Pernahkah Anda menaruh hati sejatuh-jatuhnya pada seseorang? Ya, hampir setiap orang pernah. Pernahkah Anda merasakan lost kontak? Di dunia ini, hubungan mana yang tidak ingin abadi? Kadangkala, ketika Anda mencintainya dengan sepenuh hati, ia malah mengecewakan.
Jika cinta adalah dua harapan besar yang bertautan, lalu menyatu di pelaminan. Lantas, bagaimana jika bukan kita yang bersatu? Sakit, kan, merelakannya bersama orang lain? Sanggupkah hati Anda menghancurkan planning masa depan yang dibangun bersama?
Semua rasa sakit, pengorbanan, serta cinta yang membara ada dalam cerita ini. Ya, Ini tentang seorang gadis introvert—Keira Lilac, yang menjalin hubungan dengan seorang pria penuh luka—Elgin Zoidern. Awalnya, mereka merasa dunia ini hanya milik mereka berdua. Mereka dimabuk asmara, hingga lupa pada satu kalimat, "Tidak ada yang abadi di dunia ini".
Suatu hari, Elgin Zoidern menghilang dari semua sosial media, di kala Keira sangat membutuhkannya. Pilihan berat pun menghantui Kei
hmm saran ku si kakak harus sama dean aja demi kebaikan karna aku juga nyesel milih gibran karna dia bukan cwo baik² emang dia pengertian tapi lebih baik sama adit
03/03
0
Lal' s
keren !!
21/02
0
Total: 34
Bab 1 Semua Akan Berubah Pada Waktunya
Malamku yang indah telah direnggut. Tidak ada lagi hari-hari tanpa senyuman. Aku kembali ke dalam hi
Bab 2 Tawaran Darinya
Sejak malam sial itu, insomniaku semakin menggila. Aku tidak bisa tidur nyenyak, setelah ayah berten
Bab 3 Mengambil Keputusan
Nomor WhatsAppku telah diblokir oleh Kak Irene. Entah apa alasannya. Pesan terakhirnya begitu menyay
Bab 4 Mana Yang Harus Dipercaya?
Gaun putih berkilau yang sangat indah, kukenakan dengan wajah murung. Desainnya terlihat rapi, tidak
Bab 5 Siapa Liora?
Aku tidak diperbolehkan naik ojek lagi oleh Ganta. Si Posesif itu melarang banyak hal, dan membatasi
Bab 6 Kenangan Kita
Beberapa hari belakangan, Ganta semakin disibukkan dengan urusan internal perusahaannya. Aku merasa
Bab 7 Kenyataan Pahit
"A aku di mana?" tanyaku sambil memijat dahi, yang masih terasa sedikit nyeri. Pandangan kuarahkan k
Bab 8 Prewedding
"Aku udah bilang, aku nggak mau foto pegangan tangan sama kamu, Ganta!" bentakku dengan tatapan taja
Bab 9 Kembali Padanya
Perjalanan pulang ke kampung memakan waktu sekitar kurang lebih enam jam. Itu pun jika tidak ditamb
Bab 10 Jangan Gila
Rembulan di atas sana bulat seperti bola. Suasana malam di perkotaan terdengar ramai, dengan suara b
Bab 11 Terima Kasih Banyak, Ganta
Kami berada di Bandara Udara Sultan Mahmud Badaruddin II. Ruang waiting room tampak ramai oleh turis
Bab 12 Pertolongan Satria
Pusat kota yang ramai. Keindahan alam yang bersatu dengan kehidupan masyarakat, sangat indah sekali.
Bab 13 Dara
Aku tidak mungkin salah dengar. Entahlah, aku sedikit tidak yakin juga. "Ra, kamu yakin ini tempatnya
Bab 14 Perselingkuhanmu
Di dalam hubungan mana pun, mungkin akan ada banyak masalah yang dihadapi. Kerja sama, dan dukungan
Bab 15 Keluarga Cemara
Kami menyusuri jalan berliku, serta terjal. Karena hujan panas yang turun, kami berempat pun bertedu
Bab 16 Pekerjaan Baru
Deg! Deg! Deg! Jantungku berpacu kencang, seakan ikut lomba lari. Aku tidak mampu berkutik, berbicara
Bab 17 Undangan Pernikahan
Aku berdagang sempol di pusat Kota Kalteng. Bu Aisya adalah bos, sekaligus pemilik usaha sempol terb
Bab 18 Tanpa Restu
Aku duduk sambil terus menundukkan kepala, tak mau menatap sosok bengis di depanku. Lantai di bawah
Bab 19 Kita Bertemu
Sebuah panggung yang didirikan dengan riasan mewah, sedikit menaruh rasa untuk tak singgah. Tamu und
Bab 20 Pertengkaran Berdarah
"Aku nggak kenal kamu," kamu berkata dengan entengnya, seakan tak punya beban. "Udah, Ra, kita mendin
Bab 21 Pernyataan Ayahmu
Aku dikerumuni oleh rasa bersalah, ketakutan, dan ke-ngerian yang memenuhi urat-urat nadi. Hidup itu
Bab 22 Akhirnya Ketahuan
Beberapa Minggu setelahnya, aku sering mengobrol via Instagram dengan Ganta. Sedikit membagi cerita,
Bab 23 Agresia
"Is there anything I can help?" Aku berbisik, "Sat, dia ngomong apa, sih?" Mulut Satria hampir setenga
Bab 24 Video Call
Aku berderaian air mata. Lembaran tisu sudah banyak kuhabiskan. Entah kain pel ataupun sobekan kerta
Bab 25 Ingatan Yang Kembali
Aku masih belum ikhlas, jika kamu tidak memberikan sebuah pernyataan, yang lebih pahit dari hari-har
Bab 26 Cincin Semanggi Empat
Kain penutup mataku dilepaskan olehmu. Aku mengedarkan pandangan ke sekitar. Ada banyak lilin yang m
Bab 27 Menjauhimu
Cincin Semanggi Empat yang pernah kita bicarakan, sebelum bertemu. Sebelumnya, aku begitu mengingink
Bab 28 Permintaan Ayahmu
Kita mampir ke sebuah rumah yang dihuni oleh keluargamu. Tempat tinggal yang tergolong minimalis, te
Bab 29 Alasan Rossa
Tri Muryani adalah adik angkat Rossa. Dia adalah gadis berusia dua puluh tahunan. Kami pernah tak se
Bab 30 Nikah Sirih
Kamu meminum banyak air putih. Itu merupakan ke-lima belas kali kamu menuangkan air di dalam teko. W
Bab 31 Lukamu
Satria membuatkan mie celor yang sangat lezat. Kurasa dia lebih cocok jadi chef. Pria itu memberikan
Bab 32 Kita Gagal Menikah
"Aku punya kabar baik untukmu, Ra." Kamu berjingkrak-jingkrak, seperti orang yang menang undian sera
Bab 33 Surat Wasiat
"Kau pikir ini bukan kesalahanmu? Kau lihat sendiri surat ini baik-baik!" Kak Lintang meletakkan ker
Bab 34 Menyusul
Sudah terjatuh tertimpa tangga pula. Mungkin peribahasa itu cocok disandangkan padamu, Elgin. Setela
😊😊😊👍👍
14d
0terima kasih
25/07
0💗💗💗💗
08/07
0👍👍
23/06
0☺️☺️☺️☺️☺️
14/06
1bagus
25/04
0bagus bangt
11/04
0sya mau membaca novel ini
26/03
0hmm saran ku si kakak harus sama dean aja demi kebaikan karna aku juga nyesel milih gibran karna dia bukan cwo baik² emang dia pengertian tapi lebih baik sama adit
03/03
0keren !!
21/02
0