Di hari kematian ibunya, Ucil mengetahui tentang jati dirinya, yang sesungguhnya. Diapun harus meninggalkan satu-satunya teman yang di milikinya dan kembali pada keluarganya.
Namum, takdir kembali mempertemukan mereka di tempat dan waktu yang tidak tepat. Ucil yang telah berganti nama menjadi Leon, harus berpura-pura tidak mengenali Alea, teman masa kecil yang telah memiliki hatinya sejak awal, demi keselamatan gadis itu.
saya suka bangat dengan novelnya..samapi sampai nangis bacanya..
12/06
0
IrnawatiMurni
Sbnrnya sedikit membosankan ketika jebakan safira ke leon spt kisah² pada umumnya, tp ya masih penasaran
Ini blm selesai ya? kutunggu alur cerita lainnya
16/05
0
Ceu Win
lanjutan ditunggu
21/03
0
Qonita Mubarok Al Chotiby
ini ada lanjutannya atau nggak ya kak
09/03
0
MarianaClarizaa
aku suka cerita nya
ceritanya menarik dan keren
07/03
0
nisafebrian
bagus critanya
02/03
0
mansYaliya
sangat bagus
01/03
0
MilandaSinta
keren
25/02
0
Muhammad Alfia
keren
22/02
0
Total: 54
Bab 1 Leon kecil, bernama Ucil
Aku berjalan terseok-seok, dengan sebelah kaki pincang, dan wajah lebam karena habis dipukuli. Sesek
Bab 2 Pria misterius
“Kembalikan!” Alea merampas kembali sendok dari tangan Agus, tapi Agus mengelak, membuat Alea meloto
Bab 3 Kepergian Ibu
“Diam kalian semua, apa kalian gak punya hati? Ibu Ucil lagi sakit, dan kalian malah sibuk menjelek-
Bab 4 Wasit terakhir
Kuamati amplop putih di tangan, membolak-baliknya, seolah akan ada sesuatu yang keluar dari sana. S
Bab 5 Pulang
Kupandangi gambar wanita di foto itu, ada desir halus, dan perasaan aneh yang tiba-tiba muncul. Kual
Bab 6 Bertemu Ibu Kandung
Setelah sarapan pagi ini, aku, nenek dan Pak Lukman berangkat ke Rumah Sakit. Untuk tes DNA kata nen
Bab 7 Kisah masa lalu
“Kira-kira, dua belas tahun yang lalu, waktu kamu masih berumur dua bulan, seseorang mangambil kamu
Bab 8 Sekolah Lama
Sedang asik termenung, aku dikagetkan suara bel tanda jam istirahat, yang nyaring berbunyi. Aku terk
Bab 9 Mama Pulang
Aku lulus dengan nilai baik, tapi tidak memuaskan. Seharian mood ku hilang, dan hanya uring-uringan
Bab 10 Sekolah Baru
“Perkenalkan, nama saya Bagas Hutomo. Putra pemilik Grup Hutomo.” Serunya lantang, membuatku ingin m
Bab 11 pengeroyokan
Aku sedang melahap semangkok bakso saat, tiba-tiba saja ada bola terbang yang hinggap tepat di atas
Bab 12 Hadiah Kejutan
“Leon, Mama mau bicara sesuatu!” seru mama saat aku hendak berangkat ke sekolah. Kuhampiri mama dan
Bab 13 Sang Pewaris
Bukan depan, aku Ulang tahun yang ke -17. Nenek sudah memberi perintah pada Paman Lukman, untuk memb
Bab 14 Pesta Ulang Tahun
“Apa, Ibu bilang? aku tidak boleh ikut campur? Kenapa, aku tidak boleh ikut campur! aku juga menantu
Bab 15 Salah Faham
“Sorry ya, baju lo jadi kotor!” kusodorkan saputangan untuk cewek itu, dan disambutnya dengan senyum
Bab 16 Alea
Seminggu yang lalu. Siang yang cerah, tapi tidak seperti itu yang terlihat, di wajah cantik seorang g
Bab 17 Kisah Kado Spesial
“Aku suka yang itu!” ucap Alea menunjuk sebuah jam tangan dengan tali berwarna silver, dipadu warna
Bab 18 Pertemuan Tak Diduga
Pagi sekali, aku kembali menghubungi Paman Lukman. Beruntung, kali ini pria itu mengangkat tekeponku
Bab 19 Pengakuan Lukman
“Saya permisi!” Alea pamit, dan segera berlalu dari tempat itu. Pria itu, Bagas, sepupu Leon memandan
Bab 20 Rencana Terselubung
“Saya permisi!” Alea pamit, dan segera berlalu dari tempat itu. Pria itu, Bagas, sepupu Leon memandan
Bab 21 File Penyelamat
Leon memandang Lukman, kemudian menunduk. Raut wajahnya berubah muram setelah mendengar cerita Lukma
Bab 22 Menjadi Sekretaris
Semua orang yang hadir di ruangan itu bernafas lega, tapi tidak demikian halnya dengan Soraya. Wajah
Bab 23 Kejadian di Resto
“Ma-maaf, Pak!” Alea berusaha menahan tawanya sebisa mungkin. Dia lalu menyodorkan sebuah berkas dit
Bab 24 Surat pengunduran diri
“Ayo! Kita pergi dari sini!” Leon menarik tangan Alea kaluar dari sana. Langkah gadis itu sedikit te
Bab 25 Bantuan 1
Leon tidak habis fikir dengan keputusan Alea untuk resign dari perusahaan itu. Dia juga tidak bisa m
Bab 26 Bantuan 2
Nadya melangkah masuk ke dalam cafe tempat dirinya dan Lukman berjanji untuk bertemu. Baru beberapa
Bab 27 Minta Maaf, Cepat!
“Ma -maaf kan saya Tante, eh, Nyonya!” Alea bangkit dari kursi, kemudian membungkuk berkali-kali pad
Bab 28 Menjadi Perawat Pribadi
“Aku minta maaf!” ucapnya sekali lagi dengan nada ketus. “Kelihatannya kau tidak tulus,” sahut Alea m
Bab 29 Kenyataan yang Sesungguhnya
Dengan kesal Leon melajukan mobil nya kembali menuju kantor. Dia akan terlambat setengah jam walaupu
Bab 30 Makan Malam tak Direncanakan
Gadis itu menarik tangannya dari genggaman Nadya. “Maaf, saya tidak faham ucapan tante,” ujar Alea t
Bab 31 Ke Bandung
Entah kenapa, walaupun dia sangat membenci Leon, hatinya merasakan sakit saat mendengar ucapan pria
Bab 32 Bunda vs Nenek
“Kamu pilih juga yang kamu suka ya,” ucap Hamidah pada Alea. Gadis itu mengangguk sungkan dan membia
Bab 33 Tawaran mengesalkan
Hamidah melarang Alea menelepon ibunya. Dengan sengaja ingin membuat kejutan antara ibu dan anak itu
Bab 34 Tugas pertama dari Oma
“Kenapa?” tanya Asha, bunda Alea keheranan melihat reaksi anaknya. “Ya, enggak apa-apa sih, Bunda!” A
Bab 35 Bukti penyelewengan dana perusahaan
Sebuah kepala muncul dari balik pintu. Ternyata OB yang bertemu dengan Alea di koridor tadi, datang
Bab 36 Menghindar
Dengan nafas ngos-ngosan Alea berhenti di depan gedung perkantoran yang akan dia tuju. Gadis itu mem
Bab 37 Pasar malam
Setelah melihat mobil yang membawa Alea benar-benar menghilang dari depan rumah, Leon kembali menutu
Bab 38 Safira
“Kok, pergi gitu aja? Kan belum habis gelangnya dicoba,” seru Bagas membujuk gadis itu. Dia tahu Ale
Bab 39 Kekacauan dalam rapat
Pagi yang cerah, memancarkan sinar lembut, yang menyeruak dari balik tirai jendela. Alea mengucek ma
Bab 40 Surat warisan
“Saya tidak ingin berdebat!” Suara Leon sangat datar, dingin dan penuh tekanan. “Apa maksudmu dengan
Bab 41 Ungkapan cinta dari Bagas
Drrtt .... Ponsel di dalam tas Alea bergetar. Gadis itu merogoh ke dalam dan mengeluarkan benda pipih
Bab 42 Cemburu
Alea hendak bangkit berdiri, tapi di tahan oleh Bagas. Sementara Leon dan kedua orang teman nya sege
Bab 43 Benih Cinta
Pria itu kini berada di seberang jalan, rumah Alea. Dia mengamati dari jauh, tak berani untuk sekeda
Bab 44 Pertikaian
“Hari ini kita jadi ke kantor pengacara Oma?” tanya Alea saat mereka sedang berada di teras rumah. K
Bab 45 Surat warisan 2
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Soraya yang mulus. Wanita itu terkesiap, memegangi wajahnya y
Bab 46 Rencana Busuk Soraya
“Saya ingin mengajukan pertanyaan,” soraya menginterupsi ucapan Pak Subagyo. “Ya, silahkan!” sahut pe
Bab 47 Kebenaran yang Terkuak
Alea membelalakkan mata melihat pemandangan di depannya. Tampak seorang wanita dengan pakaian sexy s
Bab 48 Kebenaran yang Terkuak 2
“Apa, Nona menyukai Tuan Muda?” “HEH?” Alea terkejut dengan pertanyaan Cepluk yang terus terang itu.
Bab 49 Aku Ucil
“Alea ...!” sebuah suara yang sangat dia kenal terdengar memanggi dari arah belakang, tepat sebelum
Bab 50 Rasa yang Sama
“Aku ingin melamar mu untuk jadi istriku,” “APA,” Alea terpekik kaget, mendengar ucapan Leon barusan
Bab 51 Kedekatan Leon dan Alea
Alea tidak menyadari bahwa sikap leon yang menyebalkan hanyalah cara agar dia selalu berada di sampi
Bab 52 Tipu muslihat
Alea menyambar tas nya, dan beranjak dari tempat itu, meninggalkan Leon disana. Namun, baru tiga lan
Bab 53 Tak ingat sama sekali
Leon terkulai tak sadarkan diri di sofa ruang tamu apartemen gadis itu. Lalu dengan santainya Safira
Bab 54 Jebakan
Leon berjalan dengan pikiran kosong, meninggalkan apartemen Safira. Setelah turun ke bawah, pria itu
Good story🥰
26/06
0saya suka bangat dengan novelnya..samapi sampai nangis bacanya..
12/06
0Sbnrnya sedikit membosankan ketika jebakan safira ke leon spt kisah² pada umumnya, tp ya masih penasaran Ini blm selesai ya? kutunggu alur cerita lainnya
16/05
0lanjutan ditunggu
21/03
0ini ada lanjutannya atau nggak ya kak
09/03
0aku suka cerita nya ceritanya menarik dan keren
07/03
0bagus critanya
02/03
0sangat bagus
01/03
0keren
25/02
0keren
22/02
0