Total : 95Bab 1
Seperti mimpi buruk yang Laura alami lima tahun lalu. Dia tidak percaya saat ini telah melewati masa
readmore Bab 2
"Semalam Lucy mengirim hadiah. Aku membukanya dan menemukan ini." Laura terkejut melihat benda yang b
readmore Bab 3
Pagi itu Laura dibuat kesal setengah mati oleh salah satu pelanggan. Seorang laki-laki bermulut peda
readmore Bab 4
Bunyi bel membangunkan Laura dari tidurnya. Dia melirik jam digital di samping tempat tidurnya. Puku
readmore Bab 5
Suasana malam yang tenang di tepi danau bukanlah apa-apa dibandingkan Mario yang diam membisu di sam
readmore Bab 6
Laura kesal karena Mario meninggalkannya di sebuah pusat perbelanjaan dan pergi terburu-buru setelah
readmore Bab 7
Gino apa kau menindas Laura?!" David terlihat marah, sepertinya kejadian tadi menyebabkan kesalahpaha
readmore Bab 8
Sebenarnya Laura tidak ingin datang ke apartemen. Namun, dia membutuhkan pekerjaan dan biaya hidup d
readmore Bab 9
"Lala aku minta maaf." Laura menoleh ke samping memperhatikan Lucy yang fokus mengemudi. Perempuan it
readmore Bab 10
Awalnya Laura ragu untuk menemui Mario dan melihat kondisi laki-laki itu. Namun Lucy terus mendesakn
readmore Bab 11
Suara petir membangunkan Laura dari tidurnya, dia melirik jam digital di atas meja. Pukul enam pagi.
readmore Bab 12
Menghabiskan waktu untuk merawat Mario bukan hal mudah. Laura mengakuinya. Dia membawa Mario ke apar
readmore Bab 13
Langit sudah gelap, Laura melihat pemandangan disekitarnya dalam diam. Dia berada di atap gedung ber
readmore Bab 14
Menjadi orang jahat yang merebut kekasih orang lain, Gino tidak pernah menyukainya. Namun, menyangku
readmore Bab 15
"Hanya orang gila yang tidak merasakan hal itu, tapi cemburu juga tidak ada gunanya. Jean sudah mend
readmore Bab 16
Hubungan antar dua manusia yang dikaitkan dengan kata cinta seharusnya itu membahagiakan. Seperti pe
readmore Bab 17
"Jadi sudah berapa lama kalian berteman?" tanya Lucy Laura meletakkan piring di atas di meja lalu ber
readmore Bab 18
"Kita dua orang yang terikat dengan sebuah hubungan tapi jarak itu semakin terasa. Alasannya terleta
readmore Bab 19
Laura tidak bodoh, dia bisa menebak jika perempuan bernama Mika itu adalah orang yang menghantui hub
readmore Bab 20
Sejak Laura memutuskan tinggal di apartemennya, Gino sedikit merubah kebiasaannya. Dulu sebelum Laur
readmore Bab 21
Gerakan Laura membuka pintu apartemennya tertahan ketika seseorang menyebutkan namanya. Dia melihat
readmore Bab 22
Klien yang Gino tangani kali ini bukan perempuan cerewet seperti Jean. Namun, seorang ibu muda yang
readmore Bab 23
Dengan langkah berat Laura melangkahkan kakinya meninggalkan rumah sakit dan menyusuri jalan berbaur
readmore Bab 24
"Gino, aku akan membawamu ke rumah sakit sebelum kau menjadi psikopat lalu memutilasi tubuhku." Davi
readmore Bab 25
Kafe menjadi pilihan Laura untuk membicarakan masalah itu. Dia duduk di samping Mika sementara Mario
readmore Bab 26
"Bagaimana keadaan Lucy?" Gino melempar jasnya ke sofa dengan kasar, dia tidak menanggapi pertanyaan
readmore Bab 27
Malam itu, Laura tidak menyangka Mario kembali menemuinya. Lucy tidak kembali, artinya Mario tidak m
readmore Bab 28
Ragu itu kembali merasuki pikiran Gino ketika harus menginjakkan kaki di unit apartemen Laura. Dia t
readmore Bab 29
Laura melupakan satu hal tentang Miranda. Dia belum mendengar kabar apa pun dari rumah sakit mengena
readmore Bab 30
Restoran bintang lima di pinggiran kota Manhattan menjadi tempat pilihan Gino untuk merayakan hubung
readmore Bab 31
Terlambat untuk menyesal. Laura menyisir rambutnya dengan gerakan lambat, dia menatap pantulan wajahn
readmore Bab 32
Bunyi ponsel membangunkan Laura dari tidurnya. Ponsel itu milik Gino dan samar-samar dia mendengar l
readmore Bab 33
Pesta pernikahan Ajeng sangat mewah. Laura menggandeng lengan Gino dan keduanya berjalan bersisian m
readmore Bab 34
Jalan-jalan di sekitar Malioboro cukup untuk melepas penat dari pesta pernikahan Ajeng tempo hari. L
readmore Bab 35
"La." Laura terkejut ketika Gino memeluknya dan bersandar di bahunya. Dia mengusap rambut Gino, meras
readmore Bab 36
"Kenapa kita datang ke sini?" tanya Laura. "Biar kamu ingat sama kenangan masa kecil kita," jawab Gin
readmore Bab 37
Masa lalu hanya sebagian dari kenangan yang harus dilupakan. Laura tidak menyesal melepaskan perasaa
readmore Bab 38
Pengunjung restoran hari itu sangat ramai. Laura kewalahan melayani para pelanggan dan sialnya salah
readmore Bab 39
Biasanya Gino menangani kasus perceraian orang lain dan mendengar keluh kesah mereka mengenai alasan
readmore Bab 40
Keluar dari rumah sakit merupakan hal membahagiakan bagi Laura. Dia tersenyum lebar sesaat setelah b
readmore Bab 41
Insiden malam itu menjadi mimpi buruk bagi Laura. Belum lagi pertanyaan Lucy mengenai hubungannya da
readmore Bab 42
Seminggu berada di Queen's seolah berada di penjara. Jean melarangnya bepergian. Lucy juga bersekong
readmore Bab 43
Katanya waktu obat terbaik untuk melupakan, tapi teori tersebut tidak berlaku untuk Argino Mahendra.
readmore Bab 44
Lucy memang gila. Menjelang petang datang ke apartemennya dengan omelan panjang. Semenjak menikah, L
readmore Bab 45
Berdiri di balkon pada tengah malam ditemani secangkir kopi tidak cukup mengusir hawa dingin. Mungki
readmore Bab 46
Selasa pagi Laura baru menginjakkan kaki di restoran. Dua karyawannya sudah membersihkan meja dan sa
readmore Bab 47
"Kamu lagi sibuk?" Gino meletakkan ponselnya di antara telinga dan bahu sambil memeriksa berkas peker
readmore Bab 48
Jika bisa menggambarkan bagaimana lelahnya Laura saat ini, maka hanya Tuhan yang tahu. Di kehidupan
readmore Bab 49
Bunyi bel menyentak kesadaran Gino dari lamunan. Dia membuka pintu apartemennya berharap Laura yang
readmore Bab 50
Seminggu kemudian, Laura akhirnya terbebas dari neraka. Dia menghirup aroma kebebasan dengan memberi
readmore Bab 51
Gino pernah memiliki keinginan menjadi Orion di hidup Laura. Menyinari gadis itu dengan cahayanya ya
readmore Bab 52
Laura tidak butuh Orion. Yang dia butuhkan saat ini hanya ketenangan tanpa gangguan siapa pun. Namun
readmore Bab 53
"Lala bagaimana keadaanmu?" Laura menelan kunyahan pizza-nya susah payah. Setelah ucapan Gino semalam
readmore Bab 54
"Kenapa kau melukainya?" Gino terduduk lesu di sofa. Kakinya terlipat dan matanya menatap kosong ke d
readmore Bab 55
Laura terseok-seok menyusuri koridor rumah sakit. Pukul tiga dini hari dia mendapat kabar kondisi Ru
readmore Bab 56
Apartemen mewah dengan tiga kamar tidur mampu mengenyahkan pikiran Laura dari pertengkarannya dengan
readmore Bab 57
Gino menunggu kedatangan Mika dan perempuan itu terjebak macet. Seandainya bukan karena Mika meminta
readmore Bab 58
Seminggu kemudian. Laura bebas mengunjungi restoran setelah Russell memiliki urusan di Eropa. Laki-l
readmore Bab 59
Laura tidak percaya menginjakkan kakinya di Norwegia. Dia hampir menolak keinginan Russell seandainy
readmore Bab 60
Gino mengernyit ketika cahaya silau menerpa wajahnya. Dia meringis menyadari kepalanya terasa nyeri
readmore Bab 61
Lamaran romantis seumur hidup Laura karena belum ada lelaki yang melakukannya bahkan Gino sekali pun
readmore Bab 62
Rasanya melegakan berada di tempat paling nyaman begitu Laura berhasil tiba di apartemen. Perjalanan
readmore Bab 63
Laura menemukan Lucy di dapur dan perempuan itu sibuk dengan kompor. Dia terlambat bangun akibat tid
readmore Bab 64
Entah dalam rangka apa David mengajak Gino makan malam di rooftop hotel mewah. Dia tidak percaya lak
readmore Bab 65
Insiden malam itu membuat hubungan Gino dan Laura sedikit membaik. Dia tidak perlu bersikap canggung
readmore Bab 66
Suara heels terdengar di lorong apartemen yang sepi ketika Laura baru saja menutup pintu apartemenny
readmore Bab 67
Pertemuan singkat dengan Ajeng kini berubah menjadi ajakan bertemu di pusat perbelanjaan. Laura meng
readmore Bab 68
Percakapan singkat dengan Russell tidak berakhir baik karena laki-laki itu memaksa Laura untuk kemba
readmore Bab 69
Gino menghindarinya. Laura tahu Gino kecewa setelah kejadian malam itu. Parahnya dia tidak bisa menem
readmore Bab 70
Hubungan Gino dengan Laura perlahan membaik, perkembangan tersebut mampu merubah hari-harinya menjad
readmore Bab 71
Mulut terasa pahit menyebabkan Laura ingin sekali makan yang manis-manis. Dia melihat aneka hidangan
readmore Bab 72
Kencan pertama Gino bersama Laura terjadi beberapa tahun lalu. Saat itu, Gino tidak peka terhadap em
readmore Bab 73
Memasak bukan keahlian Laura, tapi pagi itu dia ingin menyiapkan sarapan untuk Gino. Sambil membawa
readmore Bab 74
Bel berbunyi disertai gedoran memaksa Laura menyeret kakinya menuju pintu. Entah siapa yang datang p
readmore Bab 75
"Pagi, La." Laura mengusap matanya dan terkejut mendapati Gino berbaring di sampingnya. Semalam apa y
readmore Bab 76
Semuanya kacau akibat David mengajak Ellie dan perempuan itu mengekori Gino layaknya unta. Dia bersu
readmore Bab 77
Usai kencan di Observatorium dan keesokan harinya berlanjut di Central Park. Gino merasakan dunianya
readmore Bab 78
Gaun yang diberikan Lucy terlihat seperti kurang bahan terutama di bagian punggung dengan belahan da
readmore Bab 79
Kembali pada hari Laura disibukkan oleh restoran karena Grace belum bekerja. Dia hanya ditemani oleh
readmore Bab 80
Menjemput Laura setelah pulang kerja menjadi kebiasaan Gino setelah gadis itu resmi menjadi kekasihn
readmore Bab 81
Melihat wajah Gino yang mirip orang tolol menyebabkan kemarahan Laura mereda. Jauh-jauh datang ke pa
readmore Bab 82
Usai terombang-ambing di lautan selama satu jam, Gino merasakan tubuhnya kacau. Dia berhalusinasi La
readmore Bab 83
Kiriman bunga terjadi hampir setiap hari sehingga Laura menyediakan tempat khusus supaya bunga-bunga
readmore Bab 84
"Lala?!" Wajah buram Mario perlahan terlihat jelas. Laura terbatuk-batuk hingga Mario menyerahkan seg
readmore Bab 85
Ajakan Gino tentu saja Laura tolak mentah-mentah. Dia masih waras menerima lamaran seseorang di teng
readmore Bab 86
Bolak-balik rumah sakit menjadi rutinitas Laura selama beberapa hari terakhir. Perempuan yang merawa
readmore Bab 87
Gino tidak marah pada pertemuannya dengan Laura di depan gedung apartemen. Dia hanya kecewa gadis it
readmore Bab 88
Cemas jika yang dialaminya halusinasi, Gino mencubit pipinya dan berteriak pelan saat merasakan nyer
readmore Bab 89
Sesuai permintaan Russell kembali ke New York dan menempati apartemen laki-laki itu. Laura juga memi
readmore Bab 90
Katy langsung menarik Laura menuju ruang perawatan di mana dokter dan perawat sudah berkumpul di san
readmore Bab 91
Melihat Laura kehilangan semangat hidup membuat Gino merasa tidak berguna. Dia meminta saran David d
readmore Bab 92
Rencana menanyakan perihal kehamilan gagal total saat mendapati Laura menangis di apartemen. Minggu
readmore Bab 93
Musim semi telah berakhir digantikan musim panas mewarnai langit New York. Seperti musim yang bergan
readmore Bab 94
Guncangan kasar menyebabkan Laura terbangun dan segera bangkit dari ranjang. Dia membuka laci meja r
readmore Bab 95
“Kalau kamu ngerasa gitu, untuk apa kamu datang ke sini?” Laura tidak bisa untuk tidak melayangkan ta
readmore
bagus sii tp agk sesat dkit
24/08
0pingin DM ff
22/08
0bagus
01/07
0seruuu
24/06
0sangat baggusss ceritanya jadi pengennya baca terusss banyakinbuat cerita yaaa hehehehhe
06/06
0ini sangat bagus
26/05
0cerita yang menarik
15/05
0yang dilakukan dengan memasukkan ada aja orang tua aja deh biar adil banget deh ah kamu juga sih
10/05
0bgs
28/04
0baguss da suka ceritanyaa🥰
16/03
0