JANGAN BERPISAH LAGI (SEASON 2 LEBIH BAIK KITA BERPISAH)
Buluh Perinduเสร็จ สมบูรณ์
102670 คำ
เพิ่มลงในห้องสมุด
ใช้ร่วมกัน:
ภาพรวม
|
แคตตาล็อก
ฉลาก:
Pernikahan yang diatur
Detail
Keluarga
Ranti tak ragu lagi untuk berpisah dengan Bayu, suami yang sudah menemaninya selama lima belas tahun ini. Keputusannya sudah bulat saat tak kuat lagi mendapatkan tekanan dari keluarga sang mertua.
Ternyata keputusan itu menimbulkan sesuatu yang tak pernah dibayangkannya selama ini. Laki-laki yang menjadi suaminya itu ternyata jiwanya sangat rapuh. Ujian itu terus berlanjut hingga akhirnya keputusan besar kembali harus diambil oleh Ranti. Bukan demi dirinya saja, tapi demi kehidupan orang-orang yang ada di sekitarnya, termasuk anak-anak mereka.
Ujian apalagi yang akan dihadapi Ranti kali ini? Keputusan besar apalagi yang harus diambilnya? Bagaimana lika-liku perjuangan Ranti untuk menyelamatkan keutuhan keluarganya? Mampukan Ranti bertahan di tengah banyaknya ujian kehidupan yang dihadapinya?
Tak usah berpisah hanya karna adik dan ibu mertua jahat, suami setia dan baik pertahankan rumah tangga 6 orang anak butuh kasih sayang dari ayah dan ibunya
23/07
0
HalimahNur
Bagus bagent cerita yan say kagum baget😄 dan suka
10/07
0
iemVony
penasaran lanjutan ceritanya
03/07
0
PratamaAsim
bagus bgt cerita nya
22/06
0
RadjaAdi christiano
sangat bagus sekali aplikasi ini
02/06
1
ZulkarnaenRaffaza Alfarizqi
gak ah mls sama kamu aku takut, takut menang
29/05
0
ทั้งหมด: 60
บทที่ 1 Perdebatan
Ranti meraung di dalam kamarnya. Air mata yang coba ditahannya sejak tadi akhirnya luruh juga. Bukan
บทที่ 2 Ini Yang Terbaik
Ranti berjalan menuju pintu samping rumahnya. Pintu yang berada pada sisi kiri rumah ini mengarah pa
บทที่ 3 Siapa Yang Harus Berkorban?
Ranti bersimpuh di atas hamparan sajadahnya. Hujan masih turun walau tak lagi sederas semalam. Cuaca
บทที่ 4 Kebahagiaanmu Yang Utama
Ranti melangkahkan kakinya perlahan menuju area parkir kendaraan roda empat yang terlihat cukup leng
บทที่ 5 Rahasia Besar
"Ran, sedang sibuk?" Ranti yang sedang memeriksa laporan keuangan rumah makan dan kafe mendongakkan k
บทที่ 6 Harta Gono Gini
Ranti berdiri dari posisi duduknya. Siap menyambut kedatangan sang tamu. Walaupun jujur saja, kehadi
บทที่ 7 Pertemuan Kembali
"Bunda, ada Ayah di depan sana." Ranti yang sedang melakukan tilawah menolehkan kepalanya pada asal
บทที่ 8 Mediasi
Ranti melangkahkan kakinya kembali menuju gedung ini setelah sepuluh hari yang lalu pertama kalinya
บทที่ 9 Permintaan Ibu
Ranti duduk menghabiskan waktu sorenya di taman yang terhubung dengan usaha rotinya. Menikmati secan
บทที่ 10 Serangan Jantung Ibu
Ranti meraung dalam tangisnya. Jangan sampai sesuatu terjadi pada wanita yang telah melahirkannya in
บทที่ 11 Pesan Terakhir Ibu
Tubuh Ranti lunglai seketika. Serangan jantung? Inikah makna permintaan ibunya tadi sore? Wanita itu
บทที่ 12 Kepulangan Ibu
"Ibu!" pekik Ranti sembari memeluk wanita yang telah menutup matanya itu. Wanita itu pergi, selamany
บทที่ 13 Amanah Yang Tersampaikan
Rumah Ranti ramai oleh para tetangga dan kerabat sejak pagi tadi. Para pegawai Ranti bahu-membahu un
บทที่ 14 Abang Akan Menjagamu!
Acara tujuh hari Yasinan dan tahlilan untuk almarhumah ibunya baru saja selesai, Ranti bernapas lega
บทที่ 15 Pilu
Ranti menatap kertas yang ada di tangannya. Panggilan untuk menghadiri sidang mediasi kedua atas gug
บทที่ 16 Dugaan
Menatap pilu pada foto ibunya saat sedang di depan Ka'bah yang ada di galeri layar pipihnya, mata Ra
บทที่ 17 Tamu Istimewa
Ranti mengucap syukur yang tak henti-hentinya dalam setiap sujud panjangnya di atas hamparan sajadah
บทที่ 18 Mencari Bayu
Tergugu Ranti di depan nisan ibunya. Hanya air mata yang mampu mengungkapkan gundah yang sedang meng
บทที่ 19 Maafkan Aku Karena Egois
Ranti celingukan di depan bangunan yang ada di hadapannya ini. Tak tampak ada sosok yang duduk ataup
บทที่ 20 Semoga Belum Terlambat
Tak ada siapa pun yang melintas di depan kontrakan itu. Ranti gusar, tak ada seorang pun yang dapat
บทที่ 21 Masih Adakah Cinta di Hatimu?
Ranti menatap kedua sosok itu dari kejauhan. Jelas sekali, jika sama-sama melangkah, mereka akan ber
บทที่ 22 Pesan Bapak
"Bayu ... kamu sudah sadar ya?" Tampak Bu Ratna baru saja masuk dan langsung menghampiri putranya. Ta
บทที่ 23 Keputusan Kedua
"Abang mau makan sesuatu?" tanya Ranti pada suaminya itu. Bayu masih tampak memejamkan matanya. Waja
บทที่ 24 Tulikan Telinga!
Ranti melangkah menuju area parkir dengan langkah gontai. Semua telah diselesaikannya. Semoga ini ke
บทที่ 25 Prasangka Ryan
Ranti tersenyum menatap anak-anaknya yang sedang berdiri mengelilingi Bayu. Sore ini Ranti memang me
บทที่ 26 Mertua Oh Mertua
Ranti baru saja hendak membuka kotak nasi restoran Padang yang dibawakan Ryan saat mengantar anak-an
บทที่ 27 Penemuan di Pagi Hari
"Abang ke kantor hari ini?" tanya Ranti sembari meletakkan wadah keramik berwarna paduan putih dan b
บทที่ 28 Investigasi
Ranti membelalakkan matanya. Napasnya terengah seakan baru saja berlari kencang. Sungguh tak menyang
บทที่ 29 Praduga Yang Salah
Bayu yang baru saja memarkirkan kendaraannya merasa terkejut saat melihat kendaraan roda empat lain
บทที่ 30 Pilihan
Langit terlihat cerah kala sinar rembulan menjadi penerang malam yang gulita. Awan gelap beriringan
บทที่ 31 Penggeledahan
Suara petir yang menggelegar membuat Ranti terbangun dari tidurnya. Cahaya kilat saling menyambar te
บทที่ 32 Tolong Antarkan Abang
"Ini apa, Bang?!" desis Ranti nyaris tanpa suara. Ranti mengeluarkan satu bungkusan dari koran dari d
บทที่ 33 Kesempatan Terakhir
"Antarkan Abang ke pusat rehabilitasi!" Akhirnya kalimat itu meluncur dari bibir Bayu. Kalimat yang
บทที่ 34 Luruh Dalam Tangisan
Sontak saja Ryan terperanjat saat mendengar ucapan kakaknya itu. Mengantarkan abang iparnya? Apa yan
บทที่ 35 Lelah
Ranti menjejakkan kakinya kembali di Bumi Serumpun Sebalai ini setelah melakukan perjalanan bersama
บทที่ 36 Lelah Jiwa
Gegas Ranti melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Menyeret koper hitam yang untung saja ukurann
บทที่ 37 Telepon di Siang Hari
"Kak, boleh duduk?" Ranti yang sedang memainkan gawainya mendongakkan kepala saat mendengar ucapan la
บทที่ 38 Kabar Buruk
"Siapa yang menelepon, Kak?" tanya Ranti saat melihat Dinda menjauhkan gawai dari telinganya. "Bang
บทที่ 39 Permintaan Terakhir Bapak
"Jika sesuatu terjadi pada Bapak, titip Ibu pada kalian! Bapak berharap kalian mampu menyadarkan Ibu
บทที่ 40 Jangan Berpisah Lagi
Bayu melangkahkan kakinya menuruni tangga yang menghubungkan badan pesawat dengan logo burung merah
บทที่ 41 Syukuran
Ranti tersenyum menatap para tamu yang datang silih berganti. Sudah lama rasanya rumah mereka tak se
บทที่ 42 Kehilangan Rumah
"Ibu! Nina benar-benar minta maaf!" Nina yang datang dengan tergopoh-gopoh itu lantas bersimpuh di ka
บทที่ 43 Season 3 (Kita Berpisah Saja)
Curiga
Untuk Season 3 ini akan berkisah tentang rumah tangga Hanun, puteri kedua Ranti dan Bayu ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
บทที่ 44 Dua Pilihan
Hanun mendudukkan tubuhnya pada kursi berbentuk sofa bulat berbahan beludru berwarna hijau lumut yan
บทที่ 45 Kontak Nama Yang Mengejutkan
"Abang masih mencintai aku?” Pertanyaan itu tiba-tiba meluncur dari bibir Hanun saat dirinya dan sang
บทที่ 46 Bermain Cantik
Hanun mematikan mesin mobilnya. Mobil yang merupakan hasil kerja kerasnya di luar rumah dengan mengg
บทที่ 47 Gelang Yang Tertinggal
“Pagi Bang, mau sarapan apa?Aku bikin nasi goreng sosis tuh! Atau mau kubuatkan roti panggang?” tany
บทที่ 48 Bertemu Sahabat Lama
Hanun melangkahkan kakinya cepat menaiki tangga eskalator. Stok beberapa bahan dapurnya sudah habi
บทที่ 49 Cinta Yang Tersisa
“Bang, aku ketemu Widya saat belanja siang tadi,” ujar Hanun seraya menyerahkan mug berisi coklat ha
บทที่ 50 Mulai Bekerja
Hanun menapakkan kakinya turun dari mobil. Perlahan namun pasti kakinya melangkah menuju bangunan m
บทที่ 51 Sahabat
Kepala Hanun berputar ke arah kiri mencari asal sumber suara. Dugaannya tak salah, suara itu berasal
บทที่ 52 Kenyataan Yang Disembunyikan
“Mas Yusuf? Tadi aku hampir tidak mengenali Mas. Agak berubah sekarang auranya,” ujar Hanun sembar
บทที่ 53 Foto Dari Widya
Lafaz syukur terucap dari bibir Hanun saat mobilnya memasuki area parkir rumah makan di Jalan Melati
บทที่ 54 Luka
Dering gawai yang berada di genggaman tangan kanan Hanun menyadarkan kembali dunianya. Nama Widya te
บทที่ 55 Mundur Atau Bertahan?
Widya hampir tak percaya. Sahabatnya lebih memilih menahan luka demi sebuah rasa yang harus dijaga d
บทที่ 56 Pertemuan
Netra Hanun memindai area parkir yang baru saja dimasukinya. Mencari tempat kosong untuk memarkirkan
บทที่ 57 Haruskah Bertahan?
Hanun mematikan mesin mobilnya.Manik matanya memindai keadaan di sekitar area parkir yang mulai dip
บทที่ 58 Tamu Istimewa
Hanun sibuk di dapur menyiapkan beberapa sajian masakan. Sudah dua jam wanita itu berkutat di dapur
บทที่ 59 Permintaan Rindu
Hanun meraih gawai Almira yang tersimpan di saku celananya. Sembari melangkah perlahan ke arah meja
บทที่ 60 Keputusan (ENDING)
Hanun berusaha meraup oksigen yang ada di sekelilingnya. Memastikan paru-parunya tak akan bermasalah
🫶🫶🫶
13d
0keren
28d
0keren
14/08
0asikk bngett
09/08
0Tak usah berpisah hanya karna adik dan ibu mertua jahat, suami setia dan baik pertahankan rumah tangga 6 orang anak butuh kasih sayang dari ayah dan ibunya
23/07
0Bagus bagent cerita yan say kagum baget😄 dan suka
10/07
0penasaran lanjutan ceritanya
03/07
0bagus bgt cerita nya
22/06
0sangat bagus sekali aplikasi ini
02/06
1gak ah mls sama kamu aku takut, takut menang
29/05
0