Tag(s):
• Keluarga
• Persahabatan
• Sekolah Menengah Atas

"Bagaimana ini aku merindunya?" "Pergi dengan pamitpun aku merindu. Bagaimana jika kamu pergi tanpa pamit?" ---Alice--- ------------------------------------------- Kisah Alice dan Sarah. Dua orang asing yang sangat berbeda, tapi menjadi sahabat. Awalnya mereka bertemu tanpa sengaja dalam kejadian yang cukup mengejutkan. Ikatan persahabatan Sarah dan Alice makin erat. Mereka selalu lengket berdua seperti surat dan perangko. Kalau dipisah, maka terasa ada yang kurang. Alice berharap bisa selamanya bersahabat dengan Sarah. Namun, tiba-tiba Sarah harus kembali ke kampung halaman. Kepergian Sarah membuat Alice harus memendam rindu padanya. Dia masih rindu walau telah berkomunikasi dengan Sarah. Kira-kira apa yang terjadi selanjutnya? Akankah Alice menyusul Sarah ke kampung? Akankah Alice bisa menemui Sarah? --- Sebetulnya, perjumpaan tak akan bisa menghapus rindu, yang ada justru akan menuntut perjumpaan-perjumpaan selanjutnya. Begitulah rindu tak usai bukan soal jarak, bukan pula soal tak saling menyapa, tapi karena tak pernah lagi bertatap muka, padahal sebelumnya sangat sering, bahkan tak terhitung lagi jumlah pertemuan mereka.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Komodo Hijrah

Gemintang bestari

Not Alone

Smilling

Stray Kids

Hany Eddera Hyaku

1095 Days!

shirubia

Menggapai Cinta Istri Pertama

A-yen94

Rosemary's Life Story

Sofia Grace

Sang Medium

Giovanna Bee

KAKAK BAIK

Penulis_Senja

Cepatlah Besar Matahariku

Karima N.

Fur Elise

Patricia Anggi

Rekomendasi

Terlahir Kembali Sebagai Tokoh Antagonis

Alvayla

Menghidupi Benalu

andrianisilviaR

MELEPAS DERITA

adiarta lutfiya

Senandung Kehidupan

Marya Aviana

Love In Imagination

Alpena

Sopir Itu Suamiku (Suamiku Sopir Yang Ternyata Kaya)

Susan Susanti

Suamiku Pandai Bersandiwara

Erie Sawn

Cinta Cool dan Barbar

Alviesha_Athninamaisy

Cinta Terhalang Restu Abi

SuKa_PaRiS

Lie

Rindu Senja

Komentar Buku (203)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  SetiawanIman

  bagus sekali

  6d

    0
• 
  Pawon mba gendis

  keren

  7d

    0
• 
  Assihyunita

  bagus ceritanya

  20d

    0
• 
  SaljuDhepa salju

  seru dan sedih bgt

  24d

    0
• KristinaKristina

  Bagus sekali

  25d

    0
• 
  SheftaShefta

  sangat bagussss

  27d

    0
• 
  Ananda Valerria

  bagus ceritanya

  17/09

    0
• 
  Nova Andini

  bismillah

  04/09

    0
• 
  Rahma putraNiko

  bagus

  12/08

    0
• 
  RosdianaDian

  bagus

  06/08

    0

• Total: 30

• Bab 1

  "Pergi dengan pamitpun aku merindu. Bagaimana jika kamu pergi tanpa pamit?"
  --Alice-- 
  ****
  "Sarah."
  Say

• Bab 2

  Hanya satu kata. Terimakasih.
  --Alice--
  ****
  Dengan perasaan hancur-lebur. Alice melangkah gontai, samp

• Bab 2.1

  "Kau yang menolongku. Namun, mengapa kau malah disalahkan?"
  ---Alice---
  *********
  “Mama!” Lagi-lagi A

• Bab 3

  Rasa tersepona itu sederhana. Terkadang tanpa Alasan.
  ---Alice---
  Beberapa bulan sebelumnya.
  Sinar m

• Bab 3.1

  "Entahlah. Entah mengapa aku sangat ingin main dan les piano saat itu. Aku pun tak tau."
  ---Alice---
  

• Bab 3.3

  "Kutemukan bakatku tanpa sengaja"
  ---Alice---
  ****
  Semenjak saat itu, setiap sore Alice akan berangka

• Bab 4

  "Sepertinya nasib buruk terus menimpaku, hari ini"
  ----Alice---
  ****
  “Aliice! Aliiice! Aliiice!” ter

• Bab 4.1

  "Kukira aku telah mencapai tangga impian terakhir. Namun, ternyata ada pintu mimpi yang harus ku dob

• Bab 4.3

  "Perlakuan beliau membuka luka masa lalu yang telah lama mengering"
  ---Alice---
  ****
  "Coba lihat dafta

• Bab 4.3

  "Aku belum sanggup menghadapinya, karena itu kabur"
  ---Alice---
  ******
  Waktu begitu cepat bergulir. De

• Bab 4.5

  "Ternyata aku salah. Benar-benar salah. Bukan kabur, aku seharusnya menghadapinya"
  ---Alice---
  ****
  Al

• Bab 5

  "Aku ingin menghilang. Menghilang dari semesta yang sungguh kejam padaku"
  ---Alice---
  *********
  "E..En

• Bab 6

  "Menemukannya, adalah impianku yang terbesar, saat ini"
  ---Alice---
  ****
  Siapa dia?
  Mengapa dia ada ad

• Bab 6.1

  "Menemukanmu saja sudah membuatku bahagia, apa lagi yang lain?"
  ---Alice---
  ****
  “Ya, ada apa?” tanya p

• Bab 6.2

  "Aku ingin membalas kebaikanmu dengan kebaikan. Namun, kamu justru dibalas dengan omongan pedas"
  ---A

• Bab 6.3

  "Saat semua orang meninggalkanku, kamu malah berada di sisiku"
  ---Alice---
  *****
  Mia terdiam. Hanya me

• Bab 7

  *Author akan ke kempung besok. Di sini akan segera up sampai bab 30 karena itu mohon dukungannya ya.

• Bab 8 (Sarah)

  "Harus apa aku!"
  ---Sarah---
  ****
  "Sus!" panggil Sarah lagi. Membuyarkan tatapan penuh selidik suster t

• Bab 9 (Sarah)

  "Banyak hal yang tak terduga menyerangku"
  ---Sarah---
  ***
  Maria tiba-tiba bermuran durja. Bola matanya

• Bab 9.1 (Sarah POV)

  maaf ya lama gak update bab. soal kemaren salah up bab dan ada kesibukan. Author akan boom up sampai

• Bab 10

  "Saat ada dim*ki. Namun, saat tak ada justru dicari"
  ---Alice---
  ****
  Cepat, Sarah mengambil langkah se

• Bab 11

  Bab 11
  "Aku akan lebih mengenalmu"
  ---Alice---
  ****
  Alice sedang rebahan di kasur empuknya. Bosan. It

• Bab 12

  "Bagaimana bisa kamu memiliki sabar yang begitu luas, Sarah. Tidak sepertiku yang mudah terserang am

• Bab 12.1

  Bab 12.1
  "Rasa penasaran mulai menggerogoti sanubariku"
  ---Alice---
  ****
  "Kamu masih kepanasan, ya?" ta

• Bab 12.2

  "Aku tau kita tak sama. Namun, bolehkan kita tetap berteman? Tolong jawab iya. Jangan yang lain"
  ---

• Bab 12.3

  Syukurnya. Ekspektasiku ternyata sesuai dengan realita"
  ---Alice---
  ****
  Sarah menatap Alice dan Mita b

• Bab 13

  "Andai semua berpikir seperti itu. Pasti mereka akan mengagumimu. Sama sepertiku"
  ---Alice--
  ***
  Sarah

• Bab 14

  "Apa yang kamu sembunyikan dariku?"
  ---Alice---
  ****
  Seminggu kemudian, jadwal Alice periksa dengan Dok

• Bab 14.1

  "Ternyata, ada orang yang seperti Sarah di sekitarku, dan aku baru tau itu. Apakah aku selama ini hi

• Bab 14.2

  "Bolehkah aku berdusta? Meski itu demi kebaikan"
  ---Alice---
  *****
  "Alice enggak papa kok kalau kamu ma