ทั้งหมด : 19P 200 J Bab 1 Wanita Penghibur
P200J 1 "Tuan, itu sudah harga yang pantas. Barang dijamin mulus, masih segelan." Mami Erna memperlih
readmore P 200 J Bab 2
Aku langsung menoleh, saat pintu terbuka, seorang pria muda masuk, kenapa tak seperti yang Jenny cer
readmore P 200 J Bab 3
"Aku ada ide," ucapku padanya. Aku bangun dari dudukku, dan mulai memutari kamar, sial tak ada satupu
readmore P 200 J Bab 4
Zanna, bersiaplah sayang. Bersahabatlah dengan takdirmu nikmati surga duniamu. Dengan begitu kau tak
readmore P 200 J Bab 5
Kamu suka?" Bisiknya disela tautannya. Nafasnya mulai memburu, senyum terulas saat menyadari aku tel
readmore P 200 J Bab 6
Dia sengaja tak menyapaku, pura-pura tak mengenalku. Kenapa ada perih dalam hatiku. Apa juga alasank
readmore P 200 J Bab 7
Mengetahui aku datang bulan, Mami Erna mengomeliku, karena aku juga baru saja diberi libur. Dia mera
readmore P 200 J Bab 8
Hasrat sudah terpetik, semua sudah dimulai, dan harus ada penyelesaian dalam permainan ini. Ketika s
readmore P 200 J Bab 9
"Aku ingin memberikannya padamu, aku ingin kamu yang melakukannya," ucapku. Bara menatapku, aku sadar
readmore P 200 J Bab 10
"Maafkan aku tak bisa membantumu lagi." "Kalau begitu, lakukan malam ini. Aku tak ingin orang lain ya
readmore P 200 J Bab 11
"Lihat aku!" ucap Bara kemudian mengangkat wajahku, dengan ibu jarinya dia mengusap pipi basahku. "T
readmore P 200 J Bab 12
"Kamu sudah makan?" tanya Kenzi padaku, pria mudah itu mendekat dan berdiri di depanku. "Aku tidak la
readmore P 200 J Bab 13
Aku semakin berjalan mendekat, Kenzi juga semakin mundur, langkah nya terhenti, tertahan tembok di b
readmore P 200 J Bab 14
"Apa perlu aku menjawabnya?" Kenzi menggelengkan kepala, dia kembali memelukku, mendekapku erat. Kam
readmore P 200 J Bab 15
Mungkin seperti inilah rasanya jatuh cinta, tak mengenal tempat dan waktu untuk bercumbu, dunia seak
readmore P 200 J Bab 16
Part 15 Kenzi menaut lembut bibirku, aku membalasnya. Kami sudah siap terbang lagi … dan lagi … Aku ke
readmore P 200 J Bab 17
Sepertinya Bara tau alamat rumahku dari Pak Rahman, tapi untuk apa dia melakukan semua ini. Bahkan s
readmore P 200 J Bab 18
"Ken …." Aku dan Kenzi bersamaan menoleh ke arah suara. Seorang pria muda berdiri di depan meja. Ken
readmore P 200 J Bab 19
Sebuah pelukan dan ciuman hangat mengawali pagi ini, bagai sebuah booster untuk menjalani aktivitas
readmore
alurnya bagus
15d
0bagus ceritanya
15d
0aku senang sekali bisa membaca banyak hal hebat
25d
0cerita yang menarik
17/08
05000
12/08
0menarik
10/08
0luar biasa
04/08
0terima kasih
27/07
0🙏👍👍👍
26/07
0👍🏻👍🏻👍🏻
24/07
0