ภาพรวม
|แคตตาล็อก
- ฉลาก:
- Kecantikan
- Keluarga
- Heteroseksual
Naila begitu percaya pada takdir. Baginya, takdir itu sebuah jalan dan dia akan melangkah pada jalannya. Perempuan berwajah manis ini hanyalah seorang pelayan warung. Meskipun begitu, semua lelaki yang dia kenal mengakui pesonanya, tak terkecuali seorang Ammad, lelaki berumur 40 tahun, seorang perantau yang terkenal setia dengan istri dan keluarganya. Akankah takdir menyatukan mereka atau malah memisahkan serta menghempaskan semua harapan?
อัปเดตล่าสุด
คำแนะนำของบรรณาธิการ
คำแนะนำ
หนังสือแสดงความคิดเห็น (88)
- ทั้งหมด: 107
บทที่ 1 Pulanglah, Abang
Bab 1
Naila masih setia menimang ponsel yang baru saja dia non aktifkan. Tangannya gemetar. Keringatบทที่ 2 Jalan-jalan
Bab 2
Dua tahun yang lalu ....
Naila tengah asyik mencuci piring di belakang warung ketika ibu Diana dบทที่ 3 Naila benar-benar polos
Bab 3
Di hadapan mereka telah terhidang dua porsi nila goreng dan satu porsi ayam goreng request Nayrบทที่ 4 Kapan jalan-jalan lagi?
Bab 4
Waktu yang semakin beranjak siang membuat warung ibu Diana semakin ramai oleh pengunjung. Nailaบทที่ 5 Ada apa dengan Nayra?
Bab 5
Naila buru-buru meneguk minumannya untuk menetralisir kecamuk rasa yang bergejolak di dadanya.
"บทที่ 6 Suami orang
Bab 6
"Ada hubungan apa kamu dengan laki-laki itu, Nak? Mama lihat kamu sudah begitu dekat dan Nayraบทที่ 7 Bagaikan di teror
"Habis mau gimana lagi? Nayra itu putri Ade satu-satunya dan Ade tidak mau jalan bersama dengan seorบทที่ 8 Menebak isi hati
Akhirnya Naila kembali ke tempat ini. Tempat di mana masa lalunya terkubur dalam pilu. Bayangan keceบทที่ 9 Ammad itu, abangku!
Drrrt..
Naila menguap berkali-kali sebelum akhirnya membaca doa bangun tidur.
Alhamdulillahil ladzii aบทที่ 10 Salah paham
Sesampainya di warung tempat kerjanya, Naila buru-buru melangkah masuk ke dalam warung. Suasana masiบทที่ 11 Coba lihat matanya
Darahnya berdesir. Tiba-tiba sebuah keraguan kembali menyelimuti perasaannya. Antara ada dan tiada.บทที่ 12 Deritamu, Nai ....
Naila membuka mata saat dia merasakan ponselnya bergetar.
"Bang Ammad?" desah Naila. Dia termangu diบทที่ 13 Perasaan itu urusan hati
Naila mengurungkan niatnya untuk membersihkan meja bekas makan pengunjung, ketika sayup-sayup telingบทที่ 14 Bapak naksir ya?
Matahari telah terbenam di ufuk barat. Siang telah sempurna berganti menjadi malam. Kegelapan begituบทที่ 15 Merasa lelah
"Bapak naksir ya?" Anak buahnya yang satu itu benar-benar kepo dengan kehidupan pribadinya.
Ammad terบทที่ 16 Om, lagi apa nih?
Betapa ingin ia merasakan sentuhan kelembutan dan kasih sayang dari istrinya. Betapa ingin ia mendenบทที่ 17 Tentang hawa nafsu
Tiba-tiba ia teringat kembali perkataan Imam Busyiri di dalam syair Burdah.
Nafsu seseorang itu seperบทที่ 18 Kenalan baru lagi?
Ammad baru saja menyelesaikan shalat magrib di dalam kamarnya. Dia meraih ponsel dan menatap nanar kบทที่ 19 Bukan sedang cari jodoh
"Iya, Kak Syifa. Dia temannya Bang Ammad," ucap Naila.
"Masih sendiri atau sudah berkeluarga?" tanyanบทที่ 20 Perjodohan
Tulus dan ikhlas ibarat dua sisi dari mata uang. Ia saling mendukung. Tulus kepada semua orang yangบทที่ 21 Dekati dulu anaknya
"Apakah Mama bisa menerima, kalau nantinya calon istri Khairul adalah seorang janda yang sudah memilบทที่ 22 Sarapan bersama
Wanita itu tertegun melihat sosok laki-laki di samping Ammad. Laki-laki itu menatapnya begitu lekatบทที่ 23 Merasa iri
"Kayaknya cuma cukup sampai sini saja, Rul. Saya cukup tahu diri dengan tidak menghinakan wanita yanบทที่ 24 Dia tidak munafik
Khairul tengah asyik menikmati makan siang. Nasi putih dengan lauk kepala patin gangan asam dan segeบทที่ 25 Kejutan buat kamu
Khairul tersenyum puas ketika dia selesai bertukar pesan dengan Naila. Wajahnya cerah. Dengan senyumบทที่ 26 Menaklukkan dua hati
Pernyataan itu kontan membuat kepala pemuda itu berdenyut
"Masya Allah ... Ada kesalahan teknis nih."บทที่ 27 Nayra kangen Om, Ma!
"Tidak ada apa-apa, Bang. Kata Bunda, kalau Abang cuti nanti, keluarga kita akan mengadakan pertemuaบทที่ 28 Menginap di rumah Naila
Selamanya kita akan di sini, menjaga kitab rahasia yang bertahan hidup dari melukis awan di antara dบทที่ 29 Hanya sekedar eforia
Naila tersentak kaget. Dia tak menyangka akan mendapat pertanyaan seperti itu dari Ammad.
"Entahlah,บทที่ 30 Batal wudhu
Laki-laki itu menunduk. Dia mengelus kepala gadis kecil itu. Nayra menggeliat sesaat.
"Baiklah, De, kบทที่ 31 Hutang penjelasan
Nanti akan Om jawab ya. Sekarang Om mau berwudhu dulu."
Ammad kembali menghidupkan kran air dan memulบทที่ 32 Masih merasa berat
Pagi ini, setelah Nayra berangkat ke sekolah dan Ammad kembali ke proyek tempat dia bekerja, Naila mบทที่ 33 Hubungan darah
Beberapa hari sudah berlalu. Sejak peristiwa malam itu, Naila mulai merasakan adanya perubahan sikapบทที่ 34 Belum jodoh
"Abang mau ngomong apa?" tanya Naila. "Maaf Bang, tidak bisa ngobrol panjang lebar. Soalnya ini di tบทที่ 35 Wanita yang kaya
Khairul mengacak rambutnya dengan kasar. Dia melemparkan ponselnya begitu saja ke atas pembaringan.บทที่ 36 Tanda kasih sayang
Akhirnya Naila memutuskan ikut mengantar Khairul ke bandara bersama Nayra dan Ammad. Sepanjang perjaบทที่ 37 Siapa laki-laki itu, Ros?
Dari beberapa chat masuk, ada yang berasal dari salah satu akun perempuan yang tadi siang mengenalkaบทที่ 38 Melampiaskan kemarahan
"Abang sudah berusaha sekuat tenaga dan Abang sudah memberikan seluruh penghasilan Abang kepada kamuบทที่ 39 Talak di tangan laki-laki
"Rosita itu selingkuh juga gara-gara Abang," kata Elfira.
"Mana mungkin, El? Abang tidak pernah selinบทที่ 40 Bukan berita baru
"Nenek ...!" teriak Dani ketika motor mereka sampai di halaman rumah yang cukup sederhana. Seorang wบทที่ 41 Tidak semudah itu, Ros!
Bab 36
Rosita mengacak-acak rambutnya sampai tak beraturan lagi. Ia membiarkan dirinya berantakan. Maบทที่ 42 Minta tanggung jawab
"Kamu pikir luka di hati Abang bisa dengan mudah kamu sembuhkan hanya dengan kata maaf? Membayangkanบทที่ 43 Air penawar hati
"Sebenarnya aku sudah sering menghubungi wanita itu. Aku sudah maki maki dia. Tapi dia selalu menyanบทที่ 44 Bukan aku yang pelit
Tak lama kemudian laki-laki tua itu sudah keluar dari kamar. Dia menenteng sebuah botol plastik bekaบทที่ 45 Tentang orang ketiga
Malam semakin larut. Suasana hening. Hanya suara jangkrik dan binatang malam yang bersahutan menambaบทที่ 46 Al ummu madrasatul ula
Beberapa hari kemudian...
"Mama," ucap Nayra.
Dengan tubuh yang masih mengenakan mukena, gadis kecil iบทที่ 47 Kedatangan tamu bulanan
Gadis kecil kesayangannya memasuki kamar dengan membawa sebuah nampan berukuran sedang di kedua belaบทที่ 48 Tidak mau ambil resiko
Wanita itu menepati janjinya. Tidak berapa lama setelah percakapan mereka di halaman rumah, Syifa puบทที่ 49 Melakukan kecurangan
Hoek Hoek..
Ada yang bergejolak di perutnya. Mendadak perut Naiia menjadi sangat mual ketika membukaบทที่ 50 Gara-gara Kakak nih!
Sementara itu di sebuah ruangan yang tampak mewah dan berukuran luas, Rosita bersimpuh di hadapan suบทที่ 51 Menyerah pada nasib
"Kamulah yang mengacaukan hidupmu sendiri, Ros. Kakak sudah berulang kali memperingatkan kepadamu. Jบทที่ 52 Percakapan di apartemen
Apartemen ini tidak terlalu luas ukurannya. Hanya ada satu kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi danบทที่ 53 Memulai kehidupan baru
Setelah selesai membereskan barang-barangnya, Rosita merebahkan dirinya di atas ranjang. Kembali diบทที่ 54 Pertanyaan yang sulit
"Kamu terlalu mulia buat Kakak," ucap Rahman penuh penyesalan.
"Tidak apa-apa, Kak. Naila paham dengaบทที่ 55 Mimpi indah
"Tidak sulit, Dek. Asalkan kamu jujur sama Kakak. Iya atau tidak?" desak Rosita.
"Iya Kak, maaf," gumบทที่ 56 Numpang lewat
Mengapa hati ini menyeduh secangkir harapan yang menebar wangi di setiap teriakan ombak penantian?
Tบทที่ 57 Kesalahan terbesar
Ammad merasa benar-benar bimbang sekarang. Melihat keadaan Rosita yang seperti itu, ia merasa sangatบทที่ 58 Bayi tak berdosa
"Selamat ya, Dek. Sekarang kita sudah memiliki anak perempuan yang cantik seperti kamu," ucap Ammad.บทที่ 59 Dia anakku, bukan anakmu
Ammad tahu, anak itu bukanlah darah dagingnya. Namun, melihat wajahnya yang merah, bersih tanpa dosaบทที่ 60 Khairul kembali
Kepalkan airmata yang tengadah dalam isyarat semusim.
Kusemayamkan di dalam gamisnya.
Perempuan itu mบทที่ 61 Menceritakan masa lalu
Ada yang istimewa pada subuh kali ini. Kalau biasanya Naila shalat subuh berjamaah hanya berdua dengบทที่ 62 Cantiknya calon istriku
"Itu cuma masa lalu Abang. Tidak perlu Ade tangisi. Yang paling penting sekarang adalah tentang masaบทที่ 63 Janda sama duda, serasi, kan?
"Mereka hanya akan menikahi wanita yang pantas menjadi ibu buat anak-anaknya, bukan sekedar sebagaiบทที่ 64 Shalat istikharah
Sementara di mobil, Naila hanya diam saja. Ia tak mengucap sepatah katapun. Sesekali air matanya menบทที่ 65 Menjadi ayah bagi Nayra
Tanpa menunggu jawaban dari orang yang ditujunya, Naila segera menonaktifkan data internet. Kemudianบทที่ 66 Kedatangan Ammad
Naila dan Khairul menghabiskan waktunya seharian penuh dengan memilih dan membeli cincin pernikahanบทที่ 67 Panggil aku, Ayah
"Jadi kapan kalian akan menikah?" tanya Ammad kepada Khairul. Mereka tengah sarapan bersama di dapurบทที่ 68 Akad nikah
Mereka menghabiskan waktunya seharian dengan berjalan-jalan. Bermain di taman, makan siang bersama,บทที่ 69 Ketika cinta bertasbih
Amboi...
Dia hampir tak mengenali sosok wanita bergaun putih yang tengah duduk manis di tepi ranjang.บทที่ 70 Malam pertama
Butiran embun tampak malu-malu mengintip dari balik kaca jendela. Dia seperti tak kuasa menatap sepaบทที่ 71 Belah duren dari Hongkong
"Gimana rasanya tadi malam belah duren?" tanya Arumi.
"Belah duren dari Hongkong! Aku sudah punya anaบทที่ 72 Patah hati
Sementara di tempat lain, Ammad tengah duduk termangu di di dalam mobil taxi yang akan membawanya pบทที่ 73 Video call
"Wa alaikum salam." Ammad melambaikan tangannya ke hadapan kamera. "Apa kabar, anak ayah?"
"Nayra barบทที่ 74 Pindah ke Pekanbaru
"Nayra!" Suara sang ibunda membuyarkan lamunan Nayra
Perempuan itu tengah berdiri di muka pintu kamarบทที่ 75 Berkenalan dengan keluarga suami
"Oh, ya, kenalkan ini adalah Doni. Dia kakaknya Khairul dan itu istrinya Ratri." Ibu mertuanya menunบทที่ 76 Jadilah ayah yang baik
Perempuan itu merendahkan tubuh, balas memeluk putrinya. Dia membiarkan basah di dadanya. Nayra menaบทที่ 77 Teringat masa lalu
"Aku tidak pernah mengajari anakku hal yang tidak baik," bantahnya.
"Its oke, aku bukan laki-laki yanบทที่ 78 Gadis kecil yang manis
Malam semakin larut. Naila duduk gelisah di pembaringannya. Disisinya putrinya sudah tertidur lelap.บทที่ 79 Naluri seorang wanita
"Ade!" Teriakannya tertahan seketika saat ia menyadari seorang gadis kecil yang tertidur pulas di deบทที่ 80 Pembicaraan Naila dan Ratri
Kebahagiaan yang senantiasa Naila syukuri adalah suaminya. Bukan sekedar imam di dalam keluarga, tapบทที่ 81 Penyesalan Ratri
Hari masih pagi dan sinar matahari masih malu-malu kucing. Suasana yang indah tiba-tiba terasa gerahบทที่ 82 Lelaki idaman
"Mama, menangis lagi?" suara seorang remaja tanggung mengusik Ratri. Wanita itu menoleh dan refleksบทที่ 83 Undangan resepsi
"Ade juga wanita idaman. Kalau nggak, mana mungkin Abang jauh-jauh balik lagi ke Banjarbaru buat jemบทที่ 84 Mengunjungi Rosita
Tok tok tok.
Laki-laki itu bergegas melangkah menuju pintu.
Seorang pemuda berdiri di depan pintu. Diaบทที่ 85 Perasaan seorang istri
"Iya, memangnya kenapa? Lebih baik kita kembali menikah, biar anak-anak tidak kehilangan sosok ibunyบทที่ 86 Cinta menemukan jalannya
"Nak, Ammad sudah pulang?" tegur ibunya ketika melihat Rosita yang masih duduk termangu di sofa. Wanบทที่ 87 Ke hotel yuk
Naila memandang dengan takjub air terjun di hadapannya. Air terjun yang tidak terlalu besar. Suara aบทที่ 88 Apakah ini sudah benar?
"Masalah Nayra, gampang. Lagipula Mama sudah tahu, kalau saat ini kita tengah berbulan madu. Mama yaบทที่ 89 Dua hari menjelang hari H
Dia tak mungkin untuk menunggu Ammad yang jelas-jelas sudah rujuk kembali dengan istrinya. Dia pun tบทที่ 90 Nayra pengen punya adik
"Alhamdulillah." Wanita itu menatap sang suami tercinta.
"Meskipun Abang sering membuat Ade sering kบทที่ 91 Resepsi pernikahan
Dekorasi ruangan ini begitu indah. Pelaminan berwarna krem dengan sentuhan bunga-bunga, perpaduan waบทที่ 92 Hari yang melelahkan
Sebagai seorang anak lelaki yang sudah menginjak usia remaja, tentunya dia pun mengerti apa yang sudบทที่ 93 Cukup sebagai pelajaran
"Mama bicara apa sih? Kok sampai ngomong begitu. Memangnya Khairul sejahat itu, sehingga Mama menuduบทที่ 94 Pertanyaan macam apa itu?
Pagi yang sangat cerah. Setelah chek-in dari penginapan dan mengisi perut di sebuah warung sederhanaบทที่ 95 Menjelang acara tasmiyah
Pelukan itu terasa begitu hangat bagi Yasir, seorang remaja berumur 16 tahun yang tentunya bukanlahบทที่ 96 Tawaran dari mertua
"Abang yang dengan sukarela mengantar Rosita ke apartemen, menengok Ade di rumah sakit, saat berjuanบทที่ 97 Di rumah baru
Sementara itu Naila tengah duduk di dalam mobil. Kedua matanya ditutupi oleh kain yang mengikat kepaบทที่ 98 Hunian yang sempurna
"Ini adalah kamar kita, Sayang," ujarnya. Sebelah tangannya membuka pintu kamar.
Khairul merebahkan tบทที่ 99 Pamer kamar baru
Nayra mulai mengarahkan kamera ponsel ke beberapa sudut yang menarik di kamar itu. Gadis cilik itu mบทที่ 100 Memulai hidup baru
"Hore ... Mama masak ayam goreng!" teriak Nayra. Gadis kecil itu berlari keluar kamar yang membuat Kบทที่ 101 Makan malam romantis
Sore yang indah. Matahari yang bersinar keemasan, bergulir pelan mendekati barat. Waktu begitu cepatบทที่ 102 Ketika cinta harus memilih
"Abang akan membawamu ke suatu tempat," ujarnya ketika sang istri mengajaknya untuk pulang.
"Tenang aบทที่ 103 Memiliki kehidupan sendiri
"Wow," teriak Nayra. Dia takjub dengan apa yang diperlihatkan oleh Ammad melalui kamera di layar ponบทที่ 104 Cinta tumbuh dalam kebersamaan
Malam ini terasa kurang bergairah. Meskipun Naila sudah berusaha untuk memasakkan makanan kesukaan Nบทที่ 105 Ayah sambung rasa kandung
Seminggu kemudian ...
Matahari bersinar malu-malu kucing. Cahayanya menyapa rerumputan, menyapu embunบทที่ 106 Kehamilan Naila
Setelah puas bermain di beberapa wahana yang ada di taman rekreasi itu, ketiganya kembali ke mobil.บทที่ 107 Aku mencintaimu, suamiku
"Abang," panggilnya.
Perempuan itu terbaring lemah. Senyum yang terlukis dari bibirnya membuatnya se
cerita yg simple tp menarik 👍😊 kisah cinta yg penuh haru 😍
28/01/2022
0makasih ya
11/08
0Saya sangat suka dengan novel ini
19/06
0bagus
08/06
0bagus
21/05
1good
21/04
0its much better if using bahasa melayu
17/04
0bgus bgtttt
25/03
0harga dan papah dan Indonesia siaga bukan
19/03
0bgu s
01/03
0