Total : 57|1.| Study Tour
"Nyatanya, tak ada rasa sakit yang membuat kita terbiasa." •••'PLAK!' "Nilai ujian fisika da
readmore |2.| Tertarik?
"Retta!" "Retta!" "Retta!!! Bangun, dong!!!" Sayup-sayup suara serta guncangan yang Retta rasakan membu
readmore |3.| Buku Panduan
Retta sampai kembali di rumahnya dengan selamat sekitar pukul 05.46. Gadis itu melangkah gontai mema
readmore |4.| Erlangga
"Bang Surya ngapain di sini?!" "Melaksanakan tugas," jawab Surya santai. Lelaki itu beranjak mendekat
readmore |5.| Meet Again
"Ketika kita hanya ingin dihargai, tapi ternyata susah sekali." ••• "BI ARUM!" Bi Arum yang sedang meng
readmore |6.| Gara dan Kawan-kawan
Retta masih tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Kini, Retta sedang berjalan di belakang B
readmore |7.| Mama
"SADAR! DIA ITU COWOK FIKSI!" ••• Keseruan Retta di dunia fiksi belum berakhir. Selepas pulang sekolah
readmore |8.| Tokoh Baru
Hal yang pertama kali tertangkap indra pengelihatan Retta adalah langit-langit kamarnya. Jam dinding
readmore |9.| Nyawa Taruhannya
"Jangan halu. Kamu dan dia adalah tokoh utama untuk cerita yang berbeda. Mau dipaksa sekuat apapun,
readmore |10.| Luka Lama
"Gue kangen kita." ••• Suara denting jam dinding di kamar Retta menguar nyaring. Gadis itu sedang meme
readmore |11.| Kepergian Diza
'BRAK!' Suasana mendadak gaduh. Orang-orang di tempat Retta berpijak berhamburan menghampiri seorang
readmore |12.| Rapuh
"Apa yang lebih sakit dari luka tak berdarah? Saat rindu, namun raga kita terhalang gundukan tanah."
readmore |13.| Pemeran Utama
-DUNIA NYATA- "Ngelamun ae, Neng. Kesambet lo entar." Retta memutar bola mata malas. Laki-laki yang du
readmore |14.| Kerja Kelompok
"Memang mudah untuk memaafkan, tapi tidak untuk melupakannya." ••• "Pulang sekolah jadi nugas di rumah
readmore |15.| Sial Pembawa Keberuntungan
"Kerjakan soal-soal ini. Kalau udah, bawa ke ruangan Papa. Kamu nggak boleh tidur sebelum semuanya s
readmore |16.| B 1356 NF
Seluruh pasang mata terpusat pada Gara dan Retta begitu dua anak remaja itu memasuki gerbang sekolah
readmore |17.| Bolos
"Ini mau ke mana sih, Gar?" tanya Retta, entah untuk keberapa kalinya. Alih-alih menjawab, Gara malah
readmore |18.| Janggal
"Dunia saja beda, bagaimana bisa bersama?" ••• Gara dan Retta akhirnya sampai juga di alamat yang tela
readmore |19.| Papa
Anya mengajak Retta ke butiknya. Setelah sampai, Retta digiring ke tempat pengukuran. Di sana, ada d
readmore |20.| Baikan
Melihat tubuh Retta ambruk, Angga bergegas membawa cewek itu dalam gendongannya. Lalu, Angga membawa
readmore |21.| Jangan Pergi Lagi, Ya?
"Retta, mau anggur nggak?" "Apel aja sehat!" "Mending mangga, buah favorit Retta. Iya kan Ret?" "Lo ber
readmore |22.| Lampu Hijau
"Semua boleh pergi. Semua boleh hilang. Kecuali kamu." ••• "Ngapain kita ke sini?" tanya Retta. Kini,
readmore |23.| Teror
"WOY! BERHENTI LO!" Gara mengambil krikil terdekat, lalu melemparkannya pada motor matic warna hijau
readmore |24.| Resmi
Kedatangan Gara dan Retta disambut hangat oleh Anya. Setelah mengucap salam, Retta mencium punggung
readmore |25.| Kebalikan
"B 3725 JK bukan, sih?" Kedua alis Retta bertaut rapat. Apa lagi ini? Jadi, ia tak salah lihat? Itu p
readmore |26.| Permintaan Jingga
Bi Arum pulang setelah memastikan Retta tertidur pulas. Gadis itu tidur sebab lelah menangis. Sayang
readmore |27.| Bully
"Kadang, kita harus merasakan sakit luar biasa untuk mendapatkan apa yang kita mau." ••• -DUNIA NOVEL-
readmore |28.| Gagal Lagi
Karena siang ini Retta harus mengikuti ekskul drama yang kemarin ditunda, Gara memutuskan untuk menu
readmore |29.| Gara dan Kebucinannya
"Dia memang fiksi. Namun, hadirnya diciptakan dengan sepenuh hati." • • • Saat Retta pulang tadi, mama
readmore |30.| Kabar Mengejutkan
Hiruk-pikuk manusia mulai dari anak-anak hingga dewasa menenggelamkan Angga dan Retta di antaranya.
readmore |31.| Sakit
Retta menghela napas lega saat menemukan sosok mamanya memasuki kamar. Usai kejadian tak terduga di
readmore |32.| Antara Dua Pilihan
Di buku panduan yang Retta baca soal dunia novel, ia bisa saja tak kembali ke dunia nyata dengan mem
readmore |33.| ToD
Sejak meninggalkan area rumahnya sampai di sekolah, Retta terus diam. Kepalanya tak henti memikirkan
readmore |34.| Kejamnya Dunia Nyata
-DUNIA NYATA- Bukan. Ternyata bukan punya Atha. Motor matic hijau dengan plat nomor B 3725 JK itu mil
readmore |35.| Insiden
"Anjing banget, tuh, cowok!" "Pak, Bapak bawa handphone?" tanya Retta. "Bawa, Non." "Boleh Retta pinjam
readmore |35.| Takut Kehilangan
Gara bergegas turun dari ambulance begitu tiba di rumah sakit. Ia ingin memastikan bahwa Retta baik-
readmore |37.| Hasil Check Up
"Dari sekian banyak tokoh yang aku ciptakan, kamu satu-satunya yang kuinginkan." ••• Dari buku panduan
readmore |38.| Misteri Kematian Angga
"Ini kita di mana, El?" "Perbatasan." Setelah melakukan 'ritual' menggenggam sehelai rambut Retta di k
readmore |39.| Dalam Bahaya
"Lo ... yang waktu itu bilang tahu siapa pelaku kasus tabrak lari Diza, 'kan?" "Diza siapa?" sahut Az
readmore |40.| Bolehkah Menetap?
Sudah seminggu Gara stay di dunia nyata. Kini, cowok itu tinggal di apartemen yang lokasinya lumayan
readmore |41.| Kekejaman Tante Laras
"Lukamu adalah rasa sakit paling perih yang pernah kurasakan." ••• "Kita bisa tahu siapa yang u
readmore |42.| Heboh
Setibanya di lokasi yang Rian shareloc, Gara dan Retta cepat-cepat turun dari mobil. Rasa penasaran
readmore |43.| Do You Love Me?
"Uuummm ... Wen, sebenernya ... gue ... suka sama lo." "Gue juga." "Lo ... mau jadi pacar gue?"
readmore |44.| Minta Tolong?
"Erika?" Manik mata Gara menyusuri raga Erika. Badannya tampak lebih kurus dari terakhir kali mereka
readmore |45.| Camping
Juni pagi ini disambut dengan awan mendung. Dua hari sudah sinar mentari terhalang awan hitam, namun
readmore |46.| Jelajah Hutan
"Baru saja tumbang, eh langsung dihempas kenyataan." ••• 'Malam-malam ku bagai,' 'Mala
readmore |47.| Manja
"Semua yang ada, mutlak milik penciptanya." ••• "RETTA!" Keempat pasang mata itu menatap
readmore |48.| Permintaan Mama
Titik-titik putih berkumpul di awang-awang. Menyatu perlahan membentuk sebuah bayangan. Seorang gadi
readmore |49.| Mampir ke Dunia Nyata
-DUNIA NYATA- Tidak mudah bagi Retta untuk membujuk mamanya percaya, apalagi sampai menuruti a
readmore |50.| Problem
"Gara nerima perjodohan yang papanya minta." 'Deg!' Kedua mata Retta membulat sempurna. Ia terk
readmore |51.| Penjelasan
"Dia ngancam aku pakai ... mama kamu." "Mama?" Retta membenarkan posisi duduknya untuk menghadap Gara
readmore |52.| Pa-Prik
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.17 dan Retta telah meminum kapsul biru, lantas bersiap untuk tidur.
readmore |53.| Dinner
Retta memasukkan buku-bukunya ke dalam tas usai mencatat materi kimia milik Wenda. "Thank's , W
readmore |54.| Kurang dari Seminggu
Jalanan yang begitu macet membuat Gara berulang kali menekan klakson mobil dengan penuh emosi. Tangi
readmore |55.| Sunrise in Bromo
Gara, Retta, dan Pak Sugeng sampai di salah satu vila di daerah Cemorolawang pukul 11.05. Begitu sam
readmore |56.| Last Day
"Aku ada, dimana pun kamu berada." -Elvaretta Adinda- *** "Ini beneran nggak apa-a
readmore |57.| The Ending
-DUNIA NYATA- Retta berada di dalam mobil saat ia kembali ke dunia nyata. Melihat pakaian yang meleka
readmore
bgus bngt 😍
29/09
0bintang⁵seru dan
07/09
0terimakasi y
06/07
0saya sangat suka
26/06
0Novel dengan alur cerita yg menarik
25/06
0ceritanya bagus sekali 🥰 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
23/05
0bagus
27/04
0oke
23/04
0dah
22/04
0novelah bagus tidak merugikan
19/04
0