ทั้งหมด : 74บทที่ 1 Si Kunyuk Menyebalkan
ARINI “Nggak bisa! Cewek nggak boleh gabung di klub basket kita.” Terdengar suara lantang dari ruanga
readmore บทที่ 2 Si Kutilangdara
BRANDON Emosiku benar-benar diuji menghadapi cewek seperti si Kutilangdara. Besar juga nyalinya berha
readmore บทที่ 3 Menghindar dari si Kunyuk
ARINI Pagi ini gue bersiap-siap berangkat ke sekolah. Seragam kebanggaan telah melekat di tubuh ini,
readmore บทที่ 4 Hanya Aku yang Boleh Mengintimidasinya
BRANDON Begitu memarkirkan motor, aku melihat si Kutilangdara melangkahkan kaki menuju pintu masuk ge
readmore บทที่ 5 Terpaksa Berbohong Demi Kebaikan
ARINI Si Kunyuk kurang ajar. Dia pikir gue mau aja disuruh-suruh bersihkan ruangan ini? Lagian petuga
readmore บทที่ 6 Ancaman Papa
BRANDON Mata terasa berat ketika bangun pagi ini. Tidurku tadi malam pulas meski banyak hal mengisi p
readmore บทที่ 7 Sang Penyelamat
ARINI Pagi ini gue diantar lagi sama Uda David. Sering-sering saja masuk pagi, biar bisa hemat ongkos
readmore บทที่ 8 Pertama Kali Berbincang Normal
BRANDON Entah apa yang terbesit di pikiran ini ketika Lova, teman satu SMP, datang menemuiku di kelas
readmore บทที่ 9 Need a Help
ARINI “Gimana sama teman kamu itu?” bisik Uda David waktu sama-sama sarapan keesokan paginya. “Biasa a
readmore บทที่ 10 Kode SOS
BRANDON Begitu mata pelajaran terakhir selesai, aku langsung pulang. Seperti biasa, ketika tidak ada
readmore บทที่ 11 Bertemu dengan Keluarga Harun
ARINI Asli nggak nyangka si Kunyuk beneran datang nyelamatin gue. Kayaknya dia sampai lari naik ke at
readmore บทที่ 12 Tawaran si Kutilangdara
BRANDON Aku tak percaya bisa membawa si Kutilangdara ke sini. Seperti yang dikatakan Mama barusan, di
readmore บทที่ 13 One Step Closer
ARINI Baru satu jam berada di rumah si Kunyuk, gue bisa melihat sisi lain dari dirinya. Ternyata dia
readmore บทที่ 14 Lima Perempuan Berhati Iblis
BRANDON Pagi ini tiba-tiba menjadi semangat berangkat ke sekolah. Setelan batik telah melekat di tubu
readmore บทที่ 15 Kunjungan Brandon
ARINI Hari ini gue nggak masuk sekolah. Bangun tidur badan tiba-tiba panas 38,5 derajat celsius. Mung
readmore บทที่ 16 Rencana yang Terancam Batal
BRANDON Setiap akhir minggu, aku selalu lari pagi di sekeliling perumahan sambil menghirup udara sega
readmore บทที่ 17 Hampir Ketahuan
ARINI Jantung nyaris copot. Panik banget waktu lihat Uda David datang. Brandon pasti ingat sama motor
readmore บทที่ 18 Koki Arini
BRANDON Papa apa-apaan sih pakai tanya itu segala sama Iin? Tadi pagi aku sudah bilang kalau kami han
readmore บทที่ 19 Membalaskan Dendam
ARINI Gue menelan ludah mendengar perkataan Bran. Segera dialihkan pandangan ke tempat lain, agar dia
readmore บทที่ 20 Gadis yang Menyebalkan
BRANDON Raut wajah Iin berubah seketika. Dia belum tahu bagaimana kalapnya Mama ketika berbelanja. Be
readmore บทที่ 21 Rasa Bersalah
ARINI Setelah melewati perdebatan dengan Bran, akhirnya dia setuju untuk jaga jarak selama di sekolah
readmore บทที่ 22 Being a Best Friend
BRANDON Aku melihat Iin pergi meninggalkan kami berdua. Ada yang aneh dari gelagatnya sejak tadi. Dia
readmore บทที่ 23 Sunset di Ancol
ARINI Brandon melihat dengan tatapan bingung, keningnya berkerut. Mata sayu hitamnya kini memandang g
readmore บทที่ 24 Rasa Penasaran
BRANDON Hampir dua hari ini, aku berpikir tentang keanehan dari cerita Iin tentang pacarnya. Tak hany
readmore บทที่ 25 Haruskah Mengatakan yang Sebenarnya?
ARINI “Eh, Sabtu kemarin Brandon kabarnya nge-date lagi sama cewek lain. Cakep banget.” Tiba-tiba ter
readmore บทที่ 26 Mencari Tahu Kebenaran
BRANDON Aku memandangi Iin lekat. Sepertinya sejak tadi gelisah, meski ia berusaha terlihat tenang. A
readmore บทที่ 27 The Truth and Another Intimidation
ARINI Finally, nggak bisa lagi menghindar dari pertanyaan Bran. Mata ini terpejam beberapa saat. Gue
readmore บทที่ 28 Overconfident or Narcissist
BRANDON Selama satu jam ini aku berpikir keras dengan apa yang dikatakan oleh Iin. Anehnya tidak mara
readmore บทที่ 29 My Savior
ARINI Sudah berapa jam terkurung di sini? Tiga atau empat jam? Tubuh sudah mulai lemas. Panas, lapar
readmore บทที่ 30 Mengenal Arini Lebih Dekat
BRANDON “Makan sekarang yuk! Kasihan tuh cacing di perut,” ajakku sambil menyerahkan helm kepada Iin.
readmore บทที่ 31 Perhatian dan Dukungan Keluarga Harun
ARINI Selesai makan dan bercerita, kami langsung pulang. Orang-orang di rumah pasti khawatir menunggu
readmore บทที่ 32 Arini yang Galak
BRANDON Tiga bulan kemudian Tubuh rasanya mulai terasa nyaman setelah berhari-hari latihan basket. Ber
readmore บทที่ 33 Seseorang Bernama Rafly
ARINI Siapa cowok bernama Rafly ini? Tiba-tiba kirim pesan ngajak ketemuan, katanya ada yang mau dika
readmore บทที่ 34 Ingin Melakukan Hal Ekstrim
BRANDON Akhirnya ujian selesai juga, sekarang tinggal menunggu pembagian rapor. Selama ujian berlangs
readmore บทที่ 35 Hati yang Berbunga?
ARINI Beberapa hari kemudian Akhirnya tiba juga hari penerimaan rapor. Sebentar lagi gue akan melihat
readmore บทที่ 36 Reaksi Aneh
BRANDON Aku merasa lega ketika Iin mengusulkan Tante Asma yang akan menjemput raporku. Paling tidak b
readmore บทที่ 37 Merasa Dipojokkan
ARINI Gue mematut lama pantulan diri di cermin. Tiba-tiba tubuh jadi merinding saat ingat pertama kal
readmore บทที่ 38 Hanya Ingin Melihatnya Bahagia
BRANDON Aku tak percaya akhirnya mengabulkan permintaan konyol Iin. Melihatnya gusar belakangan ini s
readmore บทที่ 39 Menikmati Liburan Keluarga
ARINI Gue mengembuskan napas begitu sampai di luar kamar. Apa-apaan tuh si Bran pakai ngomong kayak t
readmore บทที่ 40 Perempuan yang Ingin Dijadikan Kekasih
BRANDON Satu minggu kemudian Sesuai dengan janji yang telah disepakati, hari ini aku dan Iin akan meng
readmore บทที่ 41 Suasana Canggung
ARINI Mata ini nggak berkedip saat melihat cewek yang diajak Bran double date hari ini. Cantik banget
readmore บทที่ 42 First Kiss
BRANDON Satu bulan kemudian Liburan panjang berakhir sudah. Hari ini adalah hari pertama sekolah. Sela
readmore บทที่ 43 Mimpi yang Indah
ARINI Mata masih berat banget waktu mau dibuka. Ah, masih pagi juga ‘kan ini? Pagi? Bukannya gue lagi
readmore บทที่ 44 Ujian Paling Berat
BRANDON Satu bulan berlalu sangat cepat. Hingga saat ini belum ada perkembangan yang berarti dengan h
readmore บทที่ 45 Keanehan Pada Diri Brandon
ARINI Pagi hari rumah rasanya ramai banget. Kayaknya si Bontot kembali berulah. Aduh, itu anak kapan
readmore บทที่ 46 Kekecewaan Arini
BRANDON “Gue udah bilang jaga diri baik-baik, masih aja bandel,” omel Iin sambil memukul dada ini. Dia
readmore บทที่ 47 The Precious One
ARINI Kenyataan Brandon sudah melakukan hal terlarang benar-benar bikin gue terpukul. Kalian bayangka
readmore บทที่ 48 Akan Menjaga dengan Sepenuh Hati
BRANDON Rasanya lega ketika Iin mau memaafkan dan menerimaku. Dia juga berjanji akan selalu berada di
readmore บทที่ 49 Menyelesaikan Masalah
ARINI Gue masih nggak percaya kalau ternyata Kak Rafly menjalin hubungan khusus dengan Inez. Sejak ka
readmore บทที่ 50 Bertemu dengan Para Pengkhianat
BRANDON Awalnya aku mencoba untuk membiarkan masalah ini tanpa harus berbicara dengan Rafly dan Inez.
readmore บทที่ 51 Goodbye Putih Abu-abu
ARINI Dua tahun kemudian Hari ini pengumuman kelulusan. Deg-degan sumpah. Walau bisa mengerjakan soal-
readmore บทที่ 52 Sang Maheswari (Bidadari) Penolong
BRANDON Sungguh luar biasa senang hati ini lulus dari SMA. Nilai juga memuaskan tidak ada lagi C yang
readmore บทที่ 53 Gurauan yang Tidak Lucu
ARINI Satu tahun kemudian Gue memandangi pantulan diri di cermin. Ternyata sekarang sudah mulai dewasa
readmore บทที่ 54 Perempuan yang Menarik Perhatian
BRANDON Malam ini terasa begitu berbeda dari sebelumnya. Seorang perempuan cantik muncul di hadapanku
readmore บทที่ 55 After The Rain
ARINI Hari ini rencananya kuliah sampai sore, ternyata nggak jadi karena dosen berhalangan hadir. Alh
readmore บทที่ 56 Arini yang Tak Tergantikan
BRANDON Ada sesuatu yang hilang dalam hidupku enam bulan belakangan. Arini menjaga jarak denganku. Di
readmore บทที่ 57 Kegundahan Hati
ARINI Enam bulan rasanya berlalu dengan lambat. Berat banget dijalani, apalagi sejak jaga jarak denga
readmore บทที่ 58 Mengetahui Kebenaran
BRANDON Arini berlari ke dalam pelukan begitu aku merentangkan kedua tangan menyambutnya. Dia terisak
readmore บทที่ 59 Dilarang Berduaan
ARINI Satu tahun berlalu sudah. Gue dan Bran akhirnya merajut kembali jalinan persahabatan yang sempa
readmore บทที่ 60 Pengkhianatan
BRANDON Aku panik sekali ketika Bi Ijah menelepon sepuluh menit lalu. Beliau mengatakan Mama dan Papa
readmore บทที่ 61 Kenyataan Pahit Lainnya dalam Hidup Brandon
ARINI Rasanya segar banget selesai mandi. Begitu pulang anterin Bran ke Menteng Dalam, gue langsung m
readmore บทที่ 62 Perhatian Arini
BRANDON Aku memandang Iin lekat ketika menyuapkan nasi untukku. Dia memaksaku makan, khawatir sakit k
readmore บทที่ 63 I Will Always by Your Side
ARINI Selesai salat subuh, gue langsung mengambil ponsel dari samping tempat tidur. Baru ingat Tante
readmore บทที่ 64 Wanita-wanita Hebatku
BRANDON Aku senang setiap kali melihat wajah Iin bersemu merah. Rasanya menggemaskan. Bahkan dengan c
readmore บทที่ 65 Perjodohan
ARINI Setahun sudah pasca perselingkuhan yang dilakukan oleh Om Sandy. Kondisi psikologis Bran dan Ta
readmore บทที่ 66 Kegusaran Hati
BRANDON Mata ini susah diajak tidur sejak tadi malam. Baru terpejam, beberapa saat kemudian kembali t
readmore บทที่ 67 Bertemu dengan Pria Bernama Desta
ARINI Pagi ini rasanya berat untuk bangun. Pertama kali dalam hidup, gue pengin tidur saja seperti pu
readmore บทที่ 68 Kulepas Kamu dengan Ikhlas
BRANDON Besok Iin akan menikah dengan pria pilihan Om Yunus. Pada akhirnya sahabatku hanya bisa pasra
readmore บทที่ 69 My (Her) Wedding Day
ARINI Pandangan menatap nanar ke arah cermin yang memantulkan wajah dengan riasan khas pengantin. Seb
readmore บทที่ 70 Missing You
ARINI Delapan bulan sudah menjalani biduk rumah tangga dengan Bang Desta. Orangnya baik, tapi hati in
readmore บทที่ 71 Sesuatu yang Salah
ARINI Kerinduan kepada Bran sedikit terobati. Gue bisa melihat wajah, senyum dan mendengar tawanya. J
readmore บทที่ 72 Perasaan yang Tidak Tenang
BRANDON Aku menatap nanar layar gadget pipih yang ada dalam genggaman. Hampir satu tahun Iin tidak bi
readmore บทที่ 73 Ingin Berjumpa denganmu Sekali Saja
BRANDON Dua bulan kemudian Aku duduk sambil memangku tangan melihat perempuan muda yang duduk di seber
readmore บทที่ 74 From Just Friend to Just for Fun
BRANDON Tuhan seakan menakdirkan aku dan Iin kembali berjumpa setelah dua tahun berpisah. Rindu yang
readmore
bagus
09/08
0semoga dapet akun
27/06
0i love you
21/06
0seru bgtt ceritanyaaa
19/06
0bagus banget ceritanya
11/06
0bagus banget ceritanya
07/06
0mantap cerita nya
15/05
0cerita yang menarik
12/05
0cerita yang sangat indah
08/05
0wow novel ini sangat bagus. baru baca 3 bab saja langsung merasa tertarik dan penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya
07/05
0