Tag(s):
• Kecantikan
• Detail
• Drama

Aku tidak pernah takut untuk jatuh cinta. Yang aku takutkan adalah kehilangan kepercayaan dari dirimu. Kehilangan cinta dan kasih sayangmu. Aku takut tidak bisa lagi menatap perasaanku padamu. Jangan. Jangan pernah kau tinggalkan hatiku yang dulu pernah kau isi dengan cintamu. Karena aku hanya seonggok daging berkerangka manusia. Via Untuk Arfand. Kita pernah bersama. Kita pernah percaya. Tapi takdir menguji kebersamaan kita. Kagumku dan cintaku, telah mekar sejak musim semi tahun itu. Aku tidak pernah melihat keindahan wajah dari wanita lain selain dirimu. Lugu dan polos, itulah kau, bidadari yang bertahta dihati kecilku. Arfand Untuk Via Takdir telah menguji kebersamaannya. Via yang dulu lemah tak berdaya. Gagal dalam membina sebuah hubungan cinta. Bertemu Arfand yang telah lama memendam perasaan selagi ia bersama sahabat karibnya. Ada rahasia yang menguji kesetiaannya. Via tak pernah menyadarinya betapa ia sangat berarti untuk Arfand.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Titik Nadhir

novi_aji

GELAS-GELAS KACA

Nur Hanifah Hanif

Suami Perhitungan, Istri Kelimpungan

Buluh Perindu

IF I NEVER MEET YOU

nur juwariyah

Malam Berkabut di Rumah Tua

Ideabadar

BAHAGIA SETELAH DIBUANG

Su Yenni

NADIN 2

devidasti

Akhirnya KAU Mencintaiku

NityShu

Keluarga Mantan Pacar

Dianti W

Senandung Kehidupan

Marya Aviana

Rekomendasi

Fur Elise

Patricia Anggi

Senandung Kehidupan

Marya Aviana

NANA

Reiko-sama

Jika Memang Jodoh, Bisa apa?

Yosi Hanr

Crazy In Love

Nur Cahaya

Dicintai Adik Ketemu Gede

Renti_Sucia

Gugusan Renjana

Candramawa_1

goresan luka

romansa

Hello, Juwi!

Vinnara

THALIA

AR.Meliyan

Komentar Buku (180)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Aditya anandaLalu wahyu

  bagus

  9d

    0
• 
  AmeliarhCahaya

  bagusss

  07/09

    0
• 
  AgustiaSELPA

  tolongg jika membaca mendapatkan 500

  01/09

    0
• 
  Joni

  cerita nya bagus dan menarik

  21/08

    0
• 
  ArkaPutra

  sangat 🅑🅐🅖🅤🅢

  10/08

    0
• Azril20AurelAzka

  sukaaa

  21/07

    0
• WaiImah

  saya hebat membaca

  19/07

    0
• AnggaraDwi

  Top bnget

  18/07

    0
• 
  Azanna Azanna

  saya sangat suka dengan novel ini

  12/05

    0
• 
  Galang Reyhan Setiawan

  kata kata yang mantap

  05/05

    0

• Total: 22

• Prolog

  Senja di sore itu menemani kepergianmu
  Saat kau ucap kata
  Kau tak lagi bersamaku
  Perih yang aku rasa
  M

• Part 1

  Irshan memandangi dua anak kecil sedang berlari diantara lalu lalang pasar setempat. Ia tersenyum, m

• Part 2

  "Arfand, kau juga disini?" Seru Via.
  "Hey, kita bertemu lagi." Balas Arfand ketika keduanya tak senga

• Part 3

  Bayangan Via masih tertuju pada kejadian 40 menit yang lalu, ketika keduanya sudah tiba di apartemen

• Part 4

  Arfand panik bukan main ketika mendapatkan pasein yang sudah berlumuran darah disekujur tubuhnya. La

• Part 5

  Semenjak kasus pasein Arfand yang bernama Herni itu selesai dan dilindungi oleh pihak perlindungan w

• Part 6

  Hari itu Via dan Arfand mengantarkan Sammy kepada ibu kandungnya. Via membuat berita di TV swasta un

• Part 7

  Via duduk sendirian disebuah taman kota. Sepi dan hening. Ia masih mengenakam jas putihnya. Langit t

• Part 8

  Via merindukan rumah sakit, merindukan Arfand. Siang itu ia sempatkan waktu untuk datang ke rumah sa

• Part 9

  "Saat itu saksi utamaku meninggal dunia. Aku tidak bisa membuatmu dijatuhi hukuman mati. Tapi sekara

• Part 10

  Pukul 5.40 am, waktu Indonesia Bagian Barat. Via sudah bangun, disusul dengan Arfand. Kabut pagi dij

• Part 11

  Matahari menyengat terik, pukul 2.30 pm, mobil berhenti disebuah pedesaan. Via terbangun dari tidurn

• Part 12

  "Aku tahu, lambat laun kau harus tahu yang sebenarnya. Aku tidak bisa menutupi semuanya darimu. Aku

• Part 13

  Via menggeliat, begitu ia membuka mata. Via terkejut, mengapa sleeping bag-nya bisa setengah terbuka

• Part 14

  Sore itu cuaca berawan, Via turun dari taksi. Ia begitu senang sebab akan bertemu dengan Irshan sete

• Part 15

  Lelaki separuh baya itu duduk disebuah kursi. Ia memesan meja khusus untuk pertemuannya dengan calon

• Part 16

  Kedua polisi itu keluar dari ruangan isolasi. Begitu pun dengan Via. Arfand sudah menunggu Via didep

• Part 17

  Arfand kembali ke kantor kepolisian. Menyamakan foto yang dikirim Via dengan screenshot yang diambil

• Part 18

  Arfand resah, ia tidak tahu harus memulai darimana untuk menceritakan tentang Grace kepada Via. Tida

• Part 19

  Arfand mengerjapkan kedua matanya, ia melihat perawat yang sedang mengganti infusnya. "Suster, boleh

• Part 20

  Arfand dan Via sama-sama merenung ditempat masing-masing. Cinta yang kini dibangunnya harus kandas b

• Epilog

  "Hello my baby." Arfand mengelus lembut perut Via yang sedang hamil besar. Kini sudah memasuki trime