ภาพรวม
|แคตตาล็อก
- ฉลาก:
- Kecurangan
- Persahabatan
- Pornografi
Kehadiran sang mantan telah membuat Ara salah paham pada suaminya, Fery. Sehingga kepercayaan itu hilang berganti nyeri yang tak berujung. Rumah tangga yang telah dibangun cukup lama itu pun terancam hancur karena orang ketiga. Akankah semua kembali seperti semula? Ataukah Fery benar-benar pergi meninggalkan Ara demi mantan kekasihnya?
อัปเดตล่าสุด
คำแนะนำของบรรณาธิการ
คำแนะนำ
หนังสือแสดงความคิดเห็น (48)
- ทั้งหมด: 111
Biang Gosip
"Dinginnya ...."
Ara berjalan keluar rumah sambil kedua tangannya memeluk diri merasakan angin dingiKlarifikasi
Semua mata kini tertuju pada Fery yang baru saja datang. Wajah tampan segar yang masih memakai pakaiMemori Lalu
Sepulang kerja, Fery memutuskan membeli makanan favorit Ara di restoran kesukaan istrinya sebagai taKesempatan Dalam Kesempitan
Tringg!
Suara gelas dipukul sendok. Ara tengah mempersiapkan makan malam untuk menyambut kepulanganTerlambat Pulang
Taksi yang dikendarai Fery dan Ria telah sampai di depan halaman rumah Ria. Setelah membayar si sopiKiriman Menyeramkan
Ara terbangun di pagi hari, hidungnya mencium aroma enak menyeruak menggugah selera, ia melirik ke sTeror Boneka Jerami
Ara menekuk lutut di sofa ruang tamu. Ia tak berani membuka pintu karena takut dengan kiriman menyerFoto Dalam Amplop
Ara setengah kaget dengan kedatangan Fery ke kamar secara tiba-tiba tanpa suara. Ia terlonjak.
“Maaf,Fakta Yang Terkuak
Ara masih melamun di atas bed besar yang ada di kamarnya. Matanya sesekali melirik foto yang sebelumKesalahan Fatal Fery
Fery memijat pelipis dengan jari, merasakan pusing sebab banyaknya pekerjaan yang belum juga selesaiTermakan Oleh Jebakan
‘Beginikah rasanya dikhianati?’ batin Ara. Air matanya terus jatuh dan sulit sekali untuk dihentikanIkut Pulang Kampung
Fery benar-benar mengikuti taksi yang ditumpangi Ara hingga sampai. Setelah Ara turun dan berjalan mPercakapan Di Tengah Malam
Fery masih berada di dalam kendaraan sembari menatap gang sempit yang baru saja dilewati. Lelaki ituSalah Sangka
Pagi telah tiba, tidak! Ternyata sudah siang. Fery baru bangun pukul sembilan, Ara sudah tidak ada dDisusul Wanita Ular
Suasana canggung melanda hati Fery. Setelah sebelumnya kesalahpahaman tentang Ara dan Rangga sudah tPerasaan Jengkel
Fery bangun jam tiga pagi karena terganggu dengan sesuatu. Ketika tangannya mengucek mata, ia mendapRencana Licik Si Pelakor
“Ria, kamu apa-apaan?! Lepas, nanti orang-orang pada salah paham!” Fery berusaha melepaskan rangkulaMelayang Ke Dasar Jurang
Pak Wisnu yang baru pulang pun kesal sebab mendengar ada keributan di dalam kamar Ara. Bagaimana tidHati Ara Patah
Ara terhenyak di sela lamunannya. Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam. Bahkan hampir memasukiMasih Beruntung
“Tidak mungkin ....”
“Apa Anda mengenalnya?” tanya pihak medis.
“Dia ... suami sa-saya,” jawab Ara terTerbesit Niat Jahat
Ara yang hatinya dikuasai kemarahan pun masih terus mencekik Ria dengan sekuat tenaga. Namun, tiba-tPerhatian Berlebihan
Ara tidak sanggup lagi menahan air mata kala mertua dan adik iparnya menangis di hadapan Fery yang tAir Mata Yang Menitik
Ara turun dari ojek di depan gang. Ia berjalan menuju rumahnya dengan mata sembab dan lelah.
Malam inIzin Untuk Kembali
Pagi-pagi sekali Ara sudah berusaha bangun, membuka mata rapatnya yang sudah dilingkari warna hitam.Mengantar Dengan Senang Hati
“Ga, kamu mau kemana malam-malam begini? Bawa tas segala. Jangan-jangan mau kabur, ya?”
Rangga terkesHari Pertama Ngantor
“Aku kesiangan!” teriak Ara sambil melonjak dari sofa.
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul tujuh pAjakan Kerja Sama
“Ria? Ba-bagaimana Anda ....” Ucapannya menggantung di udara. Dalam sepersekian detik dirinya masihKegundahan Hati
“Sampai kapan kamu akan terbaring koma, Mas?”
Kata-kata itu menyerbu pikiran Ara. Ia berdiri menatapLelah
Hujan di luar semakin deras, membuat Ara semakin merasakan dingin hingga menusuk tulang.
Dalam situasKabar Dari Dokter
“Bu, apa masih merasa tak enak badan?” Mirna menanyakan kondisinya usai rapat.
Bukan tanpa alasan. MiKabar Buruk
Baru saja semalam Ara bisa bernapas lega, setelah mendengar kabar bahwa Fery akan segera sadar. KiniIngin Membawa Fery
“Setelah dilakukan serangkaian tes dan pemeriksaan, hasil sementara menunjukkan tanda-tanda vitalnyaKeputusan Mutlak
Vina duduk di tepi ranjang tempat Fery kini terbaring. dirinya memijit-mijit kaki kakaknya. Saat iniTalak Cerai
Ara masih terpaku, menatap tidak percaya pada pemilik manik coklat terang itu. Lalu, Rangga sendiriLembar Baru Tanpa Fery
“Kenapa?”
”Kenapa jadi begini?”
”Bukankah kita sudah berbaikan? Lalu, kenapa?”
Ara masih tidak bisa menPositif Hamil
“Lho! Ra?!”
Mata Ara menyambut melotot. Ini adalah pertemuan tak disengaja atau direncana, dan ia samTerasa Perih
Pagi kembali menyapa seperti hari-hari yang telah berlalu. Namun, Ara sudah kelelahan bukan main setSenyum Palsu
‘Satu-satunya hal yang mampu membuat bibirku tersenyum tulus hanyalah ketika aku membayangkan bisa mRasa Yang Salah
Untuk seperersekian detik Ara diam seribu bahasa. Tenggelam dalam terkaan-terkaan yang ia ciptakan sPernyataan Rangga
Hujan kembali turun mengguyur jantung kota Jakarta. Membuat gersang semakin terasa, apalagi di dalamKondisi Fery Dan Ara
“Wali dari Mr. Fery?” Pria berseragam putih keluar dari ruang ICU. Matanya memindai koridor sekitar.Keputusan Pulang Kampung
Ara menatap langit-langit putih ruang UKS. Ingatan tentang masa lalunya lagi-lagi berputar seperti rKetulusan Rangga
Pagi meyambut cerah. Tak seperti kemarin yang terus diguyur hujan. Bahkan sisa-sisa hujan itu masihKembali Ke Kampung Halaman
Rangga benar-benar ingin melompat setinggi gunung saat ini, berteriak dengan lantang di antara anginMenghadapi Pak Wisnu
Hujan memang tidak turun, tetapi Ara merasakan dingin menusuk sampai ke tulang saat berhadapan dengaMengharap Restu
“Heh, Rangga. Kamu itu udah pulang enggak kabar-kabar, pas sampai malah ribut pergi lagi malamnya. KBertamu
Pagi begitu cerah, tapi tidak dengan keadaan hati Ara. Wanita itu murung sejak membuka mata. Di dapuPerbincangan Serius
Ara masih saja merasa tegang walau berulang kali Rangga menenangkan. Bahkan kedua kakinya sedikit geKeributan
Sial, bapaknya pulang ketika Ara masih ada di rumah Rangga. Mengetahui anaknya kukuh untuk melanjutkDiskusi
“Bu, Bu! Turunkan parangnya, ya, bahaya!” Rangga mencoba menenangkan ibu Ara yang kini kelihatan sanKepedihan Fery
Berminggu-minggu telah dilewati dengan sabar oleh Bu Asti dan Vina. Namun tidak dengan Fery sendiri.Ara Ingin Belimbing
‘Andai waktu yang telah berlalu bisa diulangi lagi, aku ingin sekali meminta maaf kepada Ara dan meyGunjingan Tetangga
Pria tua dengan julukan mantan preman kampung itu berdecak berkali-kali di sepanjang perjalanannya mMenyeret Para Penggosip
Kondisi hati Ara lebih baik dari hari kemarin dan hari-hari lain yang telah ia lalui. Semua karena bBerlapang Dada
Muka Ara merah padam. Antara marah sekaligus malu karena menjadi sumber bahan gosipan tetangganya. BKehangatan Keluarga
Langit telah menguning indah di cakrawala. Angin sejuknya menerpa wajah Ara di ambang jendela. WanitKembali Ke Jakarta
Ara menyandarkan diri di sandaran divan ranjang. Ia tengah berpikir apakah harus menghubungi RanggaRindu Tak Bertepi
London, sore hari.
Vina masih setia menjaga Fery di kamarnya. Pikiran gadis itu menerawang jauh ke neBerjalan Di Pantai
“Hoeek!”
Ara kembali muntah. Posisinya saat itu ia di pinggir jalan. Rangga menepikan mobilnya daruraKepulangan Vina
Vina telah selesai berkemas. Ia sudah bersiap akan pergi. Sendiri. Ibunya berpesan untuk hati-hati.Perasaan Jengah
Ara baru saja selesai mandi ketika tiba-tiba bel pintu berbunyi.
Tanya besar memenuhi kepalanya. SiapKeinginan Vina
“Mas, aku mual,” ucap Ara mengadu.
Rangga menoleh panik.
“Mau muntah di sini?”
Rangga tengok kanan danRangga Kesal
Nekad. Hanya kata itu yang mendorong Vina untuk membuntuti Ara. Wanita itu bersumpah kalau melakukanMenyesal Telah Egois
Sudah seharian ini Rangga tak menghubungi. Bahkan dia tak datang di pagi hari. Biasanya selalu datanSaling Meminta Maaf
Vina bertemu dengan seorang eksekutif perusahaan komunikasi di sebuah kafe. Orang itu bernama Yosep.Keajaiban Itu Ada
“Deal!”
Vina dan Yosep berjabat tangan usai menyepakati perjual-belian tanah luas itu.
Akhirnya, setelPertengkaran Hebat
Hening sesaat setelah Ara mengatakan keberaniannya tentang keinginannya pergi ke London.
“Untuk apa,Akan Pergi Ke London
“Hm?” Ara tercenung. Matanya menatap wajah Rangga yang basah keringat lamat-lamat.
Apa? Pergi bersamaMenuju London
‘Aku tak mengerti mengapa mencintai itu bisa sesakit ini. Kupikir cinta akan selalu semanis persis nKeinginan Yang Tak Didengar
Tumben. London diguyur hujan deras. Padahal, biasanya tidak. Bahkan udara masuk membawa bau tanah keBelajar Untuk Ikhlas
“Uwaah ....”
Speechless. Yang Ara lakukan ketika sampai di London adalah membuka lebar mulutnya, memaMalangnya Ara
“Mau mulai nyari di mana, Ra? Aku tak yakin akan menemukannya dengan mudah di tempat luas ini,” ucapKeyakinan Yang Diruntuhkan
Di koridor rumah sakit, Ara tercenung sedih. Dirinya sungguh putus asa. Ingin hati untuk menjerit, tBerakhirnya Hari Pertama Pencarian
Bu Asti masih melamun sambil menggigiti kukunya sendiri di koridor rumah sakit. Sekarang Fery tengahDiserang Malu
‘Benar kata mas Rangga. Mungkin mas Fery sudah sembuh dan tak lagi tinggal di rumah sakit.’ Ara berkPertemuan Tak Terencana
Mata Rangga merah. Perih. Sekelilingnya menghitam. Pagi itu dirinya sungguh lemas bukan main. SetelaKabur Dari Ara
Tak ada angin, tak ada hujan. Vina terasa bagai disambar petir ketika berhadapan dengan Ara di apoteJanji Rangga
Semesta ini seperti sedang mempermainkan Ara. Di saat dia berjuang mati-matian mengejar apa yang menKedatangan Tamu Tak Terduga
“Mas, ayo katakan apa rencana kamu itu?” Ara tak sabaran, menagih janji Rangga cepat-cepat, padahalHati Yang Dipatahkan
Lagi-lagi Ara menangih janjinya setelah selesai makan siang. Dia tak akan berhenti merengek kalau yaAjakan Pulang
Satu kata untuk Bu Asti. Tega.
Sebegitunya takut membuat Fery terpuruk lagi andai bertemu Ara, ia samKembali Dengan Membawa Luka
Sesal itu akhirnya datang. Sesal yang pernah Ara pikir tak akan ia rasakan. Penyesalan terhadap RangKembali Ke Tanah Air
Pernah Rangga berpikir untuk kembali mendatangi apartemen kumuh itu untuk menemui ibu Fery. Untuk meSesuatu Yang Mendebarkan Rangga
Perjalanan melelahkan dan menyakit untuk Ara itu akhirnya selesai, pun dengan liburan masa sekolah.Gosip Di Sekolah
Sumpah mati, Rangga serasa disetrum oleh tegangan listrik besar. Ketika masuk ke ruangan kepala sekoMenghapus Kenangan
Langit mulai mendung seperti kemarin-kemarin. Nampaknya hujan akan kembali turun ke muka bumi.
Ara meEmpat Bulan Berlalu
Sejak itu, ketika Ara membakar foto Fery, hari-harinya kosong. Bagai telaga tanpa air. Kering. SejakCie
“Duh, Bu Ara. Perut udah sebesar ini masih aja maksain kerja. Istirahat aja. Nanti kelelahan gimana?Keresahan Rangga
Ara meniti hidup barunya dengan berani. Tanpa lagi memikirkan Fery atau bayang-bayang ketakutan masaPengakuan Cinta Vanya
Vanya sedang duduk manis menghadap meja kerjanya. Karena jam istirhat sedang berlangsung, ia sedikitPecah Ketuban
Pengakuan Vanya masih saja mengiang di telinga Rangga. Bahkan itu sudah terjadi dua minggu yang laluKelahiran Bayi Ara
“Aduh, Pak! Buruan!” Bu Ratna kesal, sudah berteriak ini dan itu hanya karena lama menunggu suaminyaIsi Hati Pak Wisnu
Ponsel Rangga bergetar, pertanda telepon masuk. Saat itu dia sedang berada di warteg untuk membeli mAdinda Permata Biru, Putriku
Usaha dibarengi kesabaran tak akan membawa hasil buruk. Setelah berjuang melawan kemacetan dan emosiMenyongsong Hari Baru
“Adinda Permata Biru. Segalanyaku, nafasku, hidupku. Kehadirannya laksana pengobat sakit yang tak peKabar Buruk Dari Mirna
’Mas Rangga ....'
Ara termenung memandang layar ponsel yang menampilkan nama kontak lelaki itu sertaJangan Panik
Air muka Ara berubah kecut dan wanita itu tak mau membuang waktu. Ia segera mengemas pakaiannya ke dLelaki Langka
Ara mendesah berat kalau kembali diingatkan tentang masa lalu yang satu itu. Setiap kali diingat ulaHampir Saja Kebablasan
Hari telah berganti gelap kala Ara telah berhasil menidurkan putrinya. Setelah berjam-jam mencoba beIngin Tetap Setia
Bukan main tegangnya Rangga. Setelah melakukan ciuman panas dengan Ara di ruang tengah itu, rasa hatLembaran Baru
Waktu demi waktu terlewati. Kisah duka dan bahagia silih berganti menghiasi hari.
Setelah berhasil meBukan Cincin Berlian
Hari ini langit cerah, secerah hati tiga manusia yang sedang tertawa riang sambil berlarian di tamanGagal Romantis
Tak peduli bau nasi padang menguar dari mulut, Rangga melamar Ara dengan percaya dirinya. Di sana. DSosok Familier
Ara termenung di jam istirahat. Membuka lembar demi lembar buku album foto Dinda dari ketika dia masSaat Itu Bulan Agustus
Saat itu bulan Agustus, waktu di mana Fery dinyatakan pulih hampir seratus persen. Dia sudah bisa keBukan Hanya Kebetulan
Tak akan pernah ada yang tahu tentang takdir akan berjalan bagaimana. Beratkah? Muluskah? Semua hanyPertemuan Tak Terduga
Waktu terus bergulir tanpa terasa. Fery mulai bosan tinggal di kamar terus. Semakin lama mendekam diPermainan Takdirkah?
Benarkah yang dilihatnya adalah Fery? Ara terdiam menatap lelaki yang perlahan mendekatinya. TerteguFakta yang Terbongkar
Yang Maha Kuasa telah mentakdirkan agar mereka kembali berjumpa. Lantas, sampai kapan, kah, kesalahpAir Mata Jatuh Lagi
“P-Pak Fery?”
Mirna begitu terkejut sampai dia hampir saja menjatuhkan ponselnya dari tangan. BeruntuBab Terakhir
Semua yang telah terjadi, seakan menjadi buih lautan yang terombang-ambing sampai akhirnya hilang ta
Mcm real
02/07
0oke
28/06
0seru
28/06
0karena ceritanya bagus sama seperti kisah ku
12/05
0besttt
06/05
0cerita dewasa yg begitu menarik
25/04
0mantap mantappppppppppppp
22/04
0ceritanya sangat bagus
21/04
0bagus
19/04
0seruu juga nih ceritanya
15/04
0