Memilikinya tabu bagiku, mencintainya membuatku kian terluka dalam!
Aku tidak akan pernah menjadi miliknya, karena sebuah kenyataan sial yang memimpa hidupku!
Maaf autor aku kecewa sama cerita nih Kenapa Ini ending ya Malah si juna dan mawar... Bisa bisaanya cerita nih bikin gue pusing dari amal baca si Ceri peran utama eh dah Si Mawar yg dari awal di perhatikan juna 😳dan sekarang Nasib Cery mengenaskan ending pun Mati akhirnya juna&mawar haduh dari awal gue bingung 😏 harusnya gantu judul ... judul rose Mawar ..baru kali nih kecewa baca novel.. Bahkan baca pun baru bab 10 udah gak di lanjutin sorry autor😭 Sangat membagongkan gak baik buat jantung
24/03/2022
0
Anis Scha
Awesome
21/03/2022
0
ทั้งหมด: 75
Scene 1
Pernahkah kalian mengalami masalah dalam hidup? Yeah, semua orang pasti pernah merasakan masalah dal
Scene 2
"Mau jadi pacarku nggak?" Cheryl hanya menatap punggung itu menjauh. Si tampan itu seolah upil, yang
Scene 3
Si tampan itu, tidak menghiraukan ocehan Cheryl yang mengada-ngada. Teori dari mana, tangan udah ngg
Scene 4
Saking mengebu cinta pada sang pujaan hati, ditambah wajah Cheryl yang terus saja terasa panas. Berk
Scene 5
Cheryl berdandan begitu cantik hari ini, demi bertemu pangeran berkuda putih cewek berisik itu memak
Scene 6
Joko. Nama yang begitu menganggu Cheryl. Apa benar begitu? Jika itu kenyataan, apa Cheryl bisa mener
Scene 7
Kelas telah bubar, dan teman-teman kelas Cheryl membentuk koloni masing-masing dan kebayankan memili
Scene 8
C : abang bohong -_-. Yang jumpa di tempat print kampus. J : maaf, saya memang nggak pernah ke tempa
Scene 9
Cheryl hanya memperhatikan sekeliling. Ingin sekali, ia bercengkrama bersama maminya. Cheryl ingin a
Scene 10
Pencarian Cheryl belum berakhir. Setelah, ia mempertaruhkan harga dirinya dan berakhir nyasar, membu
Scene 11
Saatnya menebar pesona. Berbekal info dari Galvin, hari ini Cheryl berencana menemui sang pangeran b
Scene 12
Kesal dan nekat, Cheryl langsung mendekati Juna dan memeluk leher lelaki itu. Gotcha! Semua mata ter
Scene 13
Patah hati. Patah hati bisa membawa dampak, bagi orang yang mengalami. Ada yang patah hati, berevolu
Scene 14
"Akak!" Teriak Jasmine, begitu melihat Cheryl. Bocah gendut dengan badan yang subur seperti kakaknya
Scene 15
Chatting antara Cheryl dan Galvin semakin intens. Galvin merupakan lelaki yang begitu perhatian, dan
Scene 16
Jantung Cheryl bertalu-talu, ketika melihat sileut Juna disana. Cowok itu, memakai kemeja berwarna b
Scene 17
Cheryl mengembungkan pipinya kesal. Ia menatap Sandra penuh permusuhan. Cheryl tak suka, saat Sandra
Scene 18
"Bujang." Teriak Cheryl, menarik jaket Aldo. Sedari tadi cowok itu hanya diam. Kesunyian mereka hany
Scene 19
Cheryl mengajak ingin ikut ke rumah Mawar. Cewek itu ingin main bersama Jasmine, atau melihat Jared-
Scene 20
Andai kebahagian bisa dibeli, Cheryl akan melakukan apa saja untuk bisa bahagia, seperti sekarang te
Scene 21
Cheryl menyobek kertas tulisan Mawar. Gadis itu menyimpan kertas itu di dalam branya, karena di baju
Scene 22
Mawar mengkhawatirkan Cheryl. Ia tahu, ada yang tak beres dengan sahabatnya. Tapi apa? Cheryl teriak
Scene 23
"Woi ngomong!" Mawar menarik baju Cheryl, seperti orang yang mengajak tempur. Cheryl abai. Sudah sem
Scene 24
"Ah gila!" Mawar menghabiskan teh susu segelas besar dalam sekali teguk. Menghadapi Cheryl, membuat
Scene 25
Kedua manusia dalam ruangan itu sama-sama terkejut. Mawar hanya menganga, sambil menutup mulutnya. A
Scene 26
Cheryl masih bergulung dengan selimut. Sedihnya tak kunjung hilang, sahabat satu-satunya, akan hilan
Scene 27
Tangan Cheryl gemetaran membaca pesan itu. Ia sampai mengipasi wajahnya, matanya memanas. Katakan ia
Scene 28
"Kalian kenapa sih?" Tanya Dhira. Gadis itu, digadang-gadangkan sebagai gadis tercantik di kelas, ia
Scene 29
Layaknya orang berkencan pertama kali, rasa canggung itu pasti tercipta. Rasa itu hadir, karena keti
Scene 30
Masih bersama Juna, tapi kali ini ada Mawar dan Aldo. Ketiganya pergi ke sebuah tempat wisata di pin
Scene 31
Degup jantung Cheryl, berdetak tak karuan. Keringat dingin membasahi telapak tangannya, peluhnya yan
Scene 32
"Dia umurnya berapa sih? Kok, belum lancar ngomongnya?" Cheryl baru menyadari, jika ia tak menjaga p
Scene 33
Cheryl dan Juna kewalahan, bagaimana menghadapi Faaza yang sedang tantrum. Bocah cantik itu tak mau
Scene 34
"Penguntit." "Dih, kagak!" "Trus apa, kalau nggak ngikutin orang lain pacaran sampai sini?" tantang
Scene 35
Cheryl ingin menyendiri, karena pesan sang mami. 'Jangan dekatin anak itu' semua orang seperti tak p
Scene 36
Cheryl akhirnya mengajak berjumpa dengan Mawar. Hari ini, tema Mawar memakai jaket denim seperti Ald
Scene 37
"Buat bekal sebulan." Cheryl menyodorkan sekotak tisue pada Juna yang sudah ia ikat pakai pita berwa
Scene 38
Cheryl sedang meminum capucino dingin. Karena sedang tak bersemangat untuk belajar, Cheryl dan Mawar
Scene 39
'Mami egois' Akhirnya Cheryl bisa menuangkan apa yang ia rasakan. Keresahan selama 19 tahun ia mengh
Scene 40
Cheryl masuk lagi, ketika menuruni tangga, Cheryl melihat maminya yang sedang bolak-balik, gadis itu
Scene 41
"Jadi?" tanya Cheryl bersandar di motor the one. "Siap menjalani kisah kita?" tanya cowok itu. Chery
Scene 42
Cheryl teriak-teriak norak. Mereka hanya berdua, berada di dalam danau yang dingin, di sekelilingnya
Scene 43
"Em..." guman Cheryl norak. Gadis itu sedang makan roti lapis dengan berbagai campuran. Dan memang r
Scene 44
Ketika mereka tiba di tempat janjian, yang lainnya sudah menunggu di sana. Mood Cheryl semakin mengh
Scene 45
Cheryl menyeka ingusnya. Entah sudah berapa banyak tisu yang habis, bahkan bajunya menjadi sasaran.
Scene 46
Sebisa mungkin, Cheryl menghindari Mawar. Karena ia tak ingin atau sedang malas berurusan dengan Maw
Scene 47
Kebencian itu membunuh! Dan ini jelas. Kebencian telah melumpuhkan seluruh sendi-sendi Cheryl. Gadis
Scene 48
PLAAKKK!!!! Bunyi tamparan yang begitu kuat, mendarat di pipi mulus Cheryl. Membuat kepala Cheryl pe
Scene 49
"Anak jalang, akan tetap jadi jalang!" ucapan Mawar terus tergiang-ngiang di kepala Cheryl, seperti
Scene 50
"J-jangan." tangis Cheryl. Tangisan Cheryl semakin kuat dan terdengar begitu pilu. "Ini kamu sesungg
Scene 51
Cheryl tetaplah Cheryl. Keras kepala. Walau Delisha mati-matian menahan Cheryl agar jangan dekat den
Scene 52
Jika mami Cheryl diibaratkan hewan pemangsa, maka singa sangat cocok disandingkan, dan Cheryl hanya
Scene 53
"Jadi abang tahu ini?" tanya Cheryl dengan suara nyaris hilang. Juna hanya mengangguk. "Jadi kita sa
Scene 54
Orang bilang pertemuan itu sesuatu yang mereka tunggu-tunggu. Orang bilang pertemuan itu momentum sa
Scene 55
"Maaf menunggu lama." jantung Cheryl mau copot. Bibir gadis itu langsung terasa kering. Tak bisa men
Scene 56
"Anakku ..." teriakan Delisha kembali menyadarkan Juna. Cowok itu langsung berlari ke kerumunan oran
Scene 57
Delisha masih tak sadar juga, ketika jenazah Cheryl sudah berada di pemakaman sekarang. Tapi atas pe
Scene 58
"Cewek bego, cewek tolol." maki seorang cowok di atas kuburan basah tersebut. Laki-laki itu mengusap
Scene 59
Tiga hari kepergian Cheryl, Juna masih demam. Cowok itu mendadak lemah, saat ia mengingat bagaimana
Scene 60
Tiga Minggu, Mawar berani mengunjungi makam sahabatnya. Tiga Minggu terakhir adalah masa terberatnya
Scene 61
"Kenapa suka bangat sama bunga?" tanya Delisha pada Cheryl yang sibuk menggali tanah untuk menanam b
Scene 62
"Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta, diperoleh selama masa persidangan dari keterangan saksi-s
Scene 63
"Kamu lagi pengen makan ikan disaos?" sebenarnya Delisha tidak begitu tertarik pada menu ini. Tapi i
Scene 64
Satu tahun berlalu. "Anak mami yang cantik, setahun itu rasanya cepat, lambat, menyiksa, kelam, terp
Scene 65
Setahun, banyak waktu yang terkumpul untuk Ayden melahap isi buku diary usang tersebut, tapi ia tak
Scene 66
"Satu ... Dua ... Tiga ..." "Huwahh .... Dea dapat anjirr." heboh semua orang, saat penangkapan buket
Scene 67
"Kamu nggak pernah membuatku terpukau dengan semua sikapmu." puji Juna pada Mawar saat keduanya turu
Scene 68
Berlari secepat cheetah. Bergerak selincah ular, melompat sejago kelinci. Mawar berlari memegangi, g
Scene 69
"Kamu ganti di kamar mandi aja nggak?" "Kenapa?" tanya Juna tak peka, sambil membuka kancing kemeja
Scene 70
Mawar menangis tersedu-sedu, pagi ini Jasmine kejang-kejang. Yang membuat Mawar sendiri tak paham, k
Scene 71
Dalam sebulan terakhir, siang ini tidur terindah dan ternynyak yang Mawar rasakan. Setiap malam ia t
Scene 72
Kemoterapi itu menyakitkann. Mawar melihat dengan mata kepalanya sendiri dan ia juga berjuang bersam
Scene 73
Hari ini, Jasmine cerewet sekali. Walau bicaranya sudah tak jelas, tak ia ingin sekali menceritakan
Scene 74
Gemuruh langit menunjukan kekuasannya. Alam sedang berkuasa sekarang. Dan Mawar bersyukur keadaan me
ENDING
Flashback. Tangisan Mawar menginvasi yang lainnya, yang sedang tertidur dan semuanya langsung berlar
mantap
13/01/2023
0mantap
09/10/2022
0Waw sangat bagus
27/05/2022
0oke
13/05/2022
0kazdefc
07/05/2022
0juxixi
07/05/2022
0best
06/05/2022
0cepet cepet selesai , karna seru loh
24/04/2022
0Maaf autor aku kecewa sama cerita nih Kenapa Ini ending ya Malah si juna dan mawar... Bisa bisaanya cerita nih bikin gue pusing dari amal baca si Ceri peran utama eh dah Si Mawar yg dari awal di perhatikan juna 😳dan sekarang Nasib Cery mengenaskan ending pun Mati akhirnya juna&mawar haduh dari awal gue bingung 😏 harusnya gantu judul ... judul rose Mawar ..baru kali nih kecewa baca novel.. Bahkan baca pun baru bab 10 udah gak di lanjutin sorry autor😭 Sangat membagongkan gak baik buat jantung
24/03/2022
0Awesome
21/03/2022
0