2 idamannn
07/08
0aku suka banget sama cerita banyak yang seru seru
22/07
0bagus
24/03
0bagus
27/01
1cerita makin menarik
07/01
0Besttttt
09/03/2023
0hhhhh
16/02/2023
0Haii apakabar😊
10/01/2023
0ceritanya saruuu😭😭
27/12/2022
0nice
22/12/2022
0