Tag(s):
• Kecantikan
• Bigami
• Detail

Aurora Safitri, wanita sederhana merupakan anak yatim yang hanya tinggal berdua dengan ayah tirinya yang hobby berjudi. Aurora hanya bisa pasrah memilih takdir menerima tawaran sahabatnya untuk menjadi istri kedua oleh seorang pria tampan dan kaya namun kesepian hanya karena ia harus membayar utang ayahnya. Alvaro Ricolas, seorang pria tampan, gagah serta kayaraya. Parasnya bisa menghipnotis siapa saja yang memandangnya. Pria yang begitu di idolakan oleh para kaum wanita. Siapa sangka ternyata di balik kehidupan yang serba mewah, pria itu merasa kesepian. Sebab wanita yang dinikahinya dua tahun lalu nemilih berkarir di Negeri tetangga. Ia butuh seorang wanita untuk menemani kesehariannya. Hingga akhirnya ia menikah dengan seorang wanita yang sederhana. Bagaimanakah kisah keduanya dalam menjalani biduk rumah tangganya? Bagaimana kehidupan Aurora setelah menyandang status istri kedua? Apakah wanita itu bahagia atau justru sebaliknya? Apakah tumbuh benih benih cinta diantara keduanya? Nantikan Kisahnya !

Last Update

Editor´s Choice

Diary Of A Billionaire's Son

Hsxianne1019

Dominating Desires

Xterian

Depressed : Love yourself

Queenebunoluwa15

Rewriting Us

Harzain

Blinded By Revenge

AJ

Lord Dantalion the Demon

nelly_writes

Recommendation

The Rescue of Her

Nicole Marcina

The martial lord

supremeking

THE SHEIKH'S UNFORGETTABLE WIFE

SFwrites

Reincarnated into the body of a princess

miriam2

Mr. Raven's Prey

Laedenx

Rise Of The Black Cat

Nana_raeni06

The Path To The Right: The Master Of None Saga

W.B. Merlin

Dangerous Love

Yauthor

Pretence

Nayko Ayasame

The Villainess Went Back Time

Elway

Book Comment (148)Leave your comment on App

• 
  AlifAlifff

  bagus

  01/08

    0
• SevimaifrentiSevimaifrenti

  sangat bagus

  22/07

    0
• Adhwa Fajriannada

  aku sukabanget yasudah

  20/07

    0
• janhirjan

  bagusss

  16/07

    0
• AinFatin nur

  🩷love sgt

  11/07

    0
• MatnorNorfazira

  ❤️❤️❤️❤️❤️

  08/07

    0
• 
  Devi Rian Wrw Wrw

  aku suka baca cerita ini

  28/06

    0
• 
  WldrMeyka

  bagus

  08/06

    0
• 
  PutriKeira

  seru sekali

  30/05

    0
• 
  Syar Put

  jlan critanya sngat menarik dan bagus🤩

  26/05

    0

• Total: 100

• Bab 1 - Jadi Istri Kedua ?

  Bab 1 - JADI ISTRI KEDUA ? 
  Aurora Safitri, gadis berparas cantik yang harus rela menjadi istri kedua

• Bab 2 - Bertemu

  Bab 2 - Bertemu
  Sebuah mobil hitam mewah berhenti di depan gedung pencakar langit yang begitu megah.

• Bab 3 - Menikah

  Bab 3 - MENIKAH
  "Apa benar unit apartemen ini milikku?" Ucap lirih Aurora saat kakinya telah berpijak

• Bab 4 - Tugas Istri

  Bab 4 - Tugas Istri
  Apartemen mewah yang tadinya cukup meriah kini kembali sepi. Hanya sang pengantin

• Bab 5 - Apa Kau Pernah Berkencan?

  Bab 5 - Apa Kau Pernah Berkencan ?
  Aura tersenyum kaku, "Apa tuan tidak takut, aku menghabiskan uang

• Bab 6 - First Kiss

  Bab 6 - First Kiss
  Pasangan itu diam saling bertatapan dengan tatapan hangat.
  "Tuan ini hidung atau pa

• Bab 7 - Merasa Dihargai

  Bab 7 - Merasa Dihargai
  Al mengambil dompet dan mengambil dua buah kartu saat Aurora telah selesai me

• Bab 8 - Wejangan Absurd Sang Sahabat

  Bab 8 - Wejangan Absurd Sang Sahabat
  Aurora bergegas masuk ke dalam kelas karena pagi ini adalah jadw

• Bab 9 - Belanja Bersama

  Bab 9 - Belanja Bersama
  Siang telah berlalu sore pun menyambangi hari dengan cerahnya. Aurora baru sa

• Bab 10 - Bibit Unggul

  Bab 10 - Bibit Unggul
  Dengan cahaya lampu temaram dan sinar rembulan yang tampak di balik dinding kac

• Bab 11 - Keuwuan Pengantin Baru

  Bab 11 - Keuwuan Pengantin Baru
  "Sayang kamu kenapa?" Dengan cepat Al menangkup pipi Aurora dan menat

• Bab 12 - Wanita Simpanan

  Bab 12 – Wanita Simpanan
  Satu minggu sudah Al dan Aurora menjalani biduk Rumah Tangga dan selama sat

• Bab 13 - Lamaran Dadakan

  Bab 13 - Lamaran Dadakan
  “KIMMY…”
  “Oke oke oke.slow down baby. Nggak usah teriak-teriak, aku nggak bud

• Bab 14 - Jatuh Cinta

  Bab 14 – Jatuh Cinta
  Pasangan suami istri yang baru saja meminjam kamar sahabatnya yang ada di café k

• Bab 15 - Suara Merdu

  Bab 15 – Suara Merdu
  Pagi menjelang siang, Rebecca merenggut kesal sebab sudah 2 hari tak pernah kelu

• Bab 16 - Kejutan Tak Terduga

  Bab 16 – Kejutan Tak Terduga
  Aurora menatap dirinya di cermin. Dengan balutan dress maroon panjang da

• Bab 17 - Honeymoon Yang Tertunda

  Bab 17 – Honeymoon Yang Tertunda
  Senja telah tergantikan oleh malam, bintang bintang di langit pun be

• Bab 18 - Kepulangan Istri Pertama

  Bab 18 – Kepulangan Istri Pertama
  Pagi menyambangi, suara merdu kicauan burung cukup indah di indera

• Bab 19 - Ini Menyakitkan Mas

  Bab 19 – Ini Menyakitkan Mas
  Ting tong … ting tong
  “Ish apa-apaan sih Al, kenapa passwordnya di ganti

• Bab 20 - Mencari Masalah

  Bab 20 - Mencari Masalah
  Rebecca sedari tadi gelisah sebab Aurora sama sekali tak bisa di hubungi. Re

• Bab 21 - 100 Juta Per Bulan

  Bab 21 - 100 Juta Per Bulan
  Langit gelap dan semilir angin menemani kesendirian Aurora yang saat ini

• Bab 22 - Tidak Akan Melepaskanmu

  Bab 22 - Tidak Akan Melepaskanmu
  Sepasang suami istri yang bertingkah romantis itu telah menyelesaika

• Bab 23 - Suamiku Sangat Lucu

  Bab 23- Suamiku Sangat Lucu
  Sinar matahari pagi mulai menampakkan wujudnya perlahan-lahan. Ratusan bu

• Bab 24 - Kau Cantik Sayang

  Bab 24 - Kau Cantik Sayang
  Sebuah mobil mewah melaju dengan kecepatan sedang. Membela jalanan yang su

• BAB 25 - Main Kuda-Kudaan

  BAB 25 - Main Kuda-Kudaan
  Al bersiul kecil sembari menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang menuju k

• Bab 26 - Membuat Candu

  Bab 26 - Membuat Candu
  Paris City
  Ceklek…
  "Pagi honey. Aku merindukanmu." Wanita yang baru tiba di Apar

• Bab 27 - Aku Rasa, Aku Jatuh Cinta

  Bab 27 - Aku Rasa, Aku Jatuh Cinta
  Lepas piket pagi ini, Kimmy tengah bersiap untuk menemui para saha

• Bab 28 - Dia Pernah Menidurimu?

  Bab 28 - Dia Pernah Menidurimu ?
  "Guys, aku rasa, aku jatuh cinta," ujar blak-blakkan Aurora. Matanya

• Bab 29 - Wanita Nakal

  Bab 29 - Wanita Nakal
  "Eungh."
  Aurora menyipitkan matanya, mencoba menerima cahaya sinar mentari yang

• Bab 30 - Suami Idaman

  Bab 30 - Suami Idaman
  Seorang pria tampan nan gagah sedang melakukan sesuatu di dapur. Dengan senyum

• Bab 31 - Iri Bilang Bos

  Bab 31 - Iri Bilang Bos
  Dua hari kemudian
  Setelah sarapan bersama, di ruang tamu Al menunggu Aurora ya

• Bab 32 - Kamu Kenal Virgo?

  Bab 32 - Kamu Kenal Virgo?
  Suara deru mesin terdengar dimana-mana. Waktu jam makan siang pun hampir t

• Bab 33 - Talak

  Bab 33 - Talak
  Kembali keruangan keluarga di kediaman Ricolas.
  Jenny menerima map coklat tersebut deng

• Bab 34 - Flashback

  Bab 34 - Flashback
  Flashback On
  Saat selesai acara pertemuannya dengan klien di klub A. Al memilih unt

• Bab 35 - Memulai Hidup Baru

  Bab 35 - Memulai Hidup Baru
  Langit yang gelap bertaburan sejuta bintang, lampu lampu yang menghiasi j

• Bab 36 - Syukuran Kehamilan

  Bab 36 - Syukuran Kehamilan
  Di kediaman Collin telah ramai oleh sanak saudara keluarga besar itu. Aca

• Bab 37 - Dunia Milik Berdua

  Bab 37 - Dunia Milik Berdua
  Suara denting jam terdengar, awan gelap kini telah berubah menjadi sediki

• Bab 38 - Kolam Renang Yang Panas

  Bab 38 - Kolam Renang Yang Panas
  Di sebuah kolam renang dengan ruangan tertutup, seorang pria sedang

• Bab 39 - Aurora Cemburu

  Bab 39- Aurora Cemburu
  Sebuah mobil mewah membela jalanan dengan cukup lambat. Jalanan yang cukup pad

• Bab 40 - Apa Aku Hamil?

  Bab 40 - Apa Aku Hamil?
  Di sebuah rumah sederhana yang bahkan bisa terbilang kumuh, Aurora baru saja

• Bab 41 - Pria Tidak Peka

  Bab 41- Pria Tidak Peka
  Langit orange kemerah-merahan kini telah tergantikan oleh langit gelap yang d

• Bab 42 - Garis Dua

  Bab 42 - Garis Dua
  Pagi pagi buta, Aurora meninggalkan Al dan kembali ke apartemen miliknya. Meski se

• Bab 43 - 2000 Bunga Mawar

  Bab 43 - 2000 Bunga Mawar
  Usai pemeriksaan langsung di dokter obgyn, Aurora kini memegang secarik ker

• Bab 44 - Pil KB

  Bab 44 - Pil KB
  Matahari telah meninggalkan tempat peraduannya. Langit dengan semburan orange ke mera

• Bab 45 - Marah Besar

  Bab 45 - Marah Besar
  Usai bimbingan di kampus Aurora memutuskan langsung pulang bersama dengan Rebecc

• Bab 46 - Awas!

  Episode 46 - Awas!
  Aurora menatap dirinya di cermin. Mata bengkak, hidung merah, rambut tak beraturan

• Bab 47 - Rumah Sakit

  Bab 47 - Rumah Sakit
  Suara sirine ambulan terdengar begitu nyaring sepanjang perjalanan, menuju ke Ru

• Bab 48 - Aku Mencintainya Mi

  Episode 48 - Aku Mencintainya Mi
  Sepanjang perjalanan Al terus menggumamkan nama Istrinya. Kata maaf

• Bab 49 - Aku Mohon, bangunlah!

  Bab 49 - Aku Mohon, bangunlah!
  Di ruangan lain, Jason telah menunggui istrinya. Saat mendengar langsu

• Bab50 - Sweetie Pie

  Bab 50 - Sweetie Pie
  Kerlap kerlip lampu dan suara gemuruh kendaraan yang masih berlalu lalang menema

• Bab 51 - Konferensi Pers

  Bab 51 - Konferensi Pers
  Satu minggu kemudian
  Keadaan Aurora masih sama. Tak ada tanda-tanda jika wani

• Bab 52 - Akhirnya !

  Bab 52 - Akhirnya !
  5 bulan kemudian
  Aurora masih setia terbaring dan memejamkan mata. Perutnya sudah

• Bab 53 - I Love You

  Bab 53 - I Love You
  Saat ini Al dan Aurora hanya berdua. Setelah tadi semua orang datang melihatnya,

• Bab 54 - Keluarga Baru

  Bab 54 - Keluarga Baru
  Kediaman Ricolas kini telah dihias sedemikian rupa untuk menyambut kedatangan

• Bab 55 - Kejahilan Si Bumil Part 1

  Bab 55 - Kejahilan Si Bumil Part 1
  Saat pasangan itu telah sampai di dalam kamar, Al meletakkan istri

• Bab 56 - Kejahilan Si Bumil Part 2

  Bab 56 - Kejahilan Si Bumil Part 2
  Di saat Al sedang sibuk membujuk Istrinya, datang seseorang dari b

• Bab 57 - Hukuman Di Tempat Tidur

  Bab 57 - Hukuman di Tempat Tidur
  "Jason.. Jason," teriak Al sembari melangkahkan kakinya mencari soso

• Bab 58 - Jadi Mak Comblang

  Bab 58 - Jadi Mak Comblang
  Setelah melalui perdebatan yang cukup sengit dan dibumbui dengan rayuan ra

• Bab 59 - Menggoda Suami

  Bab 59 - Menggoda Suami
  Siang telah tergantikan oleh senja. Warna semburat orange telah tampak di ufu

• Bab 60 - Babymoon

  Bab 60 - Babymoon
  Fajar telah menyingsing. Sang mentari perlahan menampakkan wujudnya, mengeluarkan s

• Bab 61 - Babymoon 2

  Bab 61 - Babymoon 2
  Perlahan sebuah mata terbuka. Menyesuaikan cahaya yang masuk menusuk indera pengl

• S2. Bab 62 - Memakai Daster

  Bab 62
  Dua bulan kemudian….
  Usia kandungan Aurora telah masuk bulan ke delapan. Itu artinya tinggal be

• S2. Bab 63 - Kakakmu Yang Narsis

  Bangun dari tidurnya, seperti biasa Aurora mengusap pipi dan mencium kening Suaminya yang masih terl

• S2. Bab 64 - Pengakuan dan Pernyataan Cinta Al

  Bab 64
  Al telah duduk di depan sorot kamera, menampilkan wajah datar seperti biasanya. Di depannya te

• S2. Bab 65 - Suara Aneh

  Bab 65
  Sebuah senyuman senantiasa masih bersemayam di bibir Aurora. Dengan pengakuan Al kepada media

• S2. Bab 66 - Bermain Di Air Terjun

  Bab 66
  Wawan meneguk air dingin, dengan satu kali tegukan, isi botol itu sudah tak terlihat. Ia berka

• S2. Bab 67 - Membuat Aurora Yakin

  Bab 67
  "Putri.. Putri…," teriak Wawan frustasi.
  Wawan telah berdiri di dekat tempat dimana Putri tadi

• S2. Bab 68 - Video Persalinan

  Bab 68
  Al berkutat dengan beberapa berkas di tangannya. Seperti biasa sebelum membubuhi tanda tangann

• S2. Bab 69 - Ketakutan Al

  Bab 69
  Al mondar mandir di depan pintu kamar kedua orang tuanya. Sudah sekitar 5 menit dia melakukan

• S2. Bab 70 - Di Tuduh Mesum

  Bab 70 - Di Tuduh Mesum
  Aurora sedang bersiap, menunggu kedatangan seseorang wanita yang hampir setia

• S2. Bab 71 - Bumil Kepo

  Bab 71
  "Kamu kenapa sayang senyum-senyum begitu ?" tanya Al kepada Aurora. Baru saja Istrinya keluar

• S2. Bab 72 - Rasa Sakit

  Bab 72
  "Sayang, kamu baik-baik ya hari ini. Maaf aku tidak bisa pulang cepat karena ada pekerjaan men

• S2. Bab 73 - Pria Kaya Minim Ilmu Persalinan

  Bab 73
  Di tengah dinginnya malam dengan suasana yang terang, Al berlari tergopoh-gopoh dan disusul ol

• S2. Bab 74 - Saling Berpelukan

  Bab 74
  Saling Berpelukan
  Usai membersihkan diri, Al duduk di samping tempat tidur Aurora. Menggenggam

• S2. Bab 75 - Drama Persalinan

  Bab 75
  Gedung pencakar langit berlantai 30 yang terletak di tengah-tengah ibu kota kini sudah tampak

• S2. Bab 76 - Arjuna Syaakir Baryn

  Bab 76
  Ricolas dan lainnya setengah mati menahan tawa saat Al keluar dari ruang persalinan. Rambut ac

• S2. Bab 77 - Dijodohkan

  Bab 77
  Para wartawan telah berkumpul teratur di dalam aula Rumah Sakit. Siang ini tepat pukul 11.00 a

• S2. Bab 78 - Harus Puasa Selama Dua Tahun

  Bab 78
  Al berdiri di samping tempat tidur Istrinya. Matanya mendelik tajam menatap pemandangan di dep

• S2. Bab 79 - Penyambutan Baby A

  Bab 79
  Al,Aurora beserta Jason setelah sampai di depan pintu Mansion dengan Arjuna berada di dalam ge

• S2. Bab 80 - Siapa Pemilik Sapu Tangan Itu?

  BAB 80
  Ruang makan yang semula ceria kini tiba-tiba berubah menjadi hening saat mendengar kata yang t

• S2. Bab 81 - Aurora Tidak Kebagian

  Bab 81
  Dengan langkah tergesa-gesa, Pipit menuju kamar Putri. Menggedor pintu kamar itu dengan keras,

• S2. 82 - Bab 82 - Gejala Baby Blouse

  Bab 82
  Al memandang Istrinya lekat yang kini telah tidur nyenyak di sampingnya. Dia sedikit merasa le

• S2. Bab 83 - Insiden Kulit Pisang

  BAB 83
  Hans bersenandung kecil sembari melangkahkan kakinya yang panjang menuju ke rumah belakang set

• S2. Bab 84 - 40 Hari Sangat Lama

  Bab 84
  Putri berjalan ke rumah belakang dengan enggan. Kedua bahunya menurun namun mulutnya tak berhe

• S2. Bab 85 - Perkara Baby Sitter

  Bab 85
  Wawan berjalan cepat masuk ke rumah. Terlihat bahunya yang sering kali naik turun menandakan j

• S2. 86 - Bernostalgia

  Bab 86
  Al kini dapat bernafas lega sebab sang Mami telah menyelesaikan satu masalahnya yaitu persoala

• S2. Bab 87 - Usaha Pipit

  Bab 87
  Langit telah berada tepat di atas kepala. Cuacanya yang cerah membuat semua aktivitas berjalan

• S2. Bab 88 - Kericuhan Saat Menjaga Baby A

  Bab 88
  Suara riuh mulai terdengar. Suara para manusia yang sedang berlalu lalang diiringi dengan suar

• S2. Bab 89 - Si Dedek Minta Jatah

  Bab 89
  Sinar matahari telah mulai redup. Burung-burung berkicauan, terbang bebas diangkasa. Suara ang

• S2. Bab 90 - Jarum Suntik

  Bab 90
  Empat Bulan kemudian
  "Aurora Sayang, cepat lihat, lihat, baby A sudah bisa tengkurap sendiri,"

• S2. Bab 91 - Hukuman Nikmat

  Bab 91
  "Hmm, kak Farrel?" tebak Aurora.
  Lelaki itu tampak tersenyum lebar seraya mengangguk. Memperli

• S2. Bab 92 - Selamat Malam Istriku

  Bab 92
  Sebuah mobil sport hitam parkir di depan gedung pencakar langit yang telah ramai oleh para peg

• S2. Bab 93 - Akan Berpisah

  Bab 93
  Putri memasang ekspresi datar, menatap tampilannya di kaca besar yang ada di kamarnya. Baru sa

• S2. Bab 94 - Berdua-duaan Di Hutan

  Bab 94
  Wawan memandang lurus ke rumah utama saat mendengar suara gelak tawa dari dalam sana. Di rumah

• S2. Bab 95 - Menyatakan Cinta

  Bab 95
  Wawan dan Putri masih setia mengayunkan langkah kaki mereka menuju ke suatu tempat yang tidak

• S2. Bab 96 - Berpisah

  Bab 96
  Mobil Ricolas telah melesat meninggalkan Mansion utama, diikuti oleh mobil Al dan juga beberap

• S2. Bab 97 - Al Kecelakaan ?

  Bab 97
  Aurora sedang menunggu kedatangan Al dan yang lainnya. Seraya menonton TV Aurora menggendong b

• S2. Bab 98 - Penculikan Aurora

  Bab 98
  “Ada apa Wan?”
  Wawan sempat membeku saat suara bariton itu terdengar sangat berat namun mampu

• S2. Bab 99 - Balas Dendam

  Bab 99
  “Sebenarnya apa yang terjadi? Dan siapa mereka?” tanyanya kembali kepada dirinya sendiri.
  “Mas

• S2. Bab 100 - Keluarga Baru

  Bab 100
  “Papi...” lirih Farrel seraya melonggarkan rengkuhannya di leher Aurora.
  “Apa yang kau lakuka