ทั้งหมด : 35บทที่ 1 Mereka Bilang Aku Akan Mati
“Jangan bercanda!” Aku membanting hasil pemeriksaan ke atas meja. Ini pasti ada kesalahan di dalamny
readmore บทที่ 2 Jika Aku Harus Meninggalkan Ibuku Sendiri
Darah. Tidak mungkin aku salah lihat dengan yang bercampur dengan feses di dalam toilet duduk. Apa m
readmore บทที่ 3 Sama Saja
“Kamu mau ke mana, Sur?” Aku berhenti di pintu, berbalik untuk menghadap Mami. Mami masih menggunakan
readmore บทที่ 4 Titik Jatuh
Nesya tertawa sangat keras. Seluruh tubuhnya terguncang. Aku ingin sekali mencekiknya sampai mati. “
readmore บทที่ 5 Terima Saja Uluran Tanganku
Aku bangun pukul 3 pagi lagi. Aneh, sungguh. Seolah alarm tubuhku sudah tidak lagi berfungsi dengan
readmore บทที่ 6 Bangkit
Tangis Mami pecah saat Jingga mengantarku sampai rumah. Wanita yang melahirkanku itu langsung mengha
readmore บทที่ 7 Percayalah Untuk Sembuh
Aku membaca sekali lagi tentang efek samping obat yang rencanakan akan digunakan Dokter untukku. Ban
readmore บทที่ 8 Aku Tidak Lagi Mencintaimu, Nesya
“Mi, ini makanan dari siapa?” Aku melihat ada bubur ayam di atas meja, masih terbungkus kantong plas
readmore บทที่ 9 Dua Wanita
Aku terjebak. Situasi ini sangat membinggungkan dan canggung. Apa-apaan dua gadis yang saling meloto
readmore บทที่ 10 Karena Jingga Untuk Surya
“Untuk pengobatan awal kita akan melakukan kemoterapi untuk mengecilkan ukuran kanker yang ada. Itu
readmore บทที่ 11 Apapun Katamu
“Kamu mundur dari pengobatan?” Jingga hampir menangis menatapku. “Ya.” Aku menjawab dengan singkat sa
readmore บทที่ 12 Rival
Selang infus berisi obat kemo sudah terpasang di tanganku. Tidak ada siapapun di sekitarku yang bena
readmore บทที่ 13 Jodoh
“Aku sama sekali tidak takut.” Aku mengatakan itu sebab wajah cantik Jingga begitu pucat duduk di ha
readmore บทที่ 14 Hati Jingga
Hatiku semakin remuk. Setiap kali operator telepon menjawab dengan lantang di dalam jaringan. Nomor
readmore บทที่ 15 Merindukanmu Begitu Menyakitkan
Kepalaku berdenyut sangat parah. Kenapa? Apakah lagi-lagi karena efek kemoterapi? Aku berharap mati
readmore บทที่ 16 Persiapan
Aku senang Jingga datang. Walau aku tahu kalau ia tidak lagi seantusias sebelumnya saat bertemu deng
readmore บทที่ 17 Kabar Dari Laila
Mami belum kembali juga dari ruang Dokter. Saat kembali mengurus surat keluar dari rumah sakit dan m
readmore บทที่ 18 Menuntut Kebenaran
“Jingga!” Aku menunggu. Masih belum ada respon. Sudah sekitar beberapa 15 menit aku berdiri di depan
readmore บทที่ 19 Maaf Untukmu
“Kamu sudah tahu jawabannya.” Jingga menunduk memandang lantai. Aku memejamkan mata sangat kesal. Sud
readmore บทที่ 20 Menikmati Waktu Terakhir
“Bukannya aku sudah bilang padamu?” Nesya duduk canggung di kursi tamu. Kadang-kadang ia memeiringkan
readmore บทที่ 21 Melamar Jingga
Aku memejamkan mata setelah menatap bayangan sendiri di cermin. Jangan menyesal, lakukan sekarang. S
readmore บทที่ 22 Marry Me
“Sur, ada yang datang.” Aku sama sekali tidak peduli dengan siapa yang datang. Aku tidak bersemangat.
readmore บทที่ 23 Waktu yang Tersisa
“Jingga kenapa?” Aku bahkan belum sampai ke depan Arman dan sudah menggajukan pertanyaan. Sebenarnya,
readmore บทที่ 24 Ibu Jingga
Ada Ibu Jingga di rumah. Perempuan yang melahirkan gadis yang amat kucintai menangis saat aku pulang
readmore บทที่ 25 Aryo
“Aku tidak mau ke rumah sakit.” Jingga menggeleng berkali-kali sambil mengumamkan hal itu di kursi b
readmore บทที่ 26 Pernikahan Impian
Apa yang akan kau pilih, mendengarkan kata-kata orang yang kamu kasihi tentang cinta pertamanya atau
readmore บทที่ 27 Menikahlah dengan Saudariku
Orang-orang yang berlalu lalang di depanku hanya seperti bayangan hitam putih tanpa suara. Tidak ada
readmore บทที่ 28 Menantu Mami
“Sur, biar kami yang urus semua ini. Kamu kembali saja.” Ibu Jingga menahanku saat akan ikut naik ke
readmore บทที่ 29 Hadiah dari Jingga
“Tidakkah roti buatan Mami sangat lezat, Sya?” Mami menyodorkan roti bakar tanpa cacat pada Nesya ya
readmore บทที่ 30 Jingga yang Datang Berupa Kenangan
Weiiii! Sorakan keras itu mengiringi langkahku saat masuk ke kelab malam yang biasa kudatangi. Aku me
readmore บทที่ 31 Surat dari Jingga
2 Desember 2019 Ternyata aku memang tidak bisa menikah dengan Aryo. Hati ini telah menolak dengan ker
readmore บทที่ 32 Surat dari Jingga (2)
Malam ini aku tidak ke kelab. Mami atau pun Nesya sama sekali tidak terlihat saat aku sampai di ruma
readmore บทที่ 33 Berdamai dengan Hati
Aryo yang menyambut kami di ruang UGD. Bukan karena ia sedang dalam tugas jaga. Namun, ia kebetulan
readmore บทที่ 34 Berusaha Meminta Maaf (1)
Bunga di dalam pangkuanku sangat cantik. Sengaja kupesan pagi ini secara khusus di toko bunga langan
readmore บทที่ 35 Epilog (Akhir)
Aku terpana melihat banyak berkas di atas meja. Kupikir libur dalam waktu lama untuk pengobatan juga
readmore
bagus dan seru enak nanti aku sebarkan ke tiktok seru
17/08
0keren banget
19/07
0mantap
16/07
0good novel
04/07
0Bagus terharu juga👍
04/07
0iioooo
24/06
0keren
05/06
0bagus
19/05
0seru banget
26/04
0GUD
12/02
0