Tag(s):
• Tidak setia
• Detail
• Pornografi

Sikap Luna berubah semenjak ia memergoki suaminya jalan dengan wanita lain. Ia sangat kecewa ketika suaminya diajak keluar tidak mau malah beralasan ada pekerjaan. mulai saat itu, sikap Luna berubah dan tidak peduli lagi dengan suaminya, tetapi Arka, sang suami tidak menyukai perubahan sikap istrinya. Ia mengaku salah dan membuat istrinya bisa bersikap seperti dulu, tetapi ternyata tidak mudah, banyak sekali rintangan. Ia harus berjuang untuk mendapatkan cinta istrinya

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Second Love

Nur Cahaya

Suami Pelit Melarat Saat Aku Tinggalkan

Ga Wol

GELAS-GELAS KACA

Nur Hanifah Hanif

Dijual Suami

Susi_Riyanti

Menikahi Presdir Yang Sangat Kejam Dan Angkuh

Xiao Mei Lin

Sumpah Dalam Kubur

Nai Ra

Rekomendasi

kontrak pernikahan

Ezraass

Cinta Palsu Suamiku

Ida Nur Khasanah

ANAK KECIL JADI PENGANTIN

ika

Istri Nomor dua

Amih Lilis

Gulai Daun Singkong untuk Mertua

Amy Sity

Suami Pelit Melarat Saat Aku Tinggalkan

Ga Wol

You and Us

Nyaon

Pewaris CEO Yang Terbuang

Risca Amelia

Bukan Teman Tapi Menikah

Alex_Alvaro

Assalamualaikum Kak Ustaz

Iesa Aulia

Komentar Buku (620)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• BallaJuan

  bagus

  1h

    0
• 
  Putri Onshop

  like

  3d

    0
• Ma Ma Fathir

  Baguuus

  3d

    0
• Nayla

  bagus novelnya

  5d

    0
• RamadaniSeli

  sangat seru

  7d

    0
• ArdiyanDedek

  ya saya

  8d

    0
• Aprell Teyenk

  apa ya,,suka ajja sich

  13d

    0
• LilikSumarlik

  cerita menarik

  13d

    0
• 
  MeloCoco

  sangat bagus dan menarik cerita nya pun puas bagus dan lainnya

  15d

    0
• RamadaniFitrah

  bagusss

  19d

    0

• Total: 41

• bab 1. memergoki suami jalan dengan wanita lain

  "Mas, bisa tolong anterin aku belanja sebentar?" tanya Luna kepada suaminya, Arka.
  "Aku sibuk, nanti

• bab 2. kenyataan pahit siapa perempuan itu

  Luna berniat malam ini tidak akan pulang ke rumah. Rasa sakit telah dibohongi oleh sang suaminya mem

• bab 3. pertemuan

  Tak lama kemudian Arka sudah sampai ke tempat yang dituju. Dia mengedarkan pandangan mencari seseora

• bab 4. perubahan sikap Arka

  "Tugas utama seorang istri itu menyiapkan semua keperluan suami, bukan malah pergi dan janjian sama

• bab 5. menyusul ke yayasan

  "Apa-apaan sih!" ketus Luna sembari mendorong tubuh Arka.
  Semenjak kejadian malam itu, Luna sama seka

• bab 6. tragedi Putri

  Kejadian itu tak berlangsung lama karena mendadak ponsel Arka berdering.
  "Apa? Sekarang kamu dimana?"

• bab 7

  Luna yang ditanya hanya bisa diam, ia bingung harus menjawab apa. Jangan sampai satu kesalahan kecil

• bab 8

  "Masakan istrimu tidak pernah mengecewakan ya, Arka," ucap ibunya membuka percakapan saat mereka ten

• bab 9

  "Kamu di sini, emang siapa yang sakit?" tanya Abi.
  "Bibiku."
  "Bibi siapa? Memangnya kamu punya bibi?"

• bab 10

  Pagi hari Luna masih terasa lemas, ia tidak beranjak dari tempat tidur selepas sholat subuh tadi. K

• bab 11

  Tak butuh waktu lama bagi Arka untuk bisa sampai ke tempat yang dituju.
  Sebuah rumah sakit besar yan

• bab 12

  Karena keadaan Luna sudah membaik, sore ini ia diperbolehkan untuk pulang.
  Sedangkan Arka semenjak ke

• bab 13

  "Ibu!" pekik Luna saat melihat mertuanya memegangi dada. Ia melangkahkan kakinya dengan cepat mengha

• bab 14

  Luna terdiam mematung mendengar ucapan Putri, tak terasa air mata jatuh juga di pelupuk mata nya.
  Bur

• bab 15

  Sepertinya Arka tak menyadari kehadiran istrinya, terbukti dengan langkah tergesa-gesa dan raut waja

• bab 16

  "Bawa aku pergi, Abi!" tekan Luna. Dengan sigap Abi membawa Luna keluar. Jujur, saat ini ia tidak ta

• bab 17

  "Kenapa masang muka jutek gitu?" tanya Luna. Bukannya menjawab, Arka malah membuang muka.
  "Apa ada ya

• bab 18

  "Dia itu istrimu yang sering kau ceritakan itu kah?" tanya Eva. Arka mengangguk membenarkan ucapan w

• bab 19

  "Apa itu?" tanya Luna. Ia pun mendekat pada suaminya.
  "Bingkisan. Tadi satpam kantor yang ngasih."
  "Da

• bab 20

  "Kandungan Ibu sangat rawan, Ibu tidak boleh banyak pikiran dan juga stres," ucap Dokter kandungan y

• bab 21

  Arka terdiam mendengar ucapan istrinya, begitupun Abi. Karena tidak mau mengganggu mereka, akhirnya

• bab 22

  "Kamu pulihkan kesehatan kamu di ruangan ini," ucap Abi pada Luna setelah membawanya ke klinik priba

• bab 23

  "Jangan mendekat!" ketus Luna saat melihat suaminya berjalan ke arahnya.
  "Kau begitu marah padaku?" A

• bab 24

  Luna menangis sesenggukan. Sebenarnya rasa cinta pada suaminya masih begitu besar, tapi semua itu di

• bab 25

  Tiba-tiba ponsel Luna berdering. Ia menarik paksa tubuhnya dari pangkuan Arka lali beranjak mengambi

• bab 26

  Tanpa menunggu esok hari, malam ini Arka bergegas menuju rumah Luna.
  Mendengar Luna mengatakan rindu,

• bab 27

  Arka melihat tawa istrinya begitu lepas, hal yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Ia menghela nafas

• bab 28

  "Kamu mau apa?" tanya Arka. Kini mereka tengah menikmati waktu berdua di luar.
  Malam ini tak seperti

• bab 29

  Pintu kamar diketuk dengan keras. Buru-buru Arka membukanya. Nampak raut kecemasan di wajah asistenn

• bab 30

  "Aku benci cara mu seperti ini!" bentak Luna
  "Tidak ada pilihan," jawab Arka.
  "Aku sudah ditunggu Oliv

• kecemburuan

  "Bukan saya pelakunya, Pak. Saya hanya lewat dan berniat menolong," ucap Putri histeris.
  "Buktinya ka

• ketegasan pada Alfi

  Arka menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan apa yang diucapkan istrinya. Bukan seperti in

• membungkam Alfi

  Malam ini langit begitu cerah, lampu jalan yang gemerlap menambah keindahan kota ini. Apalagi ketika

• minta jatah

  Setelah kejadian waktu lalu, Arka beserta Luna tak pernah bertemu dengan Alfi, tapi hubungannya deng

• tragedi dalam pernikahan Dara

  Acara pernikahan Dara dan juga Nina akhirnya hari ini digelar. Arka dan juga Luna mulai kemarin sore

• siapa yang menghamili Alfi?

  "Aku harus menemui lelaki itu. Dia harus bertanggungjawab dengan apa yang telah ia buat" ucap Luna.

• bab 37 blokir saja

  "Lun, aku mau bicara sama kamu, berdua saja," ucap Aldo sebelum Luna beranjak pulang.
  Setelah berdisk

• bab 38 hamil

  "Kamu blokir nomor itu. Aku nggak mau kita berurusan dengan orang itu lagi," ucap Luna sambil menge

• bab 39 cemburunya Arka

  "Terimakasih karena kamu selalu bersikap lembut terhadapku. Walau rasa itu belum kunjung datang, tet

• bab 40 selamat ya atas kelahirannya

  "Lucu-lucu sekali bajunya," ucap Luna saat melihat baju bayi. Tak lupa ia mengambil gedong dan perle

• bab 41 akhir yang bahagia

  Kini usia Arsya menginjak lima belas bulan dan sudah bisa berjalan. Badannya ngikutin badan papanya,