Tag(s):
• Tidak setia
• Pernikahan yang diatur
• CEO
• Persahabatan
• Pornografi
• Kehamilan

Menjadi seorang wanita sempurna yang diidamkan dan selalu diagung-agungkan ternyata tak menjamin wanita itu tidak diselingkuhi. Ya, hal itu dialami oleh seorang Karina. Hubungan tujuh tahun yang dibina dengan sepenuh hati malah berakhir dengan pengkhiatan. Sakitnya lagi, dalang penghancur hubungannya adalah sepupu kandungnya sendiri. Tak sampai disitu saja. Karina malah tiba-tiba harus dijodohkan dengan seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal. Sebagai anak yang berbakti dia menerima perjodohan itu. Entahlah akan seperti apa rumah tangga yang akan ia jalani nantinya.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Istri Manis Jenderal Perang

Q

Aku. Bisa Bangkit

Kartika Dey

Goyangan Pohon Beringin

Quora-youtixs

Menikah Dengan Orang yang Salah

hanyzaa

Balasan Untuk Suamiku

Tyarasani

Hana, Istri yang Direndahkan

Li Na/Qansha Anna

Rekomendasi

Goyangan Pohon Beringin

Quora-youtixs

Suami Perhitungan, Istri Kelimpungan

Buluh Perindu

Gulai Daun Singkong untuk Mertua

Amy Sity

Cinta Setelah Nikah

Arnetta

Serpihan hati seorang Madu

verayanti

Disangka Masih Hilang Ingatan

Kom Komala

Forced Marriage

Siti Zenab

Menikah Dengan ODGJ

Riviya Jasmine

Retak

Purplerill

Istri Tetangga Semangatku

Riena

Komentar Buku (279)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Kasawehialdhy

  mantap aplikasinya sangat bagus

  5d

    0
• 
  Novita Vita

  bagusss

  9d

    0
• 
  SimbolonMoses

  makasih

  10d

    0
• 
  BahriAsrul

  bagus😁

  17d

    0
• 
  TurusiAmrun

  kenapa karina terlalu egois

  23d

    0
• 
  Shahirah Aman Shah

  The story is make me angry buy at the same time it give me butterflies

  26d

    0
• 
  Perasetiyoerwin

  sangattt menantu

  07/08

    0
• 
  Mirah

  cerita kehidupan

  04/08

    0
• 
  KilaNanang

  saya suka sekali membaca NOVELAH

  28/07

    0
• AbagRangga

  cerita ini sangat bagus

  23/07

    0

• Total: 59

• Bab 1 Benalu

  BRAKK!!!
  "KALIAN!!!" Melotot tak percaya dan langsung pergi.
  Dua orang yang sedang melakukan perbuatan

• Bab 2 Tidak Boleh Egois

  Karina kini kembali ke rumahnya dengan diantarkan oleh Indry. Sahabatnya itu menawarkan diri untuk m

• Bab 3 Terserah!

  Karina saat ini berada di ruangannya. Seperti biasa ia mengecek semua laporan yang ada.
  "Tok,tok."
  "Ma

• Bab 4 Pakaian Laknat

  Sampailah mereka di depan sebuah rumah yang begitu mewah. Louis turun terlebih dahulu membukakan pin

• Bab 5 Terancam

  Terlihat seorang wanita yang tengah cemberut. Wanita itu terus menatap pria yang tengah menyuapinya

• Bab 6 Puas

  Karina tidak bisa fokus. Pikirannya terus tertuju kepada pria yang sebentar lagi akan menjadi suamin

• Bab 7 Malah Ditinggal

  "Lelahnya." Karina menghempaskan tubuhnya yang sudah segar di sofa kamar.
  Ia tadi sempat tertidur seh

• Bab 8 Ayo, Lebih Dekat Lagi

  Hari pernikahan telah tiba. Pernikahan diadakan secara sederhana atas permintaan Karina.
  Hanya keluar

• Bab 9 Tidak Bisa Berpikiran Jernih

  Ken tersenyum samar. Cepat-cepat Karina menjauhkan diri.
  "Tuan. Anda mencari kesempatan dalam kesempi

• Bab 10 Tersenyum Manja

  Karina mengerjapkan matanya perlahan. Ia pun langsung menoleh ke samping. Kosong.
  "Huh!" Menghembuska

• Bab 11 Sangat Ahli

  Karina dan Indry kini tengah berada di sebuah Cafe. Keduanya baru bisa bertemu di sore hari begini k

• Bab 12 Langsung Mengatupkan Bibirnya

  Ken meletakkan tubuh Karina dengan hati-hati di kasur empuk tersebut. Karina sama sekali tak terusik

• Bab 13 Senyum Jahat

  Di pagi hari yang cerah. Terlihat sepasang manusia yang tengah meringkuk di balik selimut. Sambil me

• Bab 14 Mas, Kamu Kayak Biasa Kan?

  Karina berusaha menampilkan senyum terbaiknya kepada wanita paruh baya tersebut. Terlihat sekali jik

• Bab 15 Mendadak Kesal

  Hari sudah hapir sore. Tapi, Ibunya Adam rencananya akan menginap di sini. Katanya, dia begitu merin

• Bab 16 Debaran Jantung yang Kian Menggila

  Malam hari yang dingin. Ken sudah berada di rumah dimana katanya istrinya itu berada. Ken yang benar

• Bab 17 Menjadi Murung

  Karina mengernyit heran memperhatikan sang sahabat yang terus tersenyum seperti orang yang tidak war

• Bab 18 Terbakar Api Cemburu

  Karina terus memperhatikan sosok orang yang begitu dikenalnya.
  Ternyata, doanya tak terkabul. Pria it

• Bab 19 Mendadak Merona

  Karina menormalkan detak jantungnya yang tak karuan. Wajah Ken terlalu dekat saat ini. Ia menelan sa

• Bab 20 Kelelahan

  Karina hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sang sahabat yang tengah tertidur begitu pula

• Bab 21 Tidak Tahu Malu

  "Cklek." Pintu pun terbuka lebar.
  Tanpa pikir panjang, Ken langsung memasuki kamarnya itu.
  Hening. Tid

• Bab 22 Senjata Makan Teman

  Acara makan malam telah usai. Kedua pasangan itu memutuskan untuk tidur di tempatnya masing-masing.

• Bab 23 Semakin Kuat Menggigit Bibirnya

  "Aww …." rintih Karina tertahan.
  Matanya mengerjap pelan. Tubuhnya terasa begitu remuk redam. Ia tida

• Bab 24 Aku Benar-benar Membencimu

  Tak terasa hari sudah malam saja. Karina merasa hari ini berjalan begitu cepat tidak seperti biasa.
  S

• Bab 25 Penuh Bisikan Halus

  Sungguh pemikiran yang ironis, tapi mau bagaimana lagi, sifatnya yang sudah terbentuk selama bertahu

• Bab 26 Pergi Ke Kantor

  Mengabaikan pekerjaannya hanya untuk pergi ke kantor Ken mungkin sebuah hal yang perlu Karina pikirk

• Bab 27 Tengah Marah

  Apa yang Karina lihat seakan membuat waktu membeku padanya. Pun Karina dapat melihat gambaran kejadi

• Bab 28 Sedang Bingung

  Karina pikir dirinya akan pulang. Namun, dia masih setia duduk di dalam ruangan Ken, wajahnya super

• Bab 29 Merasa Dikhianati

  Meski mengetahui bahwa Ken tidak mengetahui kepergiannya, tapi ada harap yang telah Karina hadirkan

• Bab 30 Jual Mahal

  Instruksi yang diberikan oleh Ken melalui Louis, yang lekas Louis perintahkan kepada anak buah Ken m

• Bab 31 Minuman Beralkohol

  "Sudah?" tanya Ken, setelah jeda yang cukup panjang di antara keduanya.
  Karina pun sudah mengatur nap

• Bab 32 Rayuan Berbisa

  Ada banyak sekali waktu yang Adam gunakan dalam lima jam terakhir untuk bertanya-tanya di manakah Li

• Bab 33 Menjadi Saksi

  "Menyesal katanya?" tanya Adam.
  Sejak ia melajukan mobilnya, Adam benar-benar tidak bisa melupakan pe

• Bab 34 Pasti Sudah Gila

  Masih sunyi setelah pengakuan dari Indry tadi. Membuat Indry yang menunduk perlahan-lahan mendongak

• Bab 35 Keputusan Besar

  Mencoba untuk tidak mengusik Karina dan Indry yang sedang menghabiskan waktu bersama, Louis dan Ken

• Bab 36 Menonton Film

  Terlalu sunyi yang menanggapi pertanyaan Louis, alih-alih Ken menjawab dengan segera. Bahkan detak j

• Bab 37 Tersipu Malu

  "Kenapa buru-buru?" tanya Karina setelah Indry dan Louis berpamitan dengannya untuk pulang.
  "Buru-bur

• Bab 38 Sebenarnya aku tidak buta

  Kembali di pagi hari yang persis seperti biasanya. Karina bergegas bangkit dari tidurnya tanpa repot

• Bab 39 Hal Konyol

  Karina berhenti, sebelum dia menyelesaikan ikatan dasi Ken. Tangannya terkulai lemah, Ken dapati mul

• Bab 40 Dia Bingung

  Waktu berikutnya, Karina sudah tidak lagi mendengar suara Ken. Suasana mendadak hening, tapi bukan b

• Bab 41 Merasa Tidak Yakin

  "Aku minta maaf."
  Satu hingga tiga detik tidak ada tanggapan. Ken sesegera mungkin mengecek layar pon

• Bab 42 Sebuah Surat

  Louis tidak menghiraukan delikan Ken, dia masih sibuk bercakap-cakap dengan Karina melalui telefon.

• Bab 43 Perasaan Khawatir

  Embusan angin berdesir kembali. Hadirnya menyadarkan lamunan Karina yang membekukan. Namun, masih be

• Bab 44 Benar-benar Menyesal

  "Ini semua Tuan yang menyiapkannya?" tanya Karina.
  Kini Karina dan Ken sudah kembali ke mode semula.

• Bab 45 Tidak Ada Kemarahan

  Siang. Namun, akan lebih tepat jika itu disebut makan siang lebih cepat dari yang biasanya mereka la

• Bab 46 Ke Rumah Sakit

  "Stadium berapa?" tanya Indry.
  Sebenarnya Karina tahu itu pertanyaan tak serius yang disampaikan oleh

• Bab 47 Kabar Kehamilannya

  Ada kehidupan baru dalam hidupnya, bahkan dalam diri Karina. Yang mana membuat Karina tak hanya memb

• Bab 48 Aku belum nikah

  Begitu sampai di depan rumah Karina, Indry mematikan mesin mobilnya itu. Dia siap turun dari mobil.
  "

• Bab 49 Pengaruh Obat

  Tiba di malam hari, setelah Louis bertemu dengan Indry, dia harus bergegas pergi ke kantor Ken lagi,

• Bab 50 Berpikir Positif

  Ken sedang duduk di meja makan dan menjadikan meja makan tersebut tempat berserakannya berkas-berkas

• Bab 51 Hatinya Memberontak

  Seperti yang Lisa katakan, kafe yang menjadi tujuan mereka lokasinya tidak jauh dari rumah Karina. N

• Bab 52 Kembali Menangis

  Nalurinya telah membawa kaki Karina melangkah sangat jauh. Banyak jalanan yang telah Karina lalui, t

• Bab 53 Dibuat Kecewa

  Secara perlahan, Indry mencoba menarik tubuh Karina yang tertidur dalam pelukannya. Sekejap Indry me

• Bab 54 Hujan Deras

  Hujan deras yang masih mengguyur tak lantas menyamarkan betapa menekannya tatapan Ken. Tatapan tidak

• Bab 55 Kehabisan Kata-kata

  "Katakan saja bahwa aku hanya akan melihat keadaannya. Tidak apa jika dia hanya memberiku setengah m

• Bab 56 Berpura-pura Waras

  Ken menggeram frustrasi. Tampak di sisi dahinya telah tercetak bentuk kukunya sendiri. Ken marah, ma

• Bab 57 Aku Mencintaimu

  Saran dari Indry telah Karina turuti. Dia diantar oleh Indry pulang ke rumahnya. Karina sudah mantap

• Bab 58 Saling Mencintai

  Hubungan Ken dan Karina telah jelas bagaimana adanya. Mereka menganku saling mencintai di malam tadi

• Bab 59 Pernikahan Louis dan Indry (END)

  Kepergian Lisa membawa kedamaian dalam kehidupan Ken dan Karina. Mereka sekarang bisa hidup tanpa ko