Kabuuan : 36Usus Tercecer di Jalan
"Kumpulin otak sama ususnya!” Suara tulang yang retak tertindas ban truk itu membuat beberapa orang d
readmore Arwah Korban Kecelakaan
"Kenapa, Nez?" Aku masih berusaha mengendalikan deru napas yang memburu. Suara-suara itu sangat meng
readmore Sesuatu di Kuah Soto
Aku tak salah lihat, itu bukan halusinasi! Dengan jelas aku melihat sosok Bude di depan pintu. Apaka
readmore Jangan Ganggu Aku!
Sambil menahan rasa mual, aku menutup pancinya dan berlari ke luar. Dugaan Bude benar, warung ini me
readmore Kaham
"Nduk? Bangun, Nduk! Kok tidur di lantai?" Aku membuka mata perlahan, melihat Bude yang sudah berada
readmore Jangan Diambil
Sehari setelah kejadian itu, tubuhku terasa berbeda dari biasanya. Pakde memantrai sebotol air miner
readmore Teror Ajeng
Uang di saku bajuku diambil paksa oleh Bude. Tatapannya tajam, raut wajahnya sulit diartikan. Apa ya
readmore Batang Bambu
Hanya ditemani cahaya senter dan suara jangkrik, aku dan Pakde berjalan membelah gelapnya malam menu
readmore Korban Lagi
Aku terduduk lemas, Bu Sri terus meronta-ronta meminta dilepaskan. Ajeng mencekik leher Bu Sri tanpa
readmore Mayat Hidup
Orang-orang mulai ramai berdatangan, sedang aku mematung di tempat; bingung apakah semua ini kenyata
readmore Kelawuk
"Tolong anak saya, Pak! Dari kemarin nggak mau makan, antara hidup dan mati!" ucap ibu itu terus mem
readmore Sosok Menyeramkan
Kecurigaanku pada Pakde semakin kuat sehingga ia izin keluar rumah padahal hari sudah gelap. Sambil
readmore Cabik Sukma
“Pakde! Kenapa buhulnya nggak dikembalikan aja? Pakde nggak marah?” tanyaku kesal. Setelah semuanya
readmore Hendak Balas Dendam
“Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?” Setelah Hafiz dibawa pulang ke rumah untuk mengganti baju, se
readmore Hendak Balas Dendam
“Balas dendam?" Seketika semua orang bangkit dan saling tatap. Pak Mahmud tampak begitu emosi, wajahn
readmore Hadiah Umroh
Sepulang dari makam, aku menjadi lebih pendiam. Ucapan ibu-ibu tadi masih terbayang, takut jika kela
readmore Jarum
“Bude?” Aku terkesiap begitu melihat Bude berdiri di depan pintu. Ketahuan sudah, haruskah berbohong?
readmore Mbak Gayatri
"Nduk, jangan beri tahu Pakde soal ini. Nanti kamu dipulangkan ke kota," ucap Bude lalu mengambil ai
readmore Meminta Daging Mentah
“Permisi, Mbak Gayatri-nya ada?” tanyaku kepada seseorang yang membukakan pintu. Ia adalah pria yang
readmore Buntelan Merah
Setelah diberi minum, wanita itu dibaringkan di atas sofa dan diselimuti. Bude dan Pakde keluar, kat
readmore Arwah Korban Kebakaran
Aku terdiam beberapa saat; bingung dengan sikap kasar Bude yang berani membentak. Seumur hidup, baru
readmore Tuduhan Tak Berdasar
"Nduk, sepertinya kamu berhalusinasi. Sudah, kembali istirahat.” Aku tertegun, tak mungkin sekadar ha
readmore Keputusan
Sudah dua hari ini warung Bude kembali sepi. Tampaknya karena pengaruh tuduhan orang-orang sinting i
readmore Menjijikkan
“Assalamualaikum ….” Aku membuka pintu perlahan, rupanya tidak dikunci. Warung sudah tutup, mungkin
readmore Penglihatan Seram
"Astagfirullah, Dik! Kamu kok kotor begini? Dari mana?” Aku mengatur napas, memperhatikan perempuan i
readmore Sosok Bocah Tanpa Kepala
“Pakde! Buruan anter Inez temenin ke situ!” Aku menarik tangan Pakde, memaksanya pergi ke suatu temp
readmore Bukan Tumbal Warung
Sudah tiga hari ini badanku panas tinggi. Pakde berkata, ini karena terkejut melihat hantu yang meny
readmore Jeritan
Selagi Bude tidak ada di rumah, aku berencana membongkar lemarinya. Ya, buntelan merah itu masih men
readmore Pakde Semakin Aneh
Aku berteriak kencang hingga tenggorokan terasa sakit. Benarkah yang kulihat ini? Mengapa Bu Sri men
readmore Ingin Daging Mentah
“Nez? Nez? Syukurlah udah bangun. Ini minum dulu jahe hangat.” Aku membuka mata perlahan, kesadaran b
readmore Dirasuki Roh Jahat
Semalaman tak bisa tidur, memikirkan Pakde yang semakin hari semakin aneh. Bude tak tahu ke mana dit
readmore Pengakuan Pakde
“Pak Ustaz? Gimana? Mana Pakde?” Lelaki itu terdiam sejenak, kemudian menghela napas. Tanganku gemeta
readmore Mencari Jenazah
“Dia siapa?” Mataku tertuju pada seseorang yang tiba-tiba datang. Mbak Widya, ia tampak berbeda. Kem
readmore Kedatangan Ayah
Baru berjalan beberapa langkah, kami dikejutkan dengan suara teriakan Pakde dari rumah. Tergesa-gesa
readmore Kisah Akhir
“Sudah, jelaskan saja. Cepat atau lambat semuanya akan tau, nggak baik juga terus-terus berbohong.” P
readmore Misteri
"Nez, ayo ikut Ayah ke kampung. Ayah mau lihat kondisi rumah almarhum Pakdemu sebelum dijual," ucap
readmore
ceritanya bagus, alurnya jelas
19/05/2022
0bagus sekali ceritanya
15/05/2022
0bagus banget novel ini sangat seru untuk di baca dengan siapapun
13/05/2022
0pls bgs bgt cerita kaka, semangat ka-! 💗
09/05/2022
9bagus banget novel ini
6d
0pintar punya pemikiran yang cukup tinggi
12d
0saya suka
18d
0saya tertarik dan mulai membaca
21d
0baik
23d
0bagus
23d
0