Tag(s):
• Anak nakal & gadis baik
• Komedi
• Drama
• Cinta pertama
• Persahabatan
• Sekolah Menengah Atas
• Ringan
• Cinta pada pandangan pertama
• Sekolah
• Manis

Tentang kisah cinta Risa dan juga Arfan yang tiba tiba saja menjadi sepasang kekasih tanpa ada apa itu yang namanya PDKT. Kisah cinta mereka begitu unik. Salah satu gadis manis Itu bernama Risa, yang tidak terlalu populer di sekolah. Juga, dengan seorang pria bernama Arfan, yang merupakan pria paling urakan di sekolah. Namun, ia juga memiliki sisi yang unik. Risa sama sekali belum pernah merasakan yang namanya apa itu PACARAN. Berkat Arfan, ia mulai mengerti apa itu namanya pacaran sehat, dan tidak berlebihan. Juga apa itu rasa sayang yang tulus. Risa dan Arfan juga memiliki sahabat-sahabat yang baik, dan selalu ada untuk mereka. Yang menyayangi mereka dengan tulus, dan membantu pasangan muda ini ketika dalam kesulitan. Mampukah Risa dan Arfan mempertahankan hubungan mereka dengan terbilang pengalaman soal pacarannya yang masih minim? Akankah Risa tetap mempercayai Arfan yang katanya terlibat dalam suatu scandal dengan tante berlipstik merah? Temukan kisah romansa mereka semasa putih abu-abu, bersama teman-teman keduanya yang konyol namun setia kawan.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Bulan Bintang 100 Hari

shu-dhans

Jatri

tarisaly

Stuck

Neng Nurbaini

Rain

Rubah Putih

KEKASIH HALALKU

Tiara Mora

Kutukan Cinta Dewa Kematian

Paussbiru

Rekomendasi

Gadis Misterius

Nona_Lyanna

Akhir Sebuah Persahabatan

ZAIDA LEE

MELEPAS DERITA

adiarta lutfiya

Rain

Aily Ar

Senandung Kehidupan

Marya Aviana

Ibuku Mencintai Calon Suamiku

Indira Aziz

The Devil CEO

Kakarlak

ISTRI VS MANTAN

KAFOM_RONA

NYONYA SULTAN

Wie Dew Wie

The Ex Brother

Dwi Sartika Juni

Komentar Buku (240)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Fauziah Amar

  berkualitas

  21d

    0
• 
  KhairunnisaYasmin

  mayan

  24/08

    0
• 
  1207Sumi

  trpesoba dengan ceritanya

  28/07

    0
• risristi

  bagus banget

  18/07

    0
• PasyaAlan

  sangat bagus

  08/07

    0
• 
  atiqahnurul ainaa

  best

  03/07

    0
• 
  Budianto mainiErik

  mantap bagus ceritanya sangat menarik

  14/06

    0
• 
  MurniMurni

  bagus

  13/06

    0
• 
  widyareny

  ceritanya menarik

  10/06

    0
• 
  FernandaSaskia

  seru gbngttt

  08/06

    0

• Total: 42

• Bab 1 Prolog

  Hujan turun begitu deras. Awan hitam menyelimuti bumi sore itu. Suara petir terdengar begitu keras d

• Bab 2 Si Pembuat Masalah

  "Risa, sudah jam berapa ini? Kamu belum siap juga?" teriak ayah begitu keras dari lantai satu.
  "Kalem

• Bab 3 Story Of Arfan

  "Sa, tadi lo ketemu sama Arfan di lapangan sekolah?” tanya Jeni; perempuan berambut panjang yang lan

• Bab 4 Pergibahan antar Pria

  Arfan Aldebaran Hamizan.
  Itu nama gue. Namanya memang cukup bagus, karena saat gue dibuat bokap nyoka

• Bab 5 Tragedi Kamar Mandi

  Gue langsung bergegas menuju toilet. Karena asli, ngerjain soal Fisika itu selalu membuat gue kebele

• Bab 6 Pengakuan Cinta

  Aku sangat terkejut. Karena tiba-tiba saja, Arfan yang dikenal sebagai pria si pembuat masalah, mena

• Bab 7 Tentang Ayah

  Aku langsung mengecheck handphoneku. Dan benar saja dugaanku, Arfan menyimpan nomor ponselnya di han

• Bab 8 Resmi Berpacaran

  Besok paginya, setelah selesai sarapan, bik Sari mengatakan sudah ada seorang pria yang menjemputku

• Bab 9 Ojek Cinta

  Gue masuk ke dalam kelas sambil tersenyum riang. Semua teman-teman gue langsung menghampiri gue dan

• Bab 10 Ayah Risa yang Galak

  “Kenapa lo mau pacaran sama gue, sih?” tanyanya tiba-tiba.
  “Karena gue suka sama lo. Kalau gue gak su

• Bab 11 Cewe Jutek itu Cewe Gue

  Saat bel pulang berbunyi, gue langsung bergegas menuju parkiran sekolah. Gue menunggu Karisa sambil

• Bab 12 About Arfan

  “Berantem?” teriakku mengulang dengan suara yang terkesan begitu terkeju saat mendengar jawaban Arfa

• Bab 13 Jalan Braga

  Di sela-sela kebersamaan kami, Arfan tiba-tiba saja memanggil bapak-bapak penjual gelembung sabun. I

• Bab 14 Arti Kamu dan Aku

  “Kalau suatu hari nanti gue manggil lo sayang boleh nggak?” tanyanya tampak ragu hingga membuatku la

• Bab 15 Curhatan Erwin

  Karisa tersenyum lebar. Kali ini, senyumannya terlihat lebih bersahabat dan tidak memasang ekspresi

• Bab 16 Mendekati Jeni dan Dhea

  Besok paginya, seperti biasa gue menjemput Karisa ke rumahnya. Erwin dan Tatang sudah pergi duluan k

• Bab 17 Bertemu Ayah Risa

  Sepulang sekolah, gue mengajak Risa dan kedua temannya untuk sholat bersama. Sepertinya, Jeni dan ju

• Bab 18 Skype dengan Jeni dan Dhea

  "Ris, boleh tanya sesuatu?” tanya Arfan saat kami berdua tengah makan siang bersama di ruang makan.
  A

• Bab 19 First Date

  Semalaman skype dengan Jeni dan juga Dhea, membuatku jadi begadang dan tidur sekitar jam 2 Subuh. Ya

• Bab 20 Keluarga Arfan

  Setelah sampai di tempat makan, Arfan langsung memesan jagung bakar, kopi hitam, mie rebus pakai tel

• Bab 21 Tante Berlipstik Merah

  Arfan duduk di sampingku, dia menatap wajahku cukup lama sambil tersenyum simpul. Aku membalas senyu

• Bab 22 Di Balik Ayunan

  "Iya. Dia sering sekali memberikan gue uang saku. Akan tetapi, saat itu juga gue menolaknya dengan t

• Bab 23 Bunga Tulip

  Setelah menceritakan kisah kelam keluarga gue yang benar-benar membuat gue malu, gue dan Risa memutu

• Bab 24 Matahariku

  2 bulan sudah aku dan Arfan menjalani hari-hari yang indah selama kami berpacaran. Jeni dan Dhea jug

• Bab 25 Bertemu Asti

  Tepat pukul 10 malam, saat gue baru saja sampai rumah setelah kencan dengan Risa, tiba-tiba saja ter

• Bab 26 Sarah

  Lagi-lagi ponsel gue berdering dengan volume suara yang cukup keras. Saat melihat layar handphone, g

• Bab 27 Risa Marah

  Besok paginya, gue terlambat bangun. Sial, hari ini harusnya gue jemput Risa ke rumahnya. Tapi, kare

• Bab 28 Rasa Cemburu

  Arfan terlihat gugup dan juga panik. Jelas saja dia gugup, orang aku yang tadi angkat telepon dari A

• Bab 29 Pengakuan Kang Abizar

  Sepulang sekolah, aku memutuskan untuk pulang naik angkot saja bersama dengan Jeni dan juga Dhea. Ak

• Bab 30 Tentang Sakti dan Tatang

  Hari ini rasanya campur aduk. Pikiran gue kacau entah mengapa. Gue duduk termenung di warung kopi de

• Bab 31 About You

  Gue sibuk melamun di fly over Pasopati. Setelah menceritakan apa yang menjadi keluh kesah gue selama

• Bab 32 Berkelahi

  Begitu Risa mengizinkan gue untuk membantu si Mbul, gue langsung bergegas pergi dan mengendarai moto

• Bab 33 Kamu yang Mengagumkan

  Aku cemas, aku khawatir, dan aku sangat panik begitu melihat Arfan berkelahi seperti tadi untuk memb

• Bab 34 Kepercayaan

  Begitu pengakuan cintaku, aku langsung pergi berlari menjauhi mereka semua karena menurutku ini sang

• Bab 35 Allah Maha Baik

  Baru saja gue mendengar pengakuan cinta Karisa beberapa jam yang lalu. Kini, masalah lain timbul beg

• Bab 36 Saran Ayah yang Membuat Tenang

  Semenjak kejadian kemarin di sekolah, aku berusaha untuk memikirkan masalah ini dengan kepala dingin

• Bab 37 Sahabat-sahabat Arfan

  Sepulang sekolah, tiba-tiba saja Tatang, Erwin, dan Mbul datang menghampiriku di gerbang sekolah. Ak

• Bab 38 Kehilangan

  Semenjak beredarnya foto ciuman gue dengan Asti, dan juga video perkelahian gue dengan Sakti di sosi

• Bab 39 Pertengkaran

  Aku melangkahkan kakiku menuju gerbang sekolah setelah bel pulang berbunyi. Semenjak kejadian bebera

• Bab 40 Kamu adalah Arfanku

  Aku berusaha untuk menghubungi Arfan via telepon, tapi dia sama sekali tidak menjawab panggilan tele

• Bab 41 Kamu adalah Karisaku

  Rasanya luar biasa. Ternyata, ini rasanya mencintai seseorang dengan setulus hati. Gue sangat bahagi

• Bab 42 Epilog

  Langit yang cerah terlihat begitu indah. Seorang pria separuh baya tampak sedang saling bergandengan