Total : 79|1|. Awal Mimpi Buruk Bermula
Tampak sebuah kaki panjang seorang pria yang terbungkus menawan dalam seluar hitam mahal, itu melang
readmore |2|. Negosiasi Pernikahan
Kota X adalah sebuah kota metropolitan yang padat. Di penuhi dengan rentetan apartemen mewah, jejera
readmore |3|. Kandidat Ketiga
"Kasual yang ku maksud bukan dari caranya berpakaian" Shahbaz yang mendengar pernyataan itu, tak tau
readmore |4|. Mak Comblang
"Ah, aku sungguh menyesal mengambil sastra Arab. Kalian tau apa? Ilmu tashrif* ku saja sejauh ini bi
readmore |5|. Pangeran Malam
"Papa bercanda?" Suara sendok dan garpu yang di banting ke piring, memecah keheningan ruang makan. K
readmore |6|. Wanita Idaman 'Pangeran Malam'
"Hana ku mohon..bantu kakak mu ini, please.." Keesokan malam harinya, Keira yang tak berdaya menolak
readmore |7|. Menikahlah Denganku
"Maaf pak, saya tidak bisa minum itu" Tolak Hana sopan. Anggur yang sudah difermentasi itu tak lagi
readmore |8|. Di Rumah Sakit
"A-aku.." "Ayo ke rumah sakit" Seperti kau memiliki barang yang berharga. Melihat ada kesalahan sedi
readmore |9|. Apa Kau Ambeien?
Hana membuka matanya ketika samar-samar sinar matahari pagi mendominasi wajahnya. Terdengar suara ta
readmore |10|. Itu Kewajiban Ku
Pasha mendorong pintu kaca transparan itu dan masuk kedalam minimarket untuk membeli pembalut wanita
readmore |11|. Selera Lokal
"Kamu gak bawa mobil, Han?" Tepat setelah mata kuliah berakhir, siang itu Hana dan kedua temannya be
readmore |12|. Pengakuan Dan Kekecewaan
Hana terdiam. Jelas ia mengenal kakak lelakinya Chaca yang baru saja mendapatkan gelar dokter muda i
readmore |13|. Pergi Ke Bar
Esok harinya, Hana sarapan seorang diri di meja makan yang sunyi. Ratna yang terbiasa sarapan di jal
readmore |14|. Hanya Kesal
Pasha berada dalam sebuah bar, bertemu dengan beberapa rekan bisnisnya. Mereka bercengkrama panjang
readmore |15|. Melamar Putri Anda
"Mana ponsel mu?" Pasha mengacuhkan perkataan Hana sebelumnya. "Hah?" Hana tentu saja terkejut karena
readmore |16|. Bukan Salah Mu
Hana menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Menenggelamkan wajahnya di atas bantal, kedua tangannya
readmore |17|. Begal Ponsel
"Han, aku pulang duluan ya" Berjalan keluar meninggalkan gedung kampus, Chaca tampak terburu-buru pe
readmore |18|. Membuat Kesepakatan
Mata elang Pasha berkedip terkejut mendapati Hana yang sudah menangis terisak-isak dengan tubuh berg
readmore |19|. Manusia Bukan Barang
Mata hitam Hana membulat lebar. Hana terkesiap mendengar apa yang baru saja dikatakan Pasha. Menepik
readmore |20|. Tidak Berubah
Tak terasa ini adalah hari keenam setelah kesepakatan yang Hana buat dengan Pasha. Hana duduk termen
readmore |21|. Memangnya Dia Mencintaimu?
Tanpa sadar Hana tersenyum. Hana merasa senang dalam hati. Mendapati kakak keduanya yang sudah kemba
readmore |22|. Belum Menyentuh
Hari yang tak pernah Hana tunggu pun tiba. Hari dimana Hana akan melihat hasil dari persyaratan yang
readmore |23|. Datang Ke Rumah
Di samping wajahnya yang bersemu malu, Hana merasa cukup lega. Menurut Hana, suatu hal seperti berba
readmore |24|. Permata Yang Menawan
Tepat setelah rutinitas makan malam selesai, terdengar suara bel yang begitu nyaring dari luar. Arya
readmore |25|. Pernyataan Cinta
"Langsung saja, niat saya datang kemari, adalah untuk melamar putri bungsu anda pak Arya, untuk putr
readmore |26|. Berhasil Mengikat Mu
"I-tu—" Tenggorokan Hana tercekat, tidak tau harus mengatakan apa sebagai alasan. Berbohong mungkin
readmore |27|. Di Culik Ke Sebuah Pulau
Untuk pertama kalinya Hana merasa sinar mentari pagi yang membelai lembut wajahnya, itu menjadi pert
readmore |28|. Karyawan Atau Calon Istri?
"Hana" Keira berkali-kali menepuk pipi Hana, mencoba membangunkan Hana yang tertidur di atas sajadah.
readmore |29|. Calon Suami
Miftah baru saja selesai membuat jus alpukat dan menghidangkan nya dalam tiga gelas panjang. Khusus
readmore |30|. Jangan-Jangan Fetish?
Hana muntah-muntah di wastafel kamar mandi yang ada dalam kamarnya, di temani kedua sahabatnya yang
readmore |31|. Belum Halal
Tepat setelah shalat magrib, Hana tergeletak lemas di atas sajadah. Padahal tadi sore Hana sudah mer
readmore |32|. Fitting Baju Pengantin
Sepanjang mata kuliah berlangsung, Hana habiskan dengan termenung dan melamun. Kata-kata Pasha semal
readmore |33|. Yang Nikah Siapa?
"Silahkan nona Hana, yang mana dulu mau di coba" Staf wanita itu menunjukkan deretan gaun pengantin
readmore |34|. Tertarik Hanya Sebatas Itu
"Ah, iya, aku lupa memberitahu kakak" Hana lupa memberitahu keluarganya kalau Pasha bersiap menikahi
readmore |35|. Apa Ketertarikan Ini Normal?
Hana pikir, setelah kesepakatan itu berhasil ia akan merasa tenang. Tapi tidak taunya sepulang ke ru
readmore |36|. Diam-Diam Kencan
Bangun pagi, Hana menjalani aktivitasnya seperti biasa. Berpakaian rapi dan bersiap-siap ke kampus k
readmore |37|. Menyimpan Istri Orang Lain
"Tiga puluh menit, apa menurut anda cukup?" Tidak peduli didepannya itu adalah bakal mertuanya, kebi
readmore |38|. Akad Nikah
Hana berdiri tepat di standing mirror, memperhatikan lekuk tubuhnya yang terbungkus anggun dalam gau
readmore |39|. Berpose Mesra
Hanya sekali tarikan nafas, Pasha berhasil menyelesaikan ijab qobul tanpa harus mengulanginya. Arya
readmore |40|. Kamar Saya Kamar Kamu
Miftah dan Chaca pun izin pamit pulang. Setelah acara selesai, Hana kembali ke kediamannya bersama P
readmore |41|. Ada Pria Dikamar Ku
Setelah shalat insya, Hana merasa gugup di kamar menanti kepulangan Pasha. Hana telah berganti pakai
readmore |42|. Saya Mau Periksa
Walau ini bukanlah pernikahan yang Hana harapkan, tapi Hana merasa sangat bahagia dapat melaksanakan
readmore |43|. Bertemu Cinta Pertama
"Hai Mif!" Sapa Chaca melihat Miftah baru saja masuk kedalam dan berjalan ke tempat duduk tepat di s
readmore |44|. Rasanya Memiliki Suami
Tepat ketika hampir jam makan siang, Pasha tiba-tiba saja teringat Hana. Hal menggemaskan yang dilak
readmore |45|. Jangan Manja
Hana menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang, melihat Pasha berjalan masuk ke dalam dengan nampan
readmore |46|. Referensi Dari Istri
Malam harinya Pasha mengajak Hana pergi supermarket untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari. Pa
readmore |47|. Tapi Makan Hati
"Kamu bales dendam ya sama saya?" Akhirnya disinilah mereka berada. Di tempat makan pinggir jalan, be
readmore |48|. Bantu Saya Minum
Malam harinya Pasha berdiam di ruang kerja, meninjau banyak dokumen yang dikirim Eman melalui surel
readmore |49. 50|. Membahas Pernikahan. Kelewat Protektif
49. Membahas Pernikahan Kata orang, hidup ini jangan terlalu dipikirkan— tapi cukup jalanin saja. Itu
readmore |51. 52|. Ciuman Penghibur. Ini Istri Saya
Pasha memutuskan untuk pulang awal. Tidak tau kenapa memikirkan ada Hana di apartemennya yang kosong
readmore |53|. Tampil Jelek
Menyadari ketidaksenangan Pasha, pria itu tersenyum agak canggung menggaruk tengkuknya yang tak gata
readmore |54|. Pelanggaran Pertama
Shahbaz dapat merasakan ketidaksenangan Arya karena kelakuan keluarga besarnya. Shahbaz baru saja he
readmore |55|. Kenapa Tidak Patuh?
Pasha mendorong tubuh kurus Hana hingga punggung Hana menabrak keras dinding. Hana tertegun, meneguk
readmore |56|. Bersuamikan Pria Kejam
"Jawab saya Hana.." "..." Hana tak berani menatap mata itu, terus melarikan pandangannya ke sembarang
readmore |57|. Cara Itu Tidak Bekerja
Miftah dan Chaca menatap heran kearah Hana yang baru saja datang dan duduk di samping mereka. Tidak
readmore |58|. Bisa Lebih Buas
"Hana, pokoknya aku gak mau tau. Kamu harus cerita ke kita berdua. Sebenarnya kenapa sih kamu pake m
readmore |59|. Zina Mata
Tanpa sepengetahuan Hana dan Miftah, sepulang perkuliahan Chaca tidak terus pulang ke rumah. Chaca m
readmore |60|. Suami Toxic
"Ada urusan apa kamu ingin bertemu dengan saya?" Pasha melihat Maya dengan sorot mata acuh tak acuh.
readmore |61|. Kenapa Baru Sekarang?
Tepat setelah menunaikan shalat zhuhur di mesjid kampus. Hana mendapatkan sebuah pesan dari Fawaz. H
readmore |62|. Mematahkan Kedua Kaki
"Terimakasih kak buat traktiran nya" Hana berjalan keluar bersama Fawaz meninggalkan restoran tempat
readmore |63|. Menghilangkan Jejak Pria Itu
"Loh Pak, ini kan perusahaan bapak. Kenapa kita di si—" "Turun!" Pasha membuka sabuk pengaman dan men
readmore |64|. Bisakah Bertahan?
Hana yang meringkuk di sofa, nyaris hampir tertidur hanya mendapati suara ketukan mengetuk indra pen
readmore |65|. Menjauh Lah Darinya!
Karena tidak bisa menyuruh Eman, Pasha pun dengan terpaksa turun tangan untuk mengurusnya sendiri. P
readmore |66|. Tidak Takut Lagi
Hari sudah menjelang magrib, tapi Pasha masih juga belum kembali ke ruang kerjanya. Membuat Hana yan
readmore |67|. Gigitan Yang Lembut
Suasana seketika menjadi canggung. Hana menundukkan kepalanya dengan kedua belah pipi yang menghanga
readmore |68|. Buas Di Ranjang?
[Hana, Sabtu ini kamu free kan?] Ketika Hana sedang malas-malasan di sofa ruang depan dengan sepotong
readmore |69|. Baju Dinas Malam
"Yang ini bagus gak?" "Kalau yang ini?" "Bagaimana dengan yang ini?" "Engga" Jawab Hana kesekian kaliny
readmore |70|. Tidur Siang Bersama
"Hana, saya pulang" Terdengar suara pintu apartemen terbuka, Hana yang tengah bersantai di sofa denga
readmore |71|. Jangan Menggunakan Kamar
Malam harinya, Hana dan Pasha makan malam bersama di meja makan. Pastinya itu adalah makanan deliver
readmore |72|. Menjaga Marwah Istri
Hana pun dengan polosnya memberikan sebuah paper bag kepada Pasha. Ketika Pasha membuka nya, mata el
readmore |73|. Merasa Tidak Aman
Mereka berangkat keluar kota menggunakan jet pribadi milik Pasha. Melabuhkan punggungnya di tempat m
readmore |74|. Sikap Lembut Dan Lunakmu
"Kalau begitu saya permisi pak" Ucap Eman, tepat pukul delapan malam mereka baru saja menyelesaikan
readmore |75|. Jangan Menakuti Saya
Hana masih gugup mengingat ciuman tiba-tiba yang didaratkan Pasha tepat di bibirnya. Tapi ia kembali
readmore |76|. Desahkan Namaku
*Khusus Untuk usia 18 keatas* Merasakan tangan Pasha yang hangat mulai menelusup masuk kedalam bajuny
readmore |77|. Rasanya Sakit
Tepat di waktu subuh, Hana terjaga dan merasakan seluruh tubuhnya pegal dan remuk. Nyeri yang hebat
readmore |78|. Istri Saya Menghilang
Pasha terlihat sangat muram. Wajahnya seperti menjadi hitam bagai belakang panci. Selama pertemuan b
readmore |79|. Biar Bagaimanapun Caranya
"Jadi istriku tidak ada di rumahnya?" "Tidak ada Pak. Saya sudah memantaunya dari siang hingga malam,
readmore |80|. Memohon Pengertianmu
Ratna hanya tau ketika menyentuh tubuhnya sedikit, tapi adiknya langsung menjerit sakit. Ingatan itu
readmore |81|. Tentu Saja Marah
"Pasha turunkan Hanaa" Ratna tak hentinya berlari hingga menghadang langkah Pasha. Ratna merentangkan
readmore
cerita yg menarik n byk pelajarannyg bisa diambil
29/08/2022
1sangat bgus
3d
0ceritanyah seru
6d
0Sweettt ending 🥺🥺
22d
0bagus nya oi aku sangat terhibur dg ini danh sjddkzbn zjbsnsyz
23d
0yo bagus sekali
24d
0bagus
29d
0biar bisa main lagi
07/08
0393
04/08
0👍baguss
03/08
0