ฉลาก:
• Kecantikan
• Detail
• Drama

Arjuna & Julia sama-sama memiliki nasib yang sama dalam masalah keluarga. Mereka sama-sama kehilangan orang yang tersayang ketika usia mereka masih belia. Namun perbedaan finansial membuat mereka tumbuh dengan cara yang berbeda. Arjuna yang memiliki segalanya selalu bersikap bengis dan kejam, terutama kepada Julia. Sedangkan Julia yang hanya pegawai biasa harus berjuang mati-matian untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Awal mulanya mereka dipertemukan dalam keadaan yang kurang baik. Namun setelah mengetahui kalau ternyata Julia adalah seseorang yang selama ini ia cari, Arjuna mulai bersikap baik. Namun Julia tetap berpegang prinsip untuk tidak akan bergantung dan berhubungan lagi dengan Arjuna. Tetapi Arjuna berhasil mengikatnya dalam suatu pernikahan yang sakral. Dan perlakuannya pada Julia berubah 180 derajat setelah lelaki itu menjadikan Julia sebagai istrinya.

อัปเดตล่าสุด

คำแนะนำของบรรณาธิการ

เขาจ้างผมเป็นเมีย

โซดาหวาน

บ้านหลังนี้มี​คุณ​ผี​สุด​หล่อ

ม้ามีปีก

โซ่สายใยหวนใจรัก

ปลายฟ้า

หญิงหม้ายบ้านสือ

กะรัต

Say You Love Me

zoshiere

สราญรมย์สราญใจ แม้ตายมิพรากจาก (ภาคต่อจอมใจจอมมาร)

หลี่หง

คำแนะนำ

ชายาองค์รัชทายาทโจวอี้เฟย

ทีปสิขา

ลิขิตรักในกรงแค้น

ทีปสิขา

หิมะเคียงตะวัน

พยัคฆ์ขาว

ดวงใจน้ำแข็ง

monsita

ยอดดวงใจเทพบุตรร้อยเล่ห์ (ซีรีย์ลำดับที่ 2)

วนาลักษณ์

เพียงรักที่ปรารถนา

Mamaya Writer

เหตุเกิดเพราะแสงจันทร์

สิรินดา

เหยี่ยวสาวทะเลทราย

ธัญญา

พรหมพิศวาส

วนาลักษณ์

เคลียร์นะเฮีย! เป็นเมียผมนะ

โดราบงบง

หนังสือแสดงความคิดเห็น (68)แสดงความคิดเห็นของคุณในแอพ

• 
  PaculbaJames

  maganda

  15d

    0
• Cpg Inol

  bagus

  22/07

    0
• letelaymarlina

  maniso

  21/07

    0
• 
  LaisaFisra harjun

  sangattttttttt bgusssss

  13/05

    0
• 
  El_naRifan

  🔥🔥🔥

  15/04

    0
• 
  EchiYesi

  bagisy

  25/03

    0
• 
  rahmanbeny

  ok mantab

  10/03

    0
• 
  JulianaVicky

  berhasil

  10/02

    0
• 
  MarsamoloMae

  Good

  03/02

    0
• 
  idk

  03/12

    0

• ทั้งหมด: 45

• 1. Beban.

  Arjuna mencengkram kemudi mobilnya dengan erat. Rahangnya mengeras. Pintu mobilnya dibukanya dengan

• 2. Bahaya.

  Julia melebarkan bola matanya syok. Memandang dua manusia yang sedang melakukan aksi mesum itu di ru

• 3. Ibu.

  "Di mana adikku, Ma?" Arjuna menatap Lauren, mamanya yang baru saja muncul dari dapur sambil sibuk m

• 4. Titik Terang.

  Arjuna menyesap gelas vodka itu hingga tandas. Pikirannya kembali melayang pada kejadian tadi pagi.

• 5. Fakta.

  "Aku di mana?!" Julia berteriak marah ketika seorang lelaki asing berkemeja putih datang memasuki ka

• 6. Terkejut.

  "Mama benar-benar keterlaluan!" Arjuna berteriak marah dengan suara yang terdengar nyaring.
  "Apa maks

• 7. Meminta Maaf.

  Dua minggu berlalu dengan cepat. Selama itu pula Arjuna tidak pernah lagi melihat batang hidung Juli

• 8. Rasa Bersalah.

  Arjuna menatap langit-langit kamar. Matanya memang terpejam, tapi pikirannya melayang entah ke mana.

• 9. Ke Khawatiran Orang Tua.

  Cuaca sore hari ini sangat cerah. Tetapi tak secerah hati perempuan yang berkali-kali dirundung masa

• 10. Pingsan.

  Pukul sembilan pagi.
  Seharusnya Arjuna masih berada di kantor. Berkutat dengan beberapa dokumen penti

• 11. Aroma Makanan.

  Dua mangkuk mie ayam beserta dua gelas es teh tersaji di atas meja. Arjuna mencicipi bagiannya tanpa

• 12. Tamu Tak Diundang.

  Julia berjalan was-was menuju pintu ketika mendengar seseorang mengetuk pintu dengan brutal. Padahal

• 13. Perebutan.

  Hari Minggu pagi, Arjuna kembali berkunjung ke rumah Julia untuk yang kesekian kalinya. Ia juga mene

• 14. Rentenir.

  "Kita harus cepat-cepat menikah Julia." 
  "Aku belum siap." 
  "Kapan kamu siap?"
  Julia menarik nafas panj

• 15. Rumah Kontrak Milik Arjuna.

  Pukul 6 pagi. 
  "Kak, lihat buku teks biologiku nggak?" tanya Vino. Wajah Vino menyembul dari balik pi

• 16. Kecurigaan Vino.

  Hari ini pertama kalinya Julia bekerja di toko Dewa. Pagi sekali Julia sudah sangat sibuk. Julia mul

• 17. Terungkap.

  Seorang perempuan berjas putih tampak berjalan anggun dengan pandangan lurus ke depan. Rambutnya pen

• 18. Kepedulian.

  "Dewa, aku masih penasaran sama kamu. Apa yang udah ngebuat kamu menerima dia jadi karyawan kamu?" C

• 19. Ribut.

  "Bagaimana keadaan Papa?” tanya lelaki itu seraya duduk di hadapan lelaki yang lebih berumur. 
  "Aku b

• 20. Hati Yang Sungguh-Sungguh.

  Besoknya. Arjuna memastikan kalau Julia akan baik-baik saja setelah jejaknya menghilang di balik eta

• 21. Terima.

  "Masuk!"
  Arjuna menatap sahabatnya, Ruben masuk dengan wajah semringah. Arjuna sudah bisa menebak apa

• 22. Suami Istri.

  Kamar berukuran sedang itu setengah dari isinya telah dikemas rapi dalam kotak dus. Tinggal beberapa

• 23. Tugas Rumah.

  "Bangun!" 
  "Hmmm …."
  Julia semakin mengeratkan pelukan pada gulingnya yang beraroma tubuh Arjuna. Pere

• 24. Cemburu.

  Julia pov
  Seperti rutinitas sebelumnya. Aku harus bangun pagi, menyiapkan ini itu, lalu menyelesaikan

• 25. Sebuah Rasa.

  Gerimis pagi hari menjelang fajar yang menerbangkan udara dingin membuat siapa saja tidak rela untuk

• 26. Arjuna Demam.

  "Kamu kenapa? Tidak enak badan?" Julia berjalan cepat menghampiri Arjuna yang tengah terbaring lemas

• 27. Kue Di Dapur.

  Beberapa hari kemudian. Berolahraga adalah hobi sekaligus rutinitas rutin Arjuna. Ia juga memiliki h

• 28. Arjuna Mabuk.

  Julia pov. 
  Siang itu suasana di dapur cukup riuh. Aku dan Mbak Yasmin tengah sibuk menimbang beberap

• 29. Terbangun.

  Arjuna mengerjapkan matanya perlahan. Ketika matanya terbuka dengan sempurna, hal yang pertama ia li

• 30. Sabar Arjuna.

  "Mana barang yang mau kamu bawa?" tanya Arjuna setelah mengikuti Julia pergi ke dapur. Ia berhenti b

• 31. Masih Sakit.

  "Kamu lagi buat apa?" Arjuna meletakkan bungkusan plastik belanjaannya di atas meja. Ia berjalan men

• 32. Mengajak Arjuna untuk menjenguk mama.

  "Papa …. Kok, pagi-pagi sekali Papa sudah datang kemari?" Julia menemui Ridwan setelah diberi tahu Y

• 33. Membujuk.

  Julia dan Ridwan berjalan beriringan di koridor rumah sakit. Mereka berjalan dengan cepat, namun buk

• 34. Menghitung Waktu

  Arjuna membuka matanya pelan. Lampu kamar yang terbilang redup sudah cukup mampu untuk membuat matan

• 35. Kepergian Mama.

  Besoknya. Langkah kaki riang Julia terasa ringan. Ia membawa beberapa jenis makanan ringan, berjaga-

• 36. Selalu Saja Ribut.

  Beberapa hari kemudian. Setelah mereka berdua selesai makan camilan yang dibuat Julia, keduanya pun

• 37. Jalan-jalan.

  Seperti rencana awal yang telah ditetapkannya kemarin. Hari ini Julia berniat untuk pergi ke rumah p

• 38. Promosi Kue.

  Beberapa hari berlalu. Menjelang istirahat di kantor. Arjuna terlihat sibuk dengan ponsel pintarnya.

• 39. Malam Menuju Pagi.

  Pukul 10 malam. Julia menarik selimutnya dan bersiap-siap untuk segera tidur. Arjuna yang berada di

• 40. Belanja Keperluan Bayi.

  Julia mengerang.
  Ia melepaskan pelukan suaminya. Namun pelukan itu tak mau terlepas. Semakin erat. Ia

• 41. Curhat.

  Julia Pov. 
  Seperti hari-hari sebelumnya. Hari ini aku berangkat bekerja dihantar oleh suamiku, Arjun

• 42. Operasi Caesar.

  Arjuna berjalan cepat mengikuti perawat yang sudah mendorong istrinya di atas brankar rumah sakit un

• 43. Menunggu.

  Jantung Arjuna berdegup kencang, rasa cemas dan khawatir mewarnai wajahnya. Ia duduk di kursi tunggu

• 44. Pulang.

  Arjuna dan Julia menyambut sang buah hati dengan penuh rasa haru dan bahagia. Sejak kepulangan Julia

• 45. Tamat.

  Bonus. 
  Arjuna dan Julia adalah pasangan suami istri yang bahagia. Delapan bulan setelah pernikahan m