ฉลาก:
• Keluarga
• Cinta yang menyakitkan
• Pornografi
• Kehamilan

Takisha, seorang gadis berusia 23 tahun yang telah memilili seorang anak dari kesalahan masa lalunya. Ia mencoba menjalani hari dengan mengubur masa lalunya untuk meraih masa depan. Setelah ia berhasil bangkit, datang seorang pria yang menawarkan cintanya. Namun, keluarga sang pria menolak dengan keraa pernikanan mereka setelah mengetahui status Takhisa. mampukah Takisha memperjuangkan cinta sejatinya?

อัปเดตล่าสุด

คำแนะนำของบรรณาธิการ

ร่ายรักกับดักใจ

วนาลักษณ์

หัวใจบ่มรัก

ไหมขวัญ

ลิขิตรักในกรงแค้น

ทีปสิขา

ชายาองค์รัชทายาทโจวอี้เฟย

ทีปสิขา

สะใภ้ขัดดอก

กนกรส

เคลียร์นะเฮีย! เป็นเมียผมนะ

โดราบงบง

คำแนะนำ

ชายาองค์รัชทายาทโจวอี้เฟย

ทีปสิขา

น้ำผึ้งในรอยทราย

วนาลักษณ์

บ้านหลังนี้มี​คุณ​ผี​สุด​หล่อ

ม้ามีปีก

ณ​ กาลเวลา

ม้ามีปีก

เพียงรักที่ปรารถนา

Mamaya Writer

จำเลยรักบ่วงดวงใจ

วรดร

สะใภ้ขัดดอก

กนกรส

หญิงหม้ายบ้านสือ

กะรัต

บัลลังก์เสน่หา

กะรัต

ระบบพารวย

ต้าเหลียง

หนังสือแสดงความคิดเห็น (112)แสดงความคิดเห็นของคุณในแอพ

• sangat bagus

  19d

    0
• 
  HasminaNur

  cerita a bgus bgt,,,terharu bgt n ccok lah

  23d

    0
• 
  YarabiBimbi

  keren

  31/07

    0
• PakaiAdek

  seru dan juga bagus

  28/07

    0
• IndutIndut

  good

  19/07

    0
• 
  RendraNa

  AKU SANGAT SUKA DENGAN INI

  09/07

    0
• 
  BanjarHarly

  cerita nya bagus dan senang dibaca

  06/07

    0
• 
  Fathona

  bgus

  22/06

    0
• 
  lpkejohn

  Joss gandos

  19/06

    0
• 
  Wahyu Zulfianto

  semoga lancar urusan

  18/06

    0

• ทั้งหมด: 38

• Part 1 Fitnah Guna-guna

  Part 1
  Aku sadar, statusku sebagai seorang gadis yang telah memiliki anak akan menjadi pertimbangan b

• Part 2 Minta Tanggung Jawab

  Part 2
  Namaku Takisha Ananda Tahir, diusia 23 tahun telah memiliki seorang anak berumur empat tahun.

• Part 3 Diusir dari Rumah

  Part 3
  Semakin hari keadaanku semakin parah. Tak ada makanan yang bisa masuk ke perutku. Rasa mual da

• Part 4 Diusir Warga

  Part 4
  Cahaya dari lampu mobil itu sangat menyilaukan mata ini. Berjalan dengan kecepatan yang cukup

• Part 5 Melahirkan di Kamar Mandi

  Part 5
  “Saya mendapat laporan dari ibu-ibu ini, katanya Ustadzah Dewi menampung perempuan yang hamil

• Part 6 Diusir Lagi

  Part 6
  Gegas aku mengangkat bayi tersebut dan membasuhnya dengan air. Namun, tali yang ada di pusat

• Part 7 Berusaha Bangkit

  Part 7
  Aku, Mbak Dewi, dan Mbak Steffy yang baru saja selesai memakaikan kain di tubuh bayi mungil it

• Part 8 Permintaan Ta'aruf

  Part 8
  Aku terdiam mematung sambil memandangi sosok wanita yang mengenakan gamis hijau dan hijab sena

• Part 9 Datangnya Cinta

  Part 9
  “Maksudnya, saya mau mengajak ukhty taaruf,” ucapnya sambil menunduk dan sukses membuat mataku

• Part 10 Kembali Pulang

  Part 10
  “Kenapa, Mas? Tadi katanya mau pamit,” tanyaku saat kulihat ia tak juga beranjak dari tempatn

• Part 11 Penghinaan Calon Mertua

  sePart 11
  "Kamu pikir semudah itu meminta maaf padaku!" Suara berat itu membuat nyaliku ciut seketika

• Part 12 Hinaan Dari Ipar

  Part 12
  “Jadi, ini anak haram?” Nada suaranya meningkat lagi.
  Seketika aku berdiri saat ia menyebut Ra

• Part 13 Dia Pergi

  Part 13
  “Mau nyogok, kok, pake gamis murahan gitu,” celetuk Mbak Mala sinis.
  Mataku melebar saat mende

• Part 14 Fitnah yang Kejam

  Part 14
  “Rayya ada apa, Nak?” ucapku khawatir. Aku terkejut saat melihat Rayya menangis di depan pint

• Part 15 Lamaran

  Part 15
  Aku menjalani aktivitas seperti biasa. Tak lagi kuhiraukan masalah Mas Fikhi yang hendak di r

• Part 16 Hasutan Ipar

  Part 16
  “Kisha pasti akan sibuk ngurusin ayahnya yang penyakitan itu, jadinya si Fikhi dicuekin,” jaw

• Part 17 Terbukanya Rahasia Bunda

  Part 17
  ‘Fikhi, lebih baik kamu pikirkan lagi pernikahan ini. Sebelum semuanya terlanjur. Tinggalkan

• Part 18 Kepergian Ayah

  Part 18
  “Sebenarnya Takisha bukan anak Mas Suryadi, ia anak yang dikandung sebelum menikah dengan Mas

• Part 19 Tentang Takisha

  Part 19
  Aku terbangun saat ada yang memanggil dan menyentuh pipi ini. Perlahan mataku terbuka bayang

• Part 20 Garis Dua

  Part 20
  “Pasti karena Kisha selalu membuatkan kopi dengan gula yang banyak,” celetuk Mbak Mala yang s

• Godaan orang ketiga

  Part 21
  Rayya begitu bahagia saat mendengar berita kehamilanku. Gadis yang sekarang sudah duduk di ke

• Dia

  Hatiku panas menyaksikan adegan kemesraan mereka. Mata ini pun ikut panas, genangan bening siap turu

• Dia datang lagi

  Part 23
  “Kisha? Kamu Kisha, kan?” Aku terkejut saat suara yang tak asing itu menyapa.
  Kutegakkan kepal

• Lagi-lagi Dia

  Part 24
  "Halah, kayak nggak pernah hamil aja. Mentang-mentang sekarang hamilnya punya suami," ucapnya

• Operasi

  Part 25
  Aku berteriak histeris menahan sakit yang teramat sangat. Tampak Mas Fikhi berlari mendekatik

• Dia lagi

  Part 26
  “Melahirkan dengan operasi itu tanda ibu malas. Bukan ibu yang sempurna,” kembali Mbak Mala m

• Anakku

  Part 27
  “Kisha!” Suara yang kubenci dan berusaha dihindari memanggil nama ini.
  Gegas kukunci pintu kam

• Rayya

  Part 28
  “Hei, Kisha! Kau sudah punya anak kembar. Nanti pun kau masih bisa punya anak lagi, sedangkan

• Lupus

  Part 29
  Rayya hanya diam dan terus menatapku. Mataku menyipit memperhatikannya. Ada yang aneh dari ta

• Pulang Dari Rumah Sakit

  Part 30
  “Dek, aku kan bukan ayahnya,” bisik Mas Fikhi pelan.
  Aku tersentak mendengar jawaban Mas Fikhi

• Fitnah Lagi

  Part 31
  Kesehatan Rayya sudah semakin membaik. Hari ini ia sudah kembali bersekolah. Semua yang dianj

• Fitnah

  Part 32
  “Aku heran. Kenapa Mas mati-matian membela perempuan itu. Atau jangan-jangan Mas sendiri yang

• Fakta Terungkap

  Part 33
  “Fikhi! Kau harus bertanggung jawab dengan hamilnya Nani. Kalau tidak, aku akan melaporkanmu

• Rayya Diculik

  Part 34
  Lama perempuan itu terdiam. Tampaknya ia sedang menimbang ucapan Mas Furqon. Jelas ia tahu ba

• Meninggalnya Papa Mertua

  Part 35
  “Kata gurunya tadi, ada yang jemput Rayya sebelum jam pelajaran selesai. Katanya Oomnya Rayya

• Penculik Rayya

  Part 36
  Papa pulang ke Rahmatullah,” ucap Mas Fikhi yang kemudian terdengar isakannya.
  Tubuhku lemas m

• Rayyaku

  Part 37
  Aku bersandar di dinding rumah tak mampu lagi mencegah suamiku berbuat anarkis. Bayangan anak

• Maaf untuknya

  Part 38
  Kupeluk erat tubuh mungil yang sedang tertidur. Ia hanya diam bergeming. Kucium setiap sudut