Total : 58Bab Satu
Demi apa pun itu, tidak pernah selama dua puluh tujuh tahun hidupku, aku merasa setakut ini. Aku ber
readmore Bab Dua
“Ah, baik.” Tanpa perlu berpikir bahwa dia kesal, aku bergegas turun dengan mendorong pintu tanpa ba
readmore Bab Tiga
Rok pensil ketat pemberian Rhys, robek pada bagian kirinya. Dan itu membuatku geram, ketika menyadar
readmore Bab Empat
Dia bukan melihat pada bagian atas lututku yang terbuka, tapi tatapannya tepat menghujam kedua bola
readmore Bab Lima
Kurasakan tarikan halus di sekitar kepalaku. Rhys melakukannya. Dia menyisiri rambut cokelat-ku yang
readmore Bab Enam
Dengan pelan, aku mengangguk dan menjawab, “Ya.” Rhys melanjutkan percakapannya di telepon. Aku tidak
readmore Bab Tujuh
Aku bergeming ketika Rhys sudah berdiri di belakangku. Posisi yang sama seperti saat dia mengepang r
readmore Bab Delapan
“Katakan sesuatu yang benar-benar setimpal dengan waktuku yang kau buang.” Rhys memandangku, terliha
readmore Bab Sembilan
Apel matang yang sudah berdiri di puncak kepalaku sedikit tidak menurut. Sesekali dia hampir merosot
readmore Bab Sepuluh
Benar, memang dia yang akan melakukannya. Setelah wajahku kering dengan sendirinya, Rhys mendekati w
readmore Bab Sebelas
Terburu-buru turun dari mobil, aku melihat ada banyak tamu yang datang ke rumah kami. Sebenarnya, ak
readmore Bab Dua Belas
Hugo meninggalkan nomor kontak si Aktor tampan—Giotto Armstrong—yang memiliki wajah licik dan senyum
readmore Bab Tiga Belas
Entah karena kepalaku yang terasa berat dan pusing, atau akibat dari rasa mengantuk yang masih ada,
readmore Bab Empat Belas
Suasana suram setelah percakapanku senja kemarin bersama Rhys di kamar, menyisakan keenggananku untu
readmore Bab Lima Belas
Tapi tetap saja, kursi Rhys yang paling sering kosong. Kutebak, dia lebih senang sarapan di rumahnya
readmore Bab Enam Belas
Apa katanya? Saling tertarik? Apa dia sadar bahwa sekarang dia sedang membual? Sepertinya aku harus
readmore Bab Tujuh Belas
“Mansion. Berikan mansion The Mayor peninggalan Kakekmu itu padaku.” Hugo bicara tanpa ekspresi pada
readmore Bab Delapan Belas
Apa? Apa yang mereka bicarakan? Dasar, pagi-pagi sudah menggunjing tidak jelas. Berharap saja agar I
readmore Bab Sembilan Belas
“Katakan, di mana kau merasakan sakitnya?” Rhys mendekat, terlalu dekat menurutku. Perhatian yang cu
readmore Bab Dua Puluh
Rhys menolak membahas itu dan benar-benar meninggalkanku seorang diri di kamar. Yah, tidak buruk jug
readmore Bab Dua Puluh Satu
Meski belum tengah malam, tapi keadaan di jam sepuluh malam di dalam rumah ini begitu sepi. Jadi aku
readmore Bab Dua Puluh Dua
Tubuhku seperti tunduk pada keinginan dan setiap instruksi Rhys. Ini sedikit aneh bagiku. Seperti ak
readmore Dua Puluh Tiga
Sungguh, aku terkejut dengan kenyataan itu. Kedua mataku mengerjap karena bingung. Kutatap Rhys yang
readmore Bab Dua Puluh Empat
Kecupan di kening, membuatku terkejut dan langsung bergerak ke arah asal ciuman itu kudapatkan. Rhys
readmore Bab Dua Puluh Lima
Sebelum kedua mata Adorjan meneliti lebih jauh, aku memberinya sebuah peringatan. “Tunggu sebentar!”
readmore Bab Dua Puluh Enam
Ide buruk? Awalnya kupikir begitu. Tapi setelah sebelas menit berlalu dengan posisiku menunggu di ka
readmore Bab Dua Puluh Tujuh
“Tidak ada. Seperti janjiku sebelumnya. Aku ingin melindungimu dari kebiasaan aneh keluarga ini, huk
readmore Dua Puluh Delapan
“Hanya menemaniku makan malam. Bukan sesuatu yang berlebihan, ZeeZee.” Ya, benar. Sepertinya memang b
readmore Bab Dua Puluh Sembilan
Dengan pertanyaan itu, aku mendadak memalingkan wajah, tapi mencengkeram erat-erat polo shirt Rhys d
readmore Bab Tiga Puluh
Aku tidak pulang ke rumah, dan si merahku juga tidak jelas bagaimana nasibnya. Aku juga tidak bertan
readmore Bab Tiga Puluh Satu
Rhys menggeram, beranjak dari tidurnya dengan gerakan cepat, meraih ponselnya di atas meja, mendekat
readmore Bab Tiga Puluh Dua
Pembicaraanku dengan Leon berakhir begitu saja. Dia membiarkan aku pergi menuju lorong kamar Rhys ta
readmore TIga Puluh Tiga
Aku berpikir sejenak, berencana mengulur waktu meski aku jauh lebih menginginkan Rhys lebih dari yan
readmore Bab Tiga Puluh Empat
Rhys terdiam, mengamatiku, lalu tergelak. Seketika aku berwajah masam karena tawanya. “Hei, kau cembu
readmore Bab Tiga Puluh Lima
Sisa-sisa kesakitan dan kenikmatan bercampur jadi satu. Aku sampai harus meringis diam-diam saat Rhy
readmore Bab Tiga Puluh Enam
“Oh, siapa ini?” Aku menoleh untuk melihat suara yang berasal tepat dari sisi kananku. Seketika kenin
readmore Bab Tiga Puluh Tujuh
Mengerjap dua kali, akhirnya aku menyusul Luigi yang berbalik untuk menunggu. “Pernah naik kereta api
readmore Bab Tiga Puluh Delapan
Luigi tersenyum. Membawaku duduk dan melepas trench coat-nya, hingga aku juga Luigi bisa merasakan r
readmore Bab Tiga Puluh Sembilan
“Kau tidak ada di rumah, dan tidak mungkin sedang bermalam di rumahku, bukan?” Suara Rhys, halus, ta
readmore Bab Empat Puluh
Aku diam. Hanya memberi tatapan tajam sebagai bukti, aku tidak akan pernah membenarkan perbuatannya
readmore Bab Empat Puluh Satu
“Apa kau juga tahu bahwa bahwa Rhys sudah menyukaiku sejak dulu?” Luigi berguling dari sisiku menuju
readmore Bab Empat Puluh Dua
Aku merasa tidak perlu ambil pusing untuk semua curahan hati Audrey Mika pada Eri. Jadi setelah kami
readmore Bab Empat Puluh Tiga
Nyonya besar keluarga Oxley, Tessa, kini merubah posisi menjadi bergelayut manja pada yang kuduga pa
readmore Bab Empat Puluh Empat
Dangelo memelukku, sesaat setelah aku mengangguk memberikannya izin. “Kau masih sama, tetap hangat sa
readmore Bab Empat Puluh Lima
“Jadi katakan padaku, bagaimana caranya kau menyingkirkan wanita yang ingin membunuh Lui?” Kuperhati
readmore Bab Empat Puluh Enam
“Kenapa? Kau tidak menyukai sentuhanku?” Rhys berhenti sejenak, mungkin menunggu reaksi beserta jawa
readmore Bab Empat PuluhTujuh
Tidak ada jawaban memuaskan bagi Rhys. Jadi habislah cerita enggan untuk semalam. Sekarang aku dihan
readmore Bab Empat Puluh Delapan
Secepat aku merasa harus bertindak, secepat itulah aku memutuskan apa yang harus kukatakan pada Eri.
readmore Bab Empat Puluh Sembilan
Tanpa menunggu aba-aba berikutnya, aku berlari tidak terlalu kencang untuk menghemat tenaga ketika n
readmore Bab Lima Puluh
Mulut senapan laras panjang milik David Oxley sudah menempel di pelipisku. Terbiasa, walau dalam tin
readmore Bab Lima Puluh Satu
Tidak ada yang lebih baik dari tidur bersama Rhys di kamarnya. Bahkan kini aku merasa kamarku tidak
readmore Bab Lima Puluh Dua
“Aku tidak berpikir begitu, Ed.” “Wajah dan gerak tubuhmu mengatakan sebaliknya,” kata Adorjan, terse
readmore Bab Lima Puluh Tiga
“Tidak! Aku tidak ingin bicara denganmu!” Entah mirip bentakan atau teriakan, aku bergegas berdiri d
readmore Bab Lima Puluh Empat
“Menurutmu, begitu?” Aku menghela napas. “Aku yang bertanya. Tolong jawab saja pertanyaanku.” Rhys mer
readmore Bab Lima Puluh LIma
Sepakat, kami memilih restoran cepat saji di dalam pusat perbelanjaan, dan aku meminta Lucas untuk t
readmore Bab Lima Puluh Enam
Aku diam. Tidak berniat menanggapi lebih daripada ini. Jelas, aku meragukan ceritanya. Dari mana dia
readmore Bab Lima Puluh Tujuh
“Minggir dari hadapanku, Lui.” Rhys mengeluarkan kalimat sedingin es dan terasa tidak menyenangkan j
readmore Bab Lima Puluh Delapan
Rajin menghitung hari sebagai pengingat, agar aku yakin tidak melupakan momen-momen penting untuk pe
readmore
emejing
14/05/2023
0Nicee iloveeee yuuuu❤️❤️❤️
02/02/2023
0bagus banget ceritanya
28/12/2022
0great
05/12/2022
0Very best
27/07/2022
0Alfan
09/06/2022
0baguss
15/05/2022
0ghdgehyghugknji
14/05/2022
0bestnya
19/04/2022
0okey
16/04/2022
0