Total : 1001. Geng Setan
Keluarga bagiku bukan hanya mereka yang di tubuhnya mengalir darah yang sama dengan darah yang menga
readmore 2. Formasi Lengkap
Awalnya aku berniat untuk mereject panggilan dari Arya. Hatiku rasanya sesak kalau mengingat sekaran
readmore 3. Kabar Duka
Walaupun aku kehilangan cinta pertama dalam hidupku, namun cintanya membuatku mampu menemukan cinta
readmore 4. Wasiat
Apa yang ibu sampaikan padaku membuat aku semakin penasaran, sebenarnya apa yang belum sempat ayah k
readmore 5. Rencana Mengingkari
“Halo,” ucapku. “Halo, Tania, kamu di sebelah mana? Aku sudah di stasiun sekarang,” tanya Arya, begit
readmore 6. Kebohongan Pertama
Mereka pasti mau, mengabulkan permintaanku. Via dan Mita sudah berada di ruang tamu, sambil mengutak
readmore 7. Petunjuk
Tertawa tak melulu bahagia, terkadang kita perlu sedikit masuk lebih dalam, agar bisa mengerti yang
readmore 8. Nomor Dua Belas
“Pengganggu,” Aku mendengus kesal. Aku kira sudah selesai mereka berkonvoi, ternyata tak jauh di bela
readmore 9. Pertemuan
“Maaf, ya. Lama,” ucapnya. Bukan hanya wajahnya, suaranya juga mengingatkanku pada Ayah. Ingin sekali
readmore 10. Seno
Kini pikiranku dipenuhi oleh nama Seno. Bahkan aku sempat salah memanggil Arya dengan nama Seno saat
readmore 11. Simalakama
Dalam situasi yang benar-benar membuat aku galau seperti sekarang ini. Aku jadi teringat kata-kata i
readmore 12. Keputusan
Sejak pertemuan pertamaku dangan Pak Fajar dan istrinya, entah mengapa itu terasa sangat membekas. A
readmore 13. Usai
Mencintai berarti harus ikhlas melepasnya pergi, jika dia kembali dialah yang namanya jodoh Keputusan
readmore 14. Janji Suci Untuk Ayah
Kedekatanku dengan Pak Fajar bertambah saat aku memberi tahunya , bahwa aku menerima perjodohan ini
readmore 15. Makhluk Paling Menyebalkan
Sepenggal kisah dalam hidupku yang tidak pernah aku membayangkan akan aku alami. Merelakan seseorang
readmore 16. Status Baru
Walaupun kami sudah menikah, hubungan kami tetap seperti waktu kami kuliah dulu. Meributkan hal-hal
readmore 17. Tidak Seperti Biasanya
Kring… kring… kring… Alarm yang kupasang berbunyi. Tapi jam sudah menunjukkan lewat pukul setengah emp
readmore 18. Akan Kucoba
Sebuah kotak bermotif hati, pemberian dari Aji sebagai kado pernikahanku dengan pria yang tengah dud
readmore 19. Kujawab Iya!
Setiap hari pasti aku sempatkan waktu untuk melihat kondisi bapak, entah itu sepulang kerja, sebelum
readmore 20. Telepon Misterius
Batu yang keras, lama-lama juga akan rapuh jika terus-menerus ditetesi air hujan. Apalagi hati manusi
readmore 21. Jujur Saja
Apa yang tampak di luar, tidak selalu mencerminkan yang sebenarmya. Kejadian waktu di restoran dan ya
readmore 22. Mantan
Setiap kali ada masalah aku selalu lari ke ibu, tapi semenjak aku merantau untuk kuliah, aku berbagi
readmore 23. Ungkap
“Tania, aku pulang terlambat ya, hari ini. Bos tiba-tiba minta rekap laporan minggu lalu. Kamu nggak
readmore 24. You Are My Hero
Sudah satu jam aku duduk termenung di teras depan, sendirian. Semenjak aku keluar dari kamar tanpa m
readmore 25. Cukup
Malam itu dia sengaja dia tidur di sofa panjang, karena dia ingin agar aku saja yang tidur di atas.
readmore 26. Reuni
“Kemarin loe minta nomor telepon Clara buat apaan?” tanya Via. Rupanya dia masih ingat, tempo hari a
readmore 27. Perang Dingin
Salah satu alasanku lebih memilih naik ojek online daripada naik kendaraan umum, seperti bus dan kaw
readmore 28. Bapak Ingin Cu..
Pembicaraan kami di dapur terpotong, bayi kecil itu tiba-tiba saja bangun dan menangis. Lama-lama se
readmore 29. Empat Mata
Sebelumnya Via membuat janji dengan Clara di pagi hari, untuk bertemu denganku. Tapi aku memintanya
readmore 30. Bermuka Dua
Beban di pikiran perlahan mulai berkurang. Walaupun masih menggantung. Pasalnya Clara tak mengiyakan
readmore 31. Give Up
Mendadak aku merasa seperti telah melakukan kesalahan besar. Tatapan Seno padaku setelah menerima pe
readmore 32. Rencana Pelarian
“Aaagh….” Aku mengeliat, masih di atas kasur kamar tamu. Suara alarm yang kupasang berbunyi, entah ya
readmore 33. Accepted
Baru saja selangkah aku masuk, hawa dingin sudah merasuki tubuhku. Laki-laki yang menjabat sebagai a
readmore 34. Tertangkap Basah
Sudah lima menit aku mondar-mandir di depan kamar bapak dan ibu sambil gigit-gigit jari. Ini sudah p
readmore 35. Back to Home
Bapak yang melihatku keluar dengan terisak-isak, sudah pasti bertanya kenapa aku bisa sampai seperti
readmore 36. Welcome
Perjalanan panjangku dari rumah bapak ke rumah ibu, terbayarkan. Perasaan senang, sedih, dan perasaa
readmore 37. Hey You! Thanks
Baru satu hari di rumah, pikiranku sudah mulai tenang. Apalagi kalau aku tinggal bersama ibu mungkin
readmore 38. Drop
“Sen...,” panggil Bapak. Suaranya memang sudah tidak selantang dulu, jadi wajar kalo Seno tak mendeng
readmore 39. Kembali
Mendengar bapak sedang di rawat di rumah sakit, mendadak aku ingin sekali pulang. Apalagi bapak send
readmore Setelah Sekian Lama
Bapak menghela nafas panjang. “Sen, Nduk. Bapak mau, minta sesuatu dari kalian. Boleh?” bergantian m
readmore Loss Kontak
Arya tak main-main dengan ucapannya. Dia benar-benar menunggu sampai taksi yang kupesan datang. Dia
readmore Pengakuan
Sebagai seorang wanita, aku tahu perasaan ibu. Dia pasti sangat cemas. Sudah sehari Seno belum ada k
readmore Sedikit Lega
Setelah aku berusaha mencari tahu keberadaan Seno pada rekan kantornya, dan tidak ada hasil. Aku ber
readmore Tak Lagi Sama
Aku yang sedang terkantuk-kantuk sambil menunggui bapak. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara ketuk
readmore Tired
Aku benar-benar sangat cemas, pikiranku sudah berada di kamar rawat bapak, walaupun nyatanya aku mas
readmore Cowok di Gengku
Tinggal beberapa hitungan detik lagi, sudah berganti hari. Aku baru saja, bisa merebahkan tubuhku di
readmore Aroma Lavender
“Tolong, tolong.” Aku berteriak histeris. Kedua tanganku seperti orang yang sedang meraba-meraba men
readmore Akankah Berakhir
Tadinya aku berencana keluar dari ruangan lavender itu dengan senyum sumringah. Tapi semuanya batal,
readmore Salahku Juga
“Kebiasaan.” Sekelebat suara terdengar bersamaan dengan sapu tangan yang tiba-tiba ada di depan waja
readmore Stay Here Please
“Masih, ada? Tapi kok….” Begitu ayah memintaku untuk mengejar Seno, tanpa berpikir lagi aku langsung
readmore The New You
Kuletakkan semua pakaian yang sudah Seno masukkan ke dalam koper. Ingin rasanya aku melempar koper y
readmore Sederhana Tapi Sweet
Jalanku sudah seperti aku sedang dikejar dateline kerjaanku oleh Pak Jhon. Bisa-bisanya aku malah ke
readmore Kunjungan
Sampai waktu makan siang, aku belum juga melihat Pak Jhon. Apalagi suara suara sepatunya, yang berte
readmore A Boy
Aku mulai mencium aroma yang menyengat dari hidungku. Semakin kuendus, semakin jelas aroma itu. Miny
readmore Maaf
Sampai capek aku bolak-balik mengecek. Di tas, di saku sama saja ponselku tidak ada. Kemudian aku me
readmore Kawan Lama
V Rasa gengsi Seno akhirnya bisa runtuh juga. Awalnya Seno ingin merahasiakan pekerjaan sementaranya
readmore Kunjungan II
“Tan, kamu jadi mau ambil Hp kamu sekarang?” tanya Seno sembari memasang kancing bajunya. Aku yang ba
readmore Terjebak
Aku semakin deg-degan, bagaimana kalo benar itu papahnya Evan. Apalagi Via terus bicara. “Tuh, baru
readmore Berlima
Aku tak mau papanya Evan berpikir, kalau aku sengaja meninggalkan ponselku lagi. Aku sudah cukup mal
readmore Salah Paham
Antara Aji dan laki-laki yang tiba-tiba datang itu sepertinya punya hubungan dekat. Mereka langsung
readmore Percayalah
Wanita memang makhluk yang lemah, namun jangan salah kalau wanita sudah marah. Apapun bisa rata deng
readmore Misi
Berulang kali panggilan dari Seno masuk. Tapi tak ada satupun yang kujawab. Sengaja aku menjauh dari
readmore Permintaan Maaf
Setelah aku tahu tugas apa yang pak Jhon berikan padaku. Aku sebenarnya agak keberatan. Itu lebih ke
readmore Bangkrut
Di rumah, bapak dan ibu sudah menunggu kami. Wajah mereka terlihat cemas. Padahal aku sudah meminta
readmore Diwaktu yang Salah
“Ada keperluan apa?” Suaranya terus menggema di seisi ruangan dan terngiang-ngiang di telingaku. Per
readmore Tak Seburuk Itu
“Seno! Tunggu.” Aku berusaha untuk mencegahnya pergi. Tapi apa daya, dia tak mempedulikanku. Dia tet
readmore Kedua Kalinya
Rencanaku berjalan mulus. Bapak betul-betul mendukungku, untuk memberi pengertian pada Seno. sikap S
readmore Bayang-bayang
Pemandangan yang sangat langka, saat Seno dan Arya berbincang bersama, seperti beberapa tahun yang l
readmore Mengalah
Bem…bem…bem…. “Yok, buruan.” Seno menyalakan motornya. Sedangkan aku masih berdiri, memikirkan sesuat
readmore Penolakan
Aku dan Seno sudah sepakat, selama aku menjalani hari-hari terakhirku bekerja, Seno yang akan menjag
readmore Resign
Aku hanya berhasil membujuk Mas Dani supaya tidak mendiamkanku lagi. Sementara Abel, dia masih sama.
readmore Kejutan
Aku hanya meminta sedikit waktu mereka untuk terakhir kalinya, aku sebagai partner kerja mereka. Mun
readmore Percobaan
Hari-hari baru tanpa kesibukan di kantor, membuatku harus beradaptasi lagi. Banyak waktu luang di ru
readmore Cobaan
Semakin hari, semakin banyak orang yang mempercayakan kebutuhan sandangnya pada kami. mulai dari kel
readmore Tak Sedarah
Semua kerjaan jadi tidak terselesaikan dengan baik, karena pikiranku tidak bersama ragaku. Sedang ap
readmore HBD Boy
Evan tidur setelah kubacakan beberapa cerita, cerita yang dia bisa ambil nilai-nilai di dalamnya. Ak
readmore Terlambat
Setelah menyerahkan beberapa lembar rupiah pada driver tersebut, aku langsung bergegas masuk. Namun
readmore Meet Up
Dalam perjalanan menuju rumah, aku masih memikirkan perkataan papanya Evan soal Clara yang baru saja
readmore Jodoh Siapa yang Tahu
“Mana? Katanya Aji mau datang?” sudah dari seperempat jam yang lalu kami hanya bertiga saja, harusny
readmore Semua Sudah Tahu
Sepertinya aku salah sudah membantu papanya Evan untuk menggendong Evan dulu, selagi dia mengangkat
readmore Datang atau Tidak
Sejak aku menyadari, kalau apa yang membuatku bahagia belum tentu membuatnya bahagia, aku memutuskan
readmore Sampai Di Sini Saja, Ya?
Ya, itu suaranya! Aku tidak salah lagi. Seketika, aku seperti mendapatkan sengatan listrik yang mem
readmore Tuduhan
Dua minggu sudah aku tidak bertemu Evan. Tidak juga mendengar suaranya. Apa dia tak apa-apa, aku tin
readmore Sampai Hati
Awalnya aku sangat menyesal karena kesempatan untuk bertemu dengan anak itu hilang, dan pasti Evan t
readmore Terbongkar
Sudah sebulan sejak peristiwa itu, aku benar-benar tidak pernah melihat Evan lagi. Rasanya ada yang
readmore Bukan Karena yang Lain
Taksi yang kutumpangi baru sampai setengah perjalanan menuju rumah. Tapi dia sudah meneleponku memin
readmore Pemberian Untuk Pendekatan
Hari ini Seno sibuk sekali. Kami hanya bertemu saat sarapan dan saat dia pulang. Dan baru punya wakt
readmore Kejujuran Itu Pahit
“Tan! Tungguin dong.” Aku terus berjalan mengikuti arah yang tadi di lalui Evan dan papanya. Via pun
readmore A Gift
“Hei. Ngapain malam-malam di luar?” Seno mengagetiku. Bukannya setiap ada masalah aku selalu berada d
readmore A Gift II
“Hei. Ngapain malam-malam di luar?” Seno mengagetiku. Bukannya setiap ada masalah aku selalu berada d
readmore Sebuah Pengkhianatan
Nada dering ponselku paling berbeda diantara orang rumah, sahabat maupun rekan kerjaku. Bukan nada s
readmore Klarifikasi
"Kamu jangan mengalihkan pembicaraan, Tania." Seno membuatku jadi merasa sedang diputar-putar. Dia m
readmore Ulah Pandu
Aku baru sadar, kalau aku sedang berdiri di depan bak sampah memegangi bunga, sambil melamun, saat a
readmore Rumah Kedua
Via : “Tan, ketemu yuk. Gue sama Mita lagi free, nih.” Pagi-pagi sudah ada pesan masuk dari Via. Saha
readmore Tak Sengaja
“Kamu?” Melihatnya di ada di depan mataku, bagaikan mimpi buruk dalam tidurku. Tuhan bangunkan aku sek
readmore Balik Kampung
Pagi ini, Seno bangun lebih pagi dari biasanya. Di ruang tengah saat aku hendak ke dapur, aku meliha
readmore Sang Penjaga
Sehabis makan malam, aku duduk-duduk di teras rumah. Sudah pukul tujuh lebih, dan adik perempuanku s
readmore Ego
Di pagi harinya, kuajak Seno ke makam ayahku. Tak jauh dari rumah. Kami meminjam motor yang biasa di
readmore Ragu Untuk Meragu
“Menurut Mas Seno, Gita sudah betul berjuang untuk impian Gita.” Dari dalam, Seno muncul dan langsun
readmore Kembali Dari pulang
“Menurut Mas Seno, Gita sudah betul berjuang untuk impian Gita.” Dari dalam, Seno muncul dan langsun
readmore
sangat baik untuk membaca dan sangat terhibur dengan novel ini
5d
0good
6d
0bagus aplikasinya
17/10
0mantap jiwa
16/10
0bagus lah untuk pemula
11/10
0luar biasa ini novela
06/08
0ceritanya bagussss bikin orang baper❤️❤️
05/08
0best
01/08
0Novel ini sgt best
16/07
0sedekah bang
14/07
0