ทั้งหมด : 80Bab 1: Awal Kisah
Aku seorang janda yang memiliki penampilan modis dan hidup bergelimang harta. Orang-orang pasti iri
readmore Bab 2: Rumah Mewah
Awal Maret 2013 Aku berdiri di bawah pohon Trembesi di kuburan China. Sudah puluhan tahun tempat ini
readmore bab 3: Kemesraan di Kolam Renang
"Kenapa kau tegang begitu?" bisik Pak Hendrik. Aroma daun mint dari napasnya membelai wajahku. Pria i
readmore Bab 4: Roni Ingin Kembali
Menjelang subuh aku tiba di rumah. Dari makam China tempat Marzuki menurunkan, aku naik ojek sampai
readmore Bab 5 : Perjanjian
"Bangun, Mak. Emak kenapa?" Aku menggoyang tubuh ibu. Namun, dia diam saja dengan mata terpejam. Aku
readmore Bab 6 : Key Mulai Dekat Lagi Dengan Ayahnya
Tiba di rumah sakit, Emak dibawa ke ruang gawat darurat. Dokter memeriksa kadar gulanya, tekanan dar
readmore Bab 7 : Tambang Emas yang Lepas
Ketika aku memasuki kamarnya, Hendrik sedang berdiri di depan jendela. Pria itu mengamati taman dan
readmore Bab 8 : Hendrik Datang
Ibuku tidak tertolong. Ketika aku tiba di rumah sakit semalam, beliau sudah menghembuskan napas tera
readmore Bab 9 : Kejutan di Kamar Norma
Awal April 2013 Aku tidak menyangka ternyata Hendrik sangat menyukai anak-anak. Selama beberapa hari
readmore Bab 10 : Ketulusan Hendrik
Melihatku ada di tempat itu, Norma juga terkejut sehingga ia langsung menghentikan aktivitasnya. "Key
readmore Bab 11 : Norma Kembali Berulah
Sudah seminggu berlalu sejak kejadian di kamar Norma. Setelah hari itu tidak ada interaksi antara ka
readmore Bab 12 : Perpisahanku Dengan Key
Ketika aku keluar kamar, kebetulan Norma sedang menuruni tangga. Kupercepat langkah menuju padanya. "
readmore Bab 13 : Amarah Hendrik
Sejak pulang dari rumah Roni, aku mengurung diri di kamar. Semua kenangan bersama Key yang berkeleba
readmore Bab 14 : Tanda Merah di Leher Key
Hari ini waktuku menjenguk Key. Marzuki tidak bisa mengantar karena Hendrik menugaskannya ke luar ko
readmore Bab 15 : Aku Hamil
Mendung mengepung dari segala penjuru saat aku pulang dari kontrakan Roni. Ingin tinggal lebih lama
readmore Bab 17 : Norma Iseng
Sebelum Hendrik bangun, aku sudah rapi dengan long dress berbahan sifon. Rambut yang hitam dan berge
readmore Bab 17 : Gara-Gara Ulat Bulu
Ketika Hendrik pulang kerja, aku sudah berhenti bolak-balik ke kamar mandi. Namun, perutku masih mul
readmore Bab 18 : Hujan Badai
"Sayang, please ... jangan ajak aku ke luar negeri. Aku tidak mau pisah dengan Keynara. Dia putriku
readmore Bab 19 : Over Protective
"Siapa itu, Til? Kok berhenti di depan rumah emakmu?" tanya Yu Marsiyah. Ia keluar rumah. Mungkin me
readmore Bab 20 : Ketika Key Tahu Semuanya
Kala baru selesai dandan, Ani memberi tahu kalau ada yang mencariku. Dari ciri-ciri yang Ani sebutka
readmore Bab 21 : Pembalasan Hendrik
Aku menunggu Hendrik di depan pintu utama dengan amarah yang membara. Aku akan menuntut pada pria it
readmore Bab 22 : Key di Atas Panggung
Hendrik mengajakku ke kontrakan Roni. Kali ini, ia menyetir sendiri. Sepanjang jalan ia meyakinkan d
readmore Bab 23 : Keynara Hilang
Saat aku membuka mata pada pagi hari, Hendrik sudah duduk di sampingku. Pria yang memakai kemeja abu
readmore Bab 24 : HP Baru Untuk Key
Hendrik mendekap erat. Ia menuntunku berjalan menuju mobil. Tubuh ini rasanya lemas tak ada tenaga.
readmore Bab 25 : Goncangan Pertama
Awal Juni 2013 Sudah satu minggu aku dan Hendrik tinggal di Paramaribo, negara Suriname. Letaknya di
readmore Bab 26 : Kedatangan Keluarga Hendrik
Ketika mataku terbuka, wajah Edward yang pertama terlihat. Aku langsung ingat kecelakaan yang tadi m
readmore Bab 27 : Tiba-Tiba Jadi Pembantu
Norma Wilhelmina berjalan mendekat. Lalu, "Namanya Kantil. Dia pelayannya Hendrik dari Indonesia." Wa
readmore Bab 28 : Bagai Berdiri di Atas Duri
Semalam sejak masuk ke kamar pembantu yang sempit ini aku tidak ke luar sama sekali. Sengaja pintu k
readmore Bab 29 : Barang Bukti
"Bu, saya sudah sangat telat menjemput Bapak Lohia dan keluarga. Harusnya pukul delapan, tapi ini su
readmore Bab 30 : Cari Cara Mengusir Norma
Begitu ke luar dari kamar Norma, aku langsung menuju pintu belakang. Sarung tangan ini harus segera
readmore Bab 31 : Penuh Kemenangan
Benar kata Hendrik, orang tuanya seperti tidak terlalu peduli dengan keadaan Hendrik. Sudah tiga jam
readmore Bab 32 : Kedamaian Jangan Berlalu
10 Agustus 2013 Sudah lebih dari dua bulan kami tinggal di negara ini. Keadaan Hendrik cukup baik. Me
readmore Bab : Key Mulai Membantah
Pertengahan Januari 2014 Sudah sejak semalam aku merasakan kontraksi. Tadi pagi-pagi sekali Hendrik m
readmore Bab 34 : Key Condong Pada Hendrik
Sampai keesokan harinya Key masih tidak mau mengangkat telepon dariku atau membalas pesan. Apa dia s
readmore Bab 35 : Dikecoh Oleh Key
Aku tidak menyangka Key kembali menjadi anak yang manis sejak ditelepon oleh Hendrik beberapa hari y
readmore Bab 36 : Kenyataan Tentang Louis
Pagi itu aku dan Hendrik sedang menikmati sarapan. Seperti biasa, menu favorit priaku ini adalah rot
readmore Bab 37 : Key Mulai Terkenal
Sudah lama aku tidak menghubungi Key. Tak dapat dipungkiri jika waktuku kini lebih banyak untuk Loui
readmore Bab 38 : Peristiwa Yang Kusesali Selamanya
Semenjak kubelikan Key mobil Pajero seharga dua ratus juta, keluhan-keluhan tidak lagi kudengar baik
readmore Bab 39 : Putus Komunikasi
Masa terapi Louis sudah selesai. Ia sudah pulang dan sehat lagi seperti biasa. Bahkan bayi itu kini
readmore Bab 40 : Kabar Duka
Februari 2018 Sejak pagi firasatku tidak enak. Ingin menyuapi Louis, eh yang kupegang malah sapu. Pad
readmore Bab 41 : Menangisi Kayu yang Telah Jadi Abu
Suasana seperti lima tahun lalu kala Emak meninggal kembali terasa. Semua kenalan datang untuk berbe
readmore Bab 42 : Mencari Kebenaran
"Nggak mungkin Zuki pelakunya. Ini pasti rekayasa. Tapi, siapa dalangnya? Apa Norma punya musuh yang
readmore Bab 43 : Norma Dibawa Ke Rumah Sakit JIwa
"Saya tidak membunuhnya. Delvis mati karena keteledorannya sendiri," kata Norma. "Tapi, ada beberapa
readmore Bab 44 : Memulai Hidup yang Baru
Apa yang dikatakan Hendrik benar. Tidak lama setelah Roni dimintai keterangan, polisi langsung menet
readmore Bab 45 : Masa Lalu Hendrik dan Norma
Malam ini tidurku tidak nyenyak. Tiba-tiba aku teringat perkataan Norma kala Hendrik menemuinya di v
readmore Bab 46 : Datangnya Jalang Lain
Semenjak Norma di rumah sakit jiwa, aku hanya tinggal bertiga dengan Louis dan Hendrik. Rumah mewah
readmore Bab 47 : Apakah Hendrik Bosan Padaku?
Setelah Ani selesai mengemasi pakaian Louis, segera kugendong bocah itu. Dengan mencangklong tas bes
readmore Bab 48 : Enaknya Menjadi Kaya
Pakar relationship yang kulihat di internet bilang, cinta adalah transaksi. Dia memberi, aku menerim
readmore 48 : Kehidupan Sebagai Nyonya Dimulai
“Aku berkata jujur kan? Kaulah wanitaku, the one and only,” ucap Hendrik setelah Mega meninggalkan r
readmore Harta Bukan Segalanya
Tepat saat Fransiska memasang hiasan di rambutku, Hendrik masuk. Tumben aku tidak mendengar suara mo
readmore Sebuah Nama yang Membuatku Tidak Percaya Diri
Aku langsung teringat surat yang malam itu kutemukan di antara botol minuman di ruangan Hendrik. Buk
readmore Tipu Daya Yoana
Aku memasang senyum paling manis dan menatap Hendrik dengan penuh cinta, biar wanita itu semakin ter
readmore Kedai Es
Aku tidak tahu kalau pintu yang dilewati Frank mengarah ke belakang hotel. Bukannya langsung ke pint
readmore Siapa Sebenarnya Frank?
“Apa kau tahu, Kantil? Ada orang yang pernah bilang padaku, jika aku ingin menjadi pemimpin yang bai
readmore Musuh Lama Hendrik
"Apa yang kau inginkan?" tanya Hendrik pada Frank. "Tak kusangka dunia begitu sempit. Ternyata perem
readmore Rahasia Keluarga
“Berjanjilah kau akan merahasiakan ini dari siapa pun,” ucap Hendrik. Aku mengangguk. Selama aku bers
readmore Pembantu yang Teramat Seksi
Sepulang dari pesta sampai kami sama-sama lelap, tidak ada obrolan serius. Bahkan aku juga tidak mak
readmore Perkelahian Pagi Hari
Aku bingung harus menjawab apa. Akhirnya, aku hanya tersenyum. “Woe, mau apa kau ke sini? Dasar pria
readmore Izin Bertanya
Guys, kita jeda sejenak, yuk. Sebelumnya, aku mau mohon maaf kalau cerita ini lama upload-nya. Karena
readmore Masa Kecil
Ponsel Muya berdering ketika ia berdiri di tepi jalan, menunggu ojek online yang sudah dipesan beber
readmore Paranoid
Tiba di rumahnya sendiri, Muya berteriak nyaring memanggil asisten rumah tangga. "Mbok Mun, Mbok Mun
readmore Kemunculan Laksmi
Terik matahari membuat Zaky malas kembali ke kantor. Di piring bekas makan siang masih tersisa samba
readmore Kafe-Kafe
Mbok Mun melompat dari ranjang ketika mendengar pintu diketuk dengan kasar. Ia segera memakai daster
readmore Ki Dalang
Laksmi menyanyikan lagu Kadang Kowe Waras Kadang Kowe Edan dengan lincah. Para pengunjung kafe berte
readmore Perginya Dokter Deya
Seberkas cahaya matahari menyusup melalui celah gorden dan jatuh di bantal bermotif kulit macan tutu
readmore Kesepakatan
Muya bingung apa yang harus dilakukannya kini. Bagaimana dia akan menjelaskan pada Zaky kalau dia be
readmore Pertemuan
Laksmi bersiul ketika menuruni tangga. Ia gerak-gerakkan pinggul yang berbalut rok sifon pendek. Gen
readmore Ketenaran Laksmi
Zaky merasa aneh ketika pagi itu melihat Muya sedang sibuk di dapur rumahnya. Pria itu segera ingat
readmore Pesona Langen Tayub
Panggung setinggi satu meter berbalut karpet biru tua menjadi tempat para wiyogo memainkan gamelan.
readmore Makan Malam
Sehabis subuh, Muya sudah siap dengan gamis warna hijau tua dan kerudung hijau muda. Ia harus pergi
readmore Getar-Getar Hati
Pagi itu, Zaky berguling-guling di ranjangnya yang luas. Bayangan Laksmi terus berkelebat di dalam k
readmore Kebohongan
Mbok Mun mengetuk pintu kamar Laksmi untuk membangunkan Muya. Bukannya perempuan itu tidak tahu kala
readmore Keputusan Zaky
Menjelang tengah hari, Muya memutuskan bangun karena letihnya agak berkurang. Setelah memanggil Mbok
readmore Muya Tidak Muncul
Laksmi tak begitu memikirkan apa yang dijelaskan Prasetyo tadi siang. Memilih untuk menerima atau me
readmore Amarah di Bawah Angsana
Prasetyo telah mendapat info sebanyak-banyaknya tentang Zaky dari teman-teman dan anak buahnya. Term
readmore Rahwana Masa Kini
Laksmi memilih mematikan ponsel ketika menikmati sarapan kali ini. Jika tidak, Prasetyo atau Zaky pa
readmore Curhat Pada Muya
Laksmi tidak jadi membeli baju-baju yang tadi dipilihnya. Sudah hilang keinginannya diguncang dua pe
readmore Terbongkarnya Rahasia
Mbok Mun diam-diam menguping dari luar kamar Laksmi. Ia sangat ingin tahu apa yang terjadi di dalam
readmore Miya
Malam itu, Zaky tidak bisa memejamkan mata. Benaknya melayang ke mana-mana. Mengingat pertemuan deng
readmore Perubahan
Setelah mendengar bagaimana tadi perempuan itu bicara, Zaky tidak merasa aneh. Dia sadar yang diperl
readmore
Aduh ceritanya belum habis. Cerita lain pula bersambung..Novel ini bagus...Nivel lain masuk menyelit..Jadinya 2 in 1..
17/09/2023
0👍🏻👍🏻👍🏻
04/03/2023
0good
06/07/2022
0bacaan yg sangat mengasikkan
01/07/2022
0okok
27/06/2022
0ini bagus sekali
21/06/2022
0halo ygy
20/06/2022
0terima kasih
17/06/2022
0sangat bagus
04/06/2022
0masih ditunggu bab selanjutnya
24/05/2022
0