Kabuuan : 24Part 01
Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua Part 01: Lamaran Ditolak! "Bagaimana lamaran anakku?"
readmore Part 02
Part 02: Cekcok Masalah Mahar Pagi hari sangat cerah menyapa bumi. Namun, tidak seperti perasaan yang
readmore Part 03
Part 03: Tangan Winda Terkilir Wajah Bu Nadya berubah merah dan tidak terima atas hinaan Bu Aura. "Per
readmore Part 04
Part 04: Winda Berniat Kawin Lari Pak Zainuddin melarang Bu Nadya pergi ke kamar mandi. "Bapak." Pak Za
readmore Part 05
Part 05: Tertangkap Basah "Apa kamu bilang?" "Maaf, Pak. Aku sudah tidak tahan menahan cemoohan dan hi
readmore Part 06
Part 06: Ahmad Bingung Tanam Saham "Astagfirulloh! Segitunya kah ibu kepada aku dan bapak!" ucap Wind
readmore Part 07
Part 07: Nikah Lari "Ayo, Bang. Buktikan kalau Abang benar-benar serius." Winda memaksa. Sementara Bu
readmore Part 08
Part 08: Bertamu Ke Rumah Tante Lusy "Oh, itu." Hanya oh yang diutarakan, Winda. Pikirnya melayang dan
readmore Part 09
Part 09: Ibu Marah di Rumah Tante Lusy Ahmad menghela napas, dia melihat jam yang melingkar di lengan
readmore Part 10
Part 10: Ketahuan "Kenapa?" potong Tante Lusy. Ahmad tidak bisa menjawab pertanyaan tantenya. Sejenak
readmore Part 11
Part 11: Melamun Menjadi Kaya "Bang Ahmad, tolong aku, Bang!" Winda teriak minta tolong. "Diam kau, Win
readmore Part 12
Part 12: Pak Zainuddin Datang "Masalah uang seperti itu kecil, Bu. Mau dibayar pakai uang tunai atau
readmore Part 13
Part 13: Merah Padam "To-tolong ...." Bu Nadya menepuk jidat, dia takut kalau suaminya semakin marah p
readmore Part 14
Part 14 : Pengakuan Om Parto Pagi sangat cerah, matahari menyapa bumi dengan hangat. Beda dengan hati
readmore Part 15
Part 15: Winda Pingsan "Ahmad, kawal ketat dia! Jangan sampe tua bangka ini kabur sebelum memberikan
readmore Part 16
Part 16: Bu Nadya Menyesal 'Ahmad, kenapa tidak mengasih kabar iya? Ada apa gerangan? Apa jangan-jang
readmore Part 17
Part 17: Tante Lusy Marah "Banyak sekali ceritamu. Bilang saja karena mau jadi menantu idaman." Pak Za
readmore Part 18
Part 18: Beli Es Tak punya Uang "Pak Zainuddin nggak ada sama sekali penasaran? Setidaknya mengajak B
readmore Part 19
Part 19: Sebuah Ide Abang penjual es sudah tidak sabar lagi. Dia berpikir sejenak. Marah pun tidak ad
readmore Part 20
Part 20: Hampir Terbongkar "Bu Aida?" ucap Bu Nadya. "Ya, ini aku. Kenapa kamu takut seperti itu?" tan
readmore Part 21
Part 21: Ijab Sah "Berapa mahar yang kamu minta rupanya wahai wanita ...?" Tante Lusy mencoba memanci
readmore Part 22
Part 22: Ijab Sah Kedua Gagal Cuma kamu salah ucap bagian binti-nya saja," jawab pak penghulu. 'Astagf
readmore Part 23
Part 23: Winda Curiga Kepada Ibunya "Ya, Dek!" Ahmad beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menu
readmore Part 24
Part 24: Pak Zainuddin Masuk ICU Tidak ada sama sekali Om Parto dan Bu Nadya menjawab. "Ok! Semua bukt
readmore
masyarakat alloh
20d
0seruuuu
17/09
0bagus
20/07
0seru banget
14/07
0bagus
13/07
0bu nadya mao ngelamar anaknya minta mahar yg tidak masuk akal,gmna orang'atau warga sekitar rmh tidak suka sama dia
12/07
0keren
03/07
0keren
11/06
0good ceritanya
05/06
0meminta persetujuan orang tua nya
12/05
0