"Mohon maaf, Pak. Apa bapak sudah menikah?" tanya salah seorang guru perempuan. Aira yang mendengar pertanyaan tersebut langsung menunduk dan tersenyum.
"Belum," jawab Evan santai.
Jleb!
Hati Aira terasanyeri seketika, tiba-tiba saja matanya mengandung air dan tangannya mengepal kuat, napasnya mulai tidak teratur, tidak ingin memperkeruh suasana, Aira berniat untuk keluar dari ruangan rapat.
Disisi lain, Evan yang melihat Aira keluar hanya bisa diam. Sampai rapat selesai Evan tampak tidak fokus, dan hampir semua pertanyaan Tio yang menjawab dan Farra, ia tidak sadar kalo Aira tidak balik lagi. Setelah rapat selesai, Evan langsung keluar.
***
Evan berjalan mendekati Aira, tapi sebelum masuk Evan menutup pintu kelas. Aira yang melihat Evan datang langsung berdiri.
"Ngapain?" tanya Aira datar.
"Lu marah?" Evan balik bertanya membuat Aira memicingkan matanya.
"Nggak ada yang perlu dimarahin," lanjut Aira lalu ia melangkah ingin keluar dari kelas. Tanpa mambuang waktu Evan langsung menarik tangan Aira dan menghimpitnya ke dinding.
"Gua tau lu pasti marah dengan pengakuan gua tadi," lanjut Evan, ntah kenapa kata-kata Evan tersebut membuat mata Aira kembali mengembun, ia memalingkan wajahnya.
"Lepasin gua," ucap Aira, tapi Evan malah mempersempit jarak mereka.
"Gua bilang lepasin, nggak ada yang perlu dipermasalahkan, jalani hidup lu biar gua jalani hidup gua sendiri!" suara Aira mulai meninggi. Ntah kepada saat Evan dekat dengan Aira, ia selalu hilang kendali.
Evan malah menarik tengkuk Aira dan menciumnya. Aira yang melihat itu langsung menangis dan berusaha mendorong dada Evan, setelah sadar Evan melepas Aira.
Novel tentang "Egois Berbuah Cinta". ini sempurna, memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Habis saya baca malah mewek marah sedikit. Hati yg hancur karena sebuah ego dan masala cinta, MENYEDIHKAN. Lebih baik Aira dikenal satu orang karena sikap sabar daripada evan orangnya sikap egois.Akan tidak melakukan hal yg sama pasangan menjadi sebuah kesalahan yg perlu diperbaiki menanti, sebaiknya pasangan bisa saling mengerti dan saling mencintai
ingat "Jangan Mudah Egois"
11/07/2022
1
Sintia Sita
aku suka bangat
6d
0
AuliaaSindi
menginspirasi
21d
0
Noor Liza
sgt bagus
23d
0
Sampa67Hasnah
sama bab1 tapi ini lebih bagus
27d
0
LA Shaban
Mantap 🥰
29d
0
RiaRandi
mantap
31/10
0
KuswardaniErny
Bikin penasaran sama jalan ceritanya
29/10
0
MelinaTitis
saya sangat suka alur ceritanya ,,bagus lah
22/10
0
Bibieyy Aurora
terbaik
21/10
0
Total: 104
Chapter 1 Jati Diri
"Bagaimana anak-anak, apa tugasnya sudah selesai?" ucap seorang Aira seorang guru cantik yang sedang
Chapter 2 Sahabat lama
"Iya, gua guru baru sekitar dua mingguan," ucap Aira lalu mengangkat wajahnya. "Ai... ini beneran ka
Chapter 3 Pasar Malam
*** Pagi hari Aira sudah selesai mencuci kain karena ia bangun dari subuh. Melihat hari sudah terang
Chapter 4 Menutup malu orang tua
*** Aira langsung berbalik melihat siapa yang datang, tapi Aira bingung siapa ibu dan bapak yang data
Chapter 5 Malam Pertama
Saat Evan mamakaikan selimutnya, tiba-tiba Aira merasa terganggu perlahan ia membuka matanya, samar-
Chapter 6 Berbohong
*** Hari ini; Aira begitu semangat ingin berangkat mengajar karena sudah dua hari ia libur demi melan
Chapter 7 Masa lalu
Sampai di rumah kecilnya, Aira langsung bersandar di balik pintu sambil memegangi dadanya. "Gua kena
Chapter 8 Curiga
"Gua nyari makan di luar aja kali ya, sekalian beli sabun gua ke supermarket," gumam Evan lalu menga
Chapter 9 Drama
Jam 10.00; Aira sudah selesai ngajar, Aira langsung meminta izin kepada guru piket untuk pulang terl
Chapter 10 Gara-gara lingerie merah
"Ada Bu, yuk kita belanja," jawab Aira. "Pamit sama Evan dulu, baju kamu juga belum ganti dari tadi p
Chapter 11 Ayah dan Ibu datang lagi
"I--iya Bu, sedikit deman, tapi nanti juga baikan kok, Bu," bohong Aira. "Kamu nggak ngajar?" tanya i
Chapter 12 Sekamar lagi
"Lu nggak mau beli makanan?" tanya Evan membuat Aira langsung menggeleng. "Kenapa?" lanjut Evan. "Uang
Chapter 13 Mulai Peduli
Tiba-tiba, ada bunyi jatuh dari jendela. Evan langsung berdiri untuk mengecek ke jendela. "Siapa dis
Chapter 14 Pengakuan yang menyakitkan
Seminggu telah berlalu dan seminggu itu pula Evan dan Aira benar-benar menjadi suami-istri seutuhnya
Chapter 15 Aira Sakit Hati
"Cepet banget sih, bentar lagi, kek," rengek Tio membuat Evan memutar mata malas lalu memalingkan wa
Chapter 16 Evan jujur ke Tio
*** Pukul 5.00; Evan menggeliat perlahan membuka matanya. Ia meraba kasur, tapi tidak ada Aira. Ia la
Chapter 17 Daerah akhirnya tau
Disisi lain, Aira dan Farra masih ngobrol di ruang tengah. "Ai kita tidur dimana?" tanya Farra membua
Chapter 18 Di kunci di gudang
"Dek, Aira itu orangnya seperti apa?" tanya Tio kembali membuat Farra mendongak dan mengingat sikap
Chapter 19 Aira Baper
Sekitar satu jam Aira tertidur, tiba-tiba ia menggeliat, ia merasa perutnya berat. Saat ia membuka m
Chapter 20 Pulang ke kota
Di sela-sela makan, Evan memperhatikan Aira kemudian ia teringat sesuatu. "Ai," panggil Evan membuat
Chapter 21 Evan Minta Jatah Lagi
Setelah makan batagor sampai kenyang, Aira mulai menguap lalu menyandarkan kepalanya, sedangkan Evan
Chapter 22 Urus Surat Pemindahan Aira
Sore hari; Aira sedang manyapu halaman dan menyirami kebun Evan di belakang rumahnya. "Perasaan Kak
Chapter 23 Satu Bulan pernikahan
Sekitar jam 3; Aira pulang dari sekolah, sampai di rumah ia melihat ada tiga mobil terparkir di depa
Chapter 24 Anniversary yang Gagal
Malam hari; Aira sudah rapi dan sekarang ia sedang memandangi dirinya di depan cermin, dengan baluta
Chapter 25 Aira Pindah Ngajar
Seminggu kemudian; Aira benar-benar menghindari Evan, walaupun Evan berusaha untuk mendekati Aira, n
Chapter 26 Tidur Bersama
Malam hari; Aira sudah siap begitu juga dengan Evan, ia sudah menunggu di depan kamar Aira. "Sudah s
Chapter 27 Umumkan Pernikahan
Pagi hari; Evan sudah siap berangkat ke kantor, sedangkan Aira dari jam 5 subuh tadi, ia sudah kemba
Chapter 28 Aira Menemukan Foto
Siang hari; Aira sudah pulang ke rumah, begitu juga dengan Farra. Saat Farra sedang menyetrika pakai
Chapter 29 Seperti Jalang!
Sekarang Aira sudah siap, dengan perasaan yang begitu sesak serta air mata yang tidak kunjung reda,
Chapter 30 Termenung
Tio yang baru saja selesai meeting langsung menyalakan ponselnya. alangkah terkejutnya ia melihat pa
Chapter 31 Ketemu Istri Udah Kayak Maling
Sambil menggeliat, Aira perlahan membuka matanya membuat Evan yang sedang sembunyi semakin deg-degan
Chapter 32 Aira Mual
Keesokan harinya, Evan memanggil kepala yayasan ke kantornya dan Evan juga memanggil salah satu staf
Chapter 33 Rumah Sakit
Keesokan harinya, Aira merasa mualnya semakin menjadi bahkan semalaman ia hampir tidak tidur karena
Chapter 34 Ini Rumahmu
"Kamu pasti tau 'kan kalo Evan yang punya yayasan itu," tebak Tio yang dibalas anggukan oleh Farra. "
Chapter 35 Test pack
Sore hari, Aira pamit pulang, tapi Evan kekeh ingin mengantarnya sampai ke rumah Farra membuat Aira
Chapter 36 Retaknya Persahabatan
Evan mematung saat melihat Aira juga dengan Tio, ia langsung gelagapan melihat Aira dan memilih meng
Chapter 37 Pergi Untuk Mandiri
PoV Aira Semalaman aku nggak tidur, kususun semua pakaianku kembali dalam koper yang kubawa dua mingg
Chapter 38 Pernikahan Di Undur
Keesokan harinya; pagi-pagi sekali Evan udah berangkat dari rumahnya, ia bukan ke kantor melainkan k
Chapter 39 Evan mengikuti Aira diam-diam
Keesokan harinya; pagi-pagi sekali Evan udah berangkat dari rumahnya, ia bukan ke kantor melainkan k
Chapter 40 Ketahuan
3 hari sudah berlalu Evan terus mengikuti Aira tanpa ketahuan. Siang ini Aira sedang di supermarket
Chapter 41 Pamit Diam-diam
Malam hari; Evan sudah selesai mengemasi barang dan pakaiannya ke dalam koper, tapi hatinya selalu b
Chapter 42 Evan Pergi
Dari dalam mobil Tio melihat Evan berjalan menuju mobil, tapi ia melihat Evan seperti sedang menghap
Chapter 43 Kartu Keluarga Yang Tertinggal
"Gimana kalo kita ketemu Aira nanti sore atau besok," saran Tio membuat Farra menyergit. "Kita mau ng
Chapter 44 Aira Akhirnya Tahu
Setelah Nenek Carolin pergi, Aira masih mematung melihat kartu keluarga di tangannya, Tio dan Farra
Chapter 45 Aira Berangkat
*** Pagi hari; jam 8 Aira sudah berangkat ke Bandara. Sekitar 8.30 Aira sudah berada di bandara, samb
Chapter 46 Singapura
Evan melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 10.35, itu artinya Aira sudah sampai di bandara,
Chapter 47 Ayah dan Ibu
*Di Indonesia* Hari menunjukkan pukul 5 sore, kedua orang tua Evan datang ke rumahnya dengan niat ing
Chapter 48 Terlalu jujur
*Indonesia* Farra dan Tio tiba di rumah Evan, tanpa membuang waktu mereka langsung bergegas masuk. "As
Chapter 49 Ayah dan Ibu tahu semuanya
Malam hari; Aira dan Evan sedang menonton televisi di temani cemilan di tangan Aira, tiba-tiba ponse
Chapter 50 23 tahun yang lalu
Malam hari; Aira dan Evan sedang menonton televisi di temani cemilan di tangan Aira, tiba-tiba ponse
Chapter 51 Nia Tahu Semuanya
Setelah Ayah dan Ibu keluar, Nia langsung memalingkan wajahnya dari Arif, ia memilih melihat Evan ya
Chapter 52 Disuruh Jujur
Arif yang merasakan itu langsung menutup matanya. Semenjak kejadian ini Nia dan Arif kembali romanti
Chapter 53 Kamu Kenapa
Saat Aira dan Evan tengah romantis-romantisnya, samar-samar mereka mendengar suara pintu di ketuk. "S
Chapter 54 Bucin
Saat Aira dan Evan tengah romantis-romantisnya, samar-samar mereka mendengar suara pintu di ketuk. "S
Chapter 55 Di Usir
Saat Aira dan Evan tengah romantis-romantisnya, samar-samar mereka mendengar suara pintu di ketuk. "S
Chapter 56 Teriakan Aira
Keesokan harinya, Evan mengajak Aira ikut ke kantor, awalnya Aira menolak tapi Evan terus membujuk-b
Chapter 57 Bertemu Adik Ipar
Ayah dan Ibu yang melihatnya hanya bisa menghela napas panjang, mareka juga kasian sama anaknya, tap
Chapter 58 Dua Jam Bersama
"Ikut aja sih, nggak usah banyak tanya," jawab Andi datar membuat Aira langsung mendengus kesal. Samp
Chapter 59 Makanan Yang Banyak
[Oke-oke, ini kami mau jalan menuju kesana] ucap Evan lalu mematikan sambungan, kemudian ia menoleh
Chapter 60 Gak Ada Kabar
Dua hari kemudian, Evan tidak ada kabar membuat Aira langsung khawatir, di telpon juga nggak diangka
Chapter 61 Aira Datang
Aira melihat Abi diambang pintu, ia langsung turun dari ranjang lalu menghampiri Abinya. "Abi, Kak Ev
Chapter 62 Aira Kangen
Evan langsung mengusap wajah Aira yang sudah basah dengan air hujan. "Kenapa kesini, sayang? Kamu sa
Chapter 63 Aira Demam
"Makasih sayang kamu udah baik banget sama aku," lirih Evan membuat Aira kembali mendongak. "Aku yang
Chapter 64 Abi Umi Datang
"Oh oke, saya tunggu sampai keluar," lanjut Evan. 'Mampus aku,' batin Aira. Lalu ia mandi dengan buru-
Chapter 65 Andi Taaruf
Aira melepas pelukan Evan lalu menatap suaminya itu dalam-dalam, sambil tangannya terulur mengusap r
Chapter 66 Evan Marah
"Udah … udah … Aira, Andi berantam terus, udah gede loh kalian udah mau punya anak, ada yang mau nik
Chapter 67 Bibir Tio Bengkak
Pelan-pelan Aira mendekatinya lalu ia memeluk Evan dari belakang. Evan yang merasakan itu awalnya ha
Chapter 68 Gempa
"Ya ampun, baru juga baring udah tidur aja," gumam Tio sambil terkekeh melihat Farra sudah mendengku
Chapter 69 Malu-maluin
"Hallah, palingan juga elu main nyosor aja, trus si Farra kaget, di tabok deh, elu" ledek Evan lalu
Novel tentang "Egois Berbuah Cinta". ini sempurna, memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Habis saya baca malah mewek marah sedikit. Hati yg hancur karena sebuah ego dan masala cinta, MENYEDIHKAN. Lebih baik Aira dikenal satu orang karena sikap sabar daripada evan orangnya sikap egois.Akan tidak melakukan hal yg sama pasangan menjadi sebuah kesalahan yg perlu diperbaiki menanti, sebaiknya pasangan bisa saling mengerti dan saling mencintai ingat "Jangan Mudah Egois"
11/07/2022
1aku suka bangat
6d
0menginspirasi
21d
0sgt bagus
23d
0sama bab1 tapi ini lebih bagus
27d
0Mantap 🥰
29d
0mantap
31/10
0Bikin penasaran sama jalan ceritanya
29/10
0saya sangat suka alur ceritanya ,,bagus lah
22/10
0terbaik
21/10
0