Tag(s):
• Komedi
• Hantu
• Supranatural

Bulu kudukku tiba-tiba merinding! Motor maticku juga kenapa harus pecah ban! Aku menuntun perlahan, melewati perdu bambu dan juga rumah tua itu yang kata orang angker. Aku tak percaya semua itu. AKu lanjut melangkah. "Auuuuuuuuuuuu" Suara serigala! Aku gemetaran dan langkahku semakin kupercepat, motor yang berat seolah tak terasa. Malam berkabut semakin terlihat dan pandanganku mulai membayang ditimpa sinar rembulan. Kabut malam itu tersinari sinar bulan. Aku terus mempercepat langkahku. Namun saat melihat ke arah kiri di barisan perdu, sekelebat bayangan putih tiba-tiba melompat-lompat dengan cepat. "Poconggggg!"

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Rahasia Cinta Sang Aktor

weferin

After Divorce

Nonnie Dyannie

Tamu Selepas Subuh

Anggrek Bulan

Dijodohkan Dengan Jodoh

Uslifatunisa

Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami

Alfiyah

Pengawal Hati

cloverqua

Rekomendasi

Ketos Galak dan Jutek itu Suamiku

Pulungan

Gadis Misterius

Nona_Lyanna

Marry Me, My manager

oitanigami

Beautiful Breakup

Jejakava

Suami Pelit Melarat Saat Aku Tinggalkan

Ga Wol

AKUN KLONINGAN SUAMIKU

michikojauzaa

Petaka Satu Malam

FitriElmu

KAKAK BAIK

Penulis_Senja

Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku

Anggrek Bulan

Rebirth Second Chance Back to 80's

palupisekar20

Komentar Buku (198)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  GunawanMia

  novelnya cukup baguss... bahasanya ringan dan menghibur..... 👍👍

  07/02/2022

    6
• 
  AlamFerdy

  bagus

  1d

    0
• 
  Oekasiah

  sip

  22d

    0
• 
  WicaksonoHaryo

  lumayan bang

  27d

    0
• 
  ZubaddilahZubad

  mantul

  14/10

    0
• 
  Akram Slayy

  sangat membantu

  12/10

    0
• 
  Riski Jabar

  keren

  07/10

    0
• 
  Esyah Esmail

  seruuu jugaaaaaa

  16/08

    0
• 
  Syafiqah Alya

  bagus teruskan usaha anda

  17/07

    0
• 
  tiehah Mohd

  Bagus nii

  14/07

    0

• Total: 25

• Bab 1 Malam yang Sunyi

  ”Kopinya satu Mang,” seperti biasa, Aku memesan kopi di Warung Krimo. Mang Krimo adalah penjual yang

• Bab 2 Pocong Pagi Hari?

  Napasku sengal, seperti remuk semua badanku. Bagaimana tidak, olahraga malam-malam begini, lari sete

• Bab 3 Kehilangan Sapi

  ”Sarapan Le!” suara Bapak mengagetkanku. Aku lagi menghitung jumlah bon yang dibayarkan ke kelompokk

• Bab 4 Rumah Tua di Perbatasan Desa

  Tempat kerja yang penuh bau dan juga banyak pekerja yang bermacam – macam karakter. Namanya juga bur

• Bab 5 Lingsir Wengi

  Udara malam begitu dingin menusuk, seperti jarum – jarum yang menerobos dan menghujam ke sela pori –

• Bab 6 Undangan Pak Lurah

  Desaku terbilang makmur, bantuan dari pemerintah bahkan melebihi desa – desa di sekitarnya. Meskipun

• Bab 7 Janda Kembang Desa

  Makanan yang disediakan pak Norman atau pak lurah ini benar – benar mantap semua. Rendang pun disedi

• Bab 8 Malam Lembur

  Seseorang seperti berjalan cepat kearahku, langkahnya tampak buru - buru. Semakin dekat, dia Arlan s

• Bab 9 Hantu di Pabrik

  Byar!
  Listrik hidup kembali, lampu menyala dan sangat terang kini. Alhamdulillah. Aku pun bersiap men

• Bab 10 Pertarungan

  Malam mencekam di pabrik, aku susah payah membungkam mulut Fahri agar tidak bersuara. Napasnya nampa

• Bab 11 Dalang Kejahatan

  Andi?
  Semua pun menjadi kaget. Jadi selama ini, dia berencana untuk mengambil uang dengan jalan menak

• Bab 12 Bayangan di Rumah Tua

  Gak usah takut!
  Aku membuat diriku sendiri berani. Kalau tidak kita lalu siapa lagi? Malam sepi, hamp

• Bab 13 Lelaki Bersila yang Menunggu Lilin

  Mataku tak bisa lepas dari pandanganku saat itu. Entah kenapa, mataku melihat manusia dan bukan seta

• Bab 14 Hanya Salah Paham

  ”Jadi begitu?”
  Aku bergumam pada mereka bertujuh yang duduk di ruangan L rumah tua bekas rumah mbah P

• Bab 15 Misteri Mbah Pati

  Shift pagi, Aku sudah tiba di pabrik. Keadaan masih cukup ramai, bincang – bincang disana – sini cum

• Bab 16 Kepala Terbang dan Penculikan Jin?

  Bantuan dari pemerintah datang lagi ke desaku, kali ini bahkan desa sebelah yaitu desanya Mang Krimo

• Bab 17 Nisan Kayu

  Benar saja, aku memanjat pohon beringin besar itu dan mencari dahan besar nomor dua dari bawah. Ada

• Bab 18 Naik Gaji?

  Aku mendorong buah sawit dengan sekop. Buah sawit yang rontok itu aku naikkan ke tempat sawit yang r

• Bab 19 Nadia Mencariku?

  Shift pagi berakhir, aku pulang pada sore hari sampai di rumah.
  ”Assalamu’alaikum Mak!”
  Jawaban dalam

• Bab 20 Pintu Rahasia

  ”Kita lewat mana mas Adnan?” Nadia membisikiku pelan dari arah belakang motor yang aku kemudikan.
  ”Ki

• Bab 21 Luar Biasa

  ”Ini bukan tepung,” Nadia menebak.
  ”Apakah itu..., narkoba?” aku terucap begitu saja, menebak karena

• Bab 22 Rencana

  Teleponku berdering tiba – tiba, saat itu aku hampir pulang karena sudah berkumpul dengan para mando

• Bab 23 Setan Jadi - Jadian

  Aku ngebut membonceng Jono, bukan ke tempat pak Lurah Norman terlebih dahulu, atau ke rumah Nadia. A

• Bab 24 Penggerebekan

  Kami mengendap dan tidak bersuara sama sekali. Aku melangkah di samping pojok, tepat di samping ruan

• Bab 25 Sah!

  ”Saya terima nikahnya, Nadia Jovita bin Kusrin dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan cincin e