ทั้งหมด : 30บทที่ 1 Remaja Tirus
“Tlepuk! Tlepuk! Tlepuk!”
readmore บทที่ 2 Memendam Luka
Dedi ragu hendak masuk ke rumahnya. Tangannya masih membentang bagai sayap burung, itulah cita-citan
readmore บทที่ 3 Selamanya Sepi
Derap-derap langkahnya berlari demikian cepat, berlari dan terus berlari. Menderu bersama angin pana
readmore บทที่ 4 Senyum Sang Guru
Dedi berjalan mengendap pelan, menuju ruangan makan, lengkap memakai seragam sekolah dan tas di pung
readmore บทที่ 5 Si Rambut Lurus
Di kelas, Dedi tengah duduk di kursinya, memegang sebuah buku yang kemarin dipinjamkan pak Mahfudz p
readmore บทที่ 6 Teman?
Gadis itu mengerutkan dahinya sejenak, pandangannya tertuju pada barisan meja sebelah kiri. Tampak s
readmore บทที่ 7 Terkunci
Semesta bergulir, silih berganti, bagai pelari estafet yang menyerahkan tongkatnya. Lalu, saat yang
readmore บทที่ 8 Pencarian
Saat hendak pulang, Rahma sedikit heran. Pasalnya, tas Dedi masih berada di dalam lacinya. Tidak sep
readmore บทที่ 9 Bersama Pak Guru
Saat hendak pulang, Rahma sedikit heran. Pasalnya, tas Dedi masih berada di dalam lacinya. Tidak sep
readmore บทที่ 10 Ceria
Serpihan angin kembali menyapa kedua wajah manusia itu, menyapa dengan riang, seriang semesta yang s
readmore บทที่ 11 Hasan al Bashri
Bendungan Siantar nampak megah ditimpali sinar mentari, memantul di permukaan airnya. Tampak pernik-
readmore บทที่ 12 Pertama Kalinya Cinta
Udara pagi, selalu saja, menciptakan debur kesejukan. Bagai di atas dek tertinggi kapal, saat layar
readmore บทที่ 13 Treachery
’Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia d
readmore บทที่ 14 Cukup Sudah!
Bunyi bel, tanda pulang berdentang sudah. Wajah-wajah siswa yang semula mulai mengantuk dan menguap,
readmore บทที่ 15 Keberanian
Air kran mengalir, pelan, seolah menghanyutkan suasana di dalam kamar mandi. Dedi mencuci baju sekol
readmore บทที่ 16 Keputusan Transaksi
”Rasakan itu!” Feri mendengus kesal. Dia berlalu, bukan hendak keluar rumah, melainkan menuju kamar
readmore บทที่ 17 Rencana Pembuktian
Malam sabtu yang dingin, hujan gerimis menghantam ke bumi. Rintik-rintik hujan terasa bagai jarum-ja
readmore บทที่ 18 Penipuan
Lelaki berkacamata melihat Roni tengah duduk di kantin bersama Mega, sedang makan.
readmore บทที่ 19 Di Atas Tikar
”Inilah rumahku Ded, kontrakan yang kecil. Tapi, bagiku inilah istanaku, surgaku yang harus kujaga,”
readmore บทที่ 20 Kenapa Kau Pacaran Dengannya?
Malam minggu masih menyisa gerimis, adzan Isya’ terdengar bersahutan. Ada sinyal-sinyal magnet yang
readmore บทที่ 21 Announcement
Dedi memiliki ide bagus selanjutnya, lima Hp telah dimatikannya, ditaruh di meja salah satu guru. Sa
readmore บทที่ 22 Dia Orang yang Cerdas!
Polisi telah datang, dua kompi diterjunkan dengan senjata lengkap. Mereka berbaris di depan garis ku
readmore บทที่ 23 2 Hari 2 Malam
Penyanderaan telah terjadi dua hari dua malam, Polisi semakin memikirkan strategi untuk menyelesaika
readmore บทที่ 24 Mulai Pembalasan
“Sudah saya katakan, jangan main-main dengan saya.”
readmore บทที่ 25 Tipu Muslihat
Pagi gelap, seusai shubuh itu...
readmore บทที่ 26 Kepuasan
Keadaan negeri ini sangat mencekam, jegal-menjegal pemimpin negeri ini memperebutkan tahta kursi ema
readmore บทที่ 27 Guru Datang?
Detik-detik itu hampir tiba, seluruh wartawan bersiap menyalakan kamera mereka serta mencari tempat
readmore บทที่ 28 2 Peluru
”Ada informasi berharga Pak.”
readmore บทที่ 29 Scene Behind
“Pak Mahfudz!”
readmore บทที่ 30 Senyuman
4,5 Tahun Kemudian
readmore 
Sangat terkesan, terima kasih penulis karya.. Terus hasilkan lebih banyak karya ya..
10/06/2022
0mantap
07/04
0mantap
01/02
0bagus sekali
03/01
0Terbaik penulis..👍👍
18/12
0Ceritanya bagus dan sangat menarik. Semangat terus berkarya untuk penulis.
14/12
0very ii good
10/12
0baru sedikit bagus ceritanta
08/11
0sangat keren
22/10
0😀😀👋👋
01/08/2023
0