Total : 58Bab 1 CEO Sadis
Sebuah pusat kota, tepatnya perusahaan Dynamite Corp. Seorang pria muda dengan tinggi seratus delapa
readmore Bab 2 Bertemu Orang Asing
Kembali lagi pada pemuda tampan nan dingin itu. Pukul setengah tujuh malam, dia baru menginjakkan kak
readmore Bab 3 Kapan Nikah?
Kecepatan di atas seratus lima puluh kilometer perjam adalah hal biasa bagi Alfard. Layaknya pembala
readmore Bab 4 Mayat!
"Juragan Selamet kemarin--" "Ndak! Ndak! Ayah ngapain sih bahas Juragan Selamet terus," potong Dewi k
readmore Bab 5 Misterius
"Tapi, kalau dilihat dari keadaannya, sepertinya kalau gak tadi malam, yaa mungkin beberapa jam yang
readmore Bab 6 Dia, Menyebalkan
"Kamu tidak tahu siapa dirimu?" tukas pak Peno memastikan. Pemuda itu malah kebingungan. "Aargh!" pe
readmore Bab 7 Desakan Ayah
Menikah? Dengan pria asing menyebalkan itu? Astaga... Tapi Dewi juga bingung. Ada dua pilihan dari ay
readmore Bab 8 Belanja Untuk Kimin
Pekarangan rumah pak Peno ini lumayan luas. Di sebelah kiri, kebun aneka sayuran yang ditanam Dewi.
readmore Bab 9 Calon Suami
"La iya loh, Dewi itu sudah perawan tua kok ya ndak kunjung-kunjung nikah. Giliran tambah tua makin
readmore Bab 10 Bagaimana, Masih Mau Nikah?
Saya calon suami Dewi." Jleb. Hening seketika. Bukan hanya pernyataannya yang membuat kicep, tapi juga
readmore Bab 11 Malam Pertama Absurd
Selepas isya', pukul delapan, acara ijaban sederhana dilakukan di rumah pak RT dengan disaksikan beb
readmore Bab 12 Romantis?
"Dipanggil bapakmu tuh." "Iya, Lek. Mampir dulu lek, ngopi." "Iya, Wik. Mau ke sawah kok, matun." Dewi
readmore Bab 13 Bencana Pertama
Dua hari kemudian, pagi yang cerah. Harusnya sih begitu. Ayah berangkat ke sawah pagi-pagi tadi. Sed
readmore Bab 14 Bertanggung Jawab
"Kenapa?" Dewi melengos. Meletakkan tempe di atas meja. Lalu mengambil pisau dan juga mangkuk kecil.
readmore Bab 15 Pengalaman Pertama
Berkali-kali kakinya terpeleset menapaki jalanan kecil yang hanya seukuran satu orang saja. Sebenarn
readmore Bab 16 Pramuniaga Idaman
Dewi menoyor kepala Kimin. "Enak aja. Gak ada." Kimin mendecak, protes. Beberapa kali dia hendak menci
readmore Bab 17 Silva dan Obsesinya
"Tidak, Pa. Alfard belum mati." Gadis cantik itu menampik berita yang disampaikan oleh papanya. Ya, m
readmore Bab 18 Rencana Kencan
"Masak apa?" Pagi menyapa dengan lembut. Selembut suara sang penyapa. Mendengar sapaan itu, Dewi meno
readmore Bab 19 Tertunda
Sesuai dengan rencana. Kimin mengantar Deni ke rumahnya terlebih dahulu, baru pulang dengan membawa
readmore Bab 20 Hujan Tak Selamanya Romantis
"Mampir beli soto dulu kan?" tukas Kimin basa basi. "Eh iya. Sampek lupa. Ya udah. Ayo buruan. Pumpun
readmore Bab 21 Mama?
"Hey! Bangun... Bangun dulu. Benerin posisi," ujarnya. Tapi pria itu bergeming. Dewi kembali menepu
readmore Bab 22 Siapa Haji Usman?
Seminggu berlalu. Yang berarti kini Kimin sudah berangkat kerja lagi, plus melaksanakan amanah dari
readmore Bab 23 Cemburu
Turun dari motor, Kimin langsung berlari ke dalam. Di tangannya tercangking bingkisan dari haji Usma
readmore Bab 24 Rencana Alex dan Silva
Pria paruh baya itu mengarah pandangkan netranya pada pemuda penjaga kasir. Pemuda yang menaruh perh
readmore Bab 25 Mimpi Buruk
Alex sampai rumahnya setelah hari petang. Wajahnya benar-benar kusut dengan penampilan yang berantak
readmore Bab 26 Usaha Mencari Tentangmu
Awalnya suara itu pelan terdengar di telinganya, hanya samar-samar dengar. Tapi lama-lama semakin ke
readmore Bab 27 Perjalanan
Hari beranjak sore tanpa terasa. Langit sore ini berwarna orange-jingga cerah. Sangat indah. Memantu
readmore Bab 28 Kamu Istri Dewa?
"Ayo, yang lain sudah di bus." Kimin memegang pergelangan tangan Dewi. Melirik selintas pada wanita
readmore Bab 29 Tempat Tidak Asing
Kimin masih pada posisinya. Melamun memandangi bangun tinggi di seberang sana. Mengabaikan keceriaan
readmore Bab 30 Ketahuan Alex dan Silva
Tidak tahu tepatnya kapan dia pulang. Tiba-tiba saja sudah sampai di rumah, eh...maksudnya bangun-ba
readmore Bab 31 Terpengaruh
"Bisakah kita bertemu?" "Seseorang yang ada bersamamu itu mirip keluarga kami" "Kami kehilangannya. Cu
readmore Bab 32 Berubah
Kimin merasa heran, sedari dia pulang sampai dia makan malam pun gadis itu terus memandanginya. Aneh
readmore Bab 33 Menghabiskan Waktu Bersama
"Jemuranku!" Mendengar jeritan Dewi, Kimin menoleh. Meringis lebar. Sementara di tangannya pakaian ya
readmore Bab 34 Detik-detik
Rencana untuk mengulik ingatan Kimin, gagal total. Yah gara-gara mereka malah kejar-kejaran tadi. Pu
readmore Bab 35 Berpisah
"Jaga diri di rumah baik-baik." "He'em." "Aku kerja dulu." "He'em." "Aku... Ahh..." Deni yang menunggu Ki
readmore Bab 36 Pencarian Silva dan Alex
"Lambat sekali kalian. Dua hari baru ketemu, huh!" rutuk Silva pada pesuruhnya. "Maaf, Boss. Lokasin
readmore Bab 37 Hinaan
"Papa, papa yang menjemputnya?" "He'em. Kalian gak tahu?" Dewi menatap sinis Silva dan Alex. "Kalian b
readmore Bab 38 Kembali Dingin
"Pintu warna hitam itu kamarmu,"ujar pak Brata. Alfard tak menyahut. Tapi langkahnya membawa ke ruan
readmore Bab 39 Upaya Pengembalian Ingatan
"Ya begitulah dia. Awalnya papa juga tidak menyangka, dia akan meminta bayaran." Malam ini, mereka be
readmore Bab 40 Alfard Belum Yakin
"Benar, Pa. Alfard pasti tahu, siapa yang mencelakainya," tambah Alex setuju. "Iye.. Tapi kapan? Oran
readmore Bab 41 Upaya Jahat
Menyerang mental? Tawa pak Brata terbahaka memecah keheningan ruang gedung bekas ini. Sementara para
readmore Bab 42 Ada Bayangmu
"Apa yang akan kau katakan." Lagi-lagi Alfard tak memberi waktu Suzy untuk sekedar mengela napas. Ka
readmore Bab 43 Ego
"Bagaimana hari ini? Kau mengikutinya dengan baik?" Alfard membuang pandangan ke arah lain. Hanya itu
readmore Bab 44 Sang Penabrak
"Berubah pikiran? Maksud lo gimana sih? Atau jangan-jangan lo tahu pelaku pencelaka Alfard. Dan lo s
readmore Bab 45 Bertemu Kembali
"Ah, maaf. Namamu bukan Kimin, tapi Alfard. I-iya, Alfard..." Dewi tersenyum hambar. Ada rasa sesak s
readmore Bab 46 Pesanan Presdir
Hari pertama kerja. Memakai kemeja yang sama dengan dia kenakan kemarin dan kemarinnya lagi, Dewi me
readmore Bab 47 Balas dendam Presdir
Di depan ruangan sang presdir, Dewi meremat jemarinya kuat. Menggigit bibir bawahnya, gugup, juga ta
readmore Bab 48 Menjadi Menyebalkan
Melihat Dewi kembali dengan nampan berisi piring dan wadah kosong, Gadis itu disambut dengan sorakan
readmore Bab 49 Menyerah
"Besok, saya ingin dimasakkan saya bambu muda." "Hah?! A-apa!" "Kenapa, masalah?" Astaga... Santai seka
readmore Bab 50 Mencari Jalan Lain
"Sepertinya beberapa hari ini lo minta makanan aneh-aneh sama bagian dapur. Gue denger mereka bicara
readmore Bab 51 Bertemu Kembali
Dewi sempat mampir di sebuah masjid tadi. Dia memutuskan untuk minum air kran saja. Gratis, tak perl
readmore Bab 52 Everything Is For You
Sepanjang perjalanan, tak banyak yang mereka katakan. Lebih cenderung saling diam dengan pikiran mas
readmore Bab 53 Sebuah Pesan dari Alfard
"Terimakasih untuk hari ini." "Hmm." Alfard mengarah pandang pada rumah sederhana itu. Ya, dia memang
readmore Bab 54 Tetaplah Disisiku
"Huft... Kok grogi ya?" Pagi ini, Dewi pergi ke Dynamite lagi. Selain karena untuk menuruti permintaa
readmore Bab 55 Penegasan Alfard
Dewi menunduk dalam-dalam seperti ke-gap sedang menjadi pelakor, sedangkan Alfard santai seperti bia
readmore Bab 56 Niat Licik
Alfard membuka pintu mobil, mempersilakan gadis itu tapi tanpa mengatakan apa-apa. Namun akhirnya di
readmore Bab 57 Interogasi
"Tidak. Aku tidak mau." "Min, please..." "Kenapa memaksa? Aku tidak mau." Alfard mendengkus kasar. Waj
readmore Bab 58 Permintaan Alfard
"Usaha keras mana yang kamu maksud? Aku bukan orang yang mudah untuk dibodohi. Keluarga ini kaya. Me
readmore
ɴᴏᴛ ʙᴀᴅ
29/09
05 STARS
12/09
0bagus
26/05/2023
0good
03/01/2023
0cepat lanjut
28/12/2022
0bagusssss
23/12/2022
0bagus kok gk smpek selesai
23/12/2022
0best ceritanya😄😄
21/12/2022
0bnguss jln cerita sngt menarik
15/12/2022
0cerita bikin penasaran
15/12/2022
0