Tag(s):
• Keluarga
• Fantasi
• Cinta pertama
• Heteroseksual

Boneka pemberian Pria Tua itu, menjadi pria tampan? Sabilla, gadis yang baru saja patah hati karena pengkhianatan dari kekasihnya memilih untuk menikah dengan benda tak bernyawa.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Dicintai Adik Ketemu Gede

Renti_Sucia

Kau Jual, Aku Beli

Emya

Detektif Brutal 1

Jainal

Biarkan Aku Bahagia

Nuri522

KUBALAS SAKIT HATIKU ( SEASON 2)

Rara Qumaira

Back Together

Azeela Danastri

Rekomendasi

Terlahir Kembali Sebagai Tokoh Antagonis

Alvayla

END

Beta Rizki

Mate

Aleevani

Guruku Istriku

hanya engkau16

Please, Be Mine

fan_story

Derita Istri Siri Abdi Negara

Lia Ceny ( Yong Ra Han )

SKANDAL

Aby Satya

Melukis Senja

Unna Adin

Mr. Parasite

Jasmine

Bulan Bintang 100 Hari

shu-dhans

Komentar Buku (270)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Bunga

  aku suka banget

  3d

    0
• 
  Bayah Rosly

  good

  16d

    0
• 
  ayuSri ayumaulina

  cerita di luar nalar boneka jadi manusia jenis kelamin laki laki hadehh

  20d

    0
• 
  AfarokhaNisyarotul

  sangatt baguss

  20d

    0
• 
  Krisnani Silaban

  cerita menarik

  26d

    0
• 
  HannyHan

  bagus

  06/10

    0
• 
  Nur Syuhaida

  bagus ceritanya menarik

  04/10

    0
• 
  Nurul Asyikin

  👍👍👍👍👍👍

  23/08

    0
• 
  JahyantiIrma

  keren banget

  16/08

    0
• 
  Kend77

  mantap

  02/08

    0

• Total: 62

• Bab 1 Dikhianati?

  Seorang gadis berambut sebahu berdiri di depan sebuah gedung bertingkat tiga. Ia sedang menunggu pem

• Bab 2 Bear

  Sabilla meremas lembaran uang itu sampai kusut, ia sangat kesal sekali pada sikap Leo yang seolah te

• Bab 3 Bear yang menggemaskan

  “Kamu gila, ya! Mana mungkin kita tidur bareng! Kamu tidur di lantai, awas jangan dekat-dekat!” tega

• Bab 4 Persiapan pertama

  Sabilla kembali memainkan ponselnya, ia melihat pesan balasan dari Leo. Bear yang penasaran dengan b

• Bab 5 Istri, katanya?

  Sabilla bangkit, lalu menepis tangan Bear yang melingkar di perutnya. Ia mengusap wajahnya dengan ka

• Bab 6 Ayo menikah!

  “Sakit, nggak?” tanya Sabilla penasaran.
  “Tidak.”
  Sabilla menghela napas. “Baguslah. Ayo, kamu harus s

• Bab 7 Yang Tersembunyi

  Sabilla sangat terkejut, semudah itu mengajak Bear menikah? Namun, tunggu, bagaimana caranya menikah

• Bab 8 Pernikahan dan Kejutan yang memalukan

  Esok harinya, Sabilla bangun lebih dulu. Ia melihat Bear yang masih tidur terlentang tanpa memakai s

• Bab 9 Persiapan Bertemu Mertua

  “Tapi, Bear. Ingat, aku tuh, terpaksa menikah.”
  “Tapi kamu mencintaiku, kan?” bisik Malvin membuat Sa

• Bab 10 Perjalanan Pulang

  Malvin bergegas pergi menuju lemari pakaian, ia juga mengambil handuk dari kawat jemuran. “Aku pakai

• Bab 11 Posessif?

  “Pelan-pelan, Bear. Aku nggak ninggalin kamu, kok.” Sabilla menghentikan langkah sambil menoleh ke a

• Bab 12 Menggemaskan?

  “Kenapa kamu menatapnya?” gerutu Sabilla. Entah kenapa, rasa kesal tanpa beralasan itu membuatnya te

• Bab 13 Jalan-jalan

  Sesampainya di rumah, Lora segera berjalan menuju lantai dua dan membukakan pintu kamar Sabilla. “Na

• Bab 14 Makan siang?

  Sesampainya di kedai seafood, Sabilla duduk di bangku yang memanjang. Lalu, Malvin duduk di sampingn

• Bab 15 permintaan Mertua

  “Kamu nggak mikir macam-macam, kan?”
  “Enggak.” Malvin masih terbatuk, lalu meneguk kembali minumannya

• Bab 16 Taktik untuk Sabilla

  Sabilla yang jengkel atas sikap kedua orang tuanya itu segera mendekat. Terlebih ia sangat penasaran

• Bab 17 Kue untuk Sabilla

  "Sa, kamu duduk saja!" ucap Lora saat mendapati anaknya yang datang ke dapur. Malvin yang tahu istri

• Bab 18 Keputusan Tinggal

  "Lebih baik memang jangan sembarangan nyium!" gerutu Sabilla sambil menepis tangan Malvin dari pingg

• Bab 19 Yang disembunyikan Bear

  Esok harinya, Sabilla terbangun dan mendapati dirinya dalam pelukan Malvin. Gadis itu menghirup napa

• Bab 20 pertimbangan

  "Ada apa?" tanya Malvin saat mendapati Sabilla masih diam menatap surat undangan.
  Sabilla menoleh ke

• Bab 21 gagal move on?

  Esok harinya, Sabilla sudah berkutat di dapur. Sementara Malvin sedang pergi ke atap untuk menjemur

• Bab 22 Jangan lakukan

  Malvin bergeming saat Sabilla bergegas mengambil handuk dan memasuki kamar mandi dengan wajah kesaln

• Bab 23 Mulai Cemburu?

  Esok harinya, Malvin bangun lebih awal dan memulai aktivitas lebih dulu. Mulai dari menyiapkan sarap

• Bab 24 Masih Cemburu dan Curiga

  Malvin yang berada di depan itu mengendus bau gosong, ia segera bergegas menuju dapur dan meninggalk

• Bab 25 Mulai Move On

  Mendengar jawaban dari Malvin, Sabilla mendengus kesal. Di tokonya saja, Malvin sudah banyak dikerum

• Bab 26 Pertemuan Rahasia

  “Bear, ini kunci duplikat untuk kamu. Takutnya, saat kamu pulang nanti, aku sudah tidur nyenyak. Ter

• Bab 27 Pernikahan Leo dan Eli

  Malvin mengakhiri cumbuannya, napasnya tersengal, matanya menatap sayu ke arah Sabilla. “Sayang, tid

• Bab 28 Pulang Dari Pesta

  Pesta pernikahan itu masih berlangsung. Sabilla segera pamit pada Eli dan Leo untuk pulang lebih dul

• Bab 29 Memmulai Cerita

  “Akhirnya, sudah selesai!” seru Sabilla sambil berbalik dan berjalan menuju depan televisi.
  Malvin me

• Bab 30 Cerita dan Kesepakatan.

  Malvin menarik napas panjang, “Apa kamu akan percaya kalau aku anak dari Nova Group?” tanyanya denga

• Bab 31 Hari pertama

  Sabilla diam, lalu menoleh ke arah Malvin. Pria itu segera memberikan kecupan di bibir istrinya. Sab

• Bab 32 Yang menyembunyikan Cemburunya

  Melihat suaminya yang berjalan menuju dapur, Sabilla pun ikut ke dapur setelah beres mengelap kaca e

• Bab 33 Malam Pertama Di rumah mertua

  Sabilla terdiam dengan bibir terkatup rapat. Kini makan malam itu sudah selesai. Mereka sedang berku

• Bab 34 Semakin Posesif?

  “Kamu tidak usah ikut potong ikan, biarkan ayah saja!” tegas Tio saat Malvin ikut membantunya.
  “Tidak

• Bab 35 Bertemu dengan Penipu

  Sabilla yang sedang membuka toko itu segera menoleh ke arah pintu, beberapa pembeli mulai menyerbu k

• Bab 36 Mulai Diketahui

  Sabilla menahan kepergian Suaminya, Malvin menoleh dan mengangkat sebelah alisnya. “Ada apa?”
  “Kamu s

• Bab 37 Elis dan Leo

  “Masakanmu benar-benar tidak ada yang enak,” gerutu Leo sambil meletakan kembali sendok tersebut pad

• Bab 38 Bekerja Sendirian

  Dini hari, Sabilla sudah bangun dan bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci wajah dan menggosok gi

• Bab 39 Wanita baik

  “Ada yang bisa dibantu, Kak?” tanya Sabilla. Ia menyadari kalau wanita yang masih di tokonya itu ada

• Bab 40 Dia yang Ketakutan

  Malam hari saat semua pekerja dipulangkan, Malvin sudah menghubungi istrinya untuk tidak menunggunya

• Bab 41 Kecelakaan yang direncanakan

  Pria tinggi tegap dengan kumis yang tercukur rapi, begitu juga dengan janggutnya yang tipis. Derick,

• Bab 42 Takdir Yang mempertemukan kita

  Jam tujuh pagi sebelum kecelakaan terjadi, Derick duduk di depan komputer, layar monitor tersebut me

• Bab 43 Kembali padamu

  Hari-hari yang dilalui seoang wanita bernama Cessey pun tidak lah mudah, ia dipaksa untuk tetap hidu

• Bab 44 Konferensi Pers

  Limau melangkah kembali menuju mobil, pintu dibuka, ia segera duduk. “Jalan!” perintahnya pada sang

• Bab 45 Cessey yang menemui Sabilla

  Selesai memesan kue, ibu-ibu yang sudah memesan kue itu pergi karena mengantarkan anaknya ke sekolah

• Bab 46 Jangan Pergi

  Sabilla berjalan menuju wastafel, ia membuang makanannya, mencuci piring kotor tersebut lalu berjala

• Bab 47 Ayo Kembali!

  “Aku tidak mau kehilanganmu, Bear!” lirihnya. “Tapi aku harus melepasmu!” lirihnya lagi. “Tolong kat

• Bab 48 kabar bahagia untuk Malvin

  Sabilla kembali berbaring dan tidur setelah minum obat penurun panas. Malvin turun dari ranjang dan

• Bab 49 Pertemuan Terakhir

  Esok harinya, tiba saat Malvin berangkat kerja. Keduanya masih di rumah susun, Sabilla bangun lebih

• Bab 50 Penculikan Sabilla

  Malvin yang sudah selesai rapat bersama para stafnya tentang produk baru, ia berjalan memasuki ruang

• Bab 51 kabar untuk Kita

  Suara ranting patah yang terinjak membuat Cessey menoleh waspada. Ia melihat ke arah Hilman, gubuk t

• Bab 52 keponakan untuk sabilla

  “Ibu!” rajuknya. “Ah, ibu, aku ini sedang sakit!” rajuknya lagi. Ayahnya yang berdiri di samping Mal

• Bab 53 Tidur dengan Keponakan

  “Kenapa kamu menangis, ini sama Bibi, Bibi sudah wangi!” rajuk Sabilla pada keponakannya yang masih

• Bab 54 Malam Pertama Lagi?

  “Aku hari ini tidak kerja, Sayang.” Malvin berjalan ke sisi ranjang.
  “Oh!” Sabilla mendekat ke arah s

• Bab 55 Cessey dan Tahanan Wanita

  Derap langkah terdengar dari lantai dua, Lora dan Saras saling menoleh, menatap penuh tanya siapa ya

• Bab 56 Dilemanya Malvin

  Setelah mencari sipir laki-laki, beberapa tahanan menyingkir memberi jalan untuk seorang sipir laki-

• Bab 57 Keputusan Yang Salah

  Cessey membuka matanya dan menatap Malvin dengan tatapan berbinar, benar apa yang dikatakan teman sa

• Bab 58 Masa Lalu Cessey dan Malvin

  Cessey beranjak turun dari ranjang, ia berlari menghampiri Malvin. Pintu dibuka lebar dan gadis itu

• Bab 59 Hi, Sabilla

  Sabilla sedang duduk di ranjangnya, semenjak disuruh pulang oleh Malvin, wanita itu mengurung diri d

• Bab 60 Pernikahan Cessey

  Limau masih menatap selembar foto di tangannya, kenapa Malvin bisa memiliki foto anaknya yang kedua?

• Bab 61 Mengejar Maaf Sabilla

  Mobil hitam yang membawanya berhenti di area parkir. Malvin turun dari mobilnya, Ia membawa buket bu

• Bab 62 Pertemuan Sepasang Kekasih

  Malvin yang mendengar hal tersebut hanya berdiri diam dalam waktu lama. Apa dirinya langsung pulang