Total : 30Chapter 1 Malam Pertama
Kumasukan kunci yang diberikan Ibu Kos tadi ke dalam lubangnya. Perlahan pintu kamar kos yang kusewa
readmore Chapter 2 Malam Kedua
Aku tak sanggup kembali ke kosan tengah malam begini. Sambil menyeruput sisa kopi di dalam gelas, ak
readmore Chapter 3 Malam Ketiga
Aku bergidik ngeri, untung saja sudah di ujung gang. Segera aku menyeberang jalan menuju warung Ban
readmore Chapter 4 Tak Pulang
Tak Pulang
readmore Chapter 5 Laki-Laki Misterius
Aku menjadi tak tenang melihat penampakan di bawah pohon jambu. Rambut hitam panjang menutupi wajah
readmore Chapter 6 Laki-Laki Misterius 2
Suara seperti orang mondar-mandir di depan pintu masih saja terdengar. Aku dan Toni kini berdekatan.
readmore Chapter 7 Listrik Padam
Setelah membeli sarapan aku mampir ke warung Bang Tio. Menceritakan kejadian semalam, padahal aku be
readmore Chapter 8 Listrik Padam 2
Listrik mati tiba-tiba membuat aku dan Toni terkejut. Gelap gulita. Tak ada senter atau pun lilin un
readmore Chapter 9 Laki-Laki Misterius 3
“Bangun, Ton! Ayo, sarapan tapi cuci muka dulu sana. Aku menggoyangkan tubuh Toni yang masih terkapa
readmore Chapter 10 Siapa yang Lewat?
Aku tak tahu maksud Mas Ahmad berkata seperti itu. Ia seperti menghalangiku untuk pindah. Mungkin ag
readmore Chapter 11 Gang Gelap
“Siapa itu, Git?” tanya Yusuf, ia menyuruhku membuka pintu.
readmore Chapter 12 Penghuni Baru
Kami bertiga menyantap makan malam dengan lahap. Kedua temanku masih saja mengejekku yang mengompol
readmore Chapter 13 Penghuni Baru 2
Yusuf yang berada di belakangku meremas pundakku. Kami saling pandang saat aku menoleh ke belakang.
readmore Chapter 14 Pemandian Jenazah
Pemandian Jenazah
readmore Chapter 15 Kau!
“Ada-ada aja tuh orang pemandian jenazah dipakai buat ikan hias. Jangan-jangan si Kunti minta tolong
readmore Chapter 16 Bukan Saya
Setelah beristirahat sebentar, kami mengantar Mas Ahmad ke kosannya tanpa sepatah kata pun yang teru
readmore Chapter 17 Bukan Saya 2
Aku segera keluar, ternyata Yusuf mengejar Mas Ahmad dan berhasil membawanya ke kosan kami. Ia terli
readmore Chapter 18 Bongkar Keramik
Aku dan Yusuf menarik Maria menjauh dari pintu kosan Mas Ahmad. Mata gadis itu semakin melotot. Aku
readmore Chapter 19 Di Bawah Keramik
Aku keluar sebentar, mengawasi keadaan sekitar, takutnya ada Bu Salmah atau Pak Sahya. Suara ketukan
readmore Chapter 20 Pengakuan Mas Ahmad
Urat-uratku menegang, darah dalam tubuh terasa terkuras habis. Jantungku berpacu dengan cepat. Tiba-
readmore Chapter 21 Teriakan
“Kamu yakin mau lapor polisi, Mas?” tanya Yusuf menggaruk-garuk kepalanya yang aku yakin tak gatal.
readmore Chapter 22 Bunuh Diri
Maria dan ibunya sudah berada di luar. Mereka pun mendengar teriakan yang sama, tetapi kami semua ta
readmore Chapter 23 Pemakaman
“Git, Pak Sahya mau dimakamkan saja malam ini kata Bu Salmah.” Bu Safitri menghampiriku dan yang lai
readmore Chapter 24 Panggilan Polisi
Setelah sampai di kosan, Yusuf membuka pintu dan aku kaget melihat kamar yang berantakan. Aku lupa
readmore Chapter 25 Menghubungi Ibunya Rosita
Selama di tempat kerja aku tak bisa fokus, pikiranku terus melayang memikirkan ibunya Rosita dan kem
readmore Chapter 26 Surat Panggilan
"Bagaimana tadi Bu Salmah, Bu?" tanyaku penasaran.
readmore Chapter 27 Mencurigakan
Mas Ahmad tidak setuju dengan pendapatku. Ia lebih memilih untuk tidak menghubungi ibunya Rosita seb
readmore Chapter 28 Kantor Polisi
"Aku masih merasa aneh dengan Arya, kemarin juga ia tak masuk kerja." Lagi-lagi Yusuf membahas Arya
readmore Chapter 29 Bongkar Makam
Selama perjalanan kami saling diam, apalagi Mas Ahmad malah sering menunduk dan melamun, hanya Yusuf
readmore Chapter 30 Pengakuan
Aku dan Yusuf segera menghampiri Bu Edah dan menggendongnya ke teras kosan Bu Safitri. Bu Safitri se
readmore 
Cerita nya serem tapi judulnya menarik👍👍
13/04/2022
0sangaat bagus
5d
0bagus
12d
0sangatt menyenangkan dan menegangkan
16d
0good
26d
0bagus
24/06
0very best
23/06
0rawr
16/06
0Cakeppp.. pertemanan nya bikin baper so sweet
02/06
0orang
26/05
0