Tag(s):
• Keluarga
• Sekolah Menengah Atas
• Remaja
• Pergaulan remaja

Aleena elmira Elbaz, gadis berusia 17 tahun harus mengidap agoraphobia. Akibatnya ia harus melakukan homeschooling. Aleena adalah gadis yang cantik, baik, dan penyayang, ia memiliki kedua kakak yang tampan bernama Aksa Zhafran Elbaz dan Arion Afriza Elbaz. Kedua kakaknya sangat menyayangi dirinya namun kedua kakaknya adalah orang yang memiliki sikap dingin kepada orang lain. Aleena juga memiliki kedua orang tua yang super sibuk dengan pekerjaan kantor dan hal itu membuat aleena selalu merasa sendiri saat di rumah. Aleena harus di hadapkan dengan ujian yang begitu banyak. Bisakah aleena mendapatkan kebahagiaan seutuhnya? Bisakah aleena sembuh dari Phobia Nya? Dan bisakah kedua orang tuanya memberikan waktu kepadanya sebanyak-banyaknya? yuk ikuti terus cerita ini...

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

NONA PERFECTIONIST

LooKi

Serupa Tapi Tak Sama

MoreShinee

It's Love

Liaaprilia

Mendapat Cinta Perjaka

Green Apona

Gulai Daun Singkong untuk Mertua

Amy Sity

Suamiku Bule Childfree

Ollane

Rekomendasi

Dijual Suami

Susi_Riyanti

Aku Diantara Suamiku Dan Sahabatnya

Puji Jiejie

HINAAN DARI KELUARGA SUAMI

Rita Febriyeni

Suami Perhitungan, Istri Kelimpungan

Buluh Perindu

ANTARA KELUD ~ MERAPI

yanktie ino

KAKAK BAIK

Penulis_Senja

Hana, Istri yang Direndahkan

Li Na/Qansha Anna

Asrar Lillah

Indah Meilanda (IM)

Terpaksa Menikahi Om Om

Hikmdr

MY SECRET NEIGBHOUR

Mamita

Komentar Buku (307)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Nazmi Fatimah

  bgus

  10d

    0
• 
  Fahlan

  baiklah

  20d

    0
• sapdianaDian

  yes sangat rekomendasi banger

  26d

    0
• 
  Denis tirisDenis

  assalamualaikum warahmatullahi salam kenal kak ku masih jomblo nih belum punya pacar blm

  05/08

    0
• 
  AndrianBolang

  menghasilkan uang

  03/08

    0
• 
  YolandaVella

  ceritanya bgus

  01/08

    0
• 
  SetiawanSatrio

  God

  30/07

    0
• Rita Gblk

  cerita yg seru..

  28/07

    0
• marsyaintan

  besttt

  24/07

    0
• 
  CahyadiAdy

  bagus

  10/07

    0

• Total: 43

• BAB 1

  Pada pagi hari pukul 06.00 AM di rumah keluarga Elbaz semua anggota keluarga berkumpul untuk sarapan

• BAB 2

  “kenapa dengan Pookie?” tanya Arion pada kakaknya. 
  “Aleena marah sama gue.” jjawab Aksa dengan memas

• BAB 3

  “Kaki lo udah mendingan ?”
  tanya aksa
  “Udah” Jawab Arion
  “Bagus, lo bisa sekolah lagi besok udah 2 ha

• BAB 4

       Pagi ini seperti apa yang sudah dijanjikan oleh Aksa bahwa hari ini ketika aleena sudah sembuh

• BAB 5

           Suara petir yang menggelegar, air hujan yang membasahi seluruh jalan dan tanaman-tanaman, a

• BAB 6

                 
  “dasar murahan” jawab El pedas
  “tidak apa, jika kamu menyebutku murahan. Toh yang aku

• BAB 7

  “masuk!”
  “kamu?” ucap El dengan tatapan benci.
  “aku ingin bicara denganmu,” Emilia

• BAB 8

  “kak, ini...” ucapan aleena terjadi karena ia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
  
  “

• BAB 9

      “Aleena kenapa?” tanya Aksa dingin pada Arion yang tengah duduk di sampingnya.
      “biasa.” jawa

• BAB 10

  Suara peluit telah terdengar keras, bahkan suara sorakan - sorakan hampir mengalahkan suara peluit.

• BAB 11

  “sayang, kami ada sesuatu untukmu.” ucap hana sambil meletakkan sebuah kotak berwarna hitam dimeja p

• BAB 12

  "OMG! rumah lo gedhe banget." kaget Cahaya saat memasuki rumah keluarga Elbaz. Ya, sekarang Ghadia,

• BAB 13

  “jadi, apa benar lo itu mantan kekasih Emilia?” tanya El pada laki-laki berusia 27 tahun, yang berad

• BAB 14

  Hari ini adalah hari senin, sebelum hari senin adalah hari minggu dimana para siswa-siswi tengah mel

• BAB 15

  Terlihat bunga-bunga berwarna putih telah menghiasi sebuah ruangan yang luas. Bahkan, ada banyak kur

• BAB 16

  “Aleena, kakak lo kapan pulangnya?” tanya Ghadia kepada Aleena.
  “empat hari lagi.” ucap Aleena agak k

• BAB 17

  Matahari telah terbit, sinarnya pun begitu cerah, seorang gadis cantik dengan rambut tergerai bergel

• BAB 18

  “LEPAS! ANJING!” teriak seorang laki-laki ketika ia di ikat dengan rantai pada tangan dan kakinya.
  La

• BAB 19

  BYUR!
  “Ajeng, sini berenang bareng!” ajak Cahaya sambil melambaikan tangan pada Ajeng yang duduk di k

• BAB 20

  “kak, mana sosisnya?” teriak Aleena kepada Aksa.
  Terlihat Aksa keluar dari dalam rumah sambil membawa

• BAB 21

  Hujan pagi ini masih turun semakin deras, suasana hening, hanya terdengar rintika hujan dan

• BAB 22

  “lo nggak usah sok-sokan jadi pahlawan.” ucap El sambil mengupas apel untuk ia makan.
  “tapi kata mama

• BAB 23

  “sorry ya kemarin gue nggak bisa jenguk lo.” ucap seorang laki-laki mengenakan kemeja hitam dengan c

• BAB 24

  “Terima kasih, kak.” Aleena tersenyum canggung lalu masuk kedalam toilet.
  “lo bisa balik.” ucap Aksa

• BAB 25

  “lo bego.” ucap El kepada Aksa dengan wajah yang sama-sama datar.
  “kenapa lo bisa tahu?” tanya Aksa m

• BAB 26

  HAI, SELAMAT SIANG!
  JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!
  HAPPY READING!
  ______________________________________

• BAB 27

  _____________________________________
  “𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘵𝘪𝘩 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘮𝘦

• BAB 28

  Aleena berjalan melewati koridor sekolah sambil membawa sebuah buku di dekapannya. Aleena tersenyum

• BAB 29

  Suasana malam yang dingin tidak dihiraukan oleh kalangan muda mudi. Beberapa ada yang bersama sang k

• BAB 30

    ______________________________________________
  “Jika kamu ingin bahagia, tetapkan sasaran yang memb

• BAB 31

  “DOR!”
  Handphone yang semula berada di tangan laki-laki berkaos putih itu terjatuh ke rerumputan hija

• BAB 32

  _______________________________________________
  Aleena menaiki tangga sekolah sambil membawa kotak

• BAB 33

     ______________________________________________
  “lukamu akan menjadi kekuatanmu.”
  -Elfahreza Nugroho
  

• BAB 34

  Menghela nafas panjang, Aksa yang tengah berdiri di depan ruangan Aleena dan menatapnya dari balik k

• BAB 35

  “Lo nggak akan bisa njenguk dia, penjagaannya ketat.”
  Dua laki laki berdiri dari kejauhan menatap kam

• BAB 36

  “Apa lo seneng?” Aleena mengangguk dengan senyuman yang terukir di bibirnya.
  Ia duduk di kursi roda d

• BAB 37

  “Sekarang giliran gue.” Ia mengangkat pistolnya dan mengarahkannya pada Emilia.
  DOR!
  Tubuh Emilia berd

• BAB 38

  HAI, SELAMAT MALAM!
  _______________________________
  “Akh.” ringis seseorang tatkala membuka matanya da

• BAB 39

  “Berjalannya waktu menjadikan aku sulit untuk melupakanmu, terlebih lagi saat aku melihat senyumanmu

• BAB 40

  “Kesalahan yang sudah aku buat memang terlalu sulit untuk dimaafkan, tapi tidak bisakah kamu memberi

• BAB 41

  "Masih terlalu banyak kaum munafik. Orang-orang yang pura-pura baik, merintih kalau ditekan, tetapi

• BAB 42

  Flashback on.... 
  Setelah kelahiran Arkan, ada sebuah pernyataan dari dokter yang mengatakan kalau

• BAB 43

  Arion sejak tadi mencari tahu informasi mengenai El, dan tidak membutuhkan waktu yang lama, ia menda