Total : 114pembukaan
"Sini kamu lonte..." Mbak Shinta masih berusaha meraihku untuk bisa di sakiti. "Dasar lonte, pelacur
readmore Masa kecil
plastik warna hitam." panggil emak yang tengah menimba air di sumur kemudian di tampung di beberapa
readmore menjadi yatim piatu
Emak memang sangat menyayangi diriku. Emak begitu ketakutan aku akan kelaparan jika sampai terlambat
readmore sedih
" Ya Allah tolong bangunkan emak." Ratapku dalam Isak tangis. "Emak, Nur mohon emak bangun, Nur lulus
readmore Pamit
" Nur kamu jangan khawatir ya, kalau kamu mau melanjutkan SMA kamu, pakde akan membiayai sekolah mu
readmore Hijrah
Aku dan Simbah berlalu dari kompleks pemakaman umum. Sesekali masih kutoleh kebelakang melihat sekila
readmore Pendaftaran Masuk SMA
"Ayo sini nduk makan siang dulu, Simbah sudah masak buat kita berdua makan." ajak Simbah sambil mene
readmore Keinginanku
Bersama Simbah aku berhasil melewati kesedihan karena kehilangan perempuan yang paling kucintai di d
readmore Pamit
"Rausah....rausah kamu kerja kalo cuma mau bahagiakan Simbah, bahagia Simbah itu kalo bisa sama-sama
readmore Pulang
Hampir empat jam kutempuh perjalanan dari kota Nganjuk. Kini aku telah sampai di kota kelahiranku. Ku
readmore Serpihan kenangan tentang emak
"Bu Ningsih, pak Harun saya benar-benar berterima kasih atas bantuannya, jika tidak dibantu bapak da
readmore Nyekar
Kucoba untuk melepaskan semua kesedihanku. Kutarik nafas dalam kemudian kuhempas perlahan. Aku harus
readmore Mencari Pekerjaan
Ternyata mencari Pekerjaan tak semudah yang kubayangkan. Hampir setiap hari aku mengirimkan lamaran
readmore Panggilan Wawancara
"Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur." lafal ku dalam hati saat mata
readmore Diterima Bekerja
Kuhampiri deretan kursi yang dimaksud Bu Devi, disana telah ada dua orang perempuan sebayaku sedang
readmore Mulai Bekerja
Hari pertama kerja, aku bertekad untuk tidak akan mengecewakan perusahaan yang telah memberikan aku
readmore Di antar-jemput Bos
Lebih tiga bulan ini aku bekerja di sini, aku bersyukur perusahaan masih memberikan aku kepercayaan
readmore Mr. Jutek
Baru kali ini aku melihat mas Reza tertawa lepas, meskipun tertutup helm namun aku bisa mendengar ta
readmore Perhatian si jutek
Tin.. Tin.. Tin.. Suara klakson motor terdengar hingga bagian belakang rumahku. Aku segera berlari ke
readmore Pandangan pertama (Pov Reza)
Hari ini divisi produksi yang menjadi area tanggung jawabku, kedatangan tiga orang staff baru, ketig
readmore Bahagia melihat senyumnya
"Stoooooppppp…." teriakan Nur mengagetkan diriku membuat kepalanya menabrak punggungku. ciitttt…… "a
readmore Kencan pertama (Pov Reza)
Sudah satu bulan ini aku dan Nur selalu berangkat bersama. Aku sengaja membuat jadwal Nur sama dengan
readmore Gadis Luar Biasa (Pov Reza)
"Siaap..." ucapnya sambil menunjukkan ibu jarinya ke atas. Tingkah gadis ini sungguh membuat gemas se
readmore Pernyataan cinta
Mas Reza seperti mengalihkan topik saat aku menanyakan tentang keluarganya. "Ada...di kampung..eh Nur
readmore Malam Hujan
Kulihat rona bahagia langsung tersirat dari wajah tampan mas Reza. "yes." ucap mas reza setengah ber
readmore Dosa dan pengkhianatan (POV REZA)
"Hiks...hiks..." Kudengar suara seseorang perempuan menangis membuatku terbangun dari tidurku. Aku te
readmore Melamar Nur
"Nur kamu siap-siap ya , mas mau jemput sekarang." tulis mas Reza di pesan singkat yang dikirimkannn
readmore Pernikahan
"sek sek ini mbah ramudeng piye maksude , nak Reza ini mau melamar Nur ?" tanya simbah dengan nada k
readmore Kehidupan Pernikahan (Pov Reza)
"Terima kasih ya mas , kamu sudah menepati janjimu untuk menikahi Nur." ucapan tulus keluar dari bib
readmore Hamil
Sudah sebulan ini aku menjadi istri mas Reza, tidak ada perbedaan yang mencolok dari keseharianku, a
readmore Ngidam
"Mas..Nur pengen rambutan." rajukku kepada suamiku sambil bergelayut manja di pundaknya. "Hah ini kan
readmore Melahirkan
AKu terbangun dari lelap tidurku , sejak perut ini semakin besar, badanku sangat mudah sekali lelah,
readmore Akhir sebuah cerita (POV AUTHOR)
Reza berjalan tergesa menuju ruang karyawan usai waktu kerjanya habis, diliriknya jam di tangannya s
readmore Kematian dan Kelahiran
"Ahhhhhhh...." teriakku tak kuasa menahan rasa sakit di perutku. "tarik nafas Bu lalu keluarkan ayo B
readmore Duka Kematian (Pov Author)
Nur berdiri dengan tatapan kosong memandang sesosok manusia yang terbujur kaku tertutup buah kain pu
readmore Kehilangan
Sepanjang perjalanan aku tak pernah melepaskan pandangan dari Bayu putraku, hidung mancung nya sanga
readmore Kedatangan keluargaku
'Nurrrrr....." panggilan simbah membuatku terhenyak dari renungan akan kesedihanku setelah mas Reza
readmore Kedatangan Mas Restu
"Nur sekarang biar simbah tinggal di sini ya menemani kamu, pakde dan bude mau kembali ke desa karen
readmore Simbah pulang kampung
"Nur, simbah perlu bicara sama kamu nduk." "Ada apa mbah kok kelihatannya serius begini." "Iya Nur dud
readmore Kembali Bekerja
" Iya betul kamu nduk, kamu harus bisa move on kata orang sekarang." "Nggeh bu, makanya saya minta to
readmore SIkap Pak Restu membuatku tidak nyaman
Sudah tiga bulan ini kujalani peran ganda sebagai ibu sekaligus ayah bagi Bayu anakku. Jujur ku akui
readmore Lamaran Pak Restu
"Nur saya mau bicara." Pak Restu mencegah ku masuk ke ruang produksi dimana aku bertugas. "Tapi pak sa
readmore Bayu sakit
Kepanikan ku semakin menjadi melihat Bayu yang terus menerus menangis tanpa henti. Kusentuh keningny
readmore Pertolongan Pak Restu
ya Allah, padahal isi uang di ATM ku hanya berisi sekitar 1 juta lima ratus tibu rupiah, sisa gaji b
readmore Bayu sudah sembuh
"Nur , ibu lihat pak Restu itu sepertinya ada perasaan sama kamu." ucap Bu Ningsih yang duduk di dek
readmore Penolakan kembali
"Nur saya ini serius dengan perasaan saya ke kamu." Pak Restu sudah tak malu lagi mendekati diriku,
readmore Hutang
Kontrak kerjaku di tempat ini tidak di perpanjang, dengan alasan karena aku sering terlambat dan tid
readmore Akal Licik Pak Restu
Hampir seharian ini aku tak bisa melakukan apa-apa, sekarang sudah jam 4.30 artinya setengah jam lag
readmore Pak Restu melamarku lagi
"Wes wes jangan berdebat, itu kan sudah lewat mau gimana lagi ndak bisa terulang kembali, terus seka
readmore Menjadi Madu
Pak restu tampak terdiam sesaat, sepertinya dia sedang ebrpikir, semoga saja persyaratan dariku ini
readmore Kembali menjadi Istri
AKu terdiam duduk di tepi Ranjangku berhadapan dengan Pak Restu yang kini sudah menjadi suamiku, ken
readmore Malam Pertama
"Nur.." aku tersentak mendapati tangan mas Restu melingkar di pinggangku. "Mas tolong lepaskan, Nur s
readmore POV RESTU
Namaku restu Saputra seorang Direktur di sebuah pabrik pengolahan plastik, aku sudah menikag dengan
readmore Kehidupan sebagai Madu
"Nur sayang, hari ini mas tidak bisa nginap ya." Ucap Mas Restu saat makan malam bersama ku. "Iya mas
readmore Status Pernikahan
"Assalamualaikum." "Waalaikumsalam." Kujawab salam seseorang yang sangat kukenal lalu beranjak dari r
readmore Kejutan dari Mas restu
"Bayu.. seneng jalan-jalan sama papa sama bunda ?" mas Restu sedang menggoda Bayu yang berada di dal
readmore Orang Asing di depan rumahku
"Assalamualaikum mas..." "Waalaikumsalam sayang , ada apa sayang tumben nelpon mas biasanya kalau buk
readmore Pengesahan Pernikahan
"Nur.." Aku tak menyadari kalau Mas Restu sudah berada di dalam kamarku, mas Restu memang memiliki k
readmore POV Shinta : Rencana Wisata
"Ma, papa nanti lembur ya." entah ini sudah yang keberapa kali mas Restu memgatakan ekapdakau bahwa
readmore POV Shinta: Kemana Mas Restu
"Pah ini mama udah dapat tiket nya, sudah mama bayar semuanya, kita jadi berangkat awal bulan depan
readmore Pov Shinta: Siapa Perempuan itu
Detik-detik take off pesawat semakin dekat, namun tak juga kuemukan mas Restu, ku tengok setiap penu
readmore POV Shinta: kecurigaan
"MAS." Mas Restu terlonjak menyadari keberadaanku. dia tahu kalau saat ini aku sedang marah, karena a
readmore POV Shinta: Terjawab
Tring... Sebuah pesan di kiirmkan oleh Agung kepadaku. Kubuka gambar seorang gadis muda yang mungkin u
readmore Pov Shinta : melabrak pelakor
"Bagaimana bisa mas Restu mendapatkan tanda tangan saya , ini sangat tidak masuk akal." ucapku pada
readmore Pov Shinta : Mandul
"Jadi kamu bukan hanya mengkhianati ku tapi juga memalsukan tanda tangan ku, kamu benar-benar kurang
readmore Pov Restu : Ketahuan
Sepertinya Shinta mulai curiga dengan apa yang kulakukan di belakangnya, memang salahku sendiri sih
readmore Siapa Mereka?
"Nur sudah nduk jangan menangis, ayo kita masuk ." Ajak Bu Ningsih lalu membantuku berdiri kemudian
readmore Kedatangan Anton
"Maaf bapak ibu mencari siapa ya ?" tanyaku ketika melihat lelaki berumur sekitar tiga puluh tahun a
readmore Permohonan maaf Anton
Kulihat lelaki itu mengulurkan tangannya seolah meminta pertolonganku . "Toooo.....tooo..loong..." uc
readmore Terkuak
Aku mengangkat wajahku kemudian melihat keluarga kecil yang berada di depanku saat ini, seorang ayah
readmore Hutang Maaf
"Nur." Sapa mas Restu saat melihat diriku berdiri di depan jerusi besi yang menjadi penghalang di an
readmore New Chapter
Sudah hampir dua bulan aku bekerja di klinik kecantikan milik mbak Shinta sebagai kasir. Ternyata se
readmore Mas Reza masih hidup?
"rame banget ya pengunjung hari ini Tiara." "Iya mbak." Jawab Tiara rekanku sesama kasir yang bekerja
readmore Lelaki mirip Suamiku
"Jadi berapa totalnya Mbak." Tanya seorang pelanggan perempuan membuatku mengalihkan pandangan dari
readmore Bertemu Venia
Ini adalah hari libur kerjaku, kebetulan juga aku baru gajian dua hari yang lalu, rasanya tidak meng
readmore Keakraban Bayu dan Rizky
"Ya ampun lucu sekali anaknya, mbak tuh lihat langsung dekat sama pacar saya." kulihat Bayu langsung
readmore Bagai Pinang dibelah dua
"Yang kayaknya kamu udah cocok niy jadi bapak." goda Venia kepada Rizky yang melihat Bayu begitu ten
readmore Haruskah dia tahu
"Sama-sama bu, lagipula ini bukan apa-apa bu, saya maklum kok namanya juga anak kecil yang kehilanga
readmore Sebuah kenyataan
"Assalamualaikum.." "Waalaikumsalam." sahutku kepada seseorang yang sedang berada di depan pintu ruma
readmore Kisah mas Reza
"Apakah mas Reza bersedia menceritakan siapa dan bagaimana sebenarnya mas Reza, saya memang istri ma
readmore ziarah
"Restu membuat saya mendapatkan sebutan sebagai perebut suami orang , dan membuat istrinya marah bes
readmore Sebuah Janji
"jadi kedua orang tua Kamu sudah meninggal sejak kapan Nur?" "Kalau bapak sejak saya masih kecil mas,
readmore Pov Author
"di antar siapa Nur ?" "eh mbak Shinta tumben datang siang Bu ." Sinta mengagetkan Nur yang sedang be
readmore Menghindar
Aku menghampiri motor ojek online yang tadi ku pesan sebelum kedatangan Rizki , lalu duduk di belaka
readmore Tamu Rutin
Pagi ini aku sudah bersiap-siap untuk berangkat bekerja ,karena memang Kebetulan aku mendapatkan shi
readmore Tuduhan sebagai Pelakor
"heh Pelakor." teriakan seseorang membuatku terkejut dan hampir terjatuh di kursiku. Aku menoleh ke a
readmore Amanah dari Mbak Shinta
waktu masih menunjukkan pukul setengah enam sore , aku memutuskan untuk naik angkot karena masih ban
readmore Keinginan Rizky
"mobil siapa itu Nur ." tanya Mbak Sinta saat melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahku . "Rizk
readmore Perjalanan
"Baiklah Mas , tapi ada satu hal lagi ingin saya bicarakan dengan Mas Rizki ." "tentang apa Nur?" "ten
readmore Pertemuan Cucu dan Kakek
"Hufff.." Aku bernafas lega setelah berhasil turun dari pesawat setelah menempuh perjalan sekitar sa
readmore Permintaan Mengejutkan
Sudah lima hari ini Aku berada kota Balikpapan ini,artinya dua hari lagi kami akan segera kembali ke
readmore Wasiat Terakhir
"Papaaa." "Bapaaak." Kami menjerit bersamaan melihat Pak Amin terjatuh, rupanya beliau berusaha menceg
readmore Turun Ranjang
"baiklah mas saya mau menikah dengan mas Rizky." Untuk kedua kalinya aku berada dalam posisi seperti
readmore Hidup Baru
"Mas, kita pulang dulu ya, besok kita kesini agi, kasihan Bayu di rumah sudah kelamaan kita tinggal.
readmore Malam Pertama yang terlewatkan
Malam ini usai acara pembacaan tahlil untuk ayah mertuaku di rumah, aku masuk ke dalam kamar mas Riz
readmore Keluarga impian
Alhamdulillah kami bertiga sudah mendarat dengan selamat di Surabaya, kali ini aku tidak terlalu teg
readmore Bertemu Venia
Tok tok tok Aku berdiri di depan ruangan mbak Shinta , bermaksud menemui nya. "Masuk." Kuberanikan dir
readmore Pindah
Entah bagaimana awalnya, tiba0tiba saja wajah mas Rizky berada sangat dekat dengan wajahku, nafasnya
readmore Pengantin Baru
"Mas.." "Iya Bunda? " Mas Rizky menggengam tanganku makin erat mendegar panggilanku. "kenapa Bunda mas
readmore Tamu Tak Di undang
Hampir saja jantungku keluar mendapati ams Rizky berada di dalam kamar mandi ini , melihatku yang da
readmore Ancaman Venia
"halo Mbak Nur." Venia emnyapa diriku yang sedang terperangah melihat kehadirannya. "Oh iya halo Veni
readmore Tetangga Baru
Drrrttt.... Drrrttt... Ponsel Rizky berbunyi beberapa kali. Rizky tak berniat untuk menerima panggilan
readmore Niat Venia
"Venia?" "Selamat pagi Mbak Nur , Iya ini saya venia." Venia menoleh kemudian berdiri sambil membalas
readmore cemburu
Aku sedang menikmati waktu bersama anak dan suamiku di taman depa rumah mas Rizky, Bayu asik dengan
readmore Orang-orang mencurigakan
Drrtttt.. Drrrtttt.. Sudah beberapa kali Ponsel rizky berderng kala dirinya sedang memimpin raapat de
readmore Bayu Hilang
Aku kembali ke rumah ku setelah mengetahui siapa sebenarnya dua lelaki yang berada di depan rumah Ve
readmore Bayu di Culik?
"bagaimana ini mas, kalau sampai Bayu ga ketemu ?" aku berkali-kali mengoceh, rasa cemas begitu besa
readmore Penculik Bayu
Aku sudah tidak peduli lagi dengan apa yang di ucapkan oleh mas RIzky, bagaimana aku bisa sabar dan
readmore Venia Keterlaluan
"Venia apa yang sudah kamu lakukan kepada anak saya." Bentak ku kepada Venia. "Apa? Saya tidak melaku
readmore Pelajaran untuk Venia
"Baiklah dok, terima kasih atas penjelasannya, kami akan memikirkan langkah yang akan kami ambil sel
readmore Surat Panggilan
"Assalamualaikum." "Waalaikumsalam." Sahutku. Mendegar ucapan salam dari suamiku, Aku sedang yang ber
readmore Mediasi
Memasuki halaman kantor polisi ini, aku seperti sedang mengalami dejavu akan kejadian setahun lalu,
readmore Damai
"Halah mereka aja tuh yang berlebihan." Venia nyolot. "Venia tutup mulut kamu, papi tidak pernah meng
readmore Sakinnah Mawadah warohmah ( End)
Labbaika allahumma labbaik Labbaika laa syariika laka labbaik Aku tak pernah menyangka bahwa hari ini
readmore
Okay
3d
0mantap
10d
0good luck
14d
0cwritanya cukup mengharukan dan menginspirasi...
17d
0bagus
21d
0sangat bagus ceritanya
21d
0bagus
15/06
0300
14/06
0bagus
13/06
0best
10/06
0