ทั้งหมด : 66บทที่ 1 KEPUTUSAN
Mobil CR-V hitam berhenti di depan gedung tiga lantai berwarna putih keabuan. Tak lama kemudian, seo
readmore บทที่ 2 PULANG KE INDONESIA
“Om, saya tidak mau pulang!” tegas Andini kepada lelaki dewasa yang tengah berdiri di hadapannya. Ia
readmore บทที่ 3 WILLIAM
Tepat pukul sebelas, di mana matahari mulai bergerak ke atas, Pak Leo datang tanpa seragam kebesaran
readmore บทที่ 4 A&B Guard
Pukul empat pagi. Andy berkemas. Segala benda keperluannya dimasukkan ke dalam ransel berukuran sedan
readmore บทที่ 5 MENJEMPUT DI BANDARA
Bandara Soekarno-Hatta tidak pernah sepi. Orang-orang berlalu lalang serta sibuk mencari apa yang se
readmore บทที่ 6 ADIMAS HARTANTO
Adimas menerima kabar dari Lukman kalau Andini melarikan diri sewaktu baru tiba di bandara. Ada rasa
readmore บทที่ 7 MEMPERSIAPKAN DIRI
“Bagaimana hari pertamamu, Liam?” Warna suara yang renyah terdengar di ujung telepon. Tak perlu dita
readmore บทที่ 8 GARASI
Pukul lima pagi, alarm di ponsel Liam berdering. Dengan raut setengah mengantuk, ia beranjak dari ka
readmore บทที่ 9 PENYERANGAN
Di tengah perjalanan, dari spion, Pak Ramlan melihat sekelompok pemotor berusaha mengejar mereka. Se
readmore บทที่ 10 BERSAMA
Dari jendela kamar, Andini melihat Liam sudah berdiri di halaman. Tampilannya nampak biasa bagi Andi
readmore บทที่ 11 DI MAKAM IBU
Dialah Melisa Hartanto. Wanita yang memilih untuk menikah di usia yang masih muda, sembilan belas ta
readmore บทที่ 12 EKSEKUSI
Rubicon hitam yang sempat membawa Adimas, telah tiba di gerbang utama. Dua penjaga yang berada di ba
readmore บทที่ 13 SAMUEL
Dengan perasaan khawatir terhadap kondisi Andini, Liam sebisa mungkin menyalip kendaraan yang mengha
readmore บทที่ 14 NOSTALGIA
“Bagaimana kabar kamu?” tanya Samuel. Wajahnya tak bisa berbohong. Ia jelas bahagia bertemu dengan A
readmore บทที่ 15 PENYIKSAAN
Lewat makam malam, Adimas dan Lukman menuju pabrik dengan berjalan kaki. Suasana malam cukup hening.
readmore บทที่ 16 TAK MENYERAH
Samuel memutuskan untuk menerima niat baik Adimas. Ia memilih tinggal bersama mereka. Dengan berada
readmore บทที่ 17 NURANI UNTUK ALI
Pukul empat pagi, alarm berbunyi. Liam mengusap layar di ponselnya dan mematikan suara alarm itu. Ia
readmore บทที่ 18 SEBUAH KODE RAHASIA
Lukman bersiap pada pasukannya. Pengawal yang dibawanya untuk menyerang Benny berjumlah tiga puluh o
readmore บทที่ 19 PELABUHAN PAJANG
Daerah pelabuhan ini tidak pernah sepi. Tidak ada aturan. Tidak ada ketakutan. Yang ada hanyalah kes
readmore บทที่ 20 MASIH TIDAK PERCAYA
Portal berhasil terbuka setelah perkelahian yang cukup panjang Bertarung sengit di dunia nyata bukan
readmore บทที่ 21 MULAI DEKAT
Lukman dan rombongannya tiba di kediaman Adimas hampir mendekati tengah malam. Perjalanan yang dilak
readmore บทที่ 22 PENOLONG
Liam memarkirkan mobilnya di halaman depan sebuah ruko kecil yang letaknya tak jauh dari pemakaman t
readmore บทที่ 23 TAK INGIN TERULANG
Andini menekan pedal gas mobil yang dikendarainya dalam-dalam. Kecepatan mobil itu bertambah dalam w
readmore บทที่ 24 SEBUAH PELUKAN
Dokter Anthony membawa berkas hasil rontgen Liam ke kediaman Adimas. Di sana, ia menjelaskan bahwa r
readmore บทที่ 25 BARA
Cakrawala malam ini sangat hitam. Tak ada gemintang yang menampilkan setitik terang. Adimas dan pasu
readmore บทที่ 26 SATU KAMAR
Samuel cukup terkejut saat melihat kamar yang dipercayakan Adimas untuk ditinggalinya telah dihuni o
readmore บทที่ 27 RUANG BAWAH TANAH
Lewat jalan setapak yang tertutup gulma setinggi tubuhnya, Liam mencari-cari kemana mobil Wrangler d
readmore บทที่ 28 TITIK TERANG
Pagi-pagi sekali, Liam dan Samuel terjaga bersama. Samuel merentangkan tubuhnya untuk merelaksasikan
readmore บทที่ 29 MENANTU IDAMAN
Range Rover Evoque keluaran terbaru terhenti di garasi depan rumah Adimas. Mobil kelas premium yang
readmore บทที่ 30 RAGU-RAGU
Setelah beristirahat beberapa jam, Lukman terbangun dari tidurnya. Rasa kantuk belum sepenuhnya hila
readmore บทที่ 31 BEBAS
Liam menghela napasnya dalam-dalam. Ia akhirnya bisa kembali pulang ke indekosnya. Setelah lebih dar
readmore บทที่ 32 ORANG TAK DIHARAPKAN
Hari ini adalah hari pertama Andini berangkat kuliah. Setelah melalui pertengkaran yang hebat dengan
readmore บทที่ 33 PANTAI
Andini tak mampu menutupi kegirangan yang nampak pada wajahnya. Berjalan di atas hamparan pasir yang
readmore บทที่ 34 KEMBALINYA SANG ANDAL
Seorang pria bertubuh tegap dan berambut gondrong muncul dari basemen parkir A&B Guard, memasuki lif
readmore บทที่ 35 MASA LALU YANG SELESAI
“Andini!” Michelle berhasil menghentikan langkah Andini yang tergesa-gesa meninggalkan kelas. Tiga k
readmore บทที่ 36 HENDRI
Selama beberapa waktu menghabiskan waktu untuk membuntuti Hendri, Ali akhirnya diperintahkan oleh Ad
readmore บทที่ 37 SYARAT
Saat Andini turun dari mobil yang dikemudikan Liam, tanpa disadari, Michelle telah menunggu kedatang
readmore บทที่ 38 MEMASTIKAN
“Apa yang kamu cari?” tanya Samuel. Ia menarik Michelle ke ruang garasi saat perempuan itu turun ke
readmore บทที่ 39 KETIDAKSENGAJAAN
Michelle tak mampu mengedipkan matanya saat ia melihat Liam yang sedang bertelanjang dada. Ia menela
readmore บทที่ 40 TELEPON PERTAMA
Liam tiba di kamar indekosnya tak kurang dari tiga puluh setelah mengantar Michelle pulang. Ia berge
readmore บทที่ 41 MENGAMBIL LANGKAH
“Tidur kamu nyenyak?” tanya Andini. “Hmm..” “Tadi pagi bangun jam berapa?” “4.30” “Pagi sekali..” “Ya. Sa
readmore บทที่ 42 PENGAKUAN
Setelah Andini masuk ke kelasnya, Liam melamun di dalam mobil. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendir
readmore บทที่ 43 LANGKAH BESAR
Di kedai kopi yang ukurannya tak terlalu besar, berpengunjung sedikit serta jauh dari keramaian, Adi
readmore บทที่ 44 PAK LEO DAN ALI
Ali akhirnya tahu di mana indekos Liam berada. Liam menyadarinya. Padahal jarak indekos itu sudah di
readmore บทที่ 45 CEMBURU
Ali kebingungan, ia kehilangan jejak Liam. Karena itu, Liam mengatur siasat ke dua. Ia kembali lagi
readmore บทที่ 46 PAK LEO BERAKSI
Motor hitam Ali berkelok-kelok dari jalan satu ke jalan yang lain. Pak Leo dengan beraninya membuntu
readmore บทที่ 47 ADIMAS BERGERAK
Adimas memeriksa ponselnya berkali-kali dalam satu jam. Tak biasanya, Ali hilang dari pelaporan ruti
readmore บทที่ 48 EKSPRESI JAWABAN
Pagi-pagi sekali, dengan menaiki ojek sewaan, Hendri berangkat menuju kampus di mana Andini berkulia
readmore บทที่ 49 KALI PERTAMA
Api cemburu yang dirasakan Andini belum juga reda. Meski hari telah berlalu, mulutnya tetap bungkam.
readmore บทที่ 50 DUGAAN YANG BENAR
Liam menatap nanar Andini yang masuk ke dalam tanpa sekalipun berbalik dan melambaikan tangan. Biasa
readmore บทที่ 51 TIM
Adimas menatap langit dari jendela ruangannya. Wajahnya begitu seksama. Setiap kalimat demi kalimat
readmore บทที่ 52 UPAYA PENYELAMATAN
Pukul dua dini hari, Hendri bersama timnya bersiap untuk menyelamatkan Ali. Dengan peralatan yang le
readmore บทที่ 53 PASRAH
Tak ada bendera kuning yang menandakan hadirnya berita duka di salah satu rumah di permukiman padat
readmore บทที่ 54 UCAPAN TERIMA KASIH
Sebagai bentuk ucapan terima kasih karena bersedia mengirimkan dua orang demi menyelamatkan orang ke
readmore บทที่ 55 PENJELASAN
Pak Leo tidak bisa menyembunyikan raut terkejutnya saat melihat berita di televisi terkait meledakny
readmore บทที่ 56 MUNGKIN DAN TAK INGIN MENYESAL
Samuel datang kembali ke rumah Adimas dengan wajah sumringah. Apalagi alasannya kalau bukan sang aya
readmore บทที่ 57 DILEMA
Di halaman parkir kampus. Perasaan bersalah begitu menghantui Liam. Ia menatap sendiri pakaian yang d
readmore บทที่ 58 MEMBISU
Sepanjang perjalanan meninggalkan kampus, Andini tak bicara satu kata pun. Fokusnya hanya menyandark
readmore บทที่ 59 SEBUAH TEKAD YANG TERHALANG KEADAAN
Andini menyadari, berharap pada orang lain hanya akan berujung pada kekecewaan. Tidak ada manusia di
readmore บทที่ 60 RIVAL
Tama, Dave, dan Hendri telah bersiap untuk menerima undangan makan malam yang secara tidak langsung
readmore บทที่ 61 PATAH HATI TERHEBAT
Mata Samuel tidak dapat beralih sedetik pun. Begitu anggunnya Andini ketika turun dari kamar. Tangan
readmore บทที่ 62 KIRIMAN
“Apa-apaan ini! Siapa mereka?” Tama panik. Sebab, inilah kali pertama ia merasakan berada dalam situ
readmore บทที่ 63 EGOISME YANG DIREDAM
Sebuah peluru keluar dari selongsongnya tepat saat beberapa orang hendak memukuli Liam yang lemah te
readmore บทที่ 64 PECUTAN
Iring-iringan mobil serba hitam milik Adimas menguasai jalan. Pak Ramlan begitu iba saat melihat And
readmore บทที่ 65 TERULANG LAGI
Trauma pasca penyerangan itu membuat Andini jadi takut untuk berkeliaran sendiri. Ingatannya tentang
readmore บทที่ 66 PERSIMPANGAN
Apa yang akan kau lakukan jika kejadian yang pernah menghancurkan persahabatan serta masa depan oran
readmore
niceee
13/02/2023
0bismillahirrahmanirrahim
20/01/2023
0😘😘
15/01/2023
0asu
26/10/2022
0babi
13/08/2022
0💛💛💛
22/07/2022
0bagus
18/07/2022
0samasama
15/07/2022
0diamon ff
21/06/2022
0novel nya bagus
20/06/2022
0