TEMPE GORENG DI MEJA MEWAH MENANTU

TEMPE GORENG DI MEJA MEWAH MENANTU

Olin Huy (S)Berkelanjutan

65700 kata-kata

Tambahkan

Ikhtisar

|

Katalog


    Tag(s):
  • Kecantikan
  • Posesif
  • Cinta yang manis

"Lima belas ribu, Mas? Yang benar saja. Besok kamu tahu kan, kalau ibuku mau datang?" Kedua alis Aira naik ke atas dengan mata melebar.  "Kenapa? Apa ada yang salah? Terus ... kalau orang tuamu datang, kita mau menyambut seperti ratu, menyediakan ikan, daging, udang, cumi, begitu? Kita hidup harus hemat. Nggak peduli siapa yang datang. Bukankah orang kampung juga menyambut tamu dengan hidangan seadanya?" Mimik wajah Aira langsung berubah ketika aku menyinggung tempat kelahirannya. "Kalau begitu belanja sendiri saja, Mas! Zaman sekarang uang lima belas ribu dapat apa? Kamu adalah pengusaha, bos besar. Tapi, untuk urusan perut perhitungannya melebihi pekerja serabutan." Aira masuk ke kamar dan membanting pintu. Dia pikir cari uang itu mudah?! Biarpun usahaku sedang maju, tetap saja hidup tidak boleh boros.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Rekomendasi

Komentar Buku (71)

  • avatar
    Viina Siagian

    keren

    25/07

      0
  • avatar
    JuliantiSelda

    BAGUSSS BANGETT

    16/06

      0
  • avatar
    FahrulMamah

    sangat seru sekali dan bagus dan sempurna

    27/05

      0
  • avatar
    ALghifari

    dan aku juga menginginkan SG meteor putih

    12/05

      0
  • avatar
    TersonoLugas

    bagus

    29/04

      0
  • avatar
    Wkwkwkwkw

    mantap bos

    22/04

      0
  • avatar
    AtayaDinda

    keren sekali

    05/03

      0
  • avatar
    PatiBanas

    puas sekali novel nya bagus dan enak di baca

    13/02

      0
  • avatar
    AzizaCitra

    scene terharu campur aduk rasanya 🥺 kak ini ceritanya sampe bab 43 aja yah? gimana cara perbarui crtnya kak? soalnya ceritanya seru bgt penasaran kak 😭

    14/01

      0
  • avatar
    SuciantiMey

    baguss ceritanya

    10/01

      0