ฉลาก:
• Pernikahan yang diatur
• Kampus
• Keluarga
• Tokoh Wanita
• Cinta pertama
• Persahabatan
• Sekolah Menengah Atas
• Religi
• Remaja
• Pergaulan remaja

Kebayang gak gimana jadinya kalau kita harus berperan jadi walinya gebetan kita? Atau, gebetan kita berperan jadi wali kita? Yang pasti hubungan itu gak akan bisa sebatas antar orang dewasa dan anak, melainkan akan bercampur dengan keromantisan. Seperti itulah kisah mereka, Akbar dan Fatima, yang akan kamu baca dalam cerita ini. "Jiwaku seperti dibelah menjadi dua. Sisi pertama menjadi sosok ayah dan sisi kedua menjadi seorang pecinta. Ketika keduanya beradu, sisi mana yang harus kumenangkan?" Akbar.

อัปเดตล่าสุด

คำแนะนำของบรรณาธิการ

หิมะเคียงตะวัน

พยัคฆ์ขาว

น้ำผึ้งในรอยทราย

วนาลักษณ์

บ้านหลังนี้มี​คุณ​ผี​สุด​หล่อ

ม้ามีปีก

ร้อยรักมายาลวง

วนาลักษณ์

ดวงใจข้า

หลี่หง

ท่านอ๋องเจ้าขา...ข้ายอมแล้ว

มี่เยี่ยน

คำแนะนำ

ร้อยรักมายาลวง

วนาลักษณ์

ร่ายรักกับดักใจ

วนาลักษณ์

บ้านหลังนี้มี​คุณ​ผี​สุด​หล่อ

ม้ามีปีก

ดวงใจน้ำแข็ง

monsita

ยอดดวงใจเทพบุตรร้อยเล่ห์ (ซีรีย์ลำดับที่ 2)

วนาลักษณ์

สราญรมย์สราญใจ แม้ตายมิพรากจาก (ภาคต่อจอมใจจอมมาร)

หลี่หง

สะใภ้ขัดดอก

กนกรส

แพรดาว พราวฟ้า

อัญญา(ANYA)

ยอดพธูจอมทัพ

กะรัต

ระบบพารวย

ต้าเหลียง

หนังสือแสดงความคิดเห็น (74)แสดงความคิดเห็นของคุณในแอพ

• 
  TazaniaNuuna

  Apa ini dari kisah nyata?

  04/07/2022

    0
• 
  RahmadinaAlsya

  bagus banget

  9d

    0
• 
  ZatulMohd

  good story

  23d

    0
• 
  DaffJust daff

  baguss

  13/08

    0
• 
  RahayuSri

  makasih 🥰🥰🥰🥰

  27/07

    0
• SptyniFira

  bguss

  17/07

    0
• 
  FadillahMuhammad

  bagus dan sangat senang

  27/06

    0
• 
  Datuak Malenggang

  bagus

  23/06

    0
• 
  SandXPSupport

  seru bet dh

  18/06

    0
• 
  Ahmad Naufal

  mantapp

  17/06

    0

• ทั้งหมด: 50

• บทที่ 1 Akbar 1 (Lihatlah Aku)

  Bogor, 27 September 2013
  Seperti biasa Fatima sedang belajar di ruang kerjaku malam ini. Pandangannya

• บทที่ 2 Akbar 1 (Laki-Laki di Mata Fatima)

  "Belum tentu ganteng," jawab Fatima dengan wajah 'provokasi'.
  "Justru mungkin lebih ganteng," balas M

• บทที่ 3 Akbar 1 (Romansa Mudik (1))

  Rumah yang pertama kali kami kunjungi adalah rumah kakek-nenek Fatima. Sedangkan Bude, ia hanya berk

• บทที่ 4 Akbar 1 (Mimpi Indah atau Menegangkan?)

  Di malam hari yang sudah mulai sepi dan aku sedang bersiap untuk menutup toko, kutemukan sebuah pake

• บทที่ 5 Akbar 1 (Romansa Mudik (2))

  "Mas Akbar!" panggil Fatima.
  Kubuka mataku dan tetap saja kudapati Fatima di hadapanku. Baru aku bern

• บทที่ 6 Akbar 1 (Aku dan Om Beni)

  Seperti biasa, aku dan Om Beni selalu mengobrol malam-malam. "Fatima udah tahu belum kalau kamu suka

• บทที่ 7 Akbar 1 (Rahasia Almarhum Bapak)

  "Kamu kenapa?" Aku khawatir juga melihat Fatima tiba-tiba jadi kalem.
  "Hm?" Pandangannya mengisyaratk

• บทที่ 8 Akbar 1 (Rahasia Almarhum Bapak (2))

  Mendengar penuturannya barusan, sangat-sangat wajar baginya di saat itu apabila memusuhiku. Yah, ia

• บทที่ 9 Fatima 1 (Marahnya Mas Akbar)

  Suhu dingin di dalam mobil secara tidak langsung adalah pelaku utama yang membuatku terbangun dari t

• บทที่ 10 Fatima 1 (Pencarian Jati Diri)

  Libur Lebaran sudah berlalu. Saat memasuki sekolah lagi, tulisan tanganku berubah menjadi jelek. Sep

• บทที่ 11 Fatima 1 (Nonton Bareng)

  Salah satu dari hal-hal yang membuatku sulit tidur adalah rasa penasaran. Seperti yang pernah kukata

• บทที่ 12 Fatima 1 (Nonton Bareng (2))

  "Lho? Bude belum tidur?" Mbak Mira yang masih berdiri di depan TV lebih dulu menanggapi Bude.
  "Ini ka

• บทที่ 13 Akbar 2 (Ulang Tahun Fatima)

  Bogor, 10 Juli 2014
  Hari itu, tanggal 10 Juli adalah hari ulang tahun Fatima. Itu berarti sudah tepat

• บทที่ 14 Akbar 2 (Romantisme dalam Kesederhanaan)

  Kutepati janjiku untuk membelikan Fatima sepeda motor dan mengajarinya. Hari itu juga kubelikan ia m

• บทที่ 15 Fatima 2 (Pencarian Jati Diri (2))

  Kalau Mas Akbar yang membuatkan teh, itu pasti teh bunga rosella. Kalau Mbak Mira yang membuat teh,

• บทที่ 16 Akbar 3 (Pencarian Jati Diri (3))

  Fatima sedang duduk di lantai dan menggunakan meja sebagai tempat sandaran menulis. Sebenarnya aku s

• บทที่ 17 Akbar 3 (Pencarian Jati Diri (4))

  Kutunjukkan pada Fatima buku yang kubeli. Buku yang diterbitkan awal Desember 2009 lalu itu sudah ku

• บทที่ 18 Fatima 3 (My Annoying Friend)

  Bogor, 29 Mei 2015
  Aku merasa ada gerakan-gerakan yang ditujukan ke arahku. Benar saja, ketika aku me

• บทที่ 19 Fatima 3 (Izin dari Mas Akbar)

  Mobil Mas Akbar terparkir rapi di halaman rumah, tapi ketika kuketuk ruang kerja dan kamarnya, tak a

• บทที่ 20 Fatima 3 ( Rumor Soal Kak Fatma)

  Ia membuatku sedikit salah tingkah. Sesaat mulutku tersendat untuk bicara. Apakah aku sudah melakuka

• บทที่ 21 Fatima 3 (Rumor Soal Kak Fatma (2))

  "Rame banget. Gimana cara kita nyari Kak Fatma?" tanyaku.
  "Gampang aja." Sarah menarikku ke arah jend

• บทที่ 22 Fatima 3 (Rumor Soal Kak Fatma (3))

  "Kamu gak bilang ke dia kan kalau aku yang makan kuenya?" tanya Sarah.
  "Nggak." Kami berjalan beririn

• บทที่ 23 Fatima 3 (Tragedi di Atap Sekolah)

  "Kak Fatma, bukannya atas gedung sekolah itu angker?" Sarah mencengkeram bajuku saat kami menaiki ta

• บทที่ 24 Fatima 3 (Tragedi di Atap Sekolah (2))

  "Kenapa, Kak?" Aku kemudian menoleh ke belakangku. Jangan-jangan gara-gara ada hantu??
  "Haha. Nggak a

• บทที่ 25 Fatima 3 (My Annoying Friend (2))

  "Iya, aku gak tahu kalau ternyata aku bakal dimusuhin di sini."
  "Dimusuhin??" Ia terdengar kaget tak

• บทที่ 26 Fatima 3 (Berteman dengan Kak Fatma)

  
  Source:https://www.google.com/SuzuHirose
  Benar kata Mbak Mira, akan memalukan jika aku menyerah di

• บทที่ 27 Fatima 3 (Perhatian dari Mas Akbar)

  "Fatima?? Kok udah pulang??" tanya Ayu heran.
  "Udah bel pulang kok," jawabku enteng.
  "Kamu pasti gak i

• บทที่ 28 Fatima 3 (My Annoying Friend (3))

  Semua jadwal ujian sudah kami lewati. Selesai ujian terakhir, aku berputar-putar di kantor guru, men

• บทที่ 29 Fatima 3 (Hadiah dari Mas Akbar)

  "Bude lagi pulang kampung." Mas Akbar memperhatikan jalan sambil menyetir ketika berbicara.
  "Oya, da

• บทที่ 30 Fatima 3 (Aku, Sarah, dan Kak Fatma)

  "Kamu sehat, Rah?" Kupegang dahinya, mengecek suhu badannya.
  "Iih, sehat kok." Ia menarik tanganku.
  "K

• บทที่ 31 Akbar 4 (Teman atau Ancaman?

  "Kenapa mukamu kusut banget?" tanyaku pada Fatima.
  "Kenapa Mas Akbar langsung ngizinin dia nginep di

• บทที่ 32 Akbar 4 (Teman atau Ancaman? (2))

  "Langsung pulang aja deh, Mas Akbar, heehe. Besok Kak Fatma kan mau perjalanan jauh, jadi sekarang j

• บทที่ 33 Akbar 4 (Patah Hati)

  Jam sudah menunjukkan waktu pukul 11.10. Sudah satu jam aku menyaksikan acara komedi dan tertawa-taw

• บทที่ 34 Akbar 4 (Patah Hati (2))

  Kubaringkan Fatima di sofa panjang di depan TV dan menelepon seorang dokter yang kukenal untuk menan

• บทที่ 35 Akbar 4 (Maaf, Fatima ....)

  Setiap ada kesempatan aku selalu memanggil Fatima barangkali ia terbangun. Entah sudah panggilan yan

• บทที่ 36 Fatima 4 (Penyesalan Kak Fatma)

  Kak Fatma langsung berdiri ketika aku memasuki kamar. "Kamu udah bangun?" tanyanya.
  "Iya, aku laper.

• บทที่ 37 Akbar 5 (Interogasi)

  "Kamu di luar aja, Fatima," ujarku.
  Fatma duduk di seberangku, di ruang kerjaku. Fatima yang menganta

• บทที่ 38 Akbar 5 (Interogasi (2))

  Aku ingin melotot dan menggebrak meja karena membayangkan kalimatnya, tapi, tahan, Akbar ... dia sud

• บทที่ 39 Akbar 5 (Tidur Berdua)

  Sore tadi Bude sampai di stasiun Bogor. Aku meminta Mira menjemput Bude di stasiun setelah kuliahnya

• บทที่ 40 Akbar 5 (Tidur Berdua (2))

  "Ayaaah! Ayaaaah! Akbar nakaaal!" Akhirnya ia memilih untuk mengadu.
  "Iya iya ...." Aku tertawa, kemb

• บทที่ 41 Akbar 5 (Obrolan di Mobil)

  "Fatima, kenapa kamu duduk di depan? Temennya gak ditemenin?" tanya Mira pada Fatima.
  "Gak papa kok."

• บทที่ 42 Fatima 5 (Dasar Mas Akbar!)

  "Maaf ya, aku cuma bisa nganter Kakak sampai sini," ucapku.
  "Iya gak papa ..." Kak Fatma menarik napa

• บทที่ 43 Fatima 5 (Aldo)

  Bogor, 18 Oktober 2015
  Menginjakkan kaki di kelas tiga SMA, aku sudah mulai jarang ada waktu di rumah

• บทที่ 44 Fatima 5 (Aldo (2))

  "Kalau kita keluar sendiri-sendiri mereka bakal tambah berani tuh godain kamu." Aldo yang bertopang

• บทที่ 45 Fatima 5 ( Mas Akbar yang Menyebalkan)

  "Hah? Mas Akbar ngomong apa?" Bulu kudukku berdiri, aku merasa direndahkan.
  "Aku tahu kamu kesepian,

• บทที่ 46 Fatima 5 (Mas Akbar yang Menyebalkan (2))

  "Oooh ya udah! Kalau gitu kita makan di rumahmu aja, sekalian aku silaturahmi sama ayahmu." Ia malah

• บทที่ 47 Akbar 6 (Asal Mula Mimpi Burukku)

  
  Source:https://www.google.com/MasahiroHigashide
  Bogor, 17 November 2015
  Kepalaku jadi pusing tiba-ti

• บทที่ 48 Fatima 6 (Kenang-kenangan terindah dari Ayah)

  Bogor, 5 Desember 2015
  "Adanya ikatan rangkap dua memperlihatkan sifat ketidakjenuhan. Namun, ternyat

• บทที่ 49 Fatima 6 (Yang tak pernah disangka-sangka)

  Bogor, 17 Desember 2015
  Ketika Bude memanggilku dan mengatakan aku mendapat surat, aku sudah berpikir

• บทที่ 50 Akbar 7 (Itu Aku!)

  "A-aku?? L-lima tahun?!" Ia masih menatapku kaget dengan tak menyangka.
  "Iya ... aku menyukaimu dari